Anda di halaman 1dari 6

Istilah-istilah dalam Teknik Kimia (PART 1)

CALORIFIC VALUE

Calorific value (nilai kalori) adalah besarnya kalori atau panas yang dihasilkan oleh setiap satuan masa
atau volume suatu zat melalui reaksi pembakaran. Nilai kalori untuk zat padat atau cair umunya
dinyatakan dalam satuan Btu/lb atau kcal/kg, sedangkan untuk gas umumnya dinyatakan dalam satuan
Btu/scf atau kcal/scm.

SPECIFIC HEAT

Specific heat (panas jenis) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu
sekala derajat suhu setiap satuan masa zat. Satuan yang sering digunakan adalah Btu/lb.oF, Btu/lbmol.oF,
cal/g.oC dan cal/gmol.oC.

Contoh: untuk menaikkan suhu 1 oF setiap 1 lb air diperlukan panas sebesar 1 Btu, artinya specific heat
untuk air adalah 1 Btu/lb.oF. Harga Cp (panas jenis pada tekanan konstan) bervariasi terhadap
perubahan suhu, dan untuk menentukan harga panas jenis pada tekanan konstan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan seperti berikut:

Cp = a + b T + c T2 + d T3

dimana: a,b,c dan d adalah konstanta yang besarnya berbeda untuk suatu zat dengan zat yang lainnya.

VAPOR PRESSURE

Vapor pressure (tekanan uap) adalah besarnya tekanan yang dihasilkan oleh suatu zat yang dalam
keadaan setimbang antara uap dan cairannya pada suhu tertentu. Yang dimaksud dalam keadaan
setimbang disini dapat diartikan bahwa penguapan telah mencapai keadaan jenuh yaitu jumlah cairan
yang menguap sama dengan jumlah uapnya yang mengembun dan tekanan sudah tidak berubah lagi.

CRITICAL TEMPERATURE

Critical temperature (temperatur kritis) adalah temperatur minimal dimana gas tidak dapat dicairkan
pada tekanan kritisnya. Pada tekanan berapapun jika temperaturnya berada diatas temperatur kritisnya
tidak akan dapat dicairkan. Dapat juga dikatakan bahwa zat yang berada pada temperatur kritisnya panas
penguapannya sama dengan nol, dengan demikian tidak jelas fasenya, apakah sebagai fase cair ataukah
sebagai fase gas.
Sebagai contoh: temperatur kritis methane adalah -116,6 oF, jika temperatur methane

diatas -116,6 oF maka pada tekanan berapapun tidak akan dapat dicairkan. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka di dalam proses pencairan gas alam harus selalu memperhatikan titik kritis
sebagai batasan dalam menetapkan kondisi operasi.

FASE

Fase adalah bagian dari sistem yang secara fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara mekanis. Dapat
dipisahkan secara mekanis berarti fase tersebut dapat dipisahkan dengan cara-cara seperti: filtrasi,
sedimentasi, dekantasi, sentrifugas dan sebagainya. Dalam hal ini tidak termasuk pemisahan dengan cara
penguapan, distilasi, adsorpsi, absorpsi, atau ekstraksi.

Contoh:

Dalam sistem air dapat berupa tigafase, yakni fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap air).

Jumlah fase padat banyak sekali, jumlah fase cair yang terdapat dalam satu system ternyata maksimum
hanya delapan. Gas selalu bercampur secara sempurna, dengan demikian hanya ada satu fase gas.

CRITICAL PRESSURE

Dalam mendefinisikan critical temperature harus sejalan dengan definisi critical pressure. Critical
pressure (tekanan kritis) adalah tekanan minimal yang diperlukan untuk mencairkan gas pada
temperatur kritisnya. Sebagai contoh: tekanan kritis methane adalah 667,8 psia. Artinya, untuk
mencairkan methane pada temperatur kritisnya (-116,6 oF) diperlukan tekanan paling tidak sebesar
667,8 psia.

DEW POINT

Dew point (titik embun) adalah temperatur dimana tetesan cairan pertama kali terbentuk dari dalam
uap/gas yang didinginkan sesuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan sebagai suhu
dimana uap/gas mulai mengembuh sesuai dengan tekanan yang diberikan

SPECIFIC GRAVITY
Salah satu faktor penting dalam pengukuran gas adalah specific gravity. Specific gravity dinyatakan
sebagai perbandingan density gas terhadap density udara pada kondisi tekanan dan temperatur yang
sama. Karena udara digunakan sebagai zat standard pembanding, maka dapat dinyatakan bahwa specific
gravity udara sama dengan 1. Specific gravity merupakan besaran yang tidak bersatuan karena
menunjukkan harga perbandingan density

Molecular weight (berat molekul) adalah jumlah masa atau berat setiap satuan molekul

zat. Sebagai contoh: berat molekul methane adalah 16,042, angka ini menunjukkan bahwa 1 molekul
methane (CH4) terdiri dari 1 atom carbon © dan 4 atom hydrogen (H), dimana 1 atom Carbon
mempunyai masa 12,01 dan 4 atom hydrogen mempunyai mempunyai masa 4 x 1,008.

BUBBLE POINT

Bubble point adalah temperatur dimana gelembung uap pertama kali terbentuk di dalam

cairan pada saat dipanaskan seseuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan sebagai
tempertur dimana cairan mulai membentuk gelembung uap sesuai dengan tekanan yang diberikan.

BOILING POINT

Boiling point (titik didih) adalah keadaan dimana cairan akan mendidih ketika tekanan uap cairannya
sama dengan tekanan diatas permukaan cairan tersebut. Karena tekanan uap cairan berubah menurut
perubahan temperaturnya, maka cairan mempunyai banyak titik didih yang berbeda, yaitu tergantung
pada tekanan diatas permukaannya. Didalam praktek sehari-hari boiling point sering diartikan sama
dengan bubble point. Jika titik didih dicapai pada tekanan atmosfir (760 mm Hg) maka disebut sebagai
titk didih normal (normal boiling point).

DENSITY

Density adalah suatu besaran yang menunjukkan banyaknya masa per satuan volume. Density gas
biasanya dinyatakan dalam satuan pound per cubic foot (lb/cuft), gram per liter (g/liter), kilogram per
cubicmeter (kg/m3). Volume yang dipakai biasanya dinyatakan pada pengukuran dalam keadaan
standard, yaitu diukur pada temperatur 60 oF dan tekanan 14,7 psia. Sebagai contoh udara mempunyai
normal density 0,0763 lb/cuft, artinya di dalam 1 standard cubic foot gas mempunyai masa sebesar
0,0763 pounds. Densitas gas sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, semakin tinggi suhunya akan
semakin rendah densitasnya, sebaliknya semakin tinggi tekanannya akan semakin tinggi densitasnya
FLOW

Flow rate adalah banyaknya/jumlah fluida yang mengalir persatuan waktu. Sedangkan Volume adalah
banyaknya ruang di dalam suatu benda.

Satuannya : cm3, ltr, m3, gallon.

Volume kubus = sisi3

Volume tabung = phi x r3 x t

Volume bola = 4/3 x phi x

Laju alir volumetric satuannya : (volume/waktu) GPM, m3/jam, liter/detik, dll.

Laju alir massa satuannya : (massa/waktu) kg/detik, ton/jam dll.

Persamaan laju alir Q = v . A

Prinsip pengukuran flow adalah perbedaan tekanan antara dua sisi (U/S dan D/S)

Alat ukur flow : Orifice meter, Venturi Tube, Annubar, Rotameter dll.

Level

Level adalah ketinggian cairan dalam suatu bejana/vessel dinyatakan dalam persen atau satuan panjang.
Pengukuran level memakai prinsip :
1. Bejana berhubungan.

- pada Vessel dapat dilihat dari selang indikator.

- pada level glass

2. Gaya tekan level cairan.

- Ketinggian level cairan tertentu akan memberikan suatu besaran tekanan ter tentu pula.

- Perbedaan tekanan di dasar cairan dengan tekanan di permukaan cairan akan

menggambarkan ketinggian cairan yang sebenarnya

Pressure

Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas areanya.

Satuan yang biasa digunakan antar lain :

PSIA, PSIG, Kgf/cm2, Kpa, MmHg, mmH2¬O, bar.

P = F/A

P = Tekanan

F = Gaya yang bekerja pada bidang.

A = Luas Area.

10 meter ketinggian air tekanan static dasarnya = 1 kgf/cm2

1 atm = 14.7 psi

Ada beberapa istilah tekanan antara laian :

• Tekanan vacuum adalah tekanan di bawah tekanan atmosphere (besarnya tekanan antara 0 absolute
sampai 1 atm absolute).
• Tekanan absolut : Tekanan pengukuran (gage) ditambah tekanan atmosfer.

• Tekanan atmosfer : tergantung dari ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi semakin kecil
tekanannya.

• Tekanan static : tekanan di dasar cairan karena ketinggian level cairan.

• Dll

Anda mungkin juga menyukai