Anda di halaman 1dari 37

PRAKTEK MODEL

PERSAMAAN STRUKTURAL
(SEM) MELALUI AMOS
Dr. EDY SUROSO, S.E., M.Si.
Pengantar

 Dalam fenomena manajemen (Bisnis) sebuah variabel


tergantung dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas,
demikian juga beberapa variabel bebas mampu mempengaruhi
beberapa variabel tergantung.
 Sehingga model akan nampak menjadi sangat rumit.
 Model yang rumit ini pada dasarnya dapat dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi maupun analisis jalur, namun
dalam prakteknya akan tidak efisien karena masing masing-sub
struktur harus dianalisis satu persatu, kemudian baru
digabungkan menjadi sebuah model yang utuh.
 Permasalahan yang rumit tersebut dapat dianalis dengan
menggunakan analisis Structural Equational Modeling (SEM)
dengan menggunakan Program AMOS.
Pengantar

 SEM adalah penggabungan antara analisis faktor


dengan analisis struktural (Regresi/Path)

Variabel Variabel
Independen Dependen
Kelebihan dan Kelemahan SEM

Kelebihan Kelemahan

 Komprehensif  Sangat tergantung pada


 Mengakomodasi model- software
model yang kompleks  Kompleks
 Pemodelan variabel laten  Terbatas pada hubungan
linier
 Ukuran sampel besar
KONSTRUK UKUR

 Konstruk adalah atribut yang menunjukkan variabel.


 Konstruk Empirik. Merupakan konstrak yang terukur (observed).
Dinamakan terukur karena kita dapat mengetahui besarnya konstrak
ini secara empirik
 Konstruk Laten. Konstruk yang tidak terukur (unobserved). Dinamakan
tidak terukur karena tidak ada data empirik yang menunjukkan
besarnya konstruk ini. Konstruk laten dapat berupa:
 Common factor
 Unique factor (eror measurement)
 Residu*
Manifestasi vs Penyebab
Sub Model : Model Pengukuran

Gambar 3.a (Model Unidimensi) Gambar 3.b (Model Multidimensi)

 Model pengukuran menggambarkan hubungan antara item dengan


konstrak yang diukur.
 Model pengukuran memiliki ketepatan model yang memuaskan ketika
item-item yang dilibatkan mampu menjadi indikator dari konstrak
yang diukur yang dibuktikan dengan nilai eror pengukuran yang
rendah dan nilai komponen asertivitas yang tinggi.
Sub Model : Model Struktural

 Model struktural menggambarkan hubungan satu variabel dengan


variabel lainnya. Hubungan tersebut dapat berupa korelasi maupun
pengaruh (peranan/prediksi).
 Korelasi antar variabel ditunjukkan dengan garis dengan berpanah di
kedua ujungnya sedangkan pengaruh ditandai dengan satu ujung
berpanah.
JALUR (PATH)

 Jalur (path) adalah informasi yang menunjukkan keterkaitan antara


satu konstrak dengan konstrak lainnya. Jalur di dalam SEM terbagi
menjadi dua jenis yaitu jalur hubungan kausal dan non kausal. Jalur
kausal digambarkan dengan garis dengan panah salah satu ujungnya
() dan jalur hubungan non kausal ditandai dengan gambar garis
dengan dua panah di ujungnya ().
Jangan tertukar dengan RESIPROKAL (saling mempenaruhi)
LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN SEM

1. Pengembangan sebuah model berbasis teori.


2. Pengembangan Path diagram.
3. Konversi path diagram ke dalam persamaan.
 Persamaan spesifikasi model pengukuran
(measurement model)
 Persamaan struktural (Struktural equation)
4. Pemilihan matriks input dan estimasi model
 Matriks input data yang digunakan adalah matriks varian/kovarian atau
matriks korelasi.
 Ukuran sampel, Hair, et al. (1996) menemukan bahwa ukuran sampel yang
sesuai untuk SEM adalah minimal berkisar antara 100-200.
 Estimasi model, yang tersedia dalam program AMOS adalah tehnik Maximum
Likehood Estimation Method, Generalized Least Square Estimation Method,
Unweighted Least Square Estimation (ULS), Scale Free Least Square Estimation
(SLS) dan Asymptotically Distribution-Free Estimation (SLS).
5. Menilai problem identifikasi
6. Evaluasi criteria Goodness-of-fit
a. Evaluasi asumsi SEM
 Normalitas, dengan menggunakan criteria nilai kritis sebesar 
2,58.
 Outliers (Univariat & Multivariat), Univariat: Dengan
menggunakan kriteria nilai kritis 3, maka data dinyatakan
oulier jika memiliki nilai Z-score lebih tinggi 3 atau lebih rendah
dari -3. Multivariat: Dengan melihat batasan Mahalanobis
distanced.
 Multicollinearity dan Singularity, dimana yang perlu diamati
adalah determinan dari matrik kovarian sampel determinan
yang mendekati nol mengindikasikan adanya multikolinearitas
atau singularitas.
b. Uji kesesuaian dan uji statistik

Goodness of Fit Cut off Value


Index
X2-Chi Square Diharapkan Kecil
Significance Probability ≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≥ 0,95
CFI ≥ 0,95
c. Uji Reliability dan Varience Extract.
 Uji reliabilitas, dimana nilai reliabilitas yang diterima adalah  0,70
Uji reliabilitas dalam SEM dapat diperoleh melalui rumus sebagai
berikut :

( Std .Loading) 2
Construct Reliability 
 StdLoading   . j
2

 Variance Extract, dimana nilai yang dapat diterima adalah 0,50


rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Std .Loading 2
Variance Extract 
 Std .Loading 2   . j
7. Interprestasi dan Modifikasi Model
 Langkah terakhir adalah menginterprestasikan model
dan memodifikasikan model bagi model-model yang
tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.
Cut-off value sebesar 2,58 (Hair at al. 1995; Joreskog,
1993, dalam Ferdinand;p97 ) dapat digunakan untuk
menilai signifikansi tidaknya residual yang dihasilkan
oleh model. Nilai residual values yang lebih besar
atau sama dengan 2.58 diinterprestasikan sebagai
signifikan secara statistik pada tingkat 5%.
Contoh Model SEM
Model Analisis Faktor Konfirmatori

 Model analisis faktor konfirmatori (CFA) merupakan model yang murni berisi
model pengukuran.
 Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi model yang tepat yang
menjelaskan hubungan antara seperangkat item-item dengan konstrak yang
diukur oleh item tersebut.

Note:
 EFA. Exploratory factoring is used when you have little or no idea of what
components exist in the data.
 CFA. Confirmatory factor analysis is used to test hypotheses
about what factors underlie a set of results.
Model Utuh (Full Model) 1

 Model ini dinamakan model utuh karena didalamnya menggabungkan


antara model pengukuran (analisis faktor) dan model struktural
(regresi/path).
 Melalui model ini kita dapat mengetahui peranan item dalam
mengukur konstruk ukur serta peranan konstruk ukur terhadap
konstruk ukur lainnya.
Model Utuh (Full Model) 2

Istilah variabel utama dalam multivariate analisis:

Independen = Eksogen Dependen = Endogen


SEM Software

 LISREL: http://www.ssicentral.com/
 AMOS: http://www.spss.com/amos
 EQS: http://www.mvsoft.com/
 Mplus: http://www.statmodel.com/
 SEPATH (Statistica)
 RAMONA (Systat)
 ProcCalis (SAS)
 Lincs (GAUSS)
 MECOSA (GAUSS)
 Fox‘s SEM (R)
 MX
 STREAMS
Mediator & Moderator (Next Appoinment)

MEDIATING MODEL

PUAS LOYAL

PERCAYA

MODERATING MODEL

PUAS LOYAL

VARIETY SEEKING
Theoretical Model

Path Diagram

Translation (Code or GUI)

Data Basis

Is Model identified?

New research question

Estimation

Iterative process

Evaluation of Model respecification

Interpretation of Model

Modification of Model

„final“ Model
SEM - Strategies
SEM - Strategies
SEM - Strategies
PETUNJUK OPERASI PROGRAM
AMOS
Cara Membuka Program AMOS
Cara Merubah Tampilan Potrait menjadi Lanscape
Cara Memunculkan Toolbar
pada Lembar Kerja
Cara Menggambar Model
Cara Mengakses Data
Cara Memerintahkan Program AMOS
untuk Melakukan Analisis
Cara Melihat Output Program AMOS
Cara Memberi Judul dalam Lembar Kerja
Memunculkan Nilai-Nilai Output

Anda mungkin juga menyukai