Anda di halaman 1dari 12

VOLUME MOLAR GAS

I. TUJUAN

Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda.


Mengetahui sifat-sifat zat dalam wujud yang berbeda.
Mengetahui massa relatif sutu zat.

II. DASAR TEORI


Zat dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang, yang dimaksudkan menempati ruang adalah memiliki volume. Zat dapat dibagi
menjadi tiga jenis antara lain yaitu zat padat, zat cair dan gas.
Zat padat meruakan benda yang memiliki bentuk dan volume tetap. Selain itu zat
padat memiliki partikel yang memiliki sifat, gerakan partikel hanya berupa getaran
disekitar posisi tetapnya, gaya tarik menarik antar partikel sangat kuat. Dan karena gaya
tarik menarik pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung tetap bila tidak
ada gaya atau reaksi yang mempengaruhinya.
Zat

cair

merupakan

zat

yang

dapat

berubah

bentuk

sesuai

dengan

wadahnya(tempatnya). Karena, gaya tarik antar pertikel lebih lemah dibandingkan dengan
zat padat. Jarak antara partikel yang tetap menyebabkan zat cair memilikivolume tetap,
gerakan partikel yang lebih lincah menyebabkan zat cair selalu mengikuti bentuk
wadahnya.
Gas merupakan suatu fase benda dalam ikatan molekul, bisa berbentuk cairan, benda
padat, ikatan molekul akan terlepas pada suhu titik uap benda. Gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan yang
mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu mengisi suatu volume ruang, mereka
mengembang dan mengisi ruang di manapun mereka berada. Partikel-partikel zat gas
memiliki sifat sebagai berikut :

Memiliki jarak partikel yang berubah ubah

Hampir tidak ada gaya tarik-menarik

Gerakan partikel sangat bebas dibandingkan zat padat dan cair

Gas memiliki sifat-sifat fisis yang khas yaitu:

Gas memiliki volume dan bentuk menyerupai wadahnya.


Gas merupakan wujud materi yang paling mudah dimanpatkan.
1

Gas-gas akan segera bercampur secara merata dan sempurna jika ditempatkan dalam

wadah yang sama.


Gas memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan
padatan.
Gas memiliki sifat berbeda, gas tersebut dapat ditempatkan dalam tempat tertutup,

tetapi kalau dimasukkan ke dalam tempat yang lebih besar dari volume semula, gas dapat
mengisi tempat itu secara merata. Dimana gas mempunyai sifat-sifat khusus antara lain :

Peka terhadap perubahan temperature

Peka terhadap perubahan tekanan


Volume molar gas menyatakan bahwa volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan

tertentu. Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm, volume molar gas
disebut sebagai volume molar standart. Hal itu disebabkan keadaan suhu 0oC dan tekanan 1
atm merupakan keadaan standar gas dan disingkat STP (Standard Temperature and
Pressure).
Gas melakukan tekanan pada permukaan apapun ketika saling bersentuhan, kerena
molekul-molekul gas senantiasa dalam keadaan bergerak. Atmosfer yang mengelilingi
bumi adalah campuran dari berbagai gas. Tekanan Atmosfer adalah tekanan yang diberikan
oleh atmosfer bumi. Nilai sesungguhnya dari tekanan atmosfer bumi tergantung pada letak,
suhu dan kondisi cuaca. Tekanan atmosfer standar (1 atm) sama dengan tekanan yang
menopang kolom merkuri tepatnya setinggi 760mm (atau 76cm) pada permukaan laut pada
suhu 0oC. Dengan kata lain atmosfer standar sama dengan tekanan 760mmHg, jika mmHg
menyatakan tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri setinggi 1mm. Satuan mmHg juga
disebut torr, yang berasal dari ilmuan Italia bernama Evangelista Torricelli yang
menemukan barometer. Maka:
1 torr = 1mmHg
1atm = 760mmHg
= 760 torr
Hubungan antara atmosfer dan pascal adalah
1atm = 101,325 Pa
= 1,01325 x 105 Pa
dan karena 1000 Pa = 1kPa (kilopascal)
1atm= 1,01325 x 102.
Untuk gas ideal berlaku persamaan:
PV=nRT
Dimana

: P = telanan gas (atm)


2

V = volume gas ( liter)


n = mol gas
R = tetapan gas universal (0,082 liter atm/mol)
T = suhu (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisikondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
Hubungan Tekanan-Volume: Hukum Boyle
Boyle memperhatikan bahwa, jika suhu dijaga konstan, volume (V) dari
sejumlah tertentu gas menurun, sejalan dengan kenaikan tekanan totalnya (P), yaitu
tekanan atmosfer ditambah dengan tekanan yang disebabkan oleh penambahan
merkuri. Pernyataan matematis yang memperlihatkan hubungan kebalikan antara
tekanan dengan dengan volume adalah:
P

1
V

Hukum Boyle berbunyi : Tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu
yang dijaga konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya.
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ;
sehingga diperoleh :
P1.V1 = P2.V2
Hubungan Suhu-Volume: Hukum Charles dan Gay-Lussac
Hukum

Boyle

tergantung

pada

suhu

sistem

yang

dijaga

konstan.

ketergantungan volume gas terhadap suhu diberikan oleh:


V T
Hukum Charles berbunyi : volume dari sejumlah tetap gas pada tekanan
konstan adalah berbanding lurus dengan suhu mutlak gas itu. Jadi untuk P1 = P2 dan T1
= T2 berlaku :

V1 P1 T1

V2 P2 T2
Hubungan Volume-Jumlah Gas: Hukum Avogadro
Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah
volume yang sama dari gas-gas yang berbeda mengandung jumlah molekul (atau atom
jika gasnya adalah monoatomik) yang sama pula. Selanjutnya dinyatakn pula bahwa

volume gas apapun harus sebanding dengan jumlah mol dari molekul yang ada
sehingga:
V n
dimana n menyatakan jumlah mol. Hukum Avogadro menyatakan bahwa pada
tekanan dan suhu konstan volume suatu gas berbanding langsung dengan jumlah mol
gas yang ada.
Persamaan Gas Ideal
Dari hukum-hukum gas yang telah disebutkan, dapat diringkas menjadi:
V

1
P

Hukum Boyle

(pada n dan T konstan)

Hukum Charles

: V T

(pada n dan P konstan)

Hukum Avogadro

: V n

(pada P dan T konstan)

Semua pernyataan tersebut di atas dapat digabungkan sehingga diperoleh


persamaan tunggal untuk perilaku gas:
V
Atau

nT
P

nT
P

PV = nRT
P = tekanan total (atm)
V= Volume (L)
n = mol gas (mol)
R = konstanta (0,082 L.atm/K.mol)
T = temperature (K)

Dengan R, Konstanta kesebandingan disebut konstanta gas. Persamaan gas ideal


menerangkan hubungan antara keempat variabel P,V,T dan n. Gas ideal gas hipotesis
yang perilaku

tekanan-volume-suhunya dapat dijelaskan secara lengkap melalui

persamaan gas ideal.


Tim Laboratorium Kimia Dasar.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.(Bukit
Jimbaran : Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD,2014)
Rymond Chang,Kimia Dasar, (Jakarta : Penerbit Erlangga,2005), hal 124-134.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat :
- Gelas ukur
- Ember
- Neraca analitik
- Termometer
b. Bahan-bahan :
- Air
- Butana cair (korek api yang bahan bakunya dari butana)
IV. CARA KERJA
Korek api yang bahan bakarnya butana dan dindingnya tembus cahaya disiapkan. .
Korek api tersebut ditimbang dan diperkirakan volume dari cairan butana dalam korek api
tersebut. Gelas ukur yang berisi penuh air diletakkan terbalik di atas ember yang berisi air.
Gelas ukur ini nantinya akan berfungsi sebagai penampung gas. Dua gelas ukur lain yang
penuh air disiapkan. Klep dari korek api dibuka dan ikat dengan pipa karet agar klep terbuka
terus. Cepat-cepat korek api tersebut diletakkan di bawah alat penampung gas agar gas yang
dibebaskan tertampung. Bila alat penampung telah penuh ditandai dan dicatat, kemudian
diganti dengan alat penampung yang lain. Gas yang dibebaskan dikumpulkan sampai korek
api tersebut hampir kosong. Klep dari korek api tersebut ditutup. Semua gas butana yang
dikumpulkan dicatat. Kembali korek api tersebut ditimbang kembali dan perkirakan volume
dari cairan butana yang berubah menjadi gas. Perbandingkan dari volume gas butana dengan
volume cairan butana yang massanya sama dihitung.
V. DATA PENGAMATAN
a. Korek Api
Massa Cairan
Objek

Korek Api

Massa Awal

Massa Akhir

yang Berubah

(gram)

(gram)

Menjadi Gas

15,8

(gram)
2,1

17,9

b. Cairan Butana
Volume
Objek

Awal
(mL)

Cairan Butana

Volume cair yang


Volume Akhir

berubah menjadi

(mL)

gas

(mL)
1025

VI. PERHITUNGAN
1. Korek Api
Massa awal korek api = 17,9 gram
Massa akhir korek api = 15,8 gram
Massa cairan butana yang berubah menjadi gas = 17,9 gram 15,8 gram
= 2,1 gram

2. Cairan Butana
Volume awal = 4 mL
Volume akhir = 0 mL
Volume gas butana = 1025 mL
V butana cair
4 ml
1 ml
=
=
V butana gas 1025 ml 256,25 ml

3. Massa Relatif Butana


Diketahui: Ar C= 12
Ar H = 1
Ditanya : Mr C4H10....?
6

Jawab :

C4H10 = Ar (C) . 4 + Ar (H) .10


= 12 . 4 + 1 . 10
= 48 + 10
= 58 gram / mol
4. Massa atom Relatif gas butana hasil dari percobaan ini :
Diketahui :
V : 1025 mL=1,025 L
m : 2,1 gram
T : 27oC = 300 K
P : 1 atm
R : 0,082 Latm/kmol
Ditanya :

Mr : ?

Jawab :
P.V = n.R.T
P.V =

m
R T
Mr

Mr =

m R T
PV

Mr =

2,1 . 0,082. 300


1 .1,025

Mr = 50,4 gram/mol

VII. PEMBAHASAN
Perbandingan antara volume cair dan butana dengan volume gas butana adalah sebagai
berikut :
V butana cair
4 ml
1 ml
=
=
V butana gas 1025 ml 256,25 ml
Dalam praktikum volume molar gas digunakan butana cair dari korek api yang bahan
bakarnya dari butana. Wujud dari butana yang digunakan adalah berwujud cair, berwarna
bening dan biasanya digunakan untuk bahan bakar diantaranya pengisian tabung gas LPG dan
pengisian korek gas. Jika dilihat dari rumus molekul butana adalah C4H10 dengan massa relatif
58 gram/mol.
Massa awal korek api yang digunakan dengan massa akhir terdapat perubahan,massa
awal korek api sebesar 17,9 gram sedangkan massa akhir korek api adalah 15,8 gram.
Sehingga dalam percobaan kali ini dihasilkan massa cairan butana yang berubah menjadi gas
sebesar 2,1 gram.
Ketika melakukan pengisian air di tabung lalu tabung dibalik dalam ember. Didalam
tabung tersebut tidak boleh ada gelembung karena dapat mempengaruhi volume air yang ada
di dalam tabung (dalam ember). Tabung yang digunakan kali ini mempunyai volume sebesar
500 ml.
Pada cairan butana, volume awal yang diketahui sebelum digunakan adalah 4 mL.
Setelah dilakukan percobaan volume menjadi 0 (habis). Cairan tersebut ketika di celupkan ke
dalam ember yang berisi air dan tabung reaksi yang dibalik, cairan tersebut berubah menjadi
gas, diwujudkan dengan adanya gelembung saat di dalam air. Gelembung tersebut membuat
air dalam tabung berkurang dan menujukkan bahwa berkurangnya air tersebut adalah gas
butana dari korek tersebut. Sehingga didapatkan hasil volume gas butana sebesar 1025 mL.

Berdasarkan hasil praktikum volume molar gas, terjadi perbedaan Mr gas butana yang
diujikan dengan Mr gas butana murni. Dengan suhu 27oC, Mr butana yang diujikan diperoleh
50,4 gram/mol, sedangkan gas butane murni adalah 58 gram/mol. Perbedaan ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya :

Perkiraan Volume yang kurang mendekati hasilnya

Neraca penimbangan yang kurang berfungsi maksimal

Saat penimbangan kembali, masih terdapat air di dalam korek api

Klep dari korek api tidak diikat dengan pipa karet, sehingga kadang-kadang tertutup
sebentar karena tangan praktikan kelelahan memegang klep korek api.

VIII. KESIMPULAN
Pada percobaan ini, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:

Sifat-sifat fisik gas antara lain:


Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya
Gas dapat dimanpatkan
Jarak anar partikel gas sangat jauh
Gas peka terhadap perubahan temperatur dan tekanan
Gas memiliki tekanan yang sama dalam segala arah

Keraatan molekul gas sangat kecil sehingga volumenya mudah berubah-ubah sesuai
dengan tempatnya.

Volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu dinyatakan dengan volume molar gas.
Volume molar standar adalah volume molar gas apabila pengukuran dilakukan pada
tekanan 1 atm atau pada suhu 0oC.

Menentukan volume molar gas pada keadaan standar dilakukan dengan menimbang
sejumlah volume gas tertentu dalam tabung yang sudah diketahui berat kosong tabung
gas tersebut pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm.

Rumus persamaan gas ideal adalah PV = nRT. Rumus persamaan gas ideal ini diperoleh
dari hukum gas ideal yaitu :
Hukum Boyle : pada suhu tetap dan jumlah mol tetap berlaku P 1/V
Hukum Charles : pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka V T
Hipotesa Avogadro : pada tekanan dan suhu tetap, maka V n

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga. Jakarta
:Erlangga.
Laboratorium Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit Jimbaran
: Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.
Wikipedia. 2013. Gas. http://id.wikipedia.org/wiki/Gas.
Sudarmo, Unggul.2004.Kimia Untuk SMA.Jakarta : Erlangga

10

LAMPIRAN 1
1. Pertanyaan : Hitunglah perbandingan dari volume gas butana dengan volume cairan
butana yang massanya sama.
Jawaban : perbandingan volume gas butana dengan volume cairan butana yang
massanya sama adalah :
Volume gas butana
4
1

: Volume cairan butane


:

1025

256,25

2. Pertanyaan : Gas yang keluar dari sumber gas ditampung sebanyak 1,30 liter. Berat
gas tersebut adalah 2,9 gram. Bila suhu dan tekanan pada kondisi tersebut adalah 27 oC
dan 72 cmHg. Hitunglah massa 1 mol gas tersebut.
Jawaban:
Diketahui :
V : 1,3 L
m : 2,9 gram
T : 27oC = 300K

11

P : 72 cmHg =

720 mmHg

1atm
=0,95 atm
760 mmHg

R : 0,082 Latm/Kmol
Ditanya : Massa 1 mol gas tersebut (Mr)..?
Jawab :
P.V = n.R.T
P.V =

m
R T
Mr

Mr =

m R T
PV

Mr =

2,9 0,082 300


0,95 1,3

Mr = 57,765 gram/mol
LAMPIRAN 2

12

Anda mungkin juga menyukai