Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

VOLUME MOLAR GAS

Oleh :
Ni Putu Eka Vinapriliani (1408105038)
Kelompok 2/B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

Volume Molar Gas


I.

II.

Tujuan
Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda
Mempelajari cara penentuan tetapan gas dan volume molar gas
Mempelajari hukum Boyle, Avogadro, Charles dan Gay-Lussac
Dasar Teori
1. Penggolongan Benda
Benda-benda di bumi sangat banyak jenis dan jumlahnya. Contohnya air,
oksigen, dan tanah merupakan benda-benda yang banyak tersedia di alam ini.
Benda-benda di alam raya ini dapat digolongkan menjadi tiga golongan,
diantaranya :
a. zat padat
b. zat cair
c. gas
Diantara ketiga penggolongan benda, sifat gas lebih sederhana dibandingkan
wujud lainnya. Zat cair dan zat padat mempunyai sifat yang berlainan dengan gas
dimana zat cair dan zat padat tidak peka terhadap perubahan tekanan dan sedikit
sekali mempunyai kemampuan untuk mengisi tempat secara merata. Terdapat
empat variabel penting yang mempengaruhi sifat-sifat fisis gas yakni suhu,
tekanan, volume dan jumlah gas.
2. Sifat-sifat gas
Gas melakukan tekanan pada permukaan apapun ketika saling bersentuhan,
karena molekul-molekul gas senantiasa dalam keadaan bergerak. Atmosfer yang
mengelilingi bumi adalah campuran berbagai gas. Tekanan atmosfer adalah
tekanan yang diberikan oleh atmosfer bumi.
Partikel-partikel zat gas memiliki sifat sebagai berikut :
- Memiliki jarak partikel yang berubah ubah
- Hampir tidak ada gaya tarik-menarik
- Gerakan partikel sangat bebas dibandingkan zat padat dan cair
Gas dapat dimanfaatkan dalam tempat tertutup, tetapi jika dimasukkan
kedalam tempat yang lebih besar dari volume semula, gas dapat mengisi tempat
itu secara merata. Dimana gas mempunyai sifat-sifat khusus antara lain :
a.
peka terhadap perubahan temperatur
b.
peka terhadap perubahan tekanan
Selain hal tersebut gas mempunyai sifat-sifat fisis yang khas yaitu :

Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya

Gas merupakan wujud materi yang paling mudah dimampatkan


Gas-gas akan segera bercampur secara merata dan sempurna jika

ditempatkan dalam wadah yang sama.


Gas memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
cairan dan padatan.
Gas terdiri atas molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke

segala arah, dengan kecepatan yang sangat

tinggi. Molekul gas ini selalu

bertumbukan dengan molekul yang lain atau dengan dinding bejana. Tumbuhan
terhadap dinding. Beja ini yang menyebabkan adanya tekanan. Volume dari
molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume yang ditempat oleh
gas tersebut, sehingga sebenarnya banyak ruang kosong antara molekulnya. Hal
ini menyebabkan gas mempunyai rapat yang lebih kecil daripada cairan atau zat
padat, sehingga menyebabkan gas bersifat kompresibel atau mudah ditekan,
dalam pembicaraan tentang gas, semua gas dibagi menjadi dua jenis :
a.
Gas ideal yaitu gas yang mengikuti secara sempurna. Hukum-hukum gas
b.

(Boyle, gay lussac, dsb)


Gas non ideal atau nyata yaitu gas yang hanya mengikuti hukum-hukum gas
pada tekanan rendah.
Gas ideal sebenarnya tidak ada, jadi hanya merupakan gas hipotesis. Semua

gas sebenarnya tidak nyata. Pada gas ideal dianggap, bahwa molekul tidak tarik
menarik dan volume molekulnya dapat diabaikan terhadap volume gas itu sendiri
atau ruang yang ditempati. Sifat ideal ini hanya didekati oleh gas beratom satu
pada tekanan rendah dan pada temperatur yang relatif tinggi. Bila digunakan
harga STP (1 atm0C atau 273 k) dan kita ambil 1 mol gas, maka volume gasnya
dapat diukur yang kita sebut volume molar pada STP, karena merupakan volume
dari 1 mol gas pada tekanan 1 atm dan 0 oC. Bila kita lakukan hal ini untuk
berbagai gas terlihat harganya berbeda-beda karena memang gas nyata bukan gas
ideal. Dari berbagai pengukuran volume rata-rata ditempat oleh satu mol gas
pada STP = 24 L. Maka harganya ini diambil untuk volume molar dari gas ideal
dengan menggunakan harga-harga tersebut, dapat dihitung dengan R.
3. Pengertian Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer gas adalah tekanan yang diberikan oleh atmosfer bumi.
Volume molar gas menyatakan volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu.
Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm, volume molar gas

disebut sebagai volume molar standar. Hal itu disebabkan keadaan suhu 0oC dan
tekanan 1 atm merupakan keadaan standar gas dan disingkat stp (standard
temperature and pressure). Nilai tekanan atmosfer sesungguhnya tergantung pada
letak, suhu, dan kondisi cuaca. Tekanan atmosfer diukur menggunakan Barometer.
Barometer sederhana terdiri dari tabung kaca panjang, yang salah satu ujungnya
tertutup dan pipa diisi dengan merkuri, sehingga tidak ada udara yang memasuki
tabung, maka sebagian merkuri dari tabung akan mengalir keluar memasuki
cawan, menimbulkan ruang hampa di bagian atas tabung yang tertutup.
Tekanan atmosfer standar (1 atm) sama dengan tekanan yang menopang
kolom merkuri tepatnya setinggi 760 mm (76 cm) pada permukaan laut pada suhu
0oC. Dengan kata lain, atmosfer standar sama dengan tekanan 760 mmHg, jika
mmHg menyatakan tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri setinggi 1 mm.
Satuan mmHg juga disebut torr, yang berasal dari ilmuwan Italia bernama
Evangelista Torricelli, yang menemukan barometer. Maka ,
o
1 torr = 1 mmHg
o
1 atm = 760 mmHg 760 torr

4. Hukum-hukum yang berhubungan dengan Volume Molar Gas

Hubungan Tekanan - Volume


a
Hukum Boyle: V =
P (pada T, n tetap)
Robert Boyle menyelidiki perubahan volume suatu gas pada temperatur
tetap dengan tekanan yang berubah-ubah. Dari hasil penyelidikan
didapatkan bahwa pada temperatur tetap , volume gas akan berubah kalau
tekanannya

diubah. Hal ini sesuai dengan hukum Boyle yang

menyatakan Tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu yang dijaga
konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya. Dari ketentuan di

atas maka dapat dijabarkan dalam persamaan berikut :


P1 . V1 = P2 .V2 = K (konstan)
Hubungan Suhu - Volume
Hukum Charles dan Gay-Lussac : V = b.T (pada P, n tetap)
Berlainan dengan Boyle maka Charles menyelidiki sifat-sifat gas pada
tekanan tetap. Dari hasil penyelidikannya didapatkan bahwa perbandingan

volume gas sesuai dengan perbandingan temperatur absolutnya. Hal ini


sesuai dengan Hukum Charles yang berbunyi Volume dari sejumlah tetap
gas pada tekanan konstan adalah berbanding lurus dengan suhu mutlak gas
itu. Bila ketentuan tersebut dijabarkan didapatkan persamaan :
1. Pada tekanan (P) dibuat tetap :
V1 : T2 = V2 : T1 = K (konstan)
atau
P1 . T2 = P2 . T1 = K (konstan)

Hubungan Volume - Jumlah Gas


Hukum Avogadro: V = c.n (pada T, P tetap)
2. Pada volume (V) dibuat tetap :
Avogadro menyatakan bahwa gas yang mempunyai volume, tekanan
temperatur yang sama akan berisi jumlah mol yang sama pula. Selanjutnya
dinyatakan pula bahwa volume gas apa pun harus sebanding dengan mol

dari molekul yang ada, sehingga :


Vn
5. Persamaan Gas Ideal
Persamaan gas ideal menerangkan hubungan antara keempat variabel
P,V,T, dan n. Gas Ideal adalah gas hipotetis yang perilaku tekanan, volume,
suhunya dapat dijelaskan secara lengkap melalui persamaan gas ideal.
Dari hukum-hukum gas yaitu Hukum Boyle, Hukum Charles, dan hukum
Avogadro tersebut dinyatakan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sama
setiap 1 mol gas akan mempunyai volume yang sama. Artinya jika mol
dipakai dalam satuan kuantitas gas, maka 1 mol setiap gas akan mempunyai
persamaan :
P.V=R.T
Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan
ini dapat digabungkan menjadi satu persamaan :
n. R . T
V=
P
atau
P.V = n.R.T
R adalah tetapan baru. Dimana nilai dari R = 8,3145 J mol-1 K-1.

III.

Alat dan Bahan


Alat
a. Gelas Ukur
b. Ember
c. Neraca Analitik
d. Termometer
e. Barometer
Bahan
a. Air
b. Butana cair (korek api yang bahan bakarnya dari butana)

IV.

Cara Kerja
Siapkan korek api yang berbahan bakar butana serta dindingnya tembus cahaya.
Timbang korek api dan perkirakan volume dari cairan butana di dalamnya
(Gambar IV.1). Gelas ukur yang bervolume 250 ml diisi air hingga penuh
kemudian dibalik di dalam ember yang juga berisi air. Lakukan step ini hingga
tidak ada gelembung di dalam gelas ukur yang dibalik tadi (Gambar IV.2). Buka
klep pada korek api kemudian ikat dengan pipa karet agar klep terus terbuka.
Letakkan korek api di bawah gelas ukur yang telah dibalik tadi, kemudian
nyalakan korek api. Tampung gas yang keluar dari korek api hingga gelas ukur
250 ml terisi penuh. Ulangi lagi langkah tadi dengan gelas ukur lainnya hingga
cairan butana dalam korek api habis (Gambar IV.3). Gas butana yang
dikumpulkan kemudian dicatat. Pasang kembali klep pada korek api, timbang
korek api dalam keadaan kosong dan perkirakan volumenya (Gambar IV.4).
Volume gas butana dengan volume cairan butana yang massanya sama dihitung
perbandingannya.

Gambar IV.1 Korek Api Isi Gas Ditimbang


Menggunakan Neraca

Gambar IV.2 Gelas Ukur Diletakkan Terbalik di


Atas Ember

Gambar IV.3 Korek Api Diletakkan di Bawah


Gelas Ukur

V.

Gambar IV.4 Korek Api Kosong Ditimbang


Data Pengamatan

Tekanan (P)
Suhu (T)
Tetapan (R)

: 1 atm
: 27oC
: 0,082 L.atm/K.mol

o Korek api
Objek

Massa awal

Massa akhir

Massa cairan

(gram)

(gram)

yang berubah

menjadi gas
Korek api

12,9

10,5

(gram)
2,4

o Cairan dan Gas Butana


Objek
Cairan Butana
Gas Butana

VI.

Volume (ml)
4
1450

Pembahasan
Praktikum yang dilakukan untuk menentukan volume relatif dari zat dalam wujud
yang berbeda ini dilakukan di laboratorium Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Dalam praktikum ini digunakan korek
api dari bahan butana berwujud cairan. Setelah percobaan dalam praktikum ini
dilakukan, didapatkan data pengamatan berupa massa awal korek api seberat 12,9
gram dan massa akhir seberat 10,5 gram. Perkiraan volume awal butana dalam korek
api sebanyak 4 ml serta tidak menyisakan volume akhir. Kemudian saat pengukuran
volume gas dalam gelas ukur, didapatkan volume gas mencapai 1450 ml saat cairan
butana dalam korek api habis. Dengan massa butana yang digunakan dapat dihitung
dengan menghitung selisih massa korek api awal dikurangi massa korek api akhir
yaitu 2,4 gram.
Dari hasil data percobaan tersebut, dapat diperoleh perbandingan dari volume
cairan butana dengan volume gas butana yang massanya sama yaitu 4 ml berbanding
1450 ml.

Perbandingan volume gas butana dengan volume cairan butana yang massanya
sama sebagai berikut :
Diketahui
: Volume gas butana (Vgas)
Volume cairan butana (Vcairan)
V gas
Ditanya
:
V cairan = ?
Jawab

V gas
V cairan

1450 ml
=
4 ml

= 1450 ml
= 4 ml

362,5 ml
1 ml

Jadi, perbandingan volume gas butana dengan volume cairan butana adalah 362,5 : 1.

Data ini kemudian dihitung menggunakan hukum avogadro yaitu pada tekanan
dan suhu konstan, volume suatu gas berbanding langsung dengan jumlah mol gas
yang ada.
Perhitungan Mr (massa molekul relatif) cairan butana dalam korek api sebagai
berikut :
Diketahui

: V = 1450 ml = 1,45 L
m = 2,4 gram
T = 27oC = 27 + 273 K = 300 K
P = 1 atm
R = 0,082 L.atm/K.mol

Ditanya

: Mr = ..?

Jawab

: P. V = n.R.T
n=

PV
RT

n=

1 atm x 1,45 L
0,082 L . atm/ K . mol x 300 K

n = 0,058 mol
n =

massa
Mr

Mr =

massa
mol

2,4 gram
0,058 mol

= 41,37 gr mol-1

Dengan menggunakan data hasil percobaan ini, didapat Mr butana sebesar 41,37
gram mol-1 . Menurut literatur , Mr butana (C4H10) yaitu :
Diketahui

: Ar C =12 dan Ar H = 1

Ditanya

: Mr C4H10 = ?

Jawab

: Mr C4H10 = 4 x Ar C + 10 x Ar H
= (4 x 12) + (10 x 1)
=

48 + 10

58 gr mol-1

Dari perhitungan diatas didapatkan massa 1 mol gas butana atau massa molekul
relatif (Mr) pada percobaan ini sebesar 41,37 gr/mol. Tetapi menurut literatur, butana
dengan rumus kimia C4H10 ini memiliki massa molekul relatif sebesar 58 gram/mol.
Sehingga diperoleh bahwa massa molekul relatif butana dalam percobaan tidak
sama dengan massa molekul relatif butana pada literatur. Perbedaan ini dapat

disebabkan karena ketidaktelitian melihat hasil pengukuran saat menimbang massa


korek api awal maupun akhir. Dapat juga disebabkan karena tidak teliti dalam
memperkiraan volume awal butana dalam korek api, serta masih adanya beberapa
mililiter sisa cairan butana dalam korek api. Selain itu, gas dan suhu juga sangat
mempengaruhi keadaan suatu gas. Gas butana yang digunakan ini berasal dari korek
api yang bebas dibeli di toko, sehingga kemurnian gas ini tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Terakhir, suhu ruangan jelas berbeda dengan suhu saat
keadaan gas tersebut ada dalam keadaan bebas diudara. Semua itu dapat menjadi
faktor ketidaksesuaian massa molekul relatif gas butana dalam percobaan dengan
literatur.

VII.

Kesimpulan
1. Berdasarkan fisiknya zat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : padat, cair dan gas
2. Sifat sifat fisik gas antara lain :
a. Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya
b. Gas dapat dimampatkan
c. Jarak antara partikel gas sangat berjauhan
d. Gas peka terhadap perubahan temperatur dan tekanan
e. Gas memiliki tekanan yang sama dalam segala arah
f. Gas bila didinginkan akan mengembun
g. Partikel gas yang bergerak memiliki Ek
3. Persamaan umum dari gas dapat dinyatakan dalam berbagai hukum, antara lain :
a. Hukum Boyle : pada suhu yang tekanan konstan volume gas berbanding
terbalik dengan tekanan.
b. Hukum Charles : pada tekanan yang tetap volume gas berbanding lurus dengan
suhu mutlaknya.
c. Hukum Gay Lussac : pada volume yang tetap tekanan berbanding lurus dengan
suhunya.
d. Hukum Avogadro : pada suhu dan tekanan yang tetap, gas yang bervolume
sama mengandung jumlah mol yang sama.
4. Volume molar adalah volume dari 1 mol dari suatu unsur atau senyawa kimia pada
temperatur dan tekanan tertentu. Berbeda dengan massa molar, volume molar

setiap unsur atau senyawa tidak dipengaruhi oleh rumus molekulnya, namun oleh
tekanan dan temperatur dimana zat tersebut diukur.

VIII. Daftar Pustaka


Oxtoby,David W,H,P,dkk.2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Ke-4 Jilid 1.

Jakarta : Erlangga
Tim Laboratorium Kimia Dasar . 2007 . Penuntun Pratikum Kimia Dasar I .

Jurusan Kimia FMIPA , Universitas Udayana ; Bukit Jmbaran , Bali.


Wahyuni, Sri. 2003. Kimia Master . Jakarta : Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Volume_molar diakses tanggal 22 November 2014
http://kaatibun.blogspot.com/2012/12/laporan-praktium-kimia-dasar-1.html

diakses tanggal 21 November 2014


https://www.academia.edu/6556492/Volume_Molar_Gas diakses tanggal 22
November 2014

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai