Anda di halaman 1dari 9

Nama : Lestari Saragih

NIM : 1713031006
Kelas : VA Pendidikan Kimia
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

I. Judul : Hukum Hess


II. Tujuan :
a. Menentukan kalor reaksi yang berlangsung dengan proses yang berbeda-beda.
b. Membuktikan hukum hess..
III. Dasar Teori :
Dalam Hukum Kekekalan Energi, kekekalan berarti tidak berubah, maka Hukum
kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak
dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu
terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama
dan dapat dinyatakan dengan hukum penjumlahan kalor (panas) atau sering juga disebut
hukum Hess. Hukum Hess (Hess’s law) dapat dinyatakan sebagai berikut : Bila reaktan
diubah menjadi produk, perubahan entalpinya sama, hal ini tidak berkaitan dengan
apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap (Chang, 2003).
Jika reaksi dibagi menjadi beberapa tahap reaksi, dimana ∆Horeaksi dapat diukur, maka dapat
dihitung ∆Horeaksi untuk keseluruhan reaksi. Menurut Hukum Hess reaksi yang dibebaskan
atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya
tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi.
Berdasarkan prinsip – prinsip Hukum Hess perubahan entalpi suatu reaksi dapat
dihitung dengan menggunakan entalpi pembentukan standar (∆Hfo), zat – zat pereaksi
(reaktan) dan hasil reaksi (produk). Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi reaksi adalah
jumlah total perubahan entalpi untuk setiap tahapannya. Besarnya entalpi dari reaksi kimia
tidak bergantung pada lintasan yang dijalani pereaksi untuk membentuk hasil reaksi. Kalor
reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan
keadaan akhir sistem. Ada beberapa aturan untuk perhitungan hukum Hess yang
melibatkan persamaan reaksi kimia yaitu:
a. Untuk menjumlahkan dua persamaan reaksi kimia dengan perubahan entalpi ∆H1 dan
∆H2, maka perubahan entalpi untuk produk akhir ∆H3 dapat dinyatakan dengan ∆H3
= ∆H1 + ∆H2
b. Untuk reaksi yang arahnya dibalik, nilai perubahan entalpi untuk reaksi akhirnya, ∆H1
sebaliknya dapat dinyatakan dengan ∆H (reaksi balik) = - ∆H (reaksi ke depan)
(Wiratini, 2014).
Suatu reaksi terkadang tidak hanya berlangsung pada satu jalur, akan tetapi dapat
juga melalui jalur yang lain dengan memberikan hasil yang sama. Adapun syarat
berlangsungnya Hukum Hess adalah keadaan awal reaktan dan keadaan akhir produk pada
berbagai proses tersebut adalah sama. Hukum Hess ini dapat dijelaskan dari diagram seperti
di bawah ini.
Arah 1
E

Reakta A+B C+D Produk


n

F
Arah 2

Gambar 1. Berlangsungnya reaksi dalam 2 proses yang berbeda


Pada diagram diatas menunjukkan reaktan A dan B bereaksi membentuk produk C
dan D melalui 2 jalur yaitu arah 1 dan arah 2.
Dalam suatu percoban hukum Hess ini, akan dilihat apakah energi yang terjadi
pada reaksi arah 1 sama dengan energi pada reaksi arah 2. Jika Natrium Hidroksida (NaOH)
padat direaksikan dengan Asam Klorida (HCl), maka reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
Arah 1 : NaOH padatan dilarutkan dalam air menghasilkan larutan NaOH, kemudian
larutan NaOH tersebut direaksikan dengan larutan HCl 4 M menghasilkan larutan NaCl
dengan konsnetrasi 2 M.
NaOH (s) + H2O (l) NaOH (aq, 4 M) H1
NaOH (aq, 4 M) + HCl (aq, 4 M) NaCl (aq, 2 M) + H2O (l) H2
Arah 2 : Larutan HCl 4 M diencerkan menjadi larutan HCl 2 M, selanjutnya ditambahkan
NaOH pada menghasilkan larutan NaCl dengan konsentrasi 2 M.
HCl (aq, 4 M) + H2O (l) HCl (aq, 2 M) H3
HCl (aq, 2 M) + NaOH (s) NaCl (aq, 2 M) + H2O (l) H4
Reaksi di atas dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
Arah 1

NaOH(aq, 4 M)+ HCl (aq, 4 M)

NaOH(s) + HCl (aq, 4M) NaCl (aq, 2 M) + H2O (l)

NaOH(s) + HCl (aq, 2 M)

Arah 2
Gambar 2. Diagram reaksi antara NaOH dengan HCl dalam 2 proses yang berbeda
H arah 1 = H1 + H2
H arah 2 = H3 + H4
Menurut hukum Hess bahwa ∆H1 arah 1 = ∆H2 arah 2.

IV. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan dalam praktikum ini yaitu :
Tabel 1. Daftar Alat Hukum Hess
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Kalorimeter - 1 set
2. Gelas Ukur 25 mL 1 buah
3. Pemanas Magnetik - 1 buah
4. Termometer 1000C 1 buah
5. Gelas Kimia 100 mL 2 buah
6. Batang Pengaduk - 1 buah
7. Pipet Tetes - 1 buah
8. Spatula - 1 buah
9. Cawan Petri - 1 buah
10. Botol timbangan dan tutup - 1 buah
11. Kaca Arloji - 1 buah

Tabel 2. Daftar Bahan Hukum Hess


No Nama Bahan Jumlah
1. NaOH padat 8 gram
2. Larutan HCl 4M 50 mL
3. Aquades 50 mL

V. Prosedur Kerja
 Prosedur Kerja Untuk Arah 1

Menimbang 4,00 gram NaOH padat dalam Memasukkan 25 mL aquades ke dalam


botol timbangan yang ditutup rapat. calorimeter, lalu mengaduk dan mencatat
suhu awal air dengan teliti hingga
menemukan tiga suhu yang konstan sambil
terus mengaduk air terus menerus.

Memasukkan sebanyak 25 mL HCl 4 M ke


dalam kalorimter. Mengukur suhu larutan Setelah menimbang Kristal NaOH, lalu
HCl terlebih dahulu sebelum memasukkan memasukkan ke dalam calorimeter pada
ke dalam calorimeter. Melakukan segera menit ke 2,5 NaOH. Memasukkan NaOH
penambahan HCl setelah melarutkan NaOH sedikit demi sedikit ke dalam kalorimter
sambil terus menerus dan mencatat sambil mengaduknya sampai larut dan
perubahan suhunya sampai suhunya mencatat suhunya hingga diperoleh suhunya
konstan. yang konstan.

 Prosedur Kerja Untuk Arah 2

Memasukkan sebanyak 25 mL aquades ke


Menimbang 4,00 gram NaOH padat dalam
dalam calorimeter dan mencatat suhu awal
botol timbang yang ditutup rapat.
air dengan teliti hingga menemukan tiga
suhu yang konstan.

Kristal NaOH yang telah ditimbang, lalu Memasukkan sebanyak 25 mL HCl 4 M ke


memasukkan ke dalam calorimeter pada dalam calorimeter pada menit ketiga.
menit keenam. Memasukkan kristal NaOH Sebelum larutan masuk, mengukur suhu
sedikit demi sedikit ke dalam calorimeter larutan terlebih dahulu dan menambahkan
sambil mengaduk sampai larut dan mencatat HCl segera sesudah melarutkan NaOH
suhunya hingga diperoleh suhu konstan. sambil terus mengaduk dan mencatat
perubahan suhunya sampai suhu tetap /
kontan.
VI. Tabel Pengamatan

No. Kegiatan yang dilakukan Hasil Pengamatan

Untuk Arah 1/Jalur 1

1. Menimbang 4,00 gram NaOH padat Didapatkan massa NaOH yang sudah
dalam botol timbang yang ditutup rapat. ditimbang.

2. Memasukkan 25 mL aquades ke dalam Didapatkan suhu awal aquades dan aquades


calorimeter, lalu mengaduk dan mencatat dimasukkan ke dalam kalorimeter sebanyak
suhu awal air dengan teliti hingga 25 mL dan diaduk sambil mengukur
menemukan tiga suhu yang konstan suhunya hingga menemukan tiga suhu yang
sambil terus mengaduk air terus konstan.
menerus.

3. Setelah menimbang Kristal NaOH, lalu Kristal NaOH yang sudah ditimbang dan
memasukkan ke dalam calorimeter pada didapatkan massanya yang dimasukkan ke
menit ke 2,5. Memasukkan NaOH sedikit dalam kalorimeter pada menit ke 2,5
demi sedikit ke dalam kalorimter sambil mengaduknya sampai larut, sehingga akan
mengaduknya sampai larut dan mencatat mendapatkan suhu larutan NaOH dalam
suhunya hingga diperoleh suhunya yang kalorimeter.
konstan.

4. Memasukkan sebanyak 25 mL HCl 4 M Didapatkan suhu awal larutan HCl dan


ke dalam kalorimter. Mengukur suhu didapatkan suhu campuran antara NaOH(aq)
larutan HCl terlebih dahulu sebelum dan HCl(aq) di dalam kalorimeter.
memasukkan ke dalam calorimeter.
Melakukan segera penambahan HCl
setelah melarutkan NaOH sambil terus
menerus dan mencatat perubahan
suhunya sampai suhunya konstan.

Tabel Pengamatan Suhu

Waktu (menit) Suhu (0C) Waktu (menit) Suhu (0C)


0 Aquades/Air Suling 4,5
0,5 5 Penambahan larutan HCl
4M
1 5,5
1,5 6
2 Penambahan NaOH padat 6,5
2,5 7
3 7,5
3,5 8
4 8,5

Untuk Arah 2/Jalur 2

1 Menimbang 4,00 gram NaOH padat Didapatkan massa NaOH yang sudah
dalam botol timbang yang ditutup rapat. ditimbang.

2 Memasukkan sebanyak 25 mL aquades Didapatkan suhu awal aquades dan


ke dalam calorimeter dan mencatat suhu didapatkan data suhu aquades dalam
awal air dengan teliti hingga menemukan kalorimeter.
tiga suhu yang konstan.

3 Memasukkan sebanyak 25 mL HCl 4 M Didapatkan suhu awal larutan HCl dan


ke dalam calorimeter pada menit ketiga. didapatkan data suhu larutan HCl dalam
Sebelum larutan masuk, mengukur suhu kalorimeter.
larutan terlebih dahulu dan
menambahkan HCl segera sesudah
melarutkan NaOH sambil terus
mengaduk dan mencatat perubahan
suhunya sampai suhu tetap / kontan.

4. Kristal NaOH yang telah ditimbang, lalu Didapatkan suhu awal larutan NaOH dan
memasukkan ke dalam calorimeter pada didapatkan suhu campuran antara HCl(aq)
menit keenam. Memasukkan kristal dan NaOH(s) di dalam kalorimeter.
NaOH sedikit demi sedikit ke dalam
calorimeter sambil mengaduk sampai
larut dan mencatat suhunya hingga
diperoleh suhu konstan.

Tabel Pengamatan Suhu

Waktu (menit) Suhu (0C) Waktu (menit) Suhu (0C)


0 Aquades/Air Suling 4,5
0,5 5 Penambahan NaOH padat
1 5,5
1,5 6
2 Penambahan larutan HCl 6,5
4M
2,5 7
3 7,5
3,5 8
4 8,5

VII. Analisis Data


1. Membuat kurva yang menghubungkan antara suhu (T) terhadap waktu (t) dari
percobaan yang dilakukan diatas.
2. Menghitung tetapan calorimeter = …….. J/0C
3. Menentukan ∆𝑇 melalui ekstrapolasi
4. Menghitung perubahan entalpi ∆𝐻1 dan ∆𝐻2
Dalam menghitung entalpi reaksi dapat dihitung sebagai berikut :
Arah 1

Reaksi :
NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq, 4M) ∆𝐻1
NaOH(aq, 4M) + HCl(aq,4M) → NaCl(aq, 2M) + H2O(l) ∆𝐻2
Diketahui :
Tetapan calorimeter (C) = ……J/0C
Kapasitas panas jenis air (c) = ……J/g.0C
massa jenis air = ……g.mL-1
massa air = massa jenis air x Volume
Mr HCl = …...g/mol
Konsentrasi HCl = ……M
massa jenis HCl = …... g.mL-1
massa HCl = massa jenis HCl x Volume
massa NaOH =…….g
Berdasarkan data diatas, maka entalpi reaksi dapat dihitung sebagai berikut.
Q1 = Qlarutan + Qkalorimeter
massa NaOH
mol NaOH =
Mr NaOH
Q1
∆𝐻1 = mol NaOH

Q2 = Qlarutan + Qkalorimeter
Perhitungan mol NaCl :
∆𝐻2 = NaOH(aq,4M) + HCl(aq,4M) → NaCl(aq,2M) + H2O(l)
Mula-mula :
Bereaksi :
Sisa :
Q2
∆𝐻2 =
mol NaCl
∆Harah1 = ∆𝐻1 + ∆𝐻2
Arah 2
Diketahui :
Tetapan calorimeter (C) = ……J/0C
Kapasitas panas jenis air (c) = ……J/g.0C
massa jenis air = ……g.mL-1
massa air = massa jenis air x Volume
Mr HCl = …...g/mol
Konsentrasi HCl = ……M
massa jenis HCl = …... g.mL-1
massa HCl = massa jenis HCl x Volume
massa NaOH =…….g
Berdasarkan data diatas, maka entalpi reaksi dapat dihitung sebagai berikut.
Q3 = Qlarutan + Qkalorimeter
Perhitungan mol NaCl :
∆𝐻3 = NaOH(aq,4M) + HCl(aq,4M) → NaCl(aq,2M) + H2O(l)
Mula-mula :
Bereaksi :
Q1
∆𝐻3 = mol NaCl

Q4 = Qlarutan + Qkalorimeter
Q4
∆𝐻4 =
mol NaCl
∆Harah2 = ∆𝐻3 + ∆𝐻4

Anda mungkin juga menyukai