Pendahuluan
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu Prosedur
yang mempelajari bentuk fisik dann struktur Disiapkan semua alat dan bahan yang
tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari diperlukan, seperti kertas pulpen atau pensil dan
bahasa latin morphus yang berarti wujud atau preparat yang akan diamati. Kemudian amati
bentuk (Tri, 2017, p.182). preparat tersebut dengan baik. Lalu digambar
dan diberi keterangan dari setiap bagian-
Daun merupakan bagian yang terpenting
bagiannya.
dari suatu tumbuhan dan berfungsi dalam proses
fotosintesis (In Palu, 2015, p.20). Teknik Pengumpulan Data
Daun (leaf) pada kebanyakan tumbuhan Data pada praktikum ini berupa data
vascular merupaka organ fotosintetik utama, dalam bentuk gambar yang disertai dengan
walaupun batang hijau juga melakukan deskripsi dan paparan dari setiap gambar.
fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
namu biasanya terdiri atas sebuah helain (blade) pengamatan langsung terhadap subjek yang
pipih dengan satu tangkai daun (petiol), yang diamati.
menyambungkan daun ke batang pada nodus
(Campbell, 2008, p.318). Teknik Analisis Data
Kelompok morfologi daun yang Teknik analisis data pada pengamatan ini
dimaksud adalah bangun daun yang meliputi adalah analisis deskriptif yaitu berupa gambar
yang dilengkapi dengan penjelasan berkaitan
helaian daun (lamina), ujung daun dan pangkal
dengan gambar tersebut.
daun, tepi daun, posisi kelenjar daun, tangkai
daun, tipe pertulangan daun dan pengelompokan Hasil dan Pembahasan
pertulangan daun (Saida, 2013, p.40). Daun biasanya terdapat pada batang dan
Daun-daun pada suatu tumbuhan cabang-cabangnya, ada pula yang berjejal-jejal
biasanya terdapat pada batang dan cabang- pada suatu bagian pangkal batang atau pada
cabangnya, ada pula kalanya daun-daun suatu ujung batang. Buku-buku batang (nodus),
tumbuhan banyak berjejal-jejal pada suatu merupakan bagian batang atau cabang batang
bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau tempat duduknya daun. Buku-buku pada batang
pada ujungnya. Umumnya daun pada batang biasanya tampak membesar dan melingkar
terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata. batang seperti cincin, misalnya pada Bambu
(Gembong, 2009, p.63). (Bambusa sp.), Tebu (Saccharum officinarum
L.) dan semua jenis rumput. Ruas
Metode/Cara Kerja
(internodium), merupakan bagian batang antara
Waktu dan Tempat
2 buku-buku. Walaupun kadang buku-buku tak
Waktu pelaksanaan praktikum yaitu pada
tampak jelas pada batang, namun tempat
hari selasa tanggal 22 Maret 2019 pukul 08.00
s/d 09.40, bertempat di Laboratorium Program duduknya daun tetap disebut buku-buku dan
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan jarak antara 2 buku-buku dinamakan ruas pula.
dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Duduknya daun pada batang berbagai
jenis tumbuhan mempunyai perbedaan
Target/Sunjek/Populasi/Sampel mengenai aturan letak daun satu sama lain pada
Target dari praktikum ini adalah untuk batang. Aturan mengenai tata letak daun
dapat mengetahui Duduk daun. Subjek dalam tersebut disebut tata letak daun. Tata letak daun
praktikum ini adalah seluruh peserta praktikum. dapat digunakan sebagai tanda pengenal suatu
Sampel yang diamati pada paktikum ini adalah tumbuhan karena tumbuhan yang sejenis
Duduk daun pada batang. mempunyai tata letak daun yang sama.
1
Umratul Mondricha: Duduk Daun
2
Umratul Mondricha: Duduk Daun
garis spiral tadi keadaan ini dinamai Spirostik daun di bawahnya. Disebut berhadapan
terjadi karena pertumbuhan batang tidak lurus bersilang.
tetapi memutar. Akibatnya ortostiknya ikut
memutar dan berubah menjadi spirostik.
3
Umratul Mondricha: Duduk Daun
memilki rumus daun karena duduk daunnya pangkal meruncing, bagian tepi merat,
yang tidak tersebar. pertulangan menyirip dengan permukaan halus.
4
Umratul Mondricha: Duduk Daun
Saran
Perhatikanlah baik-baik morfologi daun,
karena ada kemiripin antara bentuk satu dengan
bentuk lainnya. Dalam melakukan praktikum
sebaiknya mahasiswa sudah memiliki
pengetahuan dasar tentang praktikum yang
dilaksanakan, hal ini diharapkan supaya saat
melakukan praktikum mahasiswa lebih mudah
mengerti mengenai hal yang sedang
dipraktikumkan. Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapat kan
Gambar 7. Asoka (Ixora paludosa) hasil yang maksimal. Semoga pada praktikum
selanjutnya pengamatan dilakukan dengan lebih
Sumber: Pribadi
teliti. Agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Asoka (Ixora paludosa) tingginya bisa
mencapai lebih dari 4 m. Lingkar pangkal Daftar Pustaka
batang bisa mencapai 40 cm. Batang tumbuhan Alberta, (2016). Uji Daya Hambat Ekstrak
dikotil ini berwarna gelap yang kadang-kadang Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa)
disertai bercak-bercak oleh lumut kerak yang Terhadap Pertumbuhan Bakteri
banyak menempel pada batang, cabang, dan Escherichia Coli Dan Staphylococcus
ranting-rantingnya dengan akar tunggang. Aureus. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4:2, 1-
Kayunya relatif keras. Bentuk daun lonjong 5.
dengan ukuran panjang maksimum 24,2 cm dan Anintia, (2015). Aktivitas Sediaan Gel
lebar daun bagian tengah 9,6 cm. Warna bunga Antiseptik Berbahan Aktif Fraksi
merah dengan susunan menggerombol. Sedang Nbutanol Daun Alamanda (Allamanda
untuk asoka hibrida dalam segala hal, cathartica L.). Jurnal Prosiding Seminar
ukurannya lebih kecil. Kelebihan dari soka Nasional Kefarmasian, 1:2, 176-182.
hibrida warna bunganya lebih variatif dan Campbell, dkk. (2008). Biologi, Edisi
mudah ditanam. Warna bunga asoka hibrida ada kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit
yang berwarna merah, jingga, merah muda, Erlangga.
kuning dan sebagainya. Gembong, (2009). Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada
University Press.
In Palu Valley, (2015). Studi Beberapa Aspek
Botani Amorphophallus paeoniifolius
5
Umratul Mondricha: Duduk Daun