Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR
LATAR BELAKANG

Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berabagai bidang cabang disiplin
ilmu
ilmu,, memp
mempuny
unyai
ai peran
peranan
an sanga
sangatt meno
menonj
njol
ol sesu
sesuai
ai deng
dengan
an perk
perkem
emba
bang
ngan
an ilmu
ilmu
 pengetahuan, baik mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu sosial, matematika semakin
 banyak digunakan sebagai alat untuk mempermudah pemecahan masalah serta sebagai
alat untuk mengambil keputusan ataupun perencanaan. Penggunaan matematika dalam
 berbagai disiplin ilmu dinamakan sebagai matematika terapan, salah satunya adalah
 persamaan diferensial, maka model penggunaan diferensial ini dinamakan sebagai
diferensial
diferensial terapan atau aplikasi
aplikasi diferensial.
diferensial. Perhitungan
Perhitungan diferensial
diferensial merupakan
merupakan suatu
 perhitungan yang menyangkut masalah perubahan fungsi, maka sebagai kaitan
 permasalahan yang muncul di dalam teori ekonomi di antaranya penghitungan Laba
(keuntungan), Inestasi serta Pajak.

!iferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan


 perubahan kecil dalam ariabel bebas fungsi yang bersangkutan. !iferensial dapat pula di
sidik
sidik kedudu
kedudukan
kan-ke
-kedud
duduka
ukan
n khusus
khusus dari
dari fungsi
fungsi yang
yang sedang
sedang dipelaj
dipelajari
ari seperti
seperti titik 
titik 
maksimum, titik belok dan titik minimumnya jika ada. "erdasarkan manfaat-manfaat
inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat analisis yang sangat penting dalam bisnis
dan ekonomi.

1.2 RUMUSAN
RUMUSAN MASALA
MASALAH
H

#umusa
#umusan
n masalah
masalah pada penulisan
penulisan makalah
makalah ini adalah
adalah penerap
penerapan
an persam
persamaan
aan
diferensial pada matematika ekonomi dan bisnis.

1.3 BATASAN
BATASAN MASALAH

"atasan
"atasan masalah
masalah pada
pada penuli
penulisan
san makalah
makalah ini adalah
adalah penera
penerapan
pan persama
persamaan
an
diferensial pada matematika ekonomi yang membahas tentang pajak, laba dan inestasi.

BAB II
Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 1
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
PENGERTIAN DIFERENSIAL

dy
!eria
!eriati
tiee atau turunan
turunan dx   tidak dianggap sebagai suatu hasil bagi atau

 pecahan dengan dy  sebagai pembilang dan d$ sebagai penyebut, melainkan sebagai

 Δ y
lamba
lambang
ng yang
yang meny
menyert
ertak
akan
an limi
limitt dari
dari ∆x
 Δ x , se%a
se%ak
ktu mendek
mendekati
ati nilai
nilai nol

sebag
sebagai
ai limi
limit.
t. &kan
kan tetap
tetapii untu
untuk
k dapa
dapatt mema
memaha
hami
mi masal
masalah
ah-m
-masa
asala
lah
h kita
kita dapa
dapatt

menafsirkan
menafsirkan dx   dan
dan dy   secara terpisah, dalam hubung
hubungan
an ini dx   menyatakan

difer
diferen
ensi
sial
al  x   da
dan dy   difer
diferen
ensi
sial
al  y . Penger
Pengertia
tian
n difere
diferensia
nsiall bergu
berguna
na sekali
sekali,,

misalnya dalam aplikasinya pada kalkulus integral dan pada pendekatan perubahan dalam

ariabel yang berkaitan dengan perubahan ' perubahan kecil dalam ariabel bebas.

ika

f  ( x )  merupakan deriatie dari fungsi f  (
 ( x )  untuk nilai  x  tertentu

dan ∆x meru
erupak
pakan kenai
enaika
kan
n dala
dalam
m  x , maka diferensial dari f  (
 ( x ) ,

terdefinisikan oleh persamaan

 '  dy
df  ( ( x )=f  ( x )=  ∆ x
dx

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 2
ika f  ( ( x )= x , maka f  ( x )= 1 , dan

dx = ∆ x . adi jika  x   merupakan ariabel

 bebas, maka diferensial dx  dari  x  sama dengan ∆x .

'  dy
dy = f  ( x ) dx =
ika  y = f  ( x ) , maka
 dx
dx

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 3
2.2 PENERAPAN DIFERENSIAL PADA MATEMATIKA
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

1. Laba
Pada umumnya,
umumnya, ukuran
ukuran yang sering kali digunakan
digunakan untuk menilai berhasil atau
tidakn
tidaknya
ya manajem
manajemen
en suatu
suatu perusa
perusahan
han adalah
adalah dengan
dengan meliha
melihatt laba
laba yang
yang dipero
diperoleh
leh
 perusahaan. Laba bersih merupakan selisih positif atas penjualan dikurangi biaya
 biaya dan pajak 
Laba
Laba adalah
adalah selisih
selisih antara penerim
penerimaan
aan total
total dengan
dengan biaya
biaya total,
total, atau
atau secara
secara
matematika dapat dinyatakan dengan rumus
 Π =TR −TC 

!i mana
π   * Laba

+# * Penerimaan total
+ * "iaya
"iaya total

Penerimaan total (+#) maupun biaya total (+) adalah fungsi dari . oleh
karena itu, untuk memperoleh tingkat banyak barang yang dapat memaksimumkan
laba kita harus memenuhi syarat pertama yang diperlukan (necessary condition) untuk 
suat
suatu
u maks
maksim
imum
um yaitu
yaitu mend
mendif
ifere
erens
nsial
ialka
kan
n fung
fungsi
si laba
laba terha
terhada
dap
p , kemu
kemudi
dian
an
disamakan dengan nol, hasilnya adalah

 D π 
 = 0
dQ

d ( TR −TC )
=0
dQ

dTR dTC 
− =0
dQ dQ

dTR  dTC 
karen
karenaa
= MR dan = MC  , maka persamaan di atas dapat ditulis kembali
dQ dQ

menjadi

 M R = MC 

adi, syarat pertama untuk suatu banyak barang yang optimum secara ekonomi
ekonomi
adalah penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. +etapi syarat yang pertama
 belum menjamin
menja min adanya
adan ya suatu
s uatu maksimum
maksi mum atau
at au minimum. leh karena itu, kita harus

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 4
memeriksa syarat kedua yang mencukupkan (sufficient condition), yaitu deriatie
kedua dari fungsi laba terhadap  harus lebih kecil dari nol, hasilnya adalah
2
d π 
2
<0
dQ

adi, syarat yang kedua cukup untuk membuat laba secara maksimum dengan
 banyaknya barang yang di
di produksi.

Contoh 1

ika diketahui fungsi permintaan dari suatu perusahaan adalah  P=


1000 −2 Q
dan

3
fungsi
fungsi biaya perusahaan tersebut
tersebut adalah C =Q −59 Q2 + 1315 Q + 2000 , hitunglah

Laba maksimum yang akan diperoleh perusahaan tersebut/

!iketahui

 P =1000 − 2 Q

3 2
C =Q −59 Q + 1315 Q + 2000

0ungsi pe
pendapatan  # * 0u
0ungsi pe
permintaan ×  banyak unit yang di produksi
produksi

* ( 1000−2 Q ) × Q
2
* 1000 Q −2 Q

3 2
0ungs
ungsii biay
biaya
a  * Q −59 Q + 1315 Q + 2000

0ungsi Laba π  * pendapatan ' biaya

π  * ( 1000 Q−2 Q )−( Q −59 Q +1315 Q +2000 )


2 3 2

π  * −Q3 + 57 Q 2− 315 Q −2000

d π 
+urunan pertama dQ *
−3 Q 2 + 114 Q −315

2
* Q −36 Q + 105

* ( Q−35 ) ( Q −3 )

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 5
Q1=3 atauQ2 =35
!i peroleh
2
d π 
+urunan kedua 2 * −6 Q + 114
dQ

2
d π 
Q 1 =3 −6 ( 3 )+ 114=96 , 96 > 0
ika , maka d Q  *
2  (Laba minimum)

2
d π 
Q2=35 −6 ( 35 )+ 114 =−66 , −66 <0  (Laba
ika , maka d Q  *
2

maksimum)
3 2
adi, π maks =−Q + 57 Q −315 Q− 2000

* −( 35 )3+57 ( 35 )2 −315 (35 )−2000

* −( 42875 ) + 69825−11025−2000

*   26950−13025

*   13.925

1arena Q=35 , maka

 P=1000 −2 Q

1000−2 ( 35 )
*

1000 −70
*

930
*
3 2
C =Q −59 Q + 1315 Q + 2000

* ( 35 )3−59 ( 35 )2 + 1315 ( 35 ) +2000

42875 −72275 + 46025 + 2000


*

42875 −24250
*

18.625
*
2
 R * 1000 Q −2 Q

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 6
1000 (35 )−2 ( 35 )
2
*

35000−2450
*

32.550
*

adi, dapat disimpulkan bah%a perusahaan harus menjual produknya sebesar 


#p.234 per unit, dengan jumlah produk sebesar 35 unit agar dapat memaksimalkan
laba sebesar #p.63.275 dimana pendapatan perusahaan adalah #p. 37.754, dan biaya
yang di keluarkan adalah sebesar
s ebesar #p.68.975,44

2. Paja  

:alah satu sumber


sumber penerimaan
penerimaan pemerintah adalah dengan penarikan
penarikan pajak,
misalnya pajak penjualan yang dikenakan pemerintah terhadap setiap unit produksi
dan dijual oleh pengusaha. Pemerintah berupaya untuk memaksimumkan penerimaan
 pajak tersebut. ;ntuk itu pemerintah harus menentukan berapa tarif pajak yang akan
diberlakukannya sehingga akan diperoleh pajak maksimum.

+otal pajak
pajak yang
yang akan
akan diterim
diterimaa pemerin
pemerintah
tah T =t × Q   dim
diman
anaa t : tarif 

 pajak yang dikenakan pemerintah, dan Q :  jumlah barang yang diproduksi dan

dijua
jual oleh pengusaha seh
sehingga diperoleh laba maksim
simum, yang
ang telah
mempertimbangkan biaya pajak.

!ari sudut pandang pengusaha setelah ada pengenaan pajak dari pemerintah
adalah

Laba * Pendapatan ' ("iaya < Pajak)

* R−( C + T )


− −
* R C  T 
− − .Q
* R C  t .Q

Contoh 2

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 7
ika diketahu
ahui fun
fungsi permi
rmintaan dari
ari sua
suatu perusahaan adala
alah

 P =−5 Q + 100 dan fungsi


fungsi biaya
biaya perusa
perusahaa
haan
n terseb
tersebut adalah C =5 Q
ut adalah
2
−30 Q ,

hitunglah tarif pajak yang sebaiknya dikenakan pemerintah kepada pengusaha agar 
 pemerintah memperoleh total pajak maksimum serta total pajak maksimum
yangdiperoleh oleh pemerintah/
  !iketahui
 P=−5 Q + 100

2
C =5 Q −30 Q

0ungsi pendapatan 

 # * 0ungsi permintaan ×  banyak unit yang di produksi


produksi

* (−5 Q + 100 ) × Q

* −5 Q2 + 100 Q

 La
 Laba * Pendapatan ' ("iaya < Pajak)

* R−( C + T )

− −
* R C  T 

− − .Q
* R C  t .Q

* (−5 Q2 +100 Q ) −( 5 Q2−30 Q )−t .Q


.Q

* (−10 Q2 + 130 Q−t . Q )

+urunan pertama  Laba ' 


=−20 Q + 130 −t =0

130−t =20 Q

20 Q=130 −t 

130−t 
Q=
20

26 1
Q= − t 
4 20

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 8
= {1}
{ 1} over {20} <0
+urunan kedua  Laba

26 1
Q= − t 
adi
adi,, deng
dengan
an memp
mempro
rodu
duks
ksii seba
sebany
nyak
ak 4 20 , peng
pengus
usah
ahaa akan
akan

memperoleh laba maksimum.

!ari sudut pandang pemerintah


26  1
−  t 
Pajak  4 20  )
T =t  ¿

26 1 2
¿ t − t 
4 20

26  1
' = −  t =0
+urunan pertama  Pajak 4 10

t  26
=
10 4

4 t = 260

t =65

adi, pengusaha dikenakan pajak sebesar #p. 95 = unit


26 1
Q= − ( 65 )
4 20

26 65
¿ −
4 20

¿ 6,5−3,25

¿ 3,25

Pajak yang diterima pemerintah atau yang dikeluarkan oleh pengusaha


T =t . Q

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 9
¿ 65 × 3,25

¿ Rp .211,25

adi,pajak yang harus dikeluarkan oleh pengusaha jika ia menghasilkan 3,75


unit barang adalah #p.766,75.

3. In!"#ta#$

Inesta
Inestasi
si yang
yang la>im
la>im disebu
disebutt juga
juga dengan
dengan istilah
istilah penanam
penanaman
an modal
modal atau
 pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
 pengeluaran agregat. +abungan
+abungan dari sektor rumah tangga melalui institusiintitusi
keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. &pabila para pengusaha menggunakan
uang tersebut untuk membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan
inestasi.
inestasi. Inestasi pada hakikatnya
hakikatnya merupakan
merupakan penempatan sejumlah dana yang ada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Inestasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan
kaitannya I* (?,i). :uatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong inestasi
yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
untuk
untuk inest
inestasi
asi sebagaim
sebagaimana
ana hal tersebu
tersebutt akan
akan lebih
lebih mahal
mahal diband
dibanding
ingkan
kan dengan
dengan
meminjam uang. @alaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan
dananya sendiri untuk inestasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan
dari inestasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Contoh 3
8
;ang
;ang sejum
sejumla
lah
h #p 5.444
5.444.4
.444
44 diin
diine
esta
stasi
sika
kan
n deng
dengan
an bunga
bunga tiap tahun,
tahun,

 bertambah secara kontinu. "erapa jumlah uang itu sesudah 75 tahunA


Penyelesaian 

&mbi
&mbill  y ( t )   sebagai jumlah uang (modal tambah bunga) pada saat t. Maka laju

 pertambahan perubahan jumlah uang pada


pada saat t   diberikan oleh 

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 10
dy 8
 = y
dt  100

elaslah bah%a persamaan ini adalah persamaan diferensial terpisah.


:ehingga
8

 y (t )= y ( 0 ) e
( )
100

1arena y ( 0 ) =5.000
5.000 .000
.000
 (modal a%al), maka diperoleh 

 y (25 ) =5.000
( )
8
100
5.000 .000 × e
25

* #p.39.2B5.784,B2
#p.39.2B5.784,B2
adi, jumlah uang setelah 75 tahun kedepan adalah #p. 39.2B5.784,B2
39.2B5.784,B2

BAB III
PENUTUP

&dapun penutup dari penulisan makalah diatas adalah


1% Penerapan
Penerapan diferensial pada penentuan
penentuan laba harus melalui 7 syarat untuk menentukan
menentukan

2
dπ  d π 
laba maksimum yang diperoleh pengusaha yaitu
=0  dan 2
<0 .
dQ dQ

2% Penerapan diferensial pada penentuan pajak yang harus memperhatikan tarif yang
dapat membuat pemerintah memperoleh total pajak maksimum masih menggunakan
 prinsip dari penentuan laba.
3% Penera
Penerapan
pan diferen
diferensial
sial pada
pada penent
penentuan
uan sebuah
sebuah inesta
inestasi
si menggu
menggunak
nakan
an difere
diferensia
nsiall
sederhana.

Matematika-1
 Ayi Subhan,S.SOS., MM Page 11

Anda mungkin juga menyukai