DIAGRAM PENGENDALIAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Arya Adji Prastya (061740421856)
2. M. RIdho Triadi (061740421863)
KELAS : 5 KIB
DOSEN PENGAJAR : Ir. Jaksen M. Amin, M.Si
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DIAGRAM PENGENDALIAN” .
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pengendalian Mutu Produksi. Dalam penyusunan makalah ini,banyak pihak telah
berperan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan makalah ini. Kami sebagai penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca. Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Mengetahui dan memahami mengenai pengertian diagram pengendalian, cara
pembuatannya, dan memahami contoh kasus dengan menggunakan diagram
pengendalian.
Bagan X
42.0
41.0
40.0
39.0
38.0
37.0
36.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
R UCL CL LCL
Bagan I-MR
• Menghitung moving range, rata-rata nilai individu, dan rata-rata moving
range.
• Menghitung garis pusat, ucl, dan lcl
untuk bagan x
Garis pusat (cl) = X́
ḾR
UCL = X́ + 3
D2
ḾR
Lcl = X́ - 3
D2
Untuk bagan mr
´
Garis pusat (cl) = MR
´
UCL = D 4 . MR
´
LCL = D3 . MR
Data D3 & D4 dilampirkan
Bagan X bar – S
• Menghitung rata-rata nilai individu, dan rata-rata standar deviasi.
• Menghitung garis pusat, ucl, dan lcl
untuk bagan x
Garis pusat (cl) = X́
UCL = X́ + A3 . Ś
LCL = X́ - A3 . Ś
untuk bagan s
Garis pusat (cl) = Ś
UCL = B4 . Ś
LCL = B3 . Ś
Data A3, B3, B4 dilampiran
Bagan p
Langkah 1
Kumpulkan data ambillah data sebanyak mungkin data semampu anda yang
menggambarkan jumlah yang diperiksa (n) dan jumlah produk cacat (pn). Anda
akan membutuhkan paling tidak 20 pasangan.
Langkah 2
Bagilah data kedalam subgroup. Biasanya data dikelompokkan berdasarkan
tanggal atau lot. Ukuran sub group (n) harus lebih dari 50 dan nilai rata-rata cacat
untuk setiap subgroup harus berkisar antara 3 sampai 4.
Langkah 3
Hitung bagian cacat untuk setiap subgroup dan masukkan kedalam lembaran data.
Gunakan lembaran data yang sama. Untuk mencari bagian cacat, gunakan rumus
berikut :
Jumlah cacat pn
P= =
Ukuran subgroup n
(jumlah yang diperiksa dalam sub group)
Ukuran Jumlah Persen
Subgroup UCL LCL
subgroup cacat cacat
No. (%) (%)
N Pn P (%)
1 115 15 13,3 18,8 1,8
2 220 18 8,2 16,5 4,1
3 210 23 10,9 16,6 4,0
4 220 22 10,0 16,5 4,1
5 220 18 8,2 16,5 4,1
6 255 15 5,8 16,0 4,6
7 440 44 10,0 14,6 6,0
8 365 47 12,9 15,1 5,5
9 255 13 5,1 16,0 4,6
10 300 33 11,0 15,6 5,0
11 280 42 14,6 15,8 4,8
12 330 46 13,6 15,3 5,3
13 320 38 11,9 16,5 4,1
14 225 29 12,9 16,4 4,2
15 290 26 8,9 15,7 4,9
16 170 17 10,0 17,3 3,3
17 65 5 7,7 21,6 0
18 100 7 7,0 19,4 1,2
19 135 14 10,4 18,2 2,4
20 280 36 12,8 15,8 4,8
21 250 25 10,0 16,1 4,5
22 220 24 10,9 16,5 4,1
23 220 20 9,1 16,5 4,1
24 220 15 6,8 16,5 4,1
25 220 18 8,2 16,5 4,1
Total 5925 610
Langkah 4
Carilah rata-rata bagian cacat.
Cacat total Σpn
P= =
yang diperiksa Σn
Σpn 610
Ṕ = = = 0,103 (10,3)
Σn 5925
Langkah 5
Hitung batas kendali.
Garis pusat : p = 10,3 (%)
Garis kendali atas
3
UCL = p + √ p (1−p )
√n
3
= 0,103 - x 0,304
√n
Langkah 6
Gambarkan garis kendali dan gambarkan p, peta kendali didasarkan pada
tabel.
P-Chart
25
20
15 %Cacat
%UCL
%Cacat
%LCL
10 Garis tengah
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No. SubGrup
Bagan pn
Ukuran
Ukuran Jumlah
Subgroup Ukuran subgroup Jumlah cacat subgrou
subgroup cacat
No. N Pn p
No. pn
n
1 100 1 16 “ 5
2 “ 6 17 “ 4
3 “ 5 18 “ 1
4 “ 5 19 “ 6
5 “ 4 20 “ 15
6 “ 3 21 “ 12
7 “ 2 22 “ 6
8 “ 2 23 “ 3
9 “ 4 24 “ 4
10 “ 6 25 “ 3
11 “ 2 26 “ 3
12 “ 1 27 “ 2
13 “ 3 28 “ 5
14 “ 1 29 “ 7
15 “ 4 30 “ 4
Total 3000 129
Rata-rata 100 4,3
P = 129/3000 = 0,043
Garis pusat :CL = 129/30 = 4,30
Garis kendali atas
UCL = pn + √ pn (1− p)
= 4,30 + (6,22) (0,98) = 4,30 + 6,09 = 10,39
Garis kendali bawah
LCL = pn + √ pn (1− p)
= 4,30 – 6,09 (tidak dipertimbangkan)
Pn-Chart
16
14
12
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Bagan u
Langkah 1
Kumpulkan data. Kumpulkan data sebanyak mungkin yang anda dapat
menceritakan kepada anda jumlah unit n dan jumlah cacat c. sebagai contoh,
marilah kita menganggap terdapat pelat tembaga elektroplating 5 m2 dengan
delapan lubang pin di dalamnya. Satu unit menjadi 1 m2 sehingga n = 5, dan c = 8.
Langkah 2
Kelompokkan data. Kerjakan ini berdasarkan lot, produk atau sampel dan
seterusnya. Tetapkan ukuran subgroup sehingga u akan lebih besar dari 2 atau 3.
Jumlah
Sub Ukuran Jumlah
lubang
Group subgroup lubang 1/√ n UCL LCL
Pen per
No. pn Pen c
unit u
1 1,0 4 4,0 1 8,10 -
2 1,0 5 5,0 1 8,10 -
3 1,0 3 3,0 1 8,10 -
4 1,0 3 3,0 1 8,10 -
5 1,0 5 5,0 1 8,10 -
6 1,3 2 1,5 0,877 7,07 -
7 1,3 5 3,8 0,877 7,07 -
8 1,3 3 2,3 0,877 7,07 -
9 1,3 2 1,5 0,877 7,07 -
10 1,3 1 0,8 0,877 7,07 -
11 1,3 5 3,8 0,877 7,07 -
12 1,3 2 1,5 0,877 7,07 -
13 1,3 4 3,1 0,872 7,07 -
14 1,3 2 1,5 0,877 7,07 -
15 1,2 6 5,0 0,913 7,65 -
16 1,2 4 3,3 0,913 7,65 -
17 1,2 0 0 0,913 7,65 -
18 1,7 8 4,7 0,767 6,90 -
19 1,7 3 1,8 0,767 6,90 -
20 1,7 8 4,7 0,767 6,90 -
Total Σn = 25,4 Σc = 75
Langkah 3
Carilah jumlah cacat per unit untuk setiap subgroup dan kemudian hitung
u. Carilah u dengan rumus berikut :
jumlah cacat per subgroup(c ) c
u= =
jumlah unit per subgroup(n) n
carilah u total dengan rumus berikut :
jumlah total untuk semua subgroup Σc
u= =
unit total untuk semua subgroup Σn
Langkah 4
Hitunglah batas kendali.
Garis pusat : CL = u = 2,95
u
Batas kendali atas : UCL = u + 3
√ n
= u + 3 √ u/√ n
= 2,95 + 5,15/√ n
Langkah 5
Gambar dalam garis kendalidan gambarlah u, sebuah peta dibuat dengan dasardata
dalam tabel akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Bagan U
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bagan c
Tabel dibawah ini menunjukkan data pada peta jumlah cacat dalam bahan tenunan
untuk sampel ditentukan pada 1 m supaya peta c dapat dimuat. Rumus berikut
digunakan untuk menghitung batas kendali.
Garis pusat : CL = c = 82/80 = 4,1
Batas kendali atas : UCL = c + 3√ c
= 4,1 + 3 √ 4,1
= 10,17
Batas kendali bawah LCL = c - 3√ c
= 4,1 – 6,07
= -1,97 (tidak diperhatikan karena nilai negatif)
Sampel No Jumlah cacat Sampel No Jumlah cacat
1 7 11 6
2 5 12 3
3 3 13 2
4 4 14 7
5 3 15 2
6 8 16 4
7 2 17 7
8 3 18 4
9 4 19 2
10 3 20 3
Total 82
Bagan C
12
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
16
14
12
Jum lah cacat
10
Jumlah Cacat
8
BPA
6 BPB
CL
4
0
0 5 10 15 20 25
-2
No Sampel
Pada grafik pengendali c terlihat bahwa sampel no. 9 tidak memenuhi spesifikasi
sehingga kita harus melakukan pengendaliannya.
Kasus 2: (Pengendali u)
RIM ingin membuat grafik pengendalian untuk ketidaksesuaian produk
blackberry per unit pada jalur peralatan terakhir.
Sebagaimana sampel diambil 7 blackberry data tidak kesesuaian dalam sampel,
masing-masing dengan 7 blackberry seperti terlihat pada tabel :
Nomor Sampel Ukuran Sampel Banyak ketidaksesuaian
1 7 12
2 7 8
3 7 9
4 7 6
5 7 7
6 7 10
7 7 8
8 7 9
9 7 12
10 7 16
11 7 10
12 7 11
13 7 20
14 7 13
15 7 19
16 7 18
17 7 18
18 7 17
19 7 10
20 7 14
Penyelesaian:
Banyak Ketidaksesuaian
Nomor Sampel Ukuran Sampel Banyak ketidaksesuaian
rata-rata
1 7 12 0,6
2 7 8 0,4
3 7 9 0,45
4 7 6 0,3
5 7 7 0,35
6 7 10 0,5
7 7 8 0,4
8 7 9 0,45
9 7 12 0,6
10 7 16 0,8
11 7 10 0,5
12 7 11 0,55
13 7 20 1
14 7 13 0,65
15 7 19 0,95
16 7 18 0,9
17 7 18 0,9
18 7 17 0,85
19 7 10 0,5
20 7 14 0,7
Total 12,35
U= 12,35= 0,62
20
Menentukan garis tengah (c)
U = jumlahketidaksesuaian
jumlah sampel
U = 12,35= 0,62
20
Menentukan batas pengendali atas
u
BPA= u+3.
√ n
0,62
BPA= 0,62+3.
√ 20
= 1,15
1.4
Banyak Ke ti dakse suaian rata-rata
1.2
0.2
0
0 5 10 15 20 25
Nomor Sampel
Grafik diatas menunjukan proses berjalan normal
Kasus 3: (Pengendali X-r)
tabel dibawah ini menunjukkan data hasil pengukuran berat per karung beras
Pengukuran dilakukan ddengan mengambil sampel sebanyak 5 Karung semen dari
masing – masing stempat pada bulan juli 1984, selama 12 hari
Tabel berat beras (kg)
No. X1 X2 X3 X4 X5
1. 40 39 38,6 37 40,8
2. 39 39,6 39,6 40 38,6
3. 38,4 37,8 40,4 38,2 42,4
4. 38,9 41.0 42,2 38,4 40
5. 40,4 40 40,4 40,8 40,4
6. 41,6 39,4 38,4 41,6 41
7. 37,2 37,5 38,7 38,7 39,4
8. 38,4 38,4 40 40 40
9. 40,8 40,8 40 37,8 37,8
10. 37,2 37,2 42,4 42,4 41.0
11. 39 39 40,4 40 40
12. 38,9 41.0 42,2 38,4 39,4
Penyelesaian :
−
Perhitungan X dilakukan sebagai berikut :
− X 1 + X 2 +X 3 +.. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . ..+ X n
X=
n
Jadi harga x untuk data sub grup no: 1 adalah:
−
40 + 39 + 38 , 6 + 40 , 8
X= = 39 , 08
5
Hitung harga range = R ( selisih hargaterbesar dan terkesil )
harga R dihitung sebagai berikut:
R = X(terbesar) – X (terkecil)
Untuk sub grup no.1 : R = 40,8– 37 = 3,8
Dengan cara yang sama lakukan perhitungan pada data selanjutnya :
No. X1 X2 X3 X4 X5 X r
1. 40 39 38,6 37 40,8 39,08 3,8
2. 39 39,6 39,6 40 38,6 39,36 1,4
3. 38,4 37,8 40,4 38,2 42,4 39,44 4,6
4. 38,9 41.0 42,2 38,4 40 39,875 3,8
5. 40,4 40 40,4 40,8 40,4 40,4 0,8
6. 41,6 39,4 38,4 41,6 41 40,4 3,2
7. 37,2 37,5 38,7 38,7 39,4 38,3 2,2
8. 38,4 38,4 40 40 40 39,36 1,6
9. 40,8 40,8 40 37,8 37,8 39,44 3
10. 37,2 37,2 42,4 42,4 41.0 39,8 5,2
11. 39 39 40,4 40 40 39,68 1,4
12. 38,9 41.0 42,2 38,4 39,4 39,725 3,8
Rata-Rata 39,57 2,9
Menghitung batas – batas pengendalian
−
Pakailah rumus berikut untuk bagian X dan R
Koefisien A2, D4 dan D3 yang dipakai dalam rumusan tercantum dalam tabel
berikut:
N A2 D3 D4
-
-
2 1,880 - 3,267
3 1,023 - 2,575
4 0,729 - 2,282
5 0,577 0,07 2,115
6 0,483 6 2,004
7 0,419 0,13 1,924
8 0,373 6 1,864
9 0,337 0,18 1,816
10 0,38 4 1,777
0,22
3
−
Bagan pengendalian X
=
Garis Tengah (GT) = X
= −
Batas pengendalian atas BPA = X + A2. R
= −
Batas pengendalian bawah BPB = X - A2 . R
Bagan pengendali R:
−
Garis Tengah (GT) = R
−
Batas pengendalian atas BPA = D4 . R
−
Batas pengendalian bawah BPB = D3 . R
Maka untuk data pada tabel diatas, diperoleh :
−
Bagan pengendalian X
=
GT = X = 39,57
= −
BPA = X + A2 . R
41
BERAT BERAS (Kg)
40 x
Garis Tengah X
39
BPA X
38 BPB X
37
36
0 2 4 6 8 10 12 14
HARI KE-
TERHADAP R
7
6
BERAT BERAS (Kg)
5
4 Garis Tengah R
3 BPA R
2
1
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
HARI KE-
Subgrup Ukuran Subgrup Jumlah cacat Subgrup Ukuran Subgrup Jumlah cacat
No. n pn No. n pn
1 100 1 16 100 12
2 100 6 17 100 7
3 100 5 18 100 5
4 100 5 19 100 8
5 100 4 20 100 9
6 100 3 21 100 10
7 100 2 22 100 3
8 100 2 23 100 2
9 100 4 24 100 6
10 100 6 25 100 5
11 100 2 26 100 4
12 100 1 27 100 7
13 100 3 28 100 7
14 100 1 29 100 7
15 100 4 30 100 2
Penyelesaian:
−
143
p= =0 , 048
3000
−−
p n=
143
30
−−
√ −
+3 p n 1− p ( )
= 4,77 + 3 √ 0,048.30 ( 1−0,048 )
=8,28
Garis tengah CL = 1,44
BPB =
−−
√
p n − 3 p n 1−p
−− −
( )
=1,44 - 3 √ 1,44 ( 1−0,048 )
=1,44 – 3,51 ( tidak ada BPB)
14 GRAFIK pn
12
10
jUMLAH CACAT
8 Jumlah cacat pn
BPA
6 CL
0
0 5 10 15 20 25 30 35
SUB GROUP No.
3.1 Kesimpulan
Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal
sebagai metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakan suatu proses
berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat
memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas.
Metode ini dapat membantu perusahaan dalam mengontrol proses
produksinya dengan memberikan informasi dalam bentuk grafik. Tujuan dari
perancangan program aplikasi contol chart ini adalah untuk melihat sejauh mana
tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa dijadikan pedoman
dalam mengarahkan perusahaan kearah pemenuhan spesifikasi konsumen.
Control chart akan membantu process owner keluar dari kebiasaan buruk,
yaitu hanya mengambil tindakan berdasarkan data-data terbaru saja. Jika hanya
melihat data-data terbaru, info yang didapatkan tidak akan cukup lengkap untuk
menghasilkan keputusan yang baik. Control chart ini juga akan memberitahu,
kapan untuk melakukan investigasi lanjutan atas sebuah penyimpangan, dan
kapan bisa membiarkannya saja. Singkatnya, control chart akan membantu untuk
lebih produktif dan menghindari waktu dan energi terbuang untuk hal-hal yang
tidak perlu.
DAFTAR PUSTAKA
https://suwandihan.wordpress.com/2012/05/11/jaminan-mutu-dalam
industri- pangan/ (Diakses tanggal 12 Oktober 2017).
http://repository.upi.edu/1365/4/s_d5051_0611189_chapter3.pdf. (Diakses
tanggal 12 Oktober 2017).
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-control-chart-peta-kendali-dan-
tahapan-membuatnya/ (Diakses tanggal 12 Oktober 2017).
http://aktivismenginspirasi.blogspot.co.id/2015/05/makalah-control-chart-peta-
kendali.html (Diakses tanggal 12 Oktober 2017).
M. Amin, Jaksen, Dkk. 2015. Modul Pengendalian Mutu Produksi. Palembang:
Politeknik Negeri Sriwijaya.
Montgomery, D. C. 2005. Introduction To Stastictical Quality Control. 5th Ed.
Hoboke, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.