Anda di halaman 1dari 4

PERSAMAAN GAS IDEAL

Persamaan umum gas ideal persamaan umum gas ideal –anda tentu telah mengetahui
bahwa setiap zat, baik itu zat padat, cair, maupumn gas, terdiri atas materi-materi penyusun
yang disebut atom.Sebagai partikel penyusun setiap jrenis zat yang ada di bumi dan di
seluruh alam semesta, atom-atom berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat, walaupun
menggunakan alat yang paling canggih. Oleh karena itu, gaaya yang ditimbulkan oleh
interaksi antarpartikel dan energoi setiap partikel hanya dapat di amati sebagai sifat materi
yang di bentuk oleh sejumlah partikel secara keseluruhan. Analogi pernyataan ini di jelaskan
sebagai berikut.Misalkan, anda memiliki sejumlah gas oksigen yang berada di dalam tabung
tertutup. Jika anda ingin mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada setiap atom oksigen,
anda hanya dapat mengamati perilaku seluruh gas oksigen yang ada di dalam tabung dan
mengganggap bahwa hasil pengamatan anda sebagai penjumlahan dari gaya-gaya yang
bekerja pada setiap atom gas oksigen. Sifat mekanika gas yang tersusun atas sejumlah besar
atom-atomatau molekul-molekul penyusunnya dijelaskan dalam teori kinetik gas.

Pengertian Gas Ideal


Gas ideal merupakan gas yang memenuhi asumsi-asumsi berikut :
1. Suatu gas terdiri atas molekul-molekul atau disebut molekul. Setiap molekul identik (sama)
sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul lainnya.
2. Molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak ke segala arah.
3. Molekul-molekul gas ideal tersebar merata di seluruh bagian.
4. Jarak antara molekul gas jauh lebih besar daripada ukuran molekulnya.
5. Tidak ada gaya interaksi antarmolekul saling bertumbukan atau rterjadi tumbukan denfgan
dinding.
6. Semua tumbukan yang terjadi baik antar molekul maupun antara molekul dengan dinding
merupakan tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada waktu yang sangat singkat (molekul dapat
dipandang seperti bola keras yang licin).
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas ideal.

Persamaan Gas Ideal

Hukum Boyle
Hukum Boyle dikemukakan oleh fisikawan inggris yang bernama Robert Boyle. Boyle melakukan
percobaan dan pengamatan untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan volume gas dalam
suatu ruangan tertutup pada suhu konstan. Hubungan antara tekanan dan volume gas pada ruang
tertutup tersebut dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa jika dalamsuatu
ruang tertutup terdapat gas ideal dengan suhunya konstan, tekanan gas berbalik dengan volume
gas. Secara matematis Hukum Boyle dapat dituliskan:

P1 V2 =P2 V2
Atau

P V = Konstan
dengan:
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
v1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
v2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)

Jadi pada suhu tetap, jika tekanan gas dinaikan, volume gas akan mengecil. Jika tekanan diturunkan,
volume gas akan naik.

Hukum Charles
Hukum charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques Charles. Charlws menyatakan
jika tekanan gas yang berada dalam bajana tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas
sebanding dengan mutlaknya. Secara matematis hukum Charles dapat dituliskan:

V1 = V2
T1 T2
atau

V =Konstan
T
dengan:
T1 :suhu mutlak gas pada keadaan 1 (k)
T2 :suhu mutlak gas pada keadaan 2 (k)
V1 :volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 :volume gas pada keadaan 2 (m3)

Hukum Gay lussac


Hukum Gay lussac dikemukakan oleh kimiawan Prancis bernama Joseph Gay lussac. Gay lussac
mengatakan bahwa jika volume gas yang berada dalam bajana tertutup dipertahankan konstan,
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Secara matematis hukum Gay lussac dapat
dituliskan:

P1 = p2
T1 T2
atau

P = konstan
T
dengan:
p1 :tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 :tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T1 :suhu mutlak gas pada keadaan 1 (k)
T2 :suhu mutlak gas pada keadaan 2 (k)

Hukum Boyle-Gay Lussac jika hukum Boyle,


hukum Charles, dan hukum Gay Lussac digabungkan, maka diperoleh hukum Boyle-Gay Lussac.
Persamaan hukum Boyle-Gay Lussac sebagai berikut:

P1V1 =P2v2
T2 T2

Hukum Boyle-Gay Lussac berlaku untuk gas ideal yang massa dan jumlah mol gasnya tetap. Jika
massa dan mol gasnya tidak tetap maka persamaannya menjadi.

pV = nr
T

Jadi yang dimaksud dengan persamaan gas ideal adalah

Pv = n R T
dengan:
n :jumlah mol gas
R :tetapan umum gas (8,314 J/mol K)

Mengingat bahwa jumlah mol gas (n) merupakan antara perbandingan massa gas dengan massa
molekul relatifnya (M). Secara matematis jumlah mol adalah sebagai berikut:

n = m
M

m = nM

Jadi persamaan gas ideal juga dapat dituliskan

pV m RT
M

Jika kita ingin mencari masa jenis suatu gas, maka persamaan diatas dapat dituliskan :

p = m = PM
V RT

Persamaan gas ideal juga dapat dinyatakan dalam jumlah partikel gas tersebut. Ingat bahwa
berdasarkan konsep mol, jumlah partikel gas tersebut dengan bilangan avogadro:

N = Nn A
n = N
NA
Jika persamaan diatas disutitusikan ke persamaan gas ideal akan diperoleh:

pV = N RT
NA

Karena k = R/NA, jadi jika dinyatakan dalam jumlah partikel gas, persamaan ideal dapat dituliskan
dengan:

pV = NkT
dengan:
N = jumlah partikel gas
NA =bilangan Avogandro (6,023 x 10 pangkat 23 molekul/mol)
k =ketetapan Boltzman (1,38 x 10 min pangkat 23 J/K)

Contoh soal

Gas dalam ruang tertutup yang bervolume 75 liter dan suhu 27 derajat C. Memiliki tekanan
2 atm. Tentukan jumlah mol gas yang berada dalam ruang tersebut!
Pembahasan:
n = PV
RT
= 2 x 75
0,082x300
= 6,1 mol
jadi banyaknya mol gas adalah 6,1 mol.

Anda mungkin juga menyukai