PENGENDALIAN MANAJEMEN
F (MANAJEMEN MALAM)
Disusun Oleh :
Ida Bagus Aditya Paramartha (1902612010533) (03)
Putu Ayu Pebriyanti (1902612010541) (11)
Ade Puspita Dewi (1902612010551) (21)
I Gst A Ira Cristin Wihelmina (1902612010557) (27)
Amri Khoirunas Ade Wijaksono (1902612010563) (33)
Kadek Putri Ariantini (1902612010564) (34)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGENDALIAN MANAJEMEN
dengan tepat waku dalam rangka memenuhi tugas Mata Perkuliahan Pengantar
Manajemen. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Mata Perkuliahan Pengantar
Manajemen atas tugas yang diberikan sehingga menambah pemahaman penulis terhadap
materi makalah yang penulis buat.
Kami mempersembahkan Makalah mengenai PENGENDALIAN MANAJEMEN yang
di ringkas dari beberapa sumber seperti internet yang secara garis besar membahas tentang
Pengendalian Manajemen.
Kami berusaha menyajikan makalah ini semaksimal mungkin agar mudah untuk dibaca
dan dipahami. Jika terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini,
saran dan kritik sangat kami perlukan.
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) adalah hal yang penting dalam
pengendalian formal dan sistem umpan balik yang dimaksudkan untuk memonitor hasil
organisasi dan mengkoreksi penyimpangan standar dari kinerja yang ditetapkan
sebelumnya (Hosfstede, 1978 dalam Lekatompessy, 2012). Sistem Pengendalian
Manajemen adalah suatu mekanisme secara formal didesain untuk menciptakan kondisi
yang mampu meningkatkan peluang dan pencapaian harapan serta memperoleh hasil
(output) yang diinginkan dengan memfokuskan pada tujuan yang akan dicapai oleh
organisasi dan perilaku yang diinginkan partisipan (Porporato, 2006).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Pentingnya Pengendalian Manajemen
Pengendalian Manajemen adalah suatu sistematik untuk menetapkan standar
kinerja dengan sasaran perencanaa, mendesain system umpan balik informasi,
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah
terdapat penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan
mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan. Pengertian system pengendalian
menurut beberapa para ahli :
2
Pengendalian Manajemen Penting Karena :
3
Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
4
ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi meliputi reviu dan
pembandingan seperti: catatan kinerja dengan pengecekan independen atas
kinerja,rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan fisik
persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
5
Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun organisasi
secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk menilai kinerja
organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible dan
Intangible.
Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur dan
nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable
Standards). Standar Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa
Standar waktu yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar penjualan
(Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar produktivitas (Productivity)
hingga laba yang harus dicapai (Profit).
Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah standar yang
tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar Intangible ini lebih sulit
diukur jika dibandingkan dengan standar tangible.
Langkah 2. Mengukur Kinerja (Performance Measurement)
6
Langkah 3. Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan
(Comparison of actual and standard performance)
Contohnya, target tingkat kecacatan (reject rate) produk di produksi yang dapat
diterima adalah 2%, namun pada aktualnya tingkat kecacatan produk di produksi adalah
5%. Tingkat kecacatan tersebut telah melampaui batas yang dapat diterima sehingga
diperlukan penyelidikan terhadap penyimpangan tersebut. Setelah diselidiki, ternyata
7
yang menyebabkan tingginya tingkat kecacatan produk ini adalah adanya pengaturan
mesin yang salah.
Management By Exception ( MBE )
Contoh dari MBE adalah sebagai berikut: Seorang manajer menetukan bahwa
jumlah produksi Susu Bantal Real Good dalam sehari harus ada 50.000 bungkus sampai
75.000 bungkus. Karena suatu waktu dimana saat kapasitas tenaga kerja lebih banyak
bekerja (lembur) maka jumlah produksi Susu Bantal Real Good meningkat drastis
menjadi 94.000 bungkus hari itu. Maka saatnya MBE beraksi. Manajer memikirkan dan
mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh kelebihan produksi.
8
Keputusan yang dapat diambil antara lain:
1. Menyimpan sisa produksi susu bantal di gudang untuk persediaan stock.
2. Menjual kepada agen atau eceran terdekat dengan harga yang terjangkau.
3. Mempromosikan untuk penjualan sebagai hadiah atau sampel.
Management - Information System ( MIS )
Sistem informasi manajemen atau management-information system memainkan
peranan penting dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen perencanaan dan
pengendalian dengan efektif. MIS dapat didefinisikan sebagai suatu metoda formal
pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat
dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi
fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi dilaksanakan secara
efektif. MIS adalah sistem pengadaan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran
informasi yang direncanakan agar keputusan-keputusan manajemen yang efektif dapat
dibuat. Sistem menyediakan informasi waktu yang lalu, sekarang dan yang akan datang.
9
2. Mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem.
3. Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi lebih dari pada pertimbangan
kuantitas.
4. Pengujian pendahuluan sebelum diterapkan.
5. Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencukupi bagi paraoperator dan
pemakai sistem.
Pengendalian Non-kuantitatif
10
pengamatan mulai proses pembuatan dan hingga barang tersebut siap dijual.
Melalui kegiatan pengamatan tersebut, staff pengawas tersebut akan tahu, apakah
proses yang diamati susuai prosedur atau tidak.
Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic dengan
mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi. Contohnya staff
pengawasan melakukan inspeksi terhadap barang yang diproduksi apakah sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Mulai dari ukuran, berat , dll. Dari inspeksi yang
dilakukan, perusahaan menjadi lebih tahu secara detail tentang barang yang
diproduksi.
Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi
yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan
relatif lebih cepat. Misalnya pegawai melaporkan kualitas barang yang dihasilkan
kepada atasannya secara lisan dan tertulis. Dari hasil laporan tersebut, atasannya
dapat memberikan perintah selanjutnya tentang bagaimana dan apa yang
semestinya dilakukan oleh pegawai tersebut.
Evaluasi pelaksanaan. Evaluasi merupakan suatu penilaian akhir dari suatu
kegiatan dan tindakan apa yang selanjutnya diambil. Misalnya dalam sebulan
perusahaan memperoleh keuntungan penjualan yang cukup banyak. Maka
evaluasi yang dilakukan adalah bagaimana cara mempertahankan hal tersebut
serta cara meningkatkannya.
Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara
ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat
didiagnosis dan dipecahkan bersama. Misalnya seorang pegawai mengalami
masalah di bidang pemasaran. Agar solusinya terpecahkan, maka diskusi dengan
atasan atau manajer akan menjadi solusi yang baik.
Pengendalian Kuantitatif
11
bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi
mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai
pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping
sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengendalian. Anggaran
adalah bagian fundamental dari banyak program pengendalian organisasi.
Pengendalian anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu
sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi
kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan
pelaksanaan yang direncanakan.
12
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar
keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang
bebas dari pengaruh manajemen.
Analisis Break-even, Analisa “break-even” adalah peralatan yang berguna untuk
menjelaskan hubungan biaya, volume, dan laba. Analisa ini menggunakan konsep
yang sama seperti dalam peyiapan anggaran variabel. Analisa break-even
menganalisa dan menggabarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa (penjualan atau produksi) agar biaya total sama
dengan penghasilan total sehingga perusahaan tidak mengalami laba atau rugi.
Contohnya adalah perusahaan ingin mengetahui bagaimana hubungan antara
banyaknya penjualan dan keuntungan yang didapat.memlalui analisa break
even,perusahan dapat mengetahui hubungan tersebut.
Analisis Rasio, rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses
menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan
menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul
pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
Contohnya adalah perusahaan ingin membandingankan laba yang diperoleh pada periode
yang sebelumnya dengan sekarang. Dengan melakukan perbandingan, perusahaan akan
tahu apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Sehingga perusahaan
dapat mengambil tindakan selanjutnya untuk di periode yang akan datang.
13
Bagan dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, yaitu :
- Bagan Ganti, bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan
waktu disumbu yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan
kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan dan
dalam hubunganya dengan waktu.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian Manajemen adalah suatu sistematik untuk menetapkan standar
kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain system umpan balik informasi,
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah
terdapat penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan
mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan. Terdapat juga beberapa Pengertian
system pengendalian manajemen menurut para ahli yang sudah dijelaskan dalam makalah
ini.
3.2 Saran
Pengendalian dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak
ada pengendalian dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-
kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-langkah-
pengendalian/
https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/05/pengendalian-manajemen.html?m=1
http://agustinnilams.blogspot.com/2019/07/makalah-pengantar-manajemen-
pengendalian.html?m=1
http://xdharizal.blogspot.com/2011/01/jenis-pengendalian-manajemen.html
https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/05/pengendalian-manajemen.html
16