Anda di halaman 1dari 8

BAB 11 TEORI KINETIK GAS

Persamaan Gas Ideal 

Pada pembahasan sebelumnya (hukum-hukum gas – persamaan keadaan) gurumuda


sudah menjelaskan secara panjang pendek mengenai hukum om Boyle, hukum om
Charles dan hukum om Gay-Lussac. Ketiga hukum gas ini baru menjelaskan hubungan
antara suhu, volume dan tekanan gas secara terpisah. Hukum om obet Boyle hanya
menjelaskan hubungan antara Tekanan dan volume gas. Hukum om Charles hanya
menjelaskan hubungan antara volume dan suhu gas. Hukum om Gay-Lussac hanya
menjelaskan hubungan antara suhu dan tekanan gas. Perlu diketahui bahwa ketiga
hukum ini hanya berlaku untuk gas yang memiliki tekanan dan massa jenis yang tidak
terlalu besar. Ketiga hukum ini juga hanya berlaku untuk gas yang suhunya tidak
mendekati titik didih. Oya, yang dimaksudkan dengan gas di sini adalah gas yang ada
dalam kehidupan kita sehari-hari. Istilah kerennya gas riil alias gas nyata… misalnya
oksigen, nitrogen dkk… 

Karena hukum om obet Boyle, hukum om Charles dan hukum om Gay-Lussac tidak
berlaku untuk semua kondisi gas maka analisis kita akan menjadi lebih sulit. Untuk
mengatasi hal ini (maksudnya untuk mempermudah analisis), kita bisa membuat suatu
model gas ideal alias gas sempurna. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari;
yang ada dalam kehidupan sehari-hari cuma gas riil alias gas nyata. Gas ideal cuma
bentuk sempurna yang sengaja kita buat untuk mempermudah analisis, mirip seperti
konsep benda tegar atau fluida ideal. Ilmu fisika tuh aneh-aneh…. dari pada bikin ribet
dan pusink sendiri lebih baik cari saja pendekatan yang lebih mudah ;) Kita bisa
menganggap hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Gay-Lusac berlaku pada semua
kondisi gas ideal, baik ketika tekanan dan massa jenis gas sangat tinggi atau suhu gas
mendekati titik didih. Adanya konsep gas ideal ini juga sangat membantu kita dalam
meninjau hubungan antara ketiga hukum gas tersebut. 

Biar dirimu lebih nyambung, gurumuda tulis kembali penyataan hukum Boyle, hukum
Charles dan hukum Gay-Lussac. 

Hukum Boyle 

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, om Robert Boyle menemukan bahwa


apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah,
volume gas semakin berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas
berkurang, volume gas semakin bertambah. Istilah kerennya tekanan gas berbanding
terbalik dengan volume gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Boyle. Secara
matematis ditulis sebagai berikut : 

hukum-gas-ideal-aKeterangan : 

hukum-gas-ideal-b 

Hukum Charles 

Seratus tahun setelah om Obet Boyle menemukan hubungan antara volume dan
tekanan, seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama om Jacques Charles
(1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas. Berdasarkan hasil
percobaannya, om Cale menemukan bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu
konstan, maka ketika suhu mutlak gas bertambah, volume gas pun ikt2an bertambah,
sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume gas juga ikut2an berkurang.
Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles. Secara matematis ditulis sebagai
berikut : 

hukum-gas-ideal-c 

Hukum Gay-Lussac 

Setelah om obet Boyle dan om Charles mengabadikan namanya dalam ilmu fisika, om
Joseph Gay-Lussac pun tak mau ketinggalan. Berdasarkan percobaan yang
dilakukannya, om Jose menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu
konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas pun ikut2an bertambah.
Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, suhu mutlak gas pun ikut2an
berkurang. Istilah kerennya, pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus
dengan suhu mutlak gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Gay-Lussac.
Secara matematis ditulis sebagai berikut : 

Hubungan antara suhu, volume dan tekanan gas 

Hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Gay-Lussac baru menurunkan hubungan
antara suhu, volume dan tekanan gas secara terpisah. Bagaimanapun ketiga besaran ini
memiliki keterkaitan erat dan saling mempengaruhi. Karenanya, dengan berpedoman
pada ketiga hukum gas di atas, kita bisa menurunkan hubungan yang lebih umum
antara suhu, volume dan tekanan gas. Gurumuda tulis lagi ketiga perbandingan di atas
biar dirimu lebih nyambung : 

hukum-gas-ideal-e 

Jika perbandingan 1, perbandingan 2 dan perbandingan 3 digabung menjadi satu, maka


akan tampak seperti ini : 

hukum-gas-ideal-fPersamaan ini menyatakan bahwa tekanan (P) dan volume (V)


sebanding dengan suhu mutlak (T). Sebaliknya, volume (V) berbanding terbalik dengan
tekanan (P). 

Perbandingan 4 bisa dioprek menjadi persamaan : 

hukum-gas-ideal-g 

Keterangan : 

P1 = tekanan awal (Pa atau N/m2) 

P2 = tekanan akhir (Pa atau N/m2) 

V1 = volume awal (m3) 

V2 = volume akhir (m3) 

T1 = suhu awal (K) 


T2 = suhu akhir (K) 

(Pa = pascal, N = Newton, m2 = meter kuadrat, m3 = meter kubik, K = Kelvin) 

Contoh soal ada di bagian akhir tulisan ini… Tuh di bawah 

Hubungan antara massa gas (m) dengan volume (V) 

Sejauh ini kita baru meninjau hubungan antara suhu, volume dan tekanan gas. Massa
gas masih diabaikan… Kok gas punya massa ya ? yupz… Setiap zat alias materi,
termasuk zat gas terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul. Karena atom atau
molekul mempunyai massa maka tentu saja gas juga mempunyai massa. Kalau dirimu
bingung, silahkan pelajari lagi materi Teori atom dan Teori kinetik. 

Pernah meniup balon ? ketika dirimu meniup balon, semakin banyak udara yang
dimasukkan, semakin kembung balon tersebut. Dengan kata lain, semakin besar massa
gas, semakin besar volume balon. Kita bisa mengatakan bahwa massa gas (m)
sebanding alias berbanding lurus dengan volume gas (V). Secara matematis ditulis
seperti ini : 

hukum-gas-ideal-hJika perbandingan 4 digabung dengan perbandingan 5 maka akan


tampak seperti ini : 

hukum-gas-ideal-i 

Jumlah mol (n) 

Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu kita bahas konsep mol. Dari pada
kelamaan, kita langsung ke sasaran saja… 1 mol = besarnya massa suatu zat yang
setara dengan massa molekul zat tersebut. Massa dan massa molekul tuh beda. Biar
paham, amati contoh di bawah… 

Contoh 1, massa molekul gas Oksigen (O2) = 16 u + 16 u = 32 u (setiap molekul


oksigen berisi 2 atom Oksigen, di mana masing-masing atom Oksigen mempunyai
massa 16 u). Dengan demikian, 1 mol O2 mempunyai massa 32 gram. Atau massa
molekul O2 = 32 gram/mol = 32 kg/kmol 

Contoh 2, massa molekul gas karbon monooksida (CO) = 12 u + 16 u = 28 u (setiap


molekul karbon monooksida berisi 1 atom karbon (C) dan 1 atom oksigen (O). Massa 1
atom karbon = 12 u dan massa 1 atom Oksigen = 16 u. 12 u + 16 u = 28 u). Dengan
demikian, 1 mol CO mempunyai massa 28 gram. Atau massa molekul CO = 28
gram/mol = 28 kg/kmol 

Contoh 3, massa molekul gas karbon dioksida (CO2) = [12 u + (2 x 16 u)] = [12 u + 32 u]
= 44 u (setiap molekul karbon dioksida berisi 1 atom karbon (C) dan 2 atom oksigen (O).
Massa 1 atom Carbon = 12 u dan massa 1 atom oksigen = 16 u). Dengan demikian, 1
mol CO2 mempunyai massa 44 gram. Atau massa molekul CO2 = 44 gram/mol = 44
kg/kmol. 

Sebelumnya kita baru membahas definisi satu mol. Sekarang giliran jumlah mol (n).
Pada umumnya, jumlah mol (n) suatu zat = perbandingan massa zat tersebut dengan
massa molekulnya. Secara matematis ditulis seperti ini : 

hukum-gas-ideal-j1 

Contoh 1 : hitung jumlah mol pada 64 gram O2 

Massa O2 = 64 gram 

Massa molekul O2 = 32 gram/mol 

hukum-gas-ideal-k 

Contoh 2 : hitung jumlah mol pada 280 gram CO 

Massa CO = 280 gram 

Massa molekul CO = 28 gram/mol 

hukum-gas-ideal-l 

Contoh 3 : hitung jumlah mol pada 176 gram CO2 

Massa CO2 = 176 gram 

Massa molekul CO2 = 44 gram/mol 

hukum-gas-ideal-m 

Konstanta gas universal (R) 

Perbandingan yang sudah diturunkan di atas (perbandingan 6) bisa diubah menjadi


persamaan dengan menambahkan konstanta perbandingan. Btw, berdasarkan
penelitian yang dilakukan om-om ilmuwan, ditemukan bahwa apabila kita menggunakan
jumlah mol (n) untuk menyatakan ukuran suatu zat maka konstanta perbandingan untuk
setiap gas memiliki besar yang sama. Konstanta perbandingan yang dimaksud adalah
konstanta gas universal (R). Universal = umum, jangan pake bingung… 

R = 8,315 J/mol.K 

= 8315 kJ/kmol.K 

= 0,0821 (L.atm) / (mol.K) 

= 1,99 kal / mol. K 

(J = Joule, K = Kelvin, L = liter, atm = atmosfir, kal = kalori) 

HUKUM GAS IDEAL (dalam jumlah mol) 

Setelah terseok-seok, akhirnya kita tiba di penghujung acara pengoprekan rumus.


Perbandingan 6 (tuh di atas) bisa kita tulis menjadi persamaan, dengan memasukan
jumlah mol (n) dan konstanta gas universal (R)… 
PV = nRT 

Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas
ideal. 

Keterangan : 

P = tekanan gas (N/m2) 

V = volume gas (m3) 

n = jumlah mol (mol) 

R = konstanta gas universal (R = 8,315 J/mol.K) 

T = suhu mutlak gas (K) 

CATATAN : 

Pertama, dalam penyelesaian soal, dirimu akan menemukan istilah STP. STP tuh
singkatan dari Standard Temperature and Pressure. Bahasanya orang bule… Kalau
diterjemahkan ke dalam bahasa orang Indonesia, STP artinya Temperatur dan Tekanan
Standar. Temperatur = suhu. 

Temperatur standar (T) = 0 oC = 273 K 

Tekanan standar (P) = 1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 1,013 x 102 kPa = 101 kPa 

Kedua, dalam menyelesaikan soal-soal hukum gas, suhu alias temperatur harus
dinyatakan dalam skala Kelvin (K) 

Ketiga, apabila tekanan gas masih berupa tekanan ukur, ubah terlebih dahulu menjadi
tekanan absolut. Tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan ukur (tekanan atmosfir
= tekanan udara luar) 

Keempat, jika yang diketahui adalah tekanan atmosfir (tidak ada tekanan ukur),
langsung oprek saja tuh soal. 

Contoh soal 1 : 

Pada tekanan atmosfir (101 kPa), suhu gas karbon dioksida = 20 oC dan volumenya = 2
liter. Apabila tekanan diubah menjadi 201 kPa dan suhu dinaikkan menjadi 40 oC, hitung
volume akhir gas karbon dioksida tersebut… 

Panduan jawaban : 

P1 = 101 kPa 

P2 = 201 kPa 

T1 = 20 oC + 273 K = 293 K 
T2 = 40 oC + 273 K = 313 K 

V1 = 2 liter 

V2 = ? 

Tumbangkan soal : 

hukum-gas-ideal-nVolume akhir gas karbon dioksida = 1,06 liter 

Contoh soal 2 : 

Tentukan volume 2 mol gas pada STP (anggap saja gas ini adalah gas ideal) 

Panduan jawaban : 

hukum-gas-ideal-oVolume 2 mol gas pada STP (temperatur dan tekanan stadard)


adalah 44,8 liter. Berapa volume 1 mol gas pada STP ? itung sendiri…. 

Contoh soal 3 : 

Volume gas oksigen pada STP = 20 m3. Berapa massa gas oksigen ? 

Panduan jawaban : 

Volume 1 mol gas pada STP = 22,4 liter = 22,4 dm3 = 22,4 x 10-3 m3 (22,4 x 10-3
m3/mol) 

Volume gas oksigen pada STP = 20 m3 

hukum-gas-ideal-p 

Massa molekul oksigen = 32 gram/mol (massa 1 mol oksigen = 32 gram). Dengan


demikian, massa gas oksigen adalah : 

hukum-gas-ideal-q 

Catatan : 

Kadang massa molekul disebut sebagai massa molar. Jangan pake bingung,
maksudnya sama saja… Massa molar = massa molekul 

Contoh soal 4 : 

Sebuah tangki berisi 4 liter gas oksigen (O2). Suhu gas oksigen tersebut = 20 oC dan
tekanan terukurnya = 20 x 105 N/m2. Tentukan massa gas oksigen tersebut (massa
molekul oksigen = 32 kg/kmol = 32 gram/mol) 

Panduan jawaban : 

P = Patm + Pukur = (1 x 105 N/m2) + (20 x 105 N/m2) = 21 x 105 N/m2 


T = 20 oC + 273 = 293 K 

V = 4 liter = 4 dm3 = 4 x 10-3 m3 

R = 8,315 J/mol.K = 8,315 Nm/mol.K 

Massa molekul O2 = 32 gram/mol = 32 kg/kmol 

Massa O2 = ? 

hukum-gas-ideal-rMassa gas oksigen = 110 gram = 0,11 kg 

Guampang sekali khan ? hiks2…. Sering2 latihan, biar mahir 

HUKUM GAS IDEAL (Dalam jumlah molekul) 

Kalau sebelumnya Hukum gas ideal dinyatakan dalam jumlah mol (n), maka kali ini
hukum gas ideal dinyatakan dalam jumlah molekul (N). Sebelum menurunkan
persamaannya, terlebih dahulu baca pesan-pesan berikut ini… 

Seperti yang telah gurumuda jelaskan sebelumnya, apabila kita menyatakan ukuran zat
tidak dalam bentuk massa (m), tapi dalam jumlah mol (n), maka konstanta gas universal
(R) berlaku untuk semua gas. Hal ini pertama kali ditemukan oleh alhamrum Amedeo
Avogadro (1776-1856), mantan ilmuwan Italia. Sekarang beliau sudah beristirahat di
alam baka… Almahrum Avogadro mengatakan bahwa ketika volume, tekanan dan suhu
setiap gas sama, maka setiap gas tersebut memiliki jumlah molekul yang sama. Kalimat
yang dicetak tebal ini dikenal dengan julukan hipotesa Avogadro (hipotesa = ramalan
atau dugaan). Hipotesa almahrum Avogadro ini sesuai dengan kenyataan bahwa
konstanta R sama untuk semua gas. Berikut ini beberapa pembuktiannya : 

Pertama, jika kita menyelesaikan soal menggunakan persamaan hukum gas ideal (PV =
nRT), kita akan menemukan bahwa ketika jumlah mol (n) sama, tekanan dan suhu juga
sama, maka volume semua gas akan bernilai sama, apabila kita menggunakan
konstanta gas universal (R = 8,315 J/mol.K). Karenanya dirimu jangan pake heran kalau
pada STP, setiap gas yang memiliki jumlah mol (n) yang sama akan memiliki volume
yang sama. Volume 1 mol gas pada STP = 22,4 liter. Volume 2 mol gas = 44,8 liter.
Volume 3 mol gas = 67,2 liter. Dan seterusnya… ini berlaku untuk semua gas. 

Kedua, jumlah molekul dalam 1 mol sama untuk semua gas. Jumlah molekul dalam 1
mol = jumlah molekul per mol = bilangan avogadro (NA). Jadi bilangan Avogadro bernilai
sama untuk semua gas. Besarnya bilangan Avogadro diperoleh melalui pengukuran : 

NA = 6,02 x 1023 molekul/mol = 6,02 x 1023 /mol 

= 6,02 x 1026 molekul/kmol = 6,02 x 1026 /kmol 

Untuk memperoleh jumlah total molekul (N), maka kita bisa mengalikan jumlah molekul
per mol (NA) dengan jumlah mol (n). 

hukum-gas-ideal-sKita oprek lagi persamaan Hukum Gas Ideal : 


hukum-gas-ideal-tIni adalah persamaan Hukum Gas Ideal dalam bentuk jumlah
molekul. 

hukum-gas-ideal 

Keterangan : 

P = Tekanan 

V = Volume 

N = Jumlah total molekul 

k = Konstanta Boltzmann (k = 1,38 x 10-13 J/K) 

T = Suhu 

Punya soal ? 

Masukan saja melalui komentar, nanti gurumuda oprek… Soalnya jangan banyak2… 

Berikut ini seperangkat peralatan perang dan amunisi yang mungkin dibutuhkan : 

Volume 

1 liter (L) = 1000 mililiter (mL) = 1000 centimeter kubik (cm3) 

1 liter (L) = 1 desimeter kubik (dm3) = 1 x 10-3 m3 

Tekanan 

1 N/m2 = 1 Pa 

1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 1,013 x 105 Pa = 1,013 x 102 kPa = 101,3 kPa (biasanya
dipakai 101 kPa) 

Pa = pascal 

atm = atmosfir

Anda mungkin juga menyukai