ASIDO SIMARMATA
FERONICA ROMAULI
YAYUK DARYANTI
ZULYANTO ARIWIBOWO
KELAS: 46 PB
Adalah: Metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan alokasi optimal dari
berbagai macam sumber daya yang produktif
Sejarah:
Awalnya metode Hungarian ditemukan dan dipublikasikan oleh Harold
W. Kuhn pada tahun 1955.
kemudian diperbaiki oleh James Munkres pada tahun 1957 yang kemudian
dikenal juga dengan nama algoritma Kuhn-Munkres.
Metode Hungarian adalah metode yang memodifikasi baris dan kolom dalam matriks
efektifitas sampai muncul sebuah komponen nol tunggal dalam setiap baris atau kolom
yang dapat dipilih sebagai alokasi penugasan.
disebut juga dengan
Persyaratan:
Jumlah kolom (sumber daya) harus sama dengan jumlah baris (tugas) yang
harus diselesaikan.
Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas atau sebaliknya,
maka ditambahkan variabel dummy woker atau dummy job.
MINIMALISASI MAKSIMALISASI
2.3 Kasus tidak normal: bila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas
atau sebaliknya, maka didalam tabel penugasan perlu ditambahkan variabel
dummy yang nilainya nol (0).
Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai empat pekerjaan
yang berbeda, yaitu memotong karton, merekatkan kertas
warna, memberi hiasan, dan membungkus. Perusahaan
kotak hadiah tersebut hanya memiliki empat orang karyawan
yaitu Hana, Karin, Helmi, dan Rossy. Upah seorang
karyawan untuk masing-masing pekerjaan berbeda-beda
seperti berikut:
Tabel Upah Karyawan:
Tugas/ Kryw. Hana Karin Helmi Rossy
A 15 14 18 17
B
21 16 18 22
C
21 21 24 19
D
22 18 20 16
Langkah 2.1: cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan
kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk
dikurangi oleh semua biaya yang ada pada baris yang sama.
A 15 14 18 17
B
21 16 18 22
C
21 21 24 19
D
22 18 20 16
Apabila ditemukan nol maka harus ditarik garis seminimum mungkin. Jika jumlah garis
sama dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
A 1 0 4 3
B
5 0 2 6
C
2 2 5 0
D
6 2 4 0
Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 2, tidak sama dengan jumlah baris/kolom
yang ada (4) = belum optimal
Langkah 3: Pada kolom tak terkena garis, pilih nilai terkecil,
kemudian kurangi nilai lain pada kolom yang sama dengan nilai
terkecil tersebut.
A 1 0 4 3
B
5 0 2 6
C
2 2 5 0
D
6 2 4 0
Langkah 4: Tarik garis seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun
horisontal yang meliput semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan
jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal
A 0 0 2 3
B
4 0 0 6
C
1 2 3 0
D
5 2 2 0
Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 3, tidak sama dengan jumlah baris/kolom
yang ada (4) = belum optimal
Langkah 5: Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang
tidak terkena garis dengan nilai terkecil , kemudian tambahkan
nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena garis 2x. Nilai yang
terkena garis 1x = tetap.
A 3+1 = 4
0 0 2 3
B
4 0 0 6 6+1=7
C
1 2 3 0
D
5 2 2 0
Langkah 6: Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang
berbeda, apabila sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda
maka sudah didapatkan hasil yang optimal. Atau Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
A 0 0 2 4
B
4 0 0 7
C
0 1 2 0
D
4 1 1 0
Jadi, total biaya optimal yang dikeluarkan oleh perusahaan kotak hadiah dengan
pembagian tugas tersebut diatas sebesar Rp 69,000.
Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai lima lokasi
penjualan untuk produknya yaitu di Stroberry, Naughty,
Cindy, Toko Kado Unik, dan Gramedia. Perusahaan kotak
hadiah tersebut memiliki lima orang sales promotion yang
akan ditugaskan ke masing-masing lokasi tersebut.
Berdasarkan kemampuan masing –masing sales dan kondisi
pasar, berikut ini hasil penjualan yang diperkirakan akan
diperoleh dengan penugasan masing-masing sales ke lokasi:
Tabel Penghasilan:
Lokasi/ Fitri Dian Mieky Amanda Suzan
Sales
Stroberry Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 100.000 Rp 80.000 Rp 150.000
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 8 8 7 9 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Langkah 2.2: cari nilai terbesar untuk setiap baris, dan
kemudian menggunakan nilai tersebut untuk mengurang
semua biaya yang ada pada baris yang sama.
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 8 8 7 9 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Langkah 3: Pastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol.
Ternyata masih terdapat kolom yang belum memiliki nilai nol. Maka, pada
setiap kolom, pilih nilai terkecil, kemudian kurangi nilai lain pada kolom
yang sama dengan nilai terkecil tersebut.
A 5 3 5 7 0
B 1 5 6 0 2
C 4 4 5 3 0
D 3 1 8 0 5
E 7 4 3 6 0
Langkah 4: Tarik garis seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun
horisontal yang meliput semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan
jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 3 3 2 3 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 4, tidak sama dengan jumlah baris/kolom
yang ada (5) = belum optimal
Langkah 5: Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terkena garis
dengan nilai terkecil .
kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena garis 2x. Nilai
yang terkena garis 1x = tetap.
Lokasi/ Sales I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 3 3 2 3 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
Langkah 6: Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang
berbeda, apabila sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda
maka sudah didapatkan hasil yang optimal. Atau Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal
A 2 0 0 5 0
B 0 4 3 0 4
C 1 1 0 1 0
D 2 0 5 0 7
E 6 3 0 6 2
Jadi, total pendapatan optimal yang diperoleh perusahaan kotak hadiah dengan
pembagian lokasi sales tersebut diatas sebesar Rp 680.000
LALU, BAGAIMANA BILA
KASUSNYA TIDAK NORMAL?
Keterangan:
Karena ditiap baris sudah memiliki angka nol yang berasal dari dummy, maka
yang harus dicari adalah nilai terkecil pada kolom lainnya. Untuk kemudian
dikurangi dengan nilai lain pada kolom tersebut.
Langkah 2:
Pekerjaan/ Toni Tono Toto Dummy
Tukang
Tukang kayu 25 35 0 0
Tukang Cat 0 10 5 0
Pembantu 15 15 20 0
Tukang
Tukang 15 0 5 0
Bangunan
Alokasi pekerjaan:
Toto sebagai tukang kayu
Toni sebagai tukang cat
Dummy sebagai pembantu tukang
Tono sebagai tukang bangunan
Total biaya yang dikeluarkan:
Pekerjaan Nama Pekerja Ongkos (Rp. .000)
Tukang Kayu Toto 50
Tukang Cat Toni 45
Pembantu Tukang Dummy 0
Tukang Bangunan Tono 50
Total ongkos pekerja : 145
Jadi total ongkos pekerja yang harus dikelurkan kepala tukang sebesar Rp 145.000
Dan pekerjaan pembantu tukang ditugaskan kepada dummy diasumsikan tidak
ada yang mengerjakan.
FUNGSI VARIABEL DUMMY:
Dummy ada untuk menyeimbangkan antara
banyaknya tugas dengan banyaknya penerima tugas.
Apabila penerima tugas mendapatkan pekerjaan
Dummy, berarti diasumsikan bahwa penerima tugas
tersebut menganggur.
Apabila tugas tersebut diberikan kepada Dummy,
diasumsikan pekerjaan itu tidak ada yang
mengerjakan.
Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 mesin, yaitu M1, M2, M3, dan M4. Setiap mesin
dapat memproduksi 4 jenis produk. Dalam minggu mendatang, perusahaan mempunyai
pesanan untuk menyelesaikan 4 jenis produknya, yaitu Baju J1, Celana J2, Rok J3, dan Safari
J4. Jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh setiap mesin sebagai berikut:
Tentukan penugasan yang tepat untuk keempat mesin tersebut agar jumlah produk yang
dihasilkan maksimal!
REFERENSI: