Manajemen
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Nurlaili (1810313120025)
AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen, dengan judul:
“Pengendalian dan Manajemen Operasi”.
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penggarapan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu kami Ibu
Pusvita Indria Mei Susilowati, S.E, M.S.A, Ak.. Sehingga kami mampu melaksanakan
tugas mata kuliah ini.
Kami memohon maaf kepada semuanya apabila dalam makalah yang kami buat
ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki. Untuk itu kami kelompok sembilan akan terbuka terhadap kritik
maupun saran dari semua pembaca agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang
lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Wassalamualaikum.Wr.Wb.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
2.1 Pengendalian................................................................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Pengendalian Manajemen............................................................................ 3
2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen ................................................................ 4
2.2 Pentingnya Pengendalian ............................................................................................................. 5
2.3 Tipe-Tipe Pengendalian................................................................................................................. 6
2.3.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik.................................................................................. 6
2.3.2 Sistem Pengendalian Umpan Maju ................................................................................. 7
2.3.3 Sistem Pengendalian Pencegahan .................................................................................. 7
2.4 Mendesain Sistem Pengendalian .................................................................................................. 9
2.5 Metode Pengawasan .................................................................................................................. 10
2.6 Pengawasan yang Efektif ............................................................................................................ 12
2.7 Manajemen Operasi.................................................................................................................... 12
2.8 Desain Manajemen Operasi ........................................................................................................ 13
2.9 Manajemen Kualitas ................................................................................................................... 15
2.10 Manajemen Produktivitas ......................................................................................................... 15
2.11 Penggunaan Sistem Operasi ..................................................................................................... 16
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pengendalian manajemen.
2. Untuk memahami pentingnya pengendalian dalam manajemen.
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk tipe-tipe pengendalian manajemen.
4. Untuk mengetahui cara mendesain sistem pengendalian manajemen.
5. Untuk memahami metode pengawasan dalam pengendalian manajemen.
6. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan yang efektif dalam pengendalian
manajemen.
7. Untuk mengetahui sistem manajemen operasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengendalian
Pengendalian adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja
dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi,
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan
apakah terdapat penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan
mengambil tindakan pembaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya
perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efesien dan efektif
guna mencapai sasarah perusahaan.
3
4
arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah
ditentukan dalam proses perencanaan strategi.
memastikan agar kebijakan dan strategi ini dijalankan, maka dari itu manajemen
memerlukan suatu sistem untuk mengalokasikan penggunaan berbagai sumber
ekonomi perusahaan secara efektif dan efesien. Suatu sistem pengendalian
manajemen meliputi struktur dan proses, struktur adalah pengaturan organisasi
dan konsep informasi yang memungkinkan proses berjalan sedangkan proses
adalah seperangkat tindakan yang dilaksanakan oleh manajer atas dasar
informasi yang mereka terima.
a. Pengawasan Non-Kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan
untuk mengevaluasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang
sering digunakan adalah :
1. Pengamatan (pengendalian dengan observasi)
Pengamatan ini ditunjukan untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang
dapat di observasi.
2. Inspeksi teratur atau langsung
Inspeksi teratur dilakukan secara periodik dengan mengamati kegiatan atau
produk yang dapat di observasi.
3. Laporan lisan atau tertulis
Laporan lisan atau tertulis dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat dengan feed-back dari bawahan dengan relatif lebih cepat.
4. Evaluasi pelaksanaan
11
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah :
1. Anggaran
1) Anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan,
anggaran kas
2) Anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system
(PBS), zero-base budgeting (ZBB) dan human resource accounting
(HRA)
2. Audit
1) Internal audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan
tangggung jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian,
rekomendasi dan komentar mengenai kegatan mereka.
2) Eksternal audit
Tujuan : mementukan apakah laporan keuangan tersebut menyajukan
secara wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemerikasaan
dilaksanakan oleh pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
3. Analisis break-even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami
laba atau rugi.
4. Analisis rasio
Menyangkut dua jenis perbandingan
1) Membandingkan rasio saat ini dengan rasio-rasio di masa lalu
12
manufaktur, dapat terlihat dengan jelas aktivitas produksi yang menghasilkan barang.
Kita dapat melihat pembuatan produk berwujud seperti TV Sonny atau motor Harley
Davidson.
Dalam organisasi yang tidak menghasilkan produk secara fisik, fungsi produksi
mungkin tidak terlihat dengan jelas. Fungsi produksi ini bisa “tersembunyi” dari
masyarakat dan bahkan dari pelanggan. Contohnya adalah proses yang terjadi di bank,
rumah sakit, perusahaan penerbangan, atau akademi pendidikan.
Sering terjadi pada saat layanan jasa diberikan, tidak ada barang berwujud yang
diproduksi. Sebagai pengganti, barang bisa berbentuk layanan pengiriman dana dari
rekening tabungan ke rekening koran, proses transplantasi hati, pengisian kursi kosong
di pesawat, atau proses pendidikan seorang mahasiswa. Terlepas apakah dari produk
akhir berupa barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi
biasanya disebut sebagai operasi atau manajemen operasi.
Dalam menentukan design dari sistem operasi, sangatlah penting bagi kita untuk
memperhatikan pasar sasaran atau target market dari barang yang akan kita produksi
dan akan kita jual. Selain itu kita juga harus memperhatikan dari capability atau
kemampuan dari sebuah perusahaan. Sebagai contoh misalnya kita menyasar pada
target sasaran calon konsumen menengah keatas namun kemampuan kita untuk
memproduksi barang yang berkualitas sangat rendah, maka sistem operasi yang telah
kita design akan menjadi percuma. Kemampuan kita inilah yang dapat membuat kita
mampu memetakan apa yang menjadi keunggulan competitive dengan competitive
priority.
Dalam membuat design sistem operasi, sebuah perusahaan juga didorong oleh
dua faktor, yakni faktor dorongan teknologi (technology push), dan market pool. Hal
ini disebabkan karena barang itu harus bisa dijual dan barang itu harus bisa dibuat.
14
Kedua faktor ini tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berintegrasi, walaupun
memang kadang-kadang dari sisi market atau pasar, pasar tidak mengetahui apa yang
dibutuhkan sebelum adanya perkembangan teknologi. Contoh paling kongkrit adalah
barang-barang inovatif seperti handphone pada awal pertama kali ada. Tidak ada yang
membutuhkan handphone sebelum handphone itu anda. Namun sekarang? Kita tidak
bisa jauh-jauh dari handphone. Dari sisi produksi atau pabrik juga ada kondisi dimana
sebuah produk dibuat tanpa mengetahui apa kegunaan dari produk tersebut.
Pada umumnya tahapan dari design sistem operasi yang dipergunakan terdiri
dari dua alternative, yakni sequential atau concurrent. Proses sequential berjalan seperti
layaknya estafet, seperti misalnya hasil riset dari marketing ditindaklanjuti oleh
engineer untuk membuat design produksi, setelah engineer membuat konsep, baru unit
produksi membuat produksi secara massal dan accounting menyediakan biayanya.
Sedangkan proses concurrent berjalan parallel, dimana misalnya ketika marketing
sudah mulai melakukan riset, engineer sudah menyiapkan template prototipe produksi.
Kemudian untuk proses pada sistem kerja terdiri dari proses batch jika hanya
produksi satu output, continous process jika produksi dilakukan secara terus menerus,
dan repetitive untuk produksi barang-barang discrete (bisa dihitung jumlahnya).
Sedangkan alur proses dari sistem operasinya, ada beberapa alternatif yang dapat
dipergunakan, seperti line flow, jumbled flow dan project flow. Line flow terdiri dari
batch flow, continous flow ataupun hybrid (kombinasi batch flow yang dilanjutkan
15
dengan line flow). Jumbled flow atau yang biasa disebut dengan intermitten flow biasa
dipergunakan untuk customized item.
Perbedaan antara line flow dengan jumbled flow terletak pada mesin yang
dipergunakan dan keunggulan yang hendak dibangun. Line flow menggunakan mesin
yang dedicated atau khusus untuk memenuhi satu fungsi tertentu, sedangkan jumbled
flow menggunakan mesin yang multipurpose. Perusahaan yang menggunakan line flow
membangun keunggulan pada aspek biaya karena line flow biasanya dipergunakan
untuk barang-barang yang bersifat massal, sementara perusahaan yang menggunakan
jumbled flow membangun keunggulan pada flexibility.
Kualitas yang diawasi tidak hanya terbatas pada kualitas produk tetapi juga kualitas
perusahaan secara keseluruhan. Mulai dari kualitas karyawan yang dipekerjakan,
bahkan hingga kualitas perusahaan dimata para konsumen.
1. Menetapkan Sasaran
17
Dengan adanya sasaran atau target kegiatan maka arah dan fokus kegiatan menjadi jelas
sehingga ada beban dan tanggung jawab anggota untuk mencapainya.
3. Penugasan
Pembagian tugas yang jelas akan membagi pula beban tanggung jawab terhadap
masing-masing anggota sehingga masing-masing anggota ada target yang harus dicapai
yakni hasil kegiatan yang telah anggota lakukan.
4. Pelaksanaan Tugas
Setelah adanya pembagian tugas maka setiap anggota wajib melaksanakan tugasnya
masing-masing karena hal tersebut merupakan wujud kinerja yang wajib dilaksanakan
anggota sesuai perintah pimpinan.
Dengan adanya pengendalian langsung maka setiap kegiatan anggota baik rutin ataupun
operasi atau insidentil akan lebih terarah; akan menghindari penyimpangan termasuk
di dalamnya tindakan - tindakan atau perbuatan anggota sabhara yang tercela; serta
tujuan organisasi atau tujuan kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
tersebut akan tercapai. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan
cara inspeksi atau pengawasan dan pemeriksaan (wasrik).
Adanya laporan pelaksanaan tugas menjadi wujud nyata hasil pelaksanaan tugas
anggota yang telah selesai. Dengan laporan tersebut, maka dapat diketahui atau
dipetakan kualitas hasil tugas atau keberhasilan tugas, apakah ada kemajuan/progress
atau malah sebaliknya mengalami kemunduran atau kegagalan.
18
3.1 Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tertata
secara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen sebagai
perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemprosesan
informasi dengan maksud membantu manajer dalam mengkoordinasikan bagian-bagian
yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus.
Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Hal terpenting dalam
manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi manajemen itu sendiri. Terutama
pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan fleksibilitas tinggi sebagai competitive
excellence perusahaan. Dan pengetahuan mengenai manajemen operasi sangat diperlukan
oleh setiap manajer.
3.2 Saran
Pengendalian sendiri merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap
perusahaan. Seringkali sistem pengendalian pada suatu perusahaan kurang tepat
dijalankan, maka seorang manajer perlu untuk memerhatikan hal tersebut, diantaranya
dengan melakukan penelitian mengenai sistem apa yang tepat bagi perusahaan tersebut
agar perusahaan tersebut berjalan dengan lancar.
Seperti yang kita ketahui bahwa manajemen operasi bertanggung jawab dalam
mengubah input menjadi output maka perlu dilakukan pengendalian yang efektif agar
tidak terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi
10
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, J., & Render, B. (2006). Operations Management. Jakarta: Salemba Empat.
Herujito, & Yayat, M. (2001). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Heyzer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasional. Jakarta: Salemba Empat.
Karyoto. (2016). DASAR-DASAR MANAJEMEN - Teori, Definisi, dan Konsep. Yogyakarta: ANDI.
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2010). Manajemen- Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
12