BAHAN AJAR
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS
4. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
secara lenting sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras,
udara baik untuk bernafas maupun kegiatan lainnya. Udara adalah zat berbentuk
gas. Gas merupakan fase dimana jarak antarmolekul sangat jarang, selalu
memenuhi ruang berdasarkan bentuk dan volume tempatnya, serta dapat ditekan
Pada minuman bersoda yang dituang ke dalam gelas, akan tampak adanya
tekanan hidrostatis minuman bersoda saat dituang di dalam gelas sedikit berubah.
Oleh karena itu, gelembung yang naik dari dasar permukaan minuman semakin
besar.
1. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan untuk massa tetap,
tekanan absolut dan volume suatu gas berbanding terbalik. Robert Boyle (penemu
air yang tidak terlihat. Saat itu, masih ada anggapan bahwa udara merupakan salah
satu dalam empat elemen. Dengan hukum Boyle, dapat diketahui sifat-sifat suatu
gas, yaitu :
hubungan antara tekanan dan volume untuk gas dalam ruang tertutup pada suhu
b. Jika tekanan dinaikkan dua kali tekanan semula maka volume gas menjadi
P1.V1=P2.V2
Dengan :
P1 = Tekanan Gas Pada Keadaan 1 (N/m2)
P2 = Tekanan Gas Pada Keadaan 1 (N/m2)
V1 = volume gas pada keaadaan 1 (m3)
V2 = volume gas pada keaadaan 1 (m3)
2. Hukum Charles
Pemanasan pada balon dapat meningkatkan suhu udara dalam balon. Pemanasan
tersebut juga menyebabkan volume dan tekanan gas berubah. Udara yang memuai
menyebabkan massajenis udara dalam balon mengecil, nilainya lebih kecil dari
Telah diketahui bahwa selain ditentukan oleh tekanan, volume gas dalam ruang
tertutup juga dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu gas dinaikkan, maka gerak partikel-
partikel gas akan semakin cepat sehingga volumenya bertambah. Apabila tekanan
tidak terlalu tinggi dan dijaga konstan, volume gas akan bertambah terhadap
kenaikan suhu. Hubungan tersebut dikenal dengan Hukum Charles yang dapat
Apabila botol dalam keadaan tertutup kita masukkan ke api, maka botol
tersebut akan meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di
penjelasannya oleh Boyle. Boyle mengalami keadaan gas yang suhunya tetap.
Pada saat gas ditekan ternyata volumenya mengecil dan saat volumenya
diperbesar tekanannya kecil. Keadaan di atas menjelaskan bahwa pada suhu yang
PV = tetap (6.1)
Menurut Guy Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan
sebanding dengan suhunya. Coba lihat Gambar 8.3. Jika ada gas dalam ruang
tertutup dengan P = tetap dipanaskan maka volumenya akan berubah. Hubungan
Persamaan 6.1 dan persamaan 6.2 di atas jika digabung akan menjadi satu
Persamaan 8.3 ini akan berlaku jika perubahan keadaan gas terjadi pada ruang
P1 V1 P2 V2
T1 = T2
Keterangan :
P1= Tekanan Gas Pada Keaadaan 1 (m3)
P2= Tekanan Gas Pada Keaadaan 2 (m3)
T1= suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2= suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K
V1= Volume Gas Pada Keaadaan 1 (m3)
V2= Volume Gas Pada Keaadaan 2 (m3)
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai persamaan umum gas ideal, kita
akan mendefinisikan dahulu beberapa istilah kimia yang berkaitan dengan gas
ideal.
a. Massa atom relatif (Ar), adalah perbandingan massa rata-rata sebuah atom suatu
1
unsur terhadap kali massa sebuah atom . Harga massa atom relatif
12
bukanlah massa yang sebenarnya dari suatu atom,tetapi hanya merupakan harga
perbandingan.
b. Massa molekul relatif (Mr), adalah jumlah keseluruhan massa atom relatif
c. Mol (n), adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya merupakan hasil
bagi massa suatu unsu (senyawa) dengan massa relatifnya (Ar atau Mr).
massa unsur atau senyawa
N(mol) = Ar (Mr)
𝑃𝑉
= konstan atau 𝑃𝑉 =
k𝑇 𝑇
Dengan :
P = tekanan gas N/m
V = volume gas
(m3) T = suhu (K)
BAHAN AJAR EKIPARTISI ENERGI
sebenarnya didasarkan pada teori kinetik gas. Teori kinetik gas merupakan
pengembangan dari teori kinetik. Teori kinetik mengatakan bahwa setiap zat
terdiri dari atom atau molekul dan atom atau molekul tersebut bergerak terus
menerus secara sembarangan. Dugaan teori kinetik ini cocok dengan situasi dan
kondisi atom atau molekul penyusun gas. Gaya tarik antara atom-atom atau
molekul-molekul penyusun gas sangat lemah, karenanya atom atau molekul bisa
Ketika bergerak, atom atau molekul pasti punya kecepatan. Atom atau
molekul juga punya massa. Karena punya massa (m) dan kecepatan (v), maka
tentu saja atom atau molekul mempunyai energi kinetik (EK) dan momentum (p).
Energi kinetik :
kinetik (EK) dan momentum (p) saja, tetapi gaya (F) juga. Atom atau molekul
khan jumlahnya banyak tuh. Ketika mereka bergerak ke sana kemari, pasti ada
momentum ketika terjadi tumbukan. Ingat lagi pembahasan mengenai impuls dan
momentum. Energi kinetik, momentum dan gaya merupakan inti pembahasan kita
pada materi dinamika (hukum newton, impuls dan momentum). Kita bisa
mengatakan bahwa Teori kinetik gas sebenarnya menerapkan ilmu dinamika pada
karbondioksida, dkk). Ketiga besaran yang dimaksud adalah Suhu (T), volume
(V) dan Tekanan (P). Hubungan antara ketiga besaran makroskopis ini dinyatakan
dalam Hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Gay Lussac. Perlu diketahui
bahwa ketiga hukum ini hanya berlaku untuk gas riil yang memiliki tekanan dan
massa jenis (massa jenis = massa / volume) yang tidak terlalu besar. Ketiga
hukum ini juga hanya berlaku untuk gas riil yang suhunya tidak mendekati titik
didih.
partikel yang memenuhi hukum gerak Newton pada suatu sistem dengan suhu
mutlak T, maka energi yang tersedia terbagi merata pada setiap derjat kebebasan
sebesar kT. Pernyataan ini selanjutnya disebut teorema ekipartisi energi. Derjat
kebebasan yang dimaksud dalam teorema ekipartisi energi adalah setiap cara
bebas yang dapat digunakan oleh partikel untuk menyerap energi. Oleh karena itu,
membahas energi kinetik dalam suatu molekul gas kita akan membahas Teorema
E k = ½m0v2
= 3/2kT
= 3(½kT)
Ek = 3(½kT )
gerak translasi, molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi. Gas diatomik
memiliki 3 derajat kebebasan untuk gerak translasi. Sedangkan untuk gerak rotasi
a) Gas diatomik suhu rendah ±250 K, hanya gerak translasi sehingga hanya
b) Gas diatomik suhu sedang ±500 K, terjadi gerak translasi dan rotasi sehingga
c) Gas diatomik suhu tinggi ± 1000 K, terjadi gerak translasi, rotasi dan vibrasi
dan vibrasi seluruh molekul gas yang terdapat di dalam suatu wadah tertentu. U
adalah lambang energi dalam gas ideal. Maka energi kinetik rata-rata EK tiap
U = N Erata-rata = Nf ( kT)
dituliskan rumus energi dalam gas ideal berdasarkan derajat kebebasannya sebgai
berikut:
translasi. Energi yang digunakan untuk gerak translasi memiliki arah sumbu
kebebasan ( f ).
U = N EK = N k T
b. Gas diatomik seperti H2, N2 dan O2
- Pada suhu rendah (± 250 K) : f =3. Molekul gas diatomik pada suhu
kebebasan.
U = N EK = N k T
- Pada suhu sedang (±500 K) : f = 5. Molekul gas diatomik pada suhu
sedang (±500K) melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak
U = N EK = N k T
- Pada suhu tinggi (±1000 K) : f =7. Molekul gas diatomik pada
gerak rotasi (Eky dan Ekz ), dan gerak vibrasi (Ek dan Ep), sehingga
U = N EK = N k T