Anda di halaman 1dari 10

METODE PENUGASAN

MINIMISASI DAN MAKSIMISASI

Disusun Oleh:
Ni Made Yuni Andari (1902612010535)
Ni Komang Srianingsih (1902612010554)
Ni Wayan Dini Astini (1902612010558)
Ni Komang Ayu Sukmawati (1902612010561)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
BAB II

PEMBAHASAN

Metode Penugasan

Adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masakah-masakah


yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber
daya yang produktif.
Contoh masalah : tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat
efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda pula.
Metode penugasan disebut juga metode Hungarian
Sejarah :
1 Awalnya metode Hungarian ditemukan dan dipublikasikan oleh Harold
W.Kuhn pada tahun 1955.
2 Kemudian diperbaiki oleh James Munkres pada tahun 1957 yang
kemudian dikenal juga dengan nama algoritma Kuhn-Munkres.
3 Algoritma yang dikembangkan oleh Kuhn-Munkres tersebut didasarkan
pada hasil kerja dua orang matematikawan asal Hungarian lainnya,
yaitu Denes Konig dan Jeno Egervary.
Metode Hungarian adalah metode yang memodifikasi baris dan kolom
dalam matriks efektifitas sampai muncul sebuah komponen non tunggal
dalam setiap baris atau kolom yang dapat dipilih sebagai alokasi
penugasan.
Persyaratan Metode Hungarian :
1 Jumlah kolom ( sumber daya ) harus sama dengan jumlah baris (tugas)
yang harus diselesaikan.
2 Setiap sumber daya hanya dapat mengerjakan satu tugas.
3 Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas atau
sebaliknya, maka ditambahkan variabel dummy woker atau dummy job.
Masalah Penugasan :
Minimalisasi
Adalah pengalokasian tugas kepada sumber daya sehingga diperoleh biaya
total minimum.
Maksimalisasi
Adalah pengalokasian tugas kepada sumber daya sehingga diperoleh
keuntungan yang maksimum.
Langkah awal penyelesaian masalah penyelesaian
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel
penugasan
2. Kasus Minimalisasi : cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan
kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk dikurangi oleh
semua biaya yang ada pada baris yang sama
3. Kasus maksimalisasi : cari nilai tertinggi untuk setiap baris, yang
kemudian nilai tertinggi tersebut sebagai pengurang semua nilai
yang ada dalam baris tersebut.
4. Kasus tidak normal: bila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah
tugas atau sebaliknya, maka didalam tabel penugasan perlu
ditambahkan variabel yang nilainya nol (0)
Contoh kasus 1
Masalah penugasan
Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai empat pekerjaan yang berbeda,
yaitu memotong karton, merekatkan kertas warna, memberi hiasan dan
membungkus. Perusahaan kotak hadiah tersebut hanya memiliki empat
orang karyawan yaitu Yuni, Sri, Dini, Sukma. Upah seorang karyawan
unyuk masing-masing pekerjaan berbeda-beda seperti berikut:

Tabel Upah Karyawan:

Tugas/Kryw. Yuni Sri Dini Sukma


Memotong Rp. 15.000 Rp. 14.000 Rp. 18.000 Rp.17.000
karton

Merekatkan Rp. 21.000 Rp. 16.000 Rp. 18.000 Rp. 22.000


Kertas
Warna

Memberi Rp. 21.000 Rp. 21.000 Rp. 24.000 Rp. 19.000


Hiasan

Membungkus Rp. 22.000 Rp. 18.000 Rp. 20.000 Rp. 16.000

Tentukan besarnya biaya optimal yang dikeluarkan perusahaan kotak


hadiah tersebut dengan kondisi satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu
karyawan?
Langkah 1: Idendtifikasi dan penyederhanaan masalah dalam tabel
penugasan
 Mencari biaya optimal = kasus minimalisasi
 Jumlah pekerjaan = jumlah karyawan, artinya kasus normal (tanpa

dummy)
Langkah 2.1 : cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian
menggunakan biaya terkecil tersebut untuk dikurangi oleh semua biya
yang ada baris yang sama.
apabila ditemukan nol maka harus ditarik garis seminimum mungkin. Jika
jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah
optimal.
Langkah 3 : Pada kolom tak terkena garis, pilih niai terkecil, kemudian
kurangi nilai lain pada kolom yang sama dengan nilai terkecil tersebut.

Langkah 4: Tarik garis seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun


horisontal yang meliputi semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal
Langkah 5: Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terkena garis dengan
nilai terkecil, kemudia tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena garis 2x. Nilai
yang terkena garis 1x = tetap

Langkah 6: Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang berbeda,
apabila sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda maka sudah didapatkan
hasil yang optimal. Atau jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom berarti
pemecahan sudah optimal.
Jumlah garis yang dapat ditarik = 4 = jumlah baris/kolom yang = optimal
Hasil :
 Alokasi pekerjaan untuk masing-masing karyawan adalah :
- Pekerjaan A, Menggunting karton dikerjakan oleh II, Sri dengan uah sebesar
Rp.14.000
- Pekerjaan B, Merekatkan kertas warna dikerjakan oleh III, Dini, dengan upah
sebesar Rp. 18.000
- Pekerjaan C , memberi hiasan dikerjakan oleh I, Yuni, dengan upah sebesar
Rp.21.000
- Pekerjaan D, membungkus dikerjakan oleh IV, Sukma, dengan upah sebesar
Rp.16.000

Anda mungkin juga menyukai