Anda di halaman 1dari 3

Umratul Mondricha : Deskripsi Tumbuhan

Pendahuluan Metode/Cara Kerja


Indonesia adalah salah satu negara yang Waktu dan Tempat
memliki keanekaragaman hayati yang melimpah Waktu pelaksanaan praktikum yaitu pada
dengan segala jenis organisme dapat tumbuh di hari selasa tanggal 12 April 2019 pukul 08.00
wilayah negara ini, salah satunya s/d 09.40, bertempat di Laboratorium Program
keanekaragaman tumbuhan. Sebagian besar Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
telah dimanfaatkan sejak nenek moyang kita
untuk mengobati atau merawat kecantikan. Target/Sunjek/Populasi/Sampel
(Agung, 2015, p.282). Target dari praktikum ini adalah untuk
Morfologi Tumbuhan merupakan ilmu dapat mengetahui deskripsi tumbuhan. Subjek
yang mengkaji bentuk dan susunan tubuh dalam praktikum ini adalah seluruh peserta
bagian luar tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, praktikum. Sampel yang diamati pada paktikum
bunga, dan biji. Khusus pada batang, salah satu ini adalah akar, batang, daun, bunga, buah, biji.
bagian yang dipelajari adalah pola percabangan Prosedur
yang selanjutnya akan membentuk arsitektur Disiapkan semua alat dan bahan yang
pohon. (Hassanuddin, 2013, p. 36). diperlukan, seperti kertas pulpen atau pensil dan
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ preparat yang akan diamati. Kemudian amati
seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. preparat tersebut dengan baik. Lalu digambar
Organorgan tersebut juga tersusun dari berbagai dan diberi keterangan dari setiap bagian-
jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, bagiannya.
sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan Teknik Pengumpulan Data
pengangkut Epidermis merupakan lapisan sel- Data pada praktikum ini berupa data
sel paling luar dan menutupi permukaan daun, dalam bentuk gambar yang disertai dengan
bunga, buah, biji, batang dan akar . Berdasarkan deskripsi dan paparan dari setiap gambar.
ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
meristematik yaitu protoderm . Epidermis pengamatan langsung terhadap subjek yang
berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ diamati.
tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis Teknik Analisis Data
dapat berkembang dan mengalami modifikasi Teknik analisis data pada pengamatan ini
seperti stomata dan trikomata. (Dany, 2016, adalah analisis deskriptif yaitu berupa gambar
p.25). yang dilengkapi dengan penjelasan berkaitan
Struktur pokok tumbuhan yang pertama dengan gambar tersebut.
adalah akar, yang dikenal dengan nama
ilmiahnya radix. Akar memiliki peranan yang Hasil dan Pembahasan
tidak kalah pentingnya dengan daun dan batang. Tumbuhan urang aring (Eclipta prostata)
Fungsi utama akar adalah sebagai alat penyerap merupakan tumbuhan yang mudah diperoleh
air dan unsur hara, yang selanjutnya akan karena penyebarannya yang luas dan mudah
diteruskan ke batang dan daun, sehingga untuk dikembangbiakkan. Selain itu
mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang
terjadilah proses metabolism. (Dewi, 2013, p.1).
potensial. Kandungan senyawa bioaktif
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
tumbuhan urang aring antara lain golongan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, sterol dan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terpenoid. Identifikasi dengan kromatografi
terdapat pada batang saja tidak pernah terdapat menunjukkan dua senyawa flavornoid yaitu
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. epigenin dan epigenin-7-0-glukosida.
(Gembong, 2009, p. ) Ekstraknya mengandung beberapa asam fenolat

1
Umratul Mondricha : Deskripsi Tumbuhan

seperti asam p-hidroksi benzoat, asam p- sederhana sehingga mudah dikembangkan di


kumarat dan asa klorogenat. (Parluhutan, 2011, masyarakat. (Syalfinaf, 2009, p.33).
p.203). Tumbuhan urang aring adalah salah satu
Urang-aring (Eclipta prostata) adalah jenis tanaman liar yang banyak ditemukan di
tumbuhan kecil dan bercabang dengan kepala berbagai daerah terutamanya pada perdesaan, di
bunga putih yang tumbuh di daerah tropis dan pinggir jalan maupun di tempat lembab.
subtropis di dunia. Herba ini mengandung Tanaman ini juga dikenal dengan tanaman
ekliptin, wedelolakton, beberapa turunan penganggu atau gulma pada tanaman yang
alcohol, alkaloida, saponin, flavonoida, tannin, dibudidayakan. Tanaman urang aring ini
tiofen. Daun urang aring telah digunakan dalam termasuk dalam ordo steracales yang masih
pengobatan sakit gigi, gigi berlubang dan gusi dalam anggota keluarga Ateraceae yang
bengkak. (Piter, 2017, p.86). biasanya digunakan sebagai bahan obat
Secara tradisional daun urang-aring alternative dan herbal untuk menyembuhkan
banyak digunakan untuk mengobati sesak nafas, berbagai penyakit.
sakit kepala, sakit gigi, bronkhitis, gangguan Tanaman urang aring, secara umumnya
haid, dan sebagai penyubur rambut. memiliki perakaran tunggang, dengan panjang
Wedelolakton merupakan marker bioaktif dari mencapai 1-2m bahkan lebih tergantung dengan
urang-aring yang paling banyak dieari oleh jenis dan varieties, berwarna putih kotor, dan
industri obat-obatan dan herbal karena memiliki berserabut. Perakaran tanaman ini bermanfaat
berbagai fungsi. (Trisna, 2013, p.1). untuk meyokong tanaman agar tetap kuat dan
Eclipta prostrata L merupakan ayurveda juga membantu menyerap unsur air dan hara
yang banyak digunakan untuk pertumbuhan didalam tanah.
rambut. Selain digunakan sebagai penumbuh Tanaman urang aring memiliki batang
rambut, Eclipta prostrata juga digunakan untuk bulat, memanjang,dengan diameter 1-2 cm
merawat warna rambut agar selalu hitam. tumbuh dengan tegak serta memiliki
Senyawa yang terkandung dalam Eclipta percabangan yang banyak. Batang tanaman ini
berwarna kecoklatan mudah hingga keungguan.
prostrata yang memiliki aktivitas untuk
Pada umumnya pada tanaman ini memiliki bulu
memperbaiki rambut yang rusak adalah
halus atau rambut halus berwarna putih.
eclalbosaponin. Selain aktivitas untuk Tanaman urang aring memiliki daun
memperbaiki rambut, Eclipta prostrata juga tunggal yang berbentuk oval memanjang,
memiliki aktivitas memberikan warna hitam dengan tangkai berukuran 2-3cm dengan warna
yang berasal dari demethylwedelolactone. (Asri, putih hingga keungguan. Daun tanaman ini
2017, p.180). berbentuk bulat, meruncing, dengan bagian tepi
Tanaman Urang aring (Eclipta prostrata merata, dan terdapat lekukan pada daun
L.), juga dapat dimanfaatkan sebagai repellen dibagian tengah serta daun memiliki
nyamuk, karena daun urang aring mengandung pertulangan halus dengan panjang daun
minyak atsiri, tanin dan steroid, selain itu mencapai 1-2cm dan lebar 5-10mm yang
terdapat juga senyawa triterpen, alkaloid, fenol berwarna keungguan.
dan flavonoid. Minyak atsiri dari daun urang Tanaman urang aring memiliki bunga
aring dapat dijadikan sebagai salah satu majemuk dengan tongkol berdiameter 3-4mm
alternatif bahan anti nyamuk yang dengan tangkai berukuran 4cm berwarna putih.
diformulasikan dalam bentuk losion. Losion Selain itu, setiap bongkol bunga atau tangkai
antinyamuk yang berasal dari minyak atsiri bunga tumbuh dibagiann ketiak daun dengan
daun urang aring, hanya berperan sebagai mahkota berbentuk pita menjepit, bergerigi, dan
pengganti losion yang ada sekarang (di pasaran) bunga berbentuk cakram. Penyerbukan bunga
dan cukup aman bagi lingkungan karena bahan ini dibantu dengan angina maupun hewan yang
tersebut mudah terdegradasi oleh alam. Selain ada di sekitar yang akan menjadi bakal buah.
itu, formulasi losion yang dibuat relatif

2
Umratul Mondricha : Deskripsi Tumbuhan

Tanaman urang aring memiliki buah Dany dkk, (2016). Morfologi Perakaran
berbentuk pipih memanjang, keras dan memiliki Tumbuhan Monokotil Dan Tumbuhan
bulu halus. Buah ini berdiameter 1-2mm, Dikotil. Jurnal Ilmu Kehutanan
berwarna kehitaman. Buah ini akan memiliki Peronema, 5:3, 25-35.
biji didalamnya sekitar 5-6 biji dengan bentuk Dewi Rosanti, (2013). Morfologi Tumbuhan.
pipih memanjang, dengan ukuran 2mm bahkan Jakarta: Penerbit Erlangga.
kurang, berwarna putih kotor hingga kehitaman. Gembong, (2009). Morfologi Tumbuhan.
Pada umumnya, biji ini hampir menyerupai Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada
bentuk jarum. University Press.
Hasanuddin, (2013). Model Arsitektur Pohon
Simpulan Dan Saran Hutan Kota Banda Aceh Sebagai
Simpulan Penunjang Praktikum Morfologi
Tanaman urang aring, tanaman yang Tumbuhan. Jurnal EduBio Tropika , 1:1,
memiliki segudang kegunaan dan manfaat ini, 1-60.
ternyata tidak sulit untuk ditemukan. Tanaman Parhuluan, (2011). Pertumbuhan Bakteri
urang aring ini banyak terdapat dan tumbuh liar Pseudomonas solanacearum E.F. Smith
dilingkunga kita. Apalagi di pedesaan dan di Pada Pemberian Ekstrak Urang Arin.
tempat-tempat yang tergolong lembab. Yang Jurnal Eugenia, 17:3, 202-209
perlu kita ketahui bahwa sebenarnya tanaman Piter dan Wanda, (2017). Formulasi Tablet
urang aring ini tergolong pada jenis tanaman Hisap Ekstrak Urang Aring (Eclipta
gulma atau pengganggu, namun karena albaL.) Dengan Avicel Sebagai
manfaatnya yang sangat banyak maka tanaman Adsorben. Jurnal Indonesia Natural
urang aring ini termasuk pada tanaman gulma Research Pharmaceutical, 1:2, 85-94.
yang dibudidayakan. Syalfinaf dkk, (2009). Uji Efektifitas Minyak
Saran Atsiri Dari Daun Urang Aring (Eclipta
Dalam melakukan praktikum sebaiknya prostrata L.) Sebagai Bahan Aktif Losion
mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dasar Antinyamuk Aedes aegypti L. Jurnal
tentang praktikum yang dilaksanakan, hal ini Ilmiah Konservasi Hayati, 5:2, 31-37.
diharapkan supaya saat melakukan praktikum Trisna Yuliana, (2013). Isolasi Dan Pemurnian
mahasiswa lebih mudah mengerti mengenai hal Wedelolakton Dari Tumbuhan Urang
yang sedang dipraktikumkan. Setiap Aring (Eclipta alba L. Hassk). Jurnal
pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk KTI 15:1, 1 -7.
mendapat kan hasil yang maksimal. Semoga
pada praktikum selanjutnya pengamatan
dilakukan dengan lebih teliti. Agar hasil yang
didapatkan lebih akurat.

Daftar Pustaka
Asri dan Ferry, (2017). Review Artikel :
Aktivitas Farmakologi Ekstrak Urang-
Aring (Eclipta alba L.), Jurnal Farmaka,
15:2, 178-185.
Agung dkk, (2015). Jenis - Jenis Tumbuhan
Yang Digunakan Sebagai Bahan
Perawatan Kecantikan Di Puri Damai
Desa Singakerta, Kecamatan Ubud,
Kabupaten Gianyar. Jurnal Simbiosis,
3:1, 281- 290.

Anda mungkin juga menyukai