DISCLAIMER
a. Profil kecepatan minyak sebagai fungsi jarak (h) dari dinding diam
Petunjuk:
• Tinjau bagian fixed wall sebagai titik acuan perhitungan (dengan h di titik A = 0)
• Gunakan integrasi untuk penyelesaian Vab dan Vbc
𝛥𝑉
𝑉=∫ 𝑑ℎ , ℎ[=]𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝛥ℎ
3,3
• Didapat Vab = 3000ℎ + 𝑐1 dan Vbc = − 2,6×10−3 ℎ + 𝑐2
• Dengan nilai awal selesaikan c1 dan c2
Jawaban :
• Profil kecepatan pada selang A-B adalah 𝟑𝒉
𝟑,𝟑
• Profil kecepatan pada selang B-C adalah − 𝒉+ 𝟒, 𝟐𝟕
𝟐,𝟔×𝟏𝟎−𝟑
Petunjuk:
Air raksa b
Balok baja
Petunjuk:
• Dengan hukum archimedes diperoleh hubungan antara gaya apung dan gaya berat.
Pada kasus diatas, kontributor gaya angkat ialah air dan air raksa, sementara balok
memberi gaya berat.
𝐹𝑎 = 𝑊𝑏
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑔 𝑥 ℎ 𝑎𝑖𝑟 + 𝜌 𝑟𝑎𝑘𝑠𝑎 𝑥 𝑔 𝑥 ℎ 𝑟𝑎𝑘𝑠𝑎 = 𝜌 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑥 𝑔 𝑥 ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
• Catatan: volume disubstitusikan dengan ketinggian pada rumus diatas karena luas
permukaan balok yang tercelup oleh fluida air dan air raksa adalah sama
Jawaban :
• SG balok = 8,2
Referensi:
• Slide PPT 2019/2020 (AH/AR)-Bab 3-Fluida Statik, hlm. 22-24
berisi raksa dan sedikit air seperti yang terlihat pada gambar
di samping. Keadaan pengukuran berada pada STP-NIST
(14,7psia,68F). Pertanyaan :
a. Gambarkan arah aliran udara pada pipa serta neraca gaya 7 cm
3 cm
secara lengkap pada venturimeter 4 cm
Fh1
7 cm Fh2 1 cm
1 2
4 cm
Air Raksa
Jawaban :
• QB = 0,041 m3/s
Referensi:
• Geankoplis, Christie J. Transport Processes and Unit Operations (3rd edition). Chapter
2.6 hlm. 50-51 dan Chapter 2.7 hlm. 67-69
• Slide PPT 2019/2020 (AH/AR)-Bab 4-Fluida Mengalir, hlm. 21,25-26, dan 36
1. (20) [1,1] Dua buah ruangan A dan B berisi udara dan air
dipisahkan dengan piston berdiameter 30 cm dengan baya berat
sebesar 25 N sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Hitung
besarnya tekanan gauge (dalam Pa) pada ruang A dan B.
Petunjuk :
• Pertama-tama, akan dicari terlebih dahulu tekanan yang
diberikan oleh piston (tekanan pada titik C) (𝑃𝐶 ) dengan
memanfaatkan hubungan antara gaya, luas permukaan, dan
tekanan.
𝐹𝑃
𝑃𝐶 =
𝐴𝑃
• Kemudian, dicari tekanan pada titik E (𝑃𝐸 ) dengan memanfaatkan hubungan tekanan
hidrostatis. Selain itu, lakukan asumsi densitas air. Umumnya asumsi yang diambil adalah 1000
kg/m3.
𝑃𝐸 = 𝑃𝐶 + 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑔ℎ𝐶𝐸
Petunjuk :
• Pertama-tama dicari tekanan pada titik D yang diperoleh dari hubungan tekanan hidrostatis.
𝑃𝐷 = 𝑃𝐶 − 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑔ℎ𝐶𝐷
*) Bacaan lebih lanjut : Slide 03. Fluida Statik dari Pak AH/AR dan Geankoplis hlm. 35 – 38, Bab 2.2
Fluid Statics
Petunjuk :
• Pertama-tama definisikan terlebih dahulu dimensi dari pelat tersebut (letak titik 0).
• Kemudian, definisikan kecepatan pada masing-masing bagian pelat (pada titik y= 0,5 ; y= 0 ;
dan y= -0,5).
• Dari gambar pada soal, dan persamaan kecepatan yang ada, dapat ditentukan bahwa kecepatan
pada y = 0,5 adalah sebesar 0 m/s ; y = 0 berlaku V1 = V2 dan pada y = -0,5 adalah sebesar 10
m/s.
• Dari persamaan kecepatan yang ada, uji pada tiga titik tersebut, hingga mendapatkan nilai dari
konstanta a, b, dan c.
• Jawaban : a = -9,5 ; b = 6 ; dan c = -7,5 (Jika koordinat yang didefinisikan berbeda, maka
hasil yang diperoleh pun akan berbeda)
B. Turunkan persamaan yang menunjukan perbandingan viskositas fluida 1 dan 2 (𝝁𝟏 /𝝁𝟐 )
Petunjuk :
• Untuk membandingkan nilai dari viskositas antara kedua fluida, gunakan hukum Newton!
dV1 dV2
τ1 = −μ1 dan τ2 = −μ2
dy dy
• Bandingkan nilai shear stress dari fluida pertama dan fluida kedua.
𝐝𝐕𝟐
𝛍𝟏 𝛕𝟏 × 𝐝𝐲
=
𝛍𝟐 𝛕 × 𝐝𝐕𝟏
𝟐 𝐝𝐲
• Nilai dari gradien kecepatan fluida 1 dan fluida 2 dapat dicari dengan melakukan diferensiasi
dV2
terhadap persamaan kecepatan yang berlaku. Sehingga, diperoleh nilai dari dy
sebesar -7,5 +
dV1
18 y dan nilai dari dy
sebesar -9,5 – 6y.
• Selain itu, perlu diingat, bahwa pada bagian antarmuka cair-cair (y= 0), nilai dari fluks
momentumnya adalah konstan, sehingga nilai dari τ1 = τ2 .
• Jawaban :
𝛍𝟏 𝟕, 𝟓
=
𝛍𝟐 𝟗, 𝟓
C. Tentukan gaya yang diberikan oleh cairan pada kedua pelat jika diketahui 𝝁𝟏 adalah
10-3- Pa.s dan luas masing-masing pelat adalah 4 m2.
Petunjuk :
• Pertama-tama, tinjau bagian pelat atas. Pelat bagian atas diberi gaya oleh fluida 1. Oleh karena
itu, pada bagian atas pelat berlaku Hukum Newton.
dV1
τ1 = −μ1
dy
dV1
• Nilai dari viskositas fluida 1 diketahui dan nilai dari dy
serta nilai dari y diketahui, oleh karena
itu, nilai dari τ1 dapat ditentukan. Diperoleh nilai τ1 sebesar 6,5 × 10-3 Pa.
F
• Ingat kembali bahwa shear stress adalah : τ =
A
• Dengan nilai luas penampang yang telah diketahui, maka nilai gaya yang diberikan pada pelat
bagian atas dapat ditentukan. Diperoleh nilai gaya yang diberikan pada pelat bagian atas sebesar
0,026 N.
• Tinjau pelat bagian bawah. Pada pelat bagian bawah, gaya diberikan oleh fluida 2 terhadap
pelat, oleh karena itu, pada bagian bawah berlaku Hukum Newton.
dV2
τ2 = −μ2
dy
• Namun, nilai dari μ2 harus dicari terlebih dahulu dari jawaban yang telah diperoleh pada poin
B. Diperoleh nilai μ2 sebesar 1,267 × 10-3 Pa.s.
• Dengan menggunakan Hukum Newton, maka nilai dari τ2 dapat ditentukan. Diperoleh nilai τ2
sebesar 20,906 × 10-3 Pa.
• Dengan nilai luas penampang yang telah diketahui, maka nilai gaya yang diberikan pada pelat
bagian bawah dapat ditentukan. Sehingga diperoleh nilai gaya yang bekerja pada pelat bawah
adalah sebesar 0,0836 N.
• Sehingga, total gaya yang diberikan oleh fluida kepada kedua pelat dapat ditentukan dengan
menjumlahkan gaya pada pelat bagian atas dan gaya pada pelat bagian bawah.
• Jawaban : F= 0,1096 N
*) Bacaan lebih lanjut : Geankoplis Bab 2, hlm. 43 – 46, Bab 2.3, General Molecular Transport
Equation for Momentum, Heat, and Mass Transfers, Transport Phenomena Bab 2 (Hlm.42), dan Slide
02. Besaran dan Sifat Fluida dari Pak AH/AR.
Petunjuk :
• Tentukan datum yang digunakan sebagai titik acuan. Dipilih bagian dasar tangki sebagai datum.
Hal ini dikarenakan letak datum pada bagian dasar tangki dapat memudahkan perhitungan
ketinggian air yang dapat dicapai dan memudahkan perhitungan Bernoulli yang digunakan
untuk tahap selanjutnya.
• Kemudian, tentukan tekanan yang ada pada tangki sebagai tekanan absolut.
• Ingat kembali bahwa 𝑃𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 = 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 + 𝑃𝑎𝑡𝑚 sehingga diperoleh tekanan absolut pada
tangki sebesar 4 atm.
• Gunakan Hukum Bernoulli untuk menentukan kecepatan awal pada ujung selang yang tepat
bersentuhan dengan udara (Lakukan asumsi kecepatan pada bagian atas tangki adalah 0, karena
luas penampangnya sangat besar dibandingkan ketinggiannya).
1 1
• Hukum Bernoulli : 𝑃1 + 2 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔𝑧1 = 𝑃2 + 2 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔𝑧2
• Sehingga diperoleh kecepatan awal pada bagian ujung selang adalah sebesar 30 m/s.
• Gunakan formula GLBB untuk mencari ketinggian maksimal yang dapat dicapai air. Di mana
formula GLBB adalah 𝑉𝑡2 = 𝑉𝑜 2 + 2𝑎𝑠 ; di mana pada kasus ini percepatan yang dimaksud
adalah gravitasi dan jarak yang dimaksud adalah ketinggian (INGAT pada kasus ini gravitasi
bersifat menghambat, sehingga nilai dari percepatan adalah negatif!).
• Jawaban : Ketinggian maksimum yang dapat dicapai oleh air adalah 45,92 m.
*) Bacaan lebih lanjut : Slide 04. Fluida Mengalir dari Pak AH/AR
a. Berapa persen bagian dari balok yang tercelup pada air laut?
b. Berapa banyak air (densitas 1000 kg/m3) yang diperlukan untuk tepat menenggelamkan seluruh
bagian balok tersebut (dalam kg)?
Petunjuk :
• Dicari terlebih dahulu massa balok + udara. Diperoleh massa balok + udara adalah sebesar
20684,3 kg.
• Gunakan Hukum Archimedes untuk mencari volume balok yang tercelup di dalam air laut. Di
mana Hukum Archimedes adalah 𝐹𝐴 = 𝜌𝑔𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 . Kemudian, gunakan kesetimbangan
gaya dengan berat benda. Diperoleh volume balok yang tercelup di dalam air laut sebesar 20,18
m3.
• Gunakan perbandingan terhadap volume balok total, sehingga dapat diperoleh bagian balok
yang tercelup pada air laut.
• Jawaban : Persen bagian balok yang tercelup pada air laut adalah 6,3%.
B. Air yang diperlukan untuk menenggelamkan seluruh bagian balok (dalam kg)
Petunjuk :
• Dicari terlebih dahulu massa balok + isian rongga yang diperlukan untuk menenggelamkan
seluruh bagian balok dengan menggunakan Hukum Archimedes. Diperoleh massa balok + isian
rongga yang diperlukan untuk menenggelamkan seluruh bagian balok adalah 328000 kg.
• Kemudian, dicari massa isian yang diperlukan dengan mengurangi keperluan massa total
dengan massa balok. Diperoleh massa isian rongga yang diperlukan sebesar 307628,5 kg.
• Dicari persen rongga yang terisi dengan air dan persen rongga yang terisi dengan udara
(Petunjuk : Misalkan salah persen salah satu bagian dengan x dan bagian lain adalah
(1-x)). Diperoleh bagian yang terisi air adalah 0,98454 dan yang terisi udara adalah 0,01546.
• Kemudian dicari massa air dengan hubungan volume, densitas, dan massa.
• Jawaban : Massa air yang diperlukan adalah sebesar 307624,4457 kg.
*) Bacaan lebih lanjut : Slide 03. Fluida Statik dari Pak AH/AR, Fluid Mechanics – Fundamentals and
Application (Yunus A. Çengel) hlm.89.
Petunjuk :
• Lakukan asumsi terlebih dahulu untuk memudahkan perhitungan, yang meliputi : udara
merupakan gas ideal, temperatur udara konstan, dan massa udara konstan.
• Tentukan tekanan udara pada gambar 1 dan gambar 2 (Gunakan hubungan tekanan hidrostatis).
𝛒×𝐠×(𝟏𝟎−𝐡)
• Jawaban : P1 = Patm dan P2 = Patm + 𝐠𝐜
• Gunakan Hukum Boyle (P1 V1 = P2 V2 ) untuk menentukan tinggi h (Perhatikan satuan!).
• Apabila menggunakan satuan SI, maka nilai gc = 1. Selain itu, apabila menggunakan satuan
British, perhatikan bahwa nilai tekanan adalah 14,7 psi (pound per square inch).
• Jawaban : h ≈ 0,224 ft
2. Sebuah piston dengan luas area 3 ft2 (berat diabaikan) berada di atas
sebuah silinder yang berisi minyak (SG = 0,9) sebagaimana ditunjukkan
pada gambar berikut. Silinder ini terhubung pada tangki bertekanan
yang yang berisi udara-minyak-air. Jika gaya P yang bekerja pada
bagian atas piston mampu menahan piston dalam kondisi diam, maka
tentukan:
a. Besarnya gaya P (dalam satuan lbf)
b. Head tekanan yang bekerja pada bagian bawah tangki (dalam
satuan ft H2O)
Petunjuk :
• Ingat kembali prinsip tekanan hidrostatis. Sehingga, tekanan di titik B dapat ditentukan. Ingat
kembali bahwa densitas air pada satuan British adalah 62,4 lbm/ft3.
• Jawaban : PA = PB
• Sehingga, dengan menggunakan persamaan tekanan hidrostatis kembali, tekanan yang
diberikan pada titik C dapat ditentukan.
• Ingat kembali bahwa satuan tekanan yang diberikan adalah psi (pound per square inch).
• Jawaban : Pc = 551,52 lbf/ft2
• Setelah itu, gunakan hubungan tekanan yang merupakan perbandingan antara gaya terhadap
luas penampang, sehingga gaya P pada piston dapat ditentukan.
• Jawaban : P = 1654,56 lbf
B. Head tekanan yang bekerja pada bagian bawah tangki (dalam ft H2O)
Petunjuk :
• Dengan menggunakan persamaan tekanan hidrostatis, tekanan pada dasar tangki dapat
ditentukan.
• Jawaban : Pdasar tangki = 1131,84 lbf/ft2
• Dari tekanan yang diperoleh pada dasar tangki, head dapat ditentukan dengan membagi tekanan
dengan densitas dan gravitasi.
• Jawaban : head tekanan dasar tangki = 18,14 ft H2O
*) Bacaan lebih lanjut : Slide 3 Fluida Statik dari Pak AH/AR
A. Specific Gravity (SG) minyak jika air sebagai fluida acuan pada temperatur 40oF dan tekanan
1 atm memiliki rapat jenis 1000 kg/m3
Petunjuk :
• Untuk menghitung SG, bandingkan densitas minyak terhadap densitas air.
• Jawaban : SG = 0,922
Petunjuk :
• Ingat kembali persamaan dari 0A.P.I yang tercantum pada slide Mekanika Fluida AH/AR.
141,5
°A. P. I = − 131,5
SG60℉,1atm
• Karena SG pada spesifikasi soal tidak memenuhi, maka lakukan asumsi bahwa SG yang
didapatkan dari poin A sudah sesuai, yaitu pada 60oF dan 1 atm. Sehingga 0A.P.I minyak dapat
ditentukan.
• Jawaban : SG = 21,97
Petunjuk :
• Ingat kembali definisi dari tekanan absolut (Slide Mekanika Fluida AH/AR)
• Tekanan absolut pada dasar tangki dapat ditentukan dengan persamaan tekanan hidrostatis.
• Jawaban : Pabs,dasar tangki = 17,9 lbf/in2
Petunjuk :
• Ingat bahwa definisi mutlak = absolut, sehingga untuk menentukan head mutlak minyak, maka
bagi besarnya tekanan absolut dengan densitas dari minyak dan gravitasi.
• Jawaban : head mutlak minyak = 13.66 m
E. Gaya apung pada bola kecil berdiameter 0,25 ft dan densitas 1 g/cm3 dan kondisi bola tersebut
Petunjuk :
• Bandingkan gaya berat dan gaya apung yang dimiliki oleh bola tersebut.
• Gaya berat dari bola dapat ditentukan dari hubungan massa, volume, dan densitas serta gaya
gravitasi.
• Jawaban : Wbola = 0,51 lbf = 2,08 N
• Gaya apung dapat ditentukan dari hubungan densitas, gravitasi, dan volume benda tercelup.
Karena volume benda tercelup belum dapat ditentukan, maka periksa kemungkinan terburuk,
yaitu di mana semua bagian dari bola kecil tercelup ke dalam tangki.
• Jawaban : Fapung = 0,47 lbf = 2,25 N
• Oleh karena gaya apung yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan berat dari bola, maka
bola akan tenggelam ke dasar tangki.
*) Bacaan lebih lanjut : Slide 2 Besaran dan Sifat Fluida dari Pak AH/AR
*) Bacaan lebih lanjut : Geankoplis 4th Edition, hlm. 136 -144, Bab 3.2 Measurement of Flow of Fluids
Slide 4 Fluida Mengalir
Ditanya: a. Jika ikan mati seketika saat tersangkut kail, hitung berapa cm penurunan ketinggian perahu
di atas permukaan danau.
b. Jika ikan menarik kail ke vertikal ke bawah dengan gaya 1000N. Pancingan tidak terlepas
dari turis dan turis tidak terjatuh dari perahu. Buktikan apakah perahu akan tenggelam?
Jawab:
Asumsi: Berat perahu terdistribusi merata pada ketinggian perahu. Perahu sebelum dan setelah ikan
tertangkap tetap dalam posisi horizontal (tidak miring ke satu sisi).
a. Untuk kedua pertanyaan, akan digunakan hukum Archimedes:
𝑊 = 𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑔𝑉𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝
Untuk pertanyaan a, sebelum ikan tertangkap:
𝑊𝑡𝑢𝑟𝑖𝑠 + 𝑊𝑝𝑒𝑟𝑎ℎ𝑢 = 𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔.𝑝𝑒𝑟𝑎ℎ𝑢
9,8𝑚 1000𝑘𝑔 9,8𝑚
(5𝑘𝑔 + 200𝑘𝑔) × 2 = × 2 (1,5𝑚 × 3𝑚 × ℎ𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 )
𝑠 𝑚3 𝑠
0,275 𝑚3 = 4,5 × ℎ𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝
ℎ𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 = 0,06111𝑚
Diketahui:
r1: 0,12 m; r2: 0,13 m; L: 0,3 m; ω: 2π rad/s;
torsi: 0,875 Nm (pada titik tengah antara kedua silinder)
Asumsi: profil kecepatan dalam aliran linier, cairan merupakan fluida Newtonian (μ tetap)
Jawab:
Hitung gaya dari torsi yang diperlukan untuk mempertahankan kecepatan sudut pada titik tengah
antara kedua silinder:
torsi (τ) = r × F
0,875𝑁𝑚 = 0,125𝑚 × 𝐹
𝐹 = 7𝑁
Hitung kecepatan linier dar perputaran silinder pejal:
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (𝑣) = ω × r
𝑣 = 2𝜋 𝑟𝑎𝑑/𝑠 × 0,12𝑚 = 0,754 𝑚/𝑠
Dengan silinder berongga yang diam, maka perbedaan kecepatan antara kedua silinder (∆v) adalah
0,754 m/s-0 m/s = 0,754 m/s
Kemudian, hitung luas daerah di antara kedua silinder di mana cairan berada:
𝑟1 + 𝑟2
𝐴𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = 2𝜋𝐿
2
𝐴𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = 2𝜋 × 0,3 𝑚 × 0,12 𝑚 = 0,226 𝑚2
Selesaikan hubungan antara tegangan geser dengan gradien kecepatan dan viskositas (eq 2.4-2
Geankoplis ed 4)
𝑑𝑢𝑥
𝜏𝑤 = −𝜇
𝑑𝑦
𝐹 ∆𝑣
= −𝜇
𝐴𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 ∆𝑟
7𝑁 0,752 𝑚/𝑠
= −𝜇
0,226𝑚2 0,01𝑚
𝜇 = 0,412 𝑃𝑎. 𝑠
Ditanya : h
Dijawab :
Asumsi : Luas penampang kedua tangki sangat besar. Dengan menggunakan beberapa titik acuan
(B dan C) sebagaimana tertera pada gambar di atas, dibangun beberapa persamaan berdasarkan
prinsip Bernoulli. Titik pada dasar tangki dipilih sebagai acuan z = 0.
• Tinjau B dan A
1 1
𝑝𝐵 + 𝜌𝑣𝐵2 + 𝜌𝑔𝑧𝐵 = 𝑝𝐴 + 𝜌𝑣𝐴2 + 𝜌𝑔𝑧𝐴
2 2
Luas penampang tangki atas sangat besar sehingga
𝑣𝐵 ≈ 0.
𝑝𝐵 = 0 𝑝𝑠𝑖𝑔. 𝑧𝐵 = (20 + ℎ)𝑓𝑡, dan 𝑧𝐴 = 20 𝑓𝑡
𝑣𝐴 = 0 (𝑠𝑡𝑎𝑔𝑛𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡)
Diperoleh: 𝑝𝐴 = 𝜌𝑔ℎ … . . (1)
• Tinjau A dan C
1 1
𝑝𝐶 + 𝜌𝑣𝐶2 + 𝜌𝑔𝑧𝐶 = 𝑝𝐴 + 𝜌𝑣𝐴2 + 𝜌𝑔𝑧𝐴
2 2
Luas penampang tangki bawah sangat besar shingga 𝑣𝑐 ≈ 0. Kemudian 𝑝𝐶 = 25 𝑝𝑠𝑖𝑔. 𝑧𝑐 =
8 𝑓𝑡, diperoleh:
𝑝𝐶 + 𝜌𝑔𝑧𝐶 = 𝑝𝐴 + 𝜌𝑔𝑧𝐴 … . (2)
Subtitusi (1) ke (2) menghasilkan
𝑝𝐶 + 𝜌𝑔𝑧𝐶 = 𝜌𝑔ℎ + 𝜌𝑔𝑧𝐴
𝑝𝐶 + 𝜌𝑔𝑧𝐶 − 𝜌𝑔𝑧𝐴 𝑝𝐶
ℎ= = + 𝑧𝐶 − 𝑧𝐴
𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝑙𝑏𝑚 . 𝑓𝑡 𝑖𝑛2
((25 𝑝𝑠𝑖). (32,17 2 ) . (144 2 ))
𝑙𝑏𝑓 . 𝑠 𝑓𝑡
= + 8𝑓𝑡 − 20𝑓𝑡 ≈ 45,69 𝑓𝑡
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
(62,4 3 ) . (32,17 2 )
𝑓𝑡 𝑠