Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ARYA ADJI PRASTYA(061740421856)

KELAS : 6 KIB
MATA KULIAH : PRAKTIKUM UTILITAS

I. Standar Pewarnaan Pipa


Pipa adalah salah satu komponen vital yang digunakan dalam
menyalurkan material baik yang berbentuk gas, padat maupun cair. Dengan
kompleksnya material yang harus ditransferkan dari satu tempat ke tempat
lainnya, maka perlu dibedakan pipa-pipa tersebut agar dapat mudah dikenali,
material apa yang ada dalam pipa tersebut.

Terkait dengan sistem manajemen K3, pengaturan pipa-pipa tersebut


agar mudah dikenali dan dibedakan isi didalamnya satu sama lainnya, maka
perlu dibuat standar terkait hal tersebut.
Selain Amerika, beberapa Negara juga menerapkan standar tersendiri
untuk pewarnaan pipa, seperti Inggris misalnya, mereka mengeluarkan
standar BS 1710 yang versi terbarunya dikeluarkan pada tahun 2014.
Menurut standar BS 1710 berikut pewarnaan pipa berdasarkan isi
materialnya :
Tabel 2.1 Standar BS 1710

Isi Standar Warna


Pipa
Air Perak – Abu-abu
Minyak (dari mineral, tumbuhan atau Coklat
binatang)
Gas (semua gas, kecuali udara) Kuning
Asam/Alkalis Ungu
Udara Biru Muda
Cairan lainnya Hitam
Keperluan listrik atau ventilasi Oranye
Kemudian Australia juga mengeluarkan standar dengan kode AS 2700
dengan versi terbarunya dirilis pada tahun 2011, berdasarkan standar
tersebut berikut pewarnaan pipanya :
Tabel 2.2 Standar AS 2700

Isi Standar Warna


Pipa
Air Hijau
Minyak dan Cairan mudah terbakar Coklat
Gas Coklat muda
Asam/Alkalis Ungu
Udara Biru muda
Cairan Lainnya Hitam
Keperluan Listrik dan Ventilasi Oranye
Steam Perak Abu-abu

Isi Pipa Atau Tangki Nama Warna


Identifikasi
Dasar
Air Hijau
Uap Putih
Udara Biru muda
Gas (kecuali udara) dan gas yang dicairkan Kuning tua
Minyak Coklat
Asam, basa, dan bahan kimia Ungu
Cairan lain Hitam
Kabel listrik Jingga
Bubuk batubara dan abu terbang Kuning muda

Tabel 2.3 Jenis Cairan Berdasarkan Warna Pipa

Jenis Cairan Warna Warna Warna


Dasar Huruf Dasar
& Tulisan
Cairan Pendingin Merah Putih Putih
Api (Hydran)/Fire
quenching fluids
Cairan Beracun Jingga Hitam Hitam
& Korosif /
Toxic and
corrosive
fluids
Cairan Mudah Kuning Hitam Hitam
Terbakar /
Flammable fluids
Cairan Dapat Coklat Putih Putih
Diminum,
Pendingin,
Pengisi Boiler,
dll/ Potable,
cooling, boiler
feed and
other water
Udara Bertekanan Biru Putih Putih
/ Compressed Air
Lainnya Abu-abu Putih Putih

Warna pipa akan menunjukkan jenis fluida yang mengalir didalamnya


atau yang berada didalamnya yang menggunakan satu jenis warna atau lebih
(selang- seling) dalam satu pipa (SNI 19-3778-1995). Ada 2 cara untuk
penandaan pipa :
1. Pipa di cat berdasarkan persyaratan warna menurut ANSI A13.1, lalu
diberi stiker (Brand, Jenis Cairan, Tanda)
2. Pipa tidak perlu di cat, tetapi di tempel stiker menurut persyaratan ANSI
A13.1 Menurut SNI 19-3778-1995, Pemberian warna pipa dapat
diberikan dengan
dua cara, yaitu :
1. Metoda pengecatan keseluruhan panjang pipa dengan menggunakan warna
identitas

2. Metoda sabuk (hand) selebar kira-kira 150 mm tergantung daripada


diameter pipa yang dicatkan pada tempat-tempat seperti pada
percabangan, pada sambungan peralatan, pada kedua sisi katup atau
tempat-tempat lainyang dianggap perlu.

Tabel 2.4 Standar Warna Pipa Berdasarkan Aplikasinya (SNI 19-3778-


2005- Identitas Warna Pipa)
Material Warna dasar Pipa Nomer Cat
Air Baku ( Raw Water ) Hijau Tua Emco No 64
Air Demin ( Demin Water ) Hijau Muda Emco No 105
Air Hydrant ( Hydrant Air ) Merah Emco No 78
Air Limbah ( Waste Water ) Putih Emco
Cairan NaOH Ungu Emco No 77
Cairan HCl Jingga ( Papaya ) Emco No 116
Cairan IDO Coklat abu-abu Emco No 44
Cairan Solar Coklat Tua Emco No 84
Udara Tekan ( Compressed Air ) Biru Emco No 88

N2 Gas / Gas tidak mudah terbakar Kuning Emco No 118


Vaccum Abu – abu Emco No 32
Uap air ( Steam ) Allumuniun Silver Avian
Material Warna dasar Pipa Nomer Cat
Air Baku ( Raw Water ) Hijau Tua Emco No 64
Air Demin ( Demin Water ) Hijau Muda Emco No 105
Air Hydrant ( Hydrant Air ) Merah Emco No 78
Air Limbah ( Waste Water ) Putih Emco
Cairan NaOH Ungu Emco No 77
Cairan HCl Jingga ( Papaya ) Emco No 116
Cairan IDO Coklat abu-abu Emco No 44
Cairan Solar Coklat Tua Emco No 84

Udara Tekan ( Compressed Air ) Biru Emco No 88

N2 Gas / Gas tidak mudah terbakar Kuning Emco No 118


Vaccum Abu – abu Emco No 32
Uap air ( Steam ) Allumuniun Silver Avian

II. Label (Tanda) Kode Warna Perpipaan


Label (tanda) dan Kode Warna Perpipaan secara umum merujuk pada
standar ANSI A13.1-2007 (American National Standards Institute) dimana
terdapat 6 (enam) kode warna dan label (tanda) perpipaan.
Tabel 2.5 Standar ANSI A13.1-2007

LABE KETERANGAN
L
Air yang dapat diminum
Air boiler
Air pendingin, dll
Gas Bertekanan
Pipa pemadam kebakaran

Bahan mudah terbakar

Bahan mudah menyala (bahan bakar)

Bahan beracun
Bahan korosif

Tabel 2.6Ukuran Pipa

Catatan : Untuk pipa dengan ukuran kurang dari 3/4 inch


direkomendasikan untuk membuat tanda yang mudah dilihat secara
permanen.
Label (tanda) harus :
1. Mudah dilihat,
2. Terdapat di setiap belokan pipa,
3. Terdapat di sambungan pipa,
4. Terdapat pada pipa yang melewati dinding
5. Penempatan label (tanda) dipasang setiap interval 7 m - 15 m.
Gambar 2.2 Contoh Pemasangan Label dan Kode Warna Perpipaan Pada
Sambungan Pipa

Gambar 2.3 Contoh Pemasangan Label dan Kode Warna Perpipaan


Pada Dinding dan Atap Bangunan
III. Alat Sambung Dalam Sistem Pemipaan
Ukuran panjang standar panjang pipa per batang umumnya adalah 6m.
Pada suatu instalasi pipa (baik air bersih maupun air kotor) banyak
dijumpai sambungan, belokan, perubahan ukuran diameter atau
hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut telah diproduksi
bermacam-macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis
bahan yang sesuai dengan bahan pipanya.

Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai


berikut:
1. Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
Memakai ulir dalam
2. Elbow Galvanis
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam
3. Elbow PVC
Digunakan untuk membelokkan aliran
4. Bend
Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar
Menggunakan ulir dalam F dan M
5. Tee Stuck
Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
6. Reducer Elbow
Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa
mengurangi kecepatan
7. Reducer Socket
Digunakan untuk memperkecil aliran
8. Cross
Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah.
9. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang
terdiri dari 3 bagian.
10. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa.
11. Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan.
12. Stop Kran ( Gate Valve )
Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung.
Dipasang sebelum meteran.
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan.
13. Kran
Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat
tertentu.
14. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran
diameternya.
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam.
15. Hexakonal Nipple
Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk
sambungan ini segi enam,
ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan
bantuan kunci pipa.
16. Meteran Kran
Digunakan untuk melihat banyaknya debit air yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai