NAMA NIM
1. Nurul Hidayah 213020206026
2. Alvin Rafael 213020206030
3. Belen Amelda Yohan Jeniva 213020206034
4. Angelica Sitanggang 213020206040
5. Gerardina Mayella Maria Clara 213020206048
2022
A. Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas merupakan cabang ilmu fisika yang menjelaskan tentang sifat-sifat gas
dengan menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak berdasarkan gerak acak
partikel/molekul penyusun gas yang berlangsung terus menerus
Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atomatom, molekul-
molekul, atau partikel-partikel. Oksigen, nitrogen, hidrogen, uap air, bahkan udara di sekitar kita
merupakan contoh gas. Sifat-sifat gas dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat
mikroskopis.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroskopis gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi (getaran) di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang
berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan.
Dengan demikian, teroi kinetika gas membahas sifat-sifat gas berdasarkan gerak acak partikelnya
yang berlangsung terus menerus. Adapun gas yang akan dibahas adalah gas ideal, yaitu gas yang
secara tepat memenuhi hukum-hukum gas.
B. Gas Ideal
Gas yang akan kita bahas di sini adalah gas ideal. Gas ideal sebenarnya tidak ada di alam.
Gas ideal merupakan penyederhanaan atau idealisasi dari gas yang sebenarnya (gas nyata) dengan
membuang sifat-sifat yang tidak terlalu signifikan sehingga memudahkan analisis. Namun orang
dapat menciptakan kondisi sehingga gas nyata memiliki sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat gas
ideal. Sifat-sifat gas pada tekanan rendah dan suhu kamar mendekati sifat-sifat gas ideal, sehingga
gas tersebut dapat dianggap sebagai gas ideal.
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling berhubungan. Besaran- besaran
tersebut adalah tekanan (P), volume (V), dan temperatur mutlak (T). Hubungan ketiga besaran ini
telah dipelajari dan diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui bagaimana hubungan ketiga variabel
tersebut, ada beberapa hokum mengenai gas ideal, yaitu:
1. Hukum Boyle
1
P
V
Jika gas berada pada dua kesetimbangan yang berbeda dan suhu dijaga konstan, akan di
peroleh persamaan sebagai berikut:
P .V =Konstan
P1 .V 1=P 2 . V 2
Keterangan:
Apabila persamaan hubungan antara tekanan dan volume gas pada hokum Boyle dilukiskan
dalam bentuk grafik, hasilnya akan tampak pada grafik di samping.
Proses isotermal (Suhu tetap)
Jika tekanan diturunkan, volume gas akan naik. Sebaliknya, jika tekanan dinaikkan, volume
gas akan mengecil
Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai tekanan P dan volume V. Jika gas tersebut
mengalami proses isothermal sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka volume
gas berubah menjadi….
Penyelesaian :
Dik : P1 = P
P2 = 4P
V1 = V
Dit : V2 = ?
Dij : P .V =Tetap
P1 .V 1=P 2 . V 2
P .V =4 P . V 2
V =4. V 2
V
V 2=
4
2. Hukum Charles
V T
Jika gas berada pada dua kesetimbangan yang berbeda dan tekanan di- jaga konstan, akan
di peroleh persamaan sebagai berikut:
V
=Konstan
T
V1 V2
=
T1 T2
Keterangan:
Apabila persamaan hubungan antara volume dan suhu gas pada hukum Charles dilukiskan
dalam bentuk grafik, hasilnya akan tampak pada grafik di samping
Diketahui sebuah gas memiliki volume awal sebesar V, dengan volume akhir sebesar 4V.
Sementara itu, gas tersebut memiliki suhu sebesar T. Berapakah besar suhu dari gas tersebut?
Penyelesaian :
Dik : V1 = V
V2 = 4V
T1 = T
Dit : T2 = ?
V
Dij : =konstan
T
V1 V2
=
T1 T2
V 4V
=
T T2
1 4
=
T T2
T 2=4 T
P T
Jika gas berada pada dua kesetimbangan yang berbeda dan tekanan dijaga konstan, akan di
peroleh persamaan sebagai berikut:
P
=Konstan
T
P 1 P2
=
T1 T 2
Keterangan :
Dari persamaan Hukum Gay Lussac tersebut, hubungan suhu dan tekanan pada volum tetap
dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar di samping
Penerapan Hukum Gay Lussac
Peristiwa yang berkaitan dengan pernyataan tersebut adalah botol pengharum ruangan yang
dipanaskan. Semakin tinggi suhu botol saat dipanaskan maka semakin besar pula tekanan gas
dalam botol sehingga menyebabkan botol akhirnya meledak
Penyelesaian :
Dik : P1 = 2 atm
P2 = 4 atm
T2 = 30° C
Dit : T1 = ?
Dij : T2 = 30° C
= (30+273)K
= 303 K
P 1 P2
=
T1 T 2
2 atm 4 atm
=
T1 303 k
303 k
T 1=2 atm×
4 atm
T 1=151,5 K
T 1=( 151,5−273 ) ° C
T 1=−121,5 ° C
Persamaan Boyle-Gay Lussac melibatkan varibel utama gas, yaitu: tekanan (P), volume
(V), dan suhu mutlak (T), maka persamaan ini lebih dikenal dengan persamaan keadaan gas.
Apabila hukum Boyle, hukum Charles, Gay Lussac digabungkan akan menghasilkan hukum
Boyle-Gay Lussac. Hukum Boyle-Gay Lussac menyatakan bahwa kuantitas menurut berat dari
suatu gas ide- al dinyatakan sebagai hasil kali vdolume dan tekannya yang dibagi dengan
temperatur mutlak- nnya adalah konstan. Secara matematis dapat dituliskan:
P.V
=Konstan
T
Apabila gas berada pada dua kesetimbangan yang berbeda, akan di peroleh persamaan
sebagai berikut:
P 1 . V 1 P2 .V 2
=
T1 T2
Keterangan:
Penyelesaian:
Dik : P1 ¿ 2 atm
P2 ¿ 1 atm
V1 ¿ 4 m3
T1 ¿ ( 127+273 )
¿ 400 K
T2 ¿ ( 27+273 )
¿ 300 K
Dit : V2 ¿ ?
P 1 . V 1 P2 .V 2
Dij : =
T1 T2
2× 4 1 ×V 2
=
400 300
8 ×300
V 2=
400
2400
V 2=
400
V 2=6 m3
PV =nRT
Keterangan :
= 8,31 J/mol K (apabila P dalam Pa atau Pa, V dalam m3, dan n dalam kmol)
m N
n= atau n=
Mr NA
Keterangan :
m = Massa gas
NA = Bilangan Avogadro
N
PV = RT
NA
R
Jika k = , maka
NA
PV =N ( )
R
NA
T ⇒ PV =NkT
Contoh
Gas dalam ruang tertutup yang bervolume 20.000 liter dan suhu 27° C memiliki tekanan 10
atm. Tentukan jumlah mol yang berada dalam ruangan tersebut?
Penyelesaian:
Dik : V ¿ 20.000 m3
P ¿ 10 atm
T ¿ ( 27+273 )
¿ 300 K
Dit : n ¿ ?
Dij : PV =nRT
PV
n=
RT
10 ×20000
n=
0,082×300
200000
n=
24,6
n=8.130,081 mol
Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (acak). Pengaruh
gerak molekul-molekul gas terhadap sifat gas secara umum dengan Teori Kinetik Gas. Beberapa
konsep yang dibicarakan dalam teori kinetik gas antara lain tekanan akibat gerak molekul gas,
kecepatan molekul gas, dan energi kinetik gas.
Keterangan :
N = jumlah partikel
2 NE k
p=
3 V
Keterangan :
3
Ek= kT
2
Keterangan :
T = suhu (K)
Dalam suatu ruangan dengan banyak molekul gas, molekul-molekul tersebut bergerak secara acak.
Gerakan tiap-tiap molekul memiliki kelajuan yang tidak seluruhnya sama. Kecepatan efektif
didefinisikan sebagai akar rata-rata kuadrat kecepatan.
v rms= √( v )rt atau v rms =( v )rt
2 2 2
v rms=
√ 3 kT
m0
keterangan :
T = suhu (K)
1
( E kx )rt =( E k y )rt = ( Ek z )rt = 3 ( E k )rt
Derajat kebebasan berkaitan dengan kemampuan suatu molekul melakukan gerakan satu
dimensi sehingga terbentuk energi mekanik molekul. Derajat kebebasan disingkat dengan df
(degree of freedom)
Sejumlah partikel yang memenuhi hokum gerak Newton pada suatu system dengan suhu
1
mutlak T memiliki energi yang terbagi merata pada setiap derajat kebebasan (df) sebesar kT .
2
Nilai tersebut dinyatakan sebagai energi mekanik rata-rata yang memiliki nilai sama dengan
energi kinetik rata-rata.
f. Energi Dalam
df df
U =N ( E k ) rt= NkT= nRT
2 2
Contoh Soal
1. Sebuah tangki dengan volume 5 liter berisi gas helium 1,5 mol pada suhu 20 ° C . Berapakah
energi kinetik rata-rata per molekul?
Penyelesaian :
3
Ek= kT
2
3
Ek= ( 1,38 × 10 ) ( 273+ 20 )
−23
2
−21
Ek=6,06 × 10 joule
2. Dalam suatu ruangan tertutup terdapat 5,6 gram nitrogen bersuhu 7° C . Berapa besar energi
dalam ruang tersebut?
Penyelesaian :
df
U= nRT
2
3 m
U= RT
2 Mr
U= ( )
3 5,6
2 28
( 8,314 )( 273+7 )
U= ( )
3 5,6
2 28
( 8,314 )( 270 )
U =698,376 Joule