(2)
Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan
mudah mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada
keunggulan kompetitif.
(3)
Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang
memungkinkan, maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.
C. Mengintegrasikan Strategi dan Budaya
Budaya perusahaan (organizational culture)merupakan pola perilaku yang telah
dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap
sah dan akan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk
dimengerti, dipikirkan, dan dirasakan. Budaya perusahaan memiliki kemungkinan
yang besar dalam menentukan tindakan strategi perusahaan, terkadang
mendominasi pilihan langkah strategis, yang mana nilai, kepercayaan, ritual,
seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, symbol, dan kepahlawanan
yang sudahterpatri dalam pemikiran dan tindakan dari pimpinan perusahaan,
sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan harus
dievaluasi selama audit manajemen strategis internal dan mengabaikan
pengaruh yang dimiliki budaya dalam hubungannya diantara area fungsional
bisnis yang dapat mengakibatkan hambatan komunikasi, kurangnya koordinasi,
dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Tantangan
untuk manajemen strategis saat ini adalah untuk membawa perubahan dalam
budaya organisasi dan pemikiran individu yang dibutuhkan untuk mendukung
formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.
D. Fungsional Bisnis
1.
Fungsi Manajemen
a.
Perencanaan merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan
dalam memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri
atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan perusahaan
yang mencakup peramalan, penetapan sasaran, formulasi strategi,
pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.
b.
Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan
struktur pekerjaan dan hubungan otoritas.
c.
Pemberian Motivasi merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku
manusia yang antara lain berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi,
kelompok kerja, dan sebagainya.
d.
Pengelolaan Staf merupakan bagian dari implementasi strategi
perusahaan yang dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.
e.
Pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk
memastikan bahwa hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan
dan aktivitasnya merupakan bagian dari evaluasi strategi perusahaan.
Pengendalian dapat dilaksanakan dengan melaksanakan kontrol kualitas, control
penjualan, control persedian dan sebagainya.
2.
Fungsi Pemasaran
Fungsi Keuangan/Akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi
kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menurut James Van
Horne bahwa fungsi tersebut terdiri atas tiga keputusan yaitu:
1.
2.
3.
Analisis ratio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
organisasi berorientasi laba maupun nirlaba menentukan kekuatan dan
kelemahan organisasi dalam area investasi, pendanaan, dan deviden sehingga
rasio keuangan dapat memeberikan tanda-tanda kekuatan dan kelemahan
aktifitas fungsi manajemen, produksi, pemasaran, penelitian dan
pengembangan, dan sistim informasi.
4.
Fungsi Produksi/Operasi
Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya
adalah penelitian dan pengembangan litbang. Banyak perusahaan tidak memiliki
devisi litbang, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas litbang
yang berhasil untuk tetap bertahan.
Organisasi berinvestasi pada litbang karena percaya bahwa investasi semacam
itu akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan yang memberi
mereka keunggulan kompetitif
Litbang internal dan eksternal
5.
Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor
bobot total organisasi.
Contoh Matriks Evaluasi Faktor Internal untuk Toko Komputer Ritel
Faktor-faktor Internal Utama
Bobot
Kekuatan
1
Perputaran persediaan
naik dari 5,8 menjadi 6,7
0,05
0,15
Pembelian Konsumen
rata-rata naik dari $97
menjadi $128
0,07
0,28
0,3
0,05
0,15
0,02
0.06
0.45
0,2
0,09
0,06
Kelema emahan
hn
1
0,1
2
0,2
1,02
0,3
2
0,02
memprihatinkan
0,02
0,04
0,04
0,05
0,1
0,03
0,03
0,05
0,05
Totaal
al
2,5
Dua factor terpenting untuk berhasil di bisnis toko computer ritel adalah
penda[atan dari jasa reparasi di toko dan lokasi toko. Juga perhatikan bahwa
toko tersebut sangat berhasil dalam jumlah pembelian konsumen rata-rata dan
bantuan teknisi dari toko. Toko tersebut bermasalah dengan karpet, kamar
mandi, cat dan prosedur kasirnya. Perhatikan bahwa matriks tersebut
mengandung data kuantitatif yang substansial alih-alih pernyataan yang samar :
sangat bagus. Secara keseluruhan , toko ini memperoleh skor bobot total 2,5
yang dalam skla 1 sampai 4 tepat berada ditengah-tengan, mengidentifikasi
adanya ruang yang luas bagi perbaikan dalam operasi, strategi, dan prosedur
toko. Misalnya toko computer ritel pada contoh diatas mungkin perlu merekrut
staf kasir baru dan memperbaiki masalah karpet, cat dan kamr mandinya. Selain
itu, mereka mungkin perlu memperbanyak iklan untuk jasa reparasinya, sebab
itu merupakan factor yang benar-benar penting (bobot 0,15) agar berhasil di
bisnis ini.
Faktor Kunci
Bobot
Nilai
Nilai yang di
bobot
0,15
0,60
2. Rasio keuangan
0,10
0,30
3. Perencanaan jk panjang
0,10
0,30
4. Perusahaan terbesar
0,10
0,30
0,20
0,80
Kekuatan Internal
Kelemahan Internal;
0,05
0,05
0,10
0,20
2. Pengembangan produk
lambat
0,10
0,20
0,05
0,05
1,00
2,80
Kesimpulan Matriks:
Jumlah nilai yang dibobot berkisar 1,0 (yang terendah) 4,0 (yang tertinggi)
Total nilai yang dibobot dibawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah
secara internal, sedangkan nilai yang diatas 2,5 menunjukkan posisi internal
yang kuat
KESIMPULAN
Soal
1. Apa relevansi pandangan berbasis sumber daya perusahaan terhadap
manajemen strategis?
Jawab : Relevansinya dapat dilihat pada kecenderungan-kecenderungan yang
bersifat kemasyarakatan dimonitor dan diperkirakan. Maksudnya adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor strategi eksternal-peluang dan ancaman-yang
sangat mungkin mempengaruhi masa depan perusahaan. Manajer-manajer
strategis juga harus melihat ke dalam perusahaan untuk mengidentifikasi faktorfaktor strategis internal, yaitu kekuatan dan keuntungan dari peluang-peluang
yang ada sambil menghindari ancaman-ancaman.
2. Bandingkan dan bedakan tiga pendekatan untuk mengamati dan menganalisis
lingkungan internal perusahaan!
Jawab : Manajer strategis dapat mengamati dan menganalisis variabel internal
dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
1. Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy); yang dilakukan oleh
Institut Perencanaan Strategis untuk membantu menemukan faktorfaktor strategis internal yang relevan bagi badan-badan usaha.
Sampai saat ini analisis PIMS telah mengidentifikasi 9 faktor
strategis utama yang bertanggung jawab terhadap terjadinya 80
persen variasi dalam profitabilitas di antara perusahaan.
2. Analisis Rantai Nilai; sebagaimana dikemukakan oleh Porter, adalah
salah satu cara untuk menguji sifat dan tingkat sinergi, apabila ada,
di antara kegiatan-kegiatan internal perusahaan. Pengujian
sistematis kegiatan-kegiatan individual dapat mendorong kepada
pemahaman yang lebih baik terhadap kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
3. Analisis Fungsional; adalah cara yang paling sederhana untuk
mengamati dan menganalisis lingkungan organisasi. H.I. Ansoff,
seorang pejabat manajemen strategis, mengemukakan bahwa
keahlian dan sumber daya perusahaan dapat diatur ke dalam profil