Anda di halaman 1dari 13

KEADAAN GAS

SUBTITLE
ANGGOTA
• Add your first bullet point here
• Add your second bullet point here
• Add your third bullet point here
Pengertian, Ciri, dan Sifat Gas
Pengertian zat gas ialah materi yang memiliki bentuk dan volume yang berubah ubah tergantung
wadah yang ditempatinya. Misalnya ban sepeda, balon, gelas kosong, ban mobil, botol kosong
dan sebagainya. Adapun beberapa ciri ciri zat gas yang meliputi:

• Bentuk zat gas berubah ubah.

• Volume zat gas berubah ubah.

• Partikel zat gas tersusun saling berjauhan dan tidak teratur.

• Partikelnya memiliki ikatan yang sangat lemah.

• Bentuknya mengikuti wadah yang ditempatinya.

Selain ciri ciri zat gas diatas, adapula sifat zat gas yaitu letak antar molekulnya berjauhan,
memiliki susunan yang tidak teratur, dan dapat bergeser dari wadahnya karena bebas bergerak
sehingga dapat terlepas dari kelompoknya. Selain itu zat gas dapat memenuhi ruangan yang
ditempatinya.
Tekanan Gas
Tekanan zat gas dalam bahasa sehari – hari sering disebut dengan tekanan udara.
Bumi kita ini diselimuti oleh lapisan udara, seperti yang sudah kita ketahui udara
mempunyai berat. Dan berat udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena
udara mempunyai berat maka udara juga memiliki tekanan.
Hukum – Hukum Gas
• Hukum Boyle
Hukum Boyle dikemukakan oleh fisikawan Inggris yang bernama Robert Boyle.
Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik
dengan volumenya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan
yang berbeda pada suhu konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
p1V1 = p2V2
Keterangan:
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)
• Hukum Charles

Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques Charles. Charles menyatakan
bahwa jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas
sebanding dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang berbeda
pada tekanan konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.

Keterangan:

V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)

V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)

T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)

T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)


• Hukum Gay Lussac
Hukum Gay Lussac dikemukakan oleh kimiawan Perancis bernama Joseph Gay
Iussac. Gay Lussac menyatakan bahwa jika volume gas yang berada dalam bejana
tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang berbeda
pada volume konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.

Keterangan:
T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
• Hukum Boyle-Gay Lussac
Apabila hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac digabungkan, maka
diperoleh persamaan sebagai berikut.
Persamaan Gas Ideal
Persamaan gas ideal adalah persamaan yang merepresentasikan hubungan antara
tekanan dan volume suatu gas dengan temperatur dan jumlah mol gas itu sendiri.
Persamaan gas ideal didasarkan pada Hukum Boyle, Charles dan Hukum Avogadro
dan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
PV = nRT
Keterangan :
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
n = jumlah mol
R = (1 atm x 22,4 liter)/(1 mol x 273 K)
= 0,082 liter atm mol-1 K-1
Hukum Dalton Tentang Tekanan Parsial Gas
Jumlah dari setiap gas pada suatu campuran gas dapat diketahui dari tekanan parsial masing masing gas
tersebut dalam campuran. Tekanan total campuran merupakan pejumlahan dari tekanan parsial masing
masing gas yang ada dalam campuran. Dalton menyatakan bahwa “ tekanan total dari suatu campuran gas
adalah pejumlahan dari tekanan parsial masing masing gas yang terdapat dalam campuran tersebut “.
Tekanan parsial gas A dapat dinyatakan sebagai berikut :

PA = ( nA RT ) / V

Tekanan total campuran :

Ptot = P$ + P2 + Pn = ( n1 + n2 + nn ) RT/V

Jika ,

XA = nA / ntot

Maka,

PA = XA . Ptot
Teori Kinetik Molekul Gas
Pada dasarnya, teori kinetik gas menjelaskan bahwa gas adalah sejumlah besar
partikel-partikel kecil, yang semuanya bergerak secara acak dan konstan. Partikel-
partikel yang bergerak secara acak saling bertabrakan, dan juga bertabrakan dengan
dinding wadah, sehingga terjadi pertukaran energi kinetik.
Persamaan matematika untuk tekanan gas telah dirumuskan seperti:
PV = 1 / (3mNu 2)
Keterangan :
P = Tekanan yang diberikan oleh molekul gas
V = Volume gas
N = Jumlah molekul
m = rata-rata massa setiap molekul gas
u = kecepatan molekul gas (RMS)
Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan gas kinetik. Teori kinetik telah berguna
untuk memahami kerja gas, yang tidak dapat dilihat dengan mata kita.
Penyimpangan Perilaku Gas Ideal

Gambar Plot PV/RT terhadap P dari 1 mol gas pada 0°C. Untuk 1 mol gas ideal, PV/RT sama dengan 1,
tidak peduli berapa tekanan gas itu. Untuk gas nyata, kita mengamati berbagai penyimpangan dari
idealitas pada tekanan tinggi. Pada tekanan yang sangat rendah, semua gas menunjukkan perilaku
ideal; yaitu, nilai-nilai PV/RT nya semua konvergen ke 1 ketika P mendekati nol.

Cara lain untuk mengamati perilaku gas nonideal adalah dengan menurunkan suhu. Mendinginkan
gas akan mengurangi energi kinetik rata-rata molekul, yang dalam hal ini dapat dimengerti bahwa
molekul yang gerakannya terhalang dibutuhkan energi untuk meloloskan diri dari gaya saling tarik-
menarik diantara molekul-molekul itu sendiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai