Anda di halaman 1dari 35

LARUTAN HASIL KALI KELARUTAN

Pendahuluan
• Larutan adalah campuran zat zat yang homogen,
memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh
bagian volumenya.

• Larutan mengandung:
1. Zat terlarut  satu atau lebih (jumlahnya sedikit).
2. Pelarut  komponen yang melarutkan zat terlarut
dan terdapat dalam jumlah banyak.
Definisi
• Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan
jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu disebut
kelarutan.

• Jika larutan mengandung dengan jumlah maksimum zat terlarut


pada suhu tertentu  larutan jenuh. Sebelum mencapai titik
jenuh disebut larutan tidak jenuh.

• Kadang kadang dijumpai dengan zat terlarut dalam larutan lebih


banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut
pada suhu tertentu. Larutan ini disebut larutan lewat jenuh.
Kelarutan
• Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam
suatu pelarut.

• Kelarutan suatu zat bergantung pada:


1. Sifat zat yang terlarut
2. Molekul pelarut
3. Suhu
4. Tekanan

• Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M)

Contoh:

• Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3  10ˉ²M.


• Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7  10ˉ¹ºM.
• Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml larutan maksimal terdapat 20
mg (Ca(OH)2
Kelarutan
Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Jenis Pelarut
• Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut
dalam senyawa polar. Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua
asam merupakan senyawa polar.
• Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non
polar,misalnya lemak mudah larut dalam minyak.Senyawa non
polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl
tidak larut dalam minyak tanah.
2. Suhu
• Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non
polar,misalnya lemak mudah larut dalam minyak.Senyawa non
polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl
tidak larut dalam minyak tanah.
kelarutan
Kelarutan suatu zat (menurut Farmakope Indonesia):

• Sangat mdh larut : kelarutannya  dari 1


• Mudah larut : kelarutannya 1 – 10
• Larut : kelarutannya 10 – 100
• Sukar larut : kelarutannya 100 – 1000
• Sangat sukar larut: kelarutannya 1000 – 10.000
• Praktis tidak larut : kelarutannya  dari 10.000
Kelarutan
Contoh:
• Zat X mempunyai kelarutan dlm 2,8
Artinya  1 bagian zat X terlarut dlm 2,8 bagian air (larutan jenuh).
Larutan yg mengandung 2 komponen disebut larutan biner, dan
komposisinya adalah 1 zat terlarut & 1 pelarut.

• Jika AgCl dilarutkan dalam air, maka di dalam larutan tersebut ada
kesetimbangan antara zat yang terlarut dan zat yang tidak larut.
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

• Karena AgCl dalam fase padat dan tidak berubah, maka :

K.[AgCl] = [Ag+][Cl–]
Ksp = [Ag+][Cl–]

•K spadalah suatu tetapan yang dinamakan Tetapan Hasil


Kali Kelarutan.
Hasil Kali Kelarutan  Ksp [molar]
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
• Jadi larutan jenuh AgCl pada suhu dan tekanan tertentu,
maka hasil kali konsen-trasi ion perak dan ion klorida
adalah konstan.
A2B 3  2 A + 3 B
Ksp = [A]2.[B]3.

Bila :
[A]2.[B]3 < Ksp  belum mengendap
[A]2.[B]3 = Ksp  larutan jenuh
[A]2.[B]3 > Ksp  larutan mengendap
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

• Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion (satuan Molar)
dalam larutan jenuhnya, dengan masing-masing konsentrasi berpangkatkan
bilangan koefisiennya.

• Contoh

(1) AgI Ag+ + I- …… Ksp Agr = [Ag+ ] [I-]


(2) PbCl2 Pb2+ + 2 Cl- …. Ksp PbCl2 = [Pb2+ ] [Cl-]2
Secara umum :
A x By x A+y + y B-x
Ksp. AxBy = [ A+y ]x [ B-x ]y

 Catatan :[ ] = Molar (M)


Hubungan Antara Kelarutan dan Ksp

• Pada larutan jenuh senyawa ion


AxBy , konsentrasi zat di
dalam larutan sama dengan harga kelarutannya dalam
satuan mol Lˉ¹.
• Senyawa yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam sistem
kesetimbangan.
A x B y (s)  x A y  (aq)  yB x  (aq) Ksp  [A y  ]x [B x  ]y
Contoh
Soal
Tuliskan rumusan Ksp dari zat-zat berikut :
a) AgCrO4 b) K2Cr2O7

Jawab: AxBy  xAy+ + yBx-


a)AgCrO4  Ag+ + CrO4-
Ksp = [1Ag+]1 x [1CrO4-]1

b)K2Cr2O7  2K+ + Cr2O72-

Ksp = [2K+]2 + [1Cr2O72-]1


Contoh
Jika kelarutan PbCl2 = s M, maka di dalam larutan terdapat s
M Pb2+ dan 2s M Cl-, seperti proses berikut :

PbCl2 Pb2+ + 2 Cl-


Kelarutan s M sM 2sM

Maka : Ksp. PbCl2 = [Pb2+] [Cl- ]2


= (s)(2 s)2 = 4 S3

Ksp
Sehingga : s = 3
4
Contoh

Contoh:
AgBr Ag+ + Br-
Kelarutan s s s

Ksp. AgBr = [Ag+ ]([Br-]


= (s) (s) = s2
Maka:
Ksp
s=
Nilai Ksp

Zat Ksp
AgCl 1,1.10–10
AgBr 1,3.10–12
AgI 1,3.10–16
CdS 1,4.10–28
CuS 2,0.10–47
SrSO4 2,8.10–7
BaSO4 9,2.10–11
Mg(OH)2 3,4.10–11
Contoh

PbCl2  Pb2+ + 2Cl-


s = s x 2s
Ksp = [1s]1 x [2s]2
Ksp = s x 4s2
Ksp = 4s3
4 x 10-15 = 4s3
s = 10-5
Contoh
• Ksp suatu garam  ukuran • Kelarutan AgCl =
kelarutan garam tersebut dalam 1,05.10–5 x 143,3 g/L = 1,5.10–3 g/L
air. = 1,5 mg/L

• Contoh : • Hitung Ksp Ag2CrO4, jika diketahui 1


liter jenuh mengandung 3,57.10–2 g ?
Hitung kelarutan AgCl dalam air?
• Misal :
Ag2CrO4 = 3,57.10–2/331,7
AgCl yang larut = x
= 1,08.10–4 molar
AgCl  Ag+ + Cl– Ag2CrO4  2 Ag+ + CrO4
x x x
Ksp = [Ag+][Cl–]
1,08.10–4 2 x 1,08.10–4 1,08.10–4
1,1.10–10 = x2
x = 1,05.10–5 M Ksp = [Ag+][Cl–]

= [2 x 1,08.10–4][1,08.10–4]

= 4,99.10–12
Lanjutan
• Dalam membandingkan kelarutan suatu garam, maka perlu
memperhatikan struk-tur stoikiometrinya.
AgCl 1.10–10
AgBr 1.10–12
AgI1.10–16
• Karena AgCl, AgBr dan AgI  rumus stoikiometrinya sama, maka zat
yang paling sukar larut kalau mempunyai Ksp yang paling kecil.

AgCl AgBr AgI


semakin sukar larut
semakin larut

• Manakah yang mudah larut?


AgCl 1.10–10
Ag2CrO4 1.10–12
Contoh
• Soal:
Ksp Pb3(PO4)2 = 1,5.10–32
Hitung kelarutan Pb3(PO4)2 Ksp = [Pb2+]3[PO43–]2
(Mr. = 811,5) jenuh dalam air? 1,5.10–32 = [3x]3 [2x]2
X = 1,69.10–7 molar
• Jawab :
Misal kelarutan Pb3(PO4)2 = Kelarutannya:
x = 1,69.10–7 x 811,5 g/Liter
Kelarutan Pb3(PO4)2 = 1,37.10–4 g/L
Pb3(PO4)2  3 Pb2+ + 2 PO43–
= 0,137 mg/L
x 3x 2x
Contoh
• Soal: • Ag+ yang digunakan untuk
mengendapkan ion CrO4 :
=
Campuran ion Cl 0,01M dan

CrO4= 0,001M ditambah Ksp = [Ag+]2[CrO4=]


AgNO3 tetes demi tetes. 1.10–12 = [Ag+]2[0,001]
Manakah yang mengendap [Ag+] = 3,16.10–5
lebih dahulu?
Jelaskan mengapa demikian? • Ag+ yg dibutuhkan untuk
mengendapkan :
Ion Cl– : 1.10–8
• Jawab: Ion CrO4= : 3,16.10–5
• Ag+ yang digunakan untuk
mengendapkan Cl :–
• Maka ion Cl– akan mengendap lebih
dahulu, karena kelarutan Ag2CrO4
lebih besar dari kelarutan AgCl
Ksp = [Ag+][Cl–]
• Jika larutan Ag+ ditambahkan ke
1.10–10 = [Ag+][0,01] dalam larutan Cl- yang mengandung
sedikit CrO4 2- , maka AgCl akan
[Ag+] = 1.10–8 mengendap lebih dulu, sementara
itu Ag2CrO4 belum terbentuk.
Contoh

• Soal:
Tentukan KSP garam Fe3(PO4)2 jika diketahui
kelarutan garam tersebut 10-36
• Jawab:
3x
dengan menggunakan rumus Ksp
=
Ksp =
= 36 x
= 36 x
Percampuran Dua Larutan
• Walaupun AgCl merupakan zat yang sukar larut (mudah membentuk
endapan), campuran Ag+ (dari AgNO3) dan Cl- (dari HCl) tidak selalu
menghasilkan endapan putih AgCl
 
• Hasil yang mungkin terjadi dari percampuran tersebut adalah :
belum mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] < Ksp.AgCl
tepat jenuh ; bila [Ag+ ] [Cl- ] = Ksp.AgCl
telah mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] > Ksp.AgCl.

 Campuran A+y dengan B-x  A x By akan :

membentuk endapan jika [A+y]x [B-x ]y > Ksp-nya


tepat jenuh jika [A+y ]x [B-x ]y = Ksp-nya
belum membentuk endapan jika
[A+y ]x [B-x ]y < Ksp-nya
Ion Sejenis
Pengaruh Ion Sejenis:
1. Kelarutan garam yang sukar larut akan berkurang kalau larutan
mengandung salah satu ion yang terdapat dalam garam tersebut.
Misalnya melarutkan AgCl dalam larutan yang mengandung NaCl.

2. Perubahan kelarutan akibat Ion sejenis


Kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung elektrolit lain
dengan ion yang sama dengan salah satu ion garam tersebut, akan
lebih kecil dari kelarutan garam dalam air murni, yang tidak berubah
adalah Ksp garam tersebut.

3. Memperkecil kelarutan zat yang sukar larut  makin besar


konsentrasi ion sejenis maka makin kecil kelarutannya.
Ion Sejenis
• AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl 0,1 M.
Dalam larutan ini, terjadi reaksi ionisasi NaCl dan AgCl.

NaCl  Na (aq) + Cl (aq)


AgCl(s)  Ag (aq) + Cl (aq)

• Kesetimbangan kelarutan yang digambarkan dalam persamaan


ionisasi yang terakhir, bergeser ke kiri akibat kehadiran ion Cl-
yang dihasilkan dari ionisasi sempurna garamNaCl.

• Hal ini menyebabkan kelarutan AgCl lebih kecil dari


kelarutannya dalam air murni.
Pengaruh Pembentukan Kompleks

• Garam yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan


dengan membentuk kompleks garam tersebut.

• Misalnya: AgBr yang sulit larut dalam air, dapat


dilarutkan dengan penambahan NH3, sehingga
terbentuk Br yang mudah mengion dalam air.
AgBr(s)  2 NH  Ag(NH ) (aq)  Br (aq)
3 3 2
Penggunaan Konsep Kesetimbangan Larutan
• Mengurangi kadar logam berat dalam sungai (karena limbah industri)
agar air sungai tersebut tidak mencemari lingkungan dengan jalan
mengendapkan logam tersebut sebagai basa atau garamnya yang sukar
larut
• Meramal terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang
mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan.
• Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AxBy. Jika larutan yang
mengandung Ay+ dan Bx- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion
(Qsp) berikut ini:

• Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan


• Jika Qsp = Ksp maka mulai terjadi larutan jenuh
• Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan
Contoh Soal
AgCl  Ag+ + Cl–
x x x + 0,01  0,01

Ksp = [Ag+][Cl–]
1.10–10 = [x][0,01]
x = 1.10–8

Maka:
Adanya ion Cl–  kelarutan AgCl semakin berkurang.
Bila tidak ada ion klorida  maka: x = 1.10–5

Ksp = [Ag+][Cl–]
1.10–10 = [x][x]
x = 1.10–5
Contoh

Pengendapan dengan H2S.


H2S  2 H+ + S=
K = 1.10–22
[H+]2[S=]
K = ------------
[H2S]

Karena gas H2S jenuh  0,1M, maka :

K x [H2S] = [H+]2[S=]
1.10–22 x 0,1 = [H+]2[S=]
1.10–23 = [H+]2[S=]
pS = 23 – 2 pH
Contoh

Soal:
Jika larutan mengandung CuSO4 0,1M dan MnSO4 0,1M.
1. Apa yang terjadi apabila larutan diasamkan sampai pH = 1
dan dialiri gas H2S ?
2. Apa yang terjadi apabila larutan dibasakan sampai pH =
10, jika diketahui CuS 1.10–44 M da.n MnS 1.10–15 M
Lanjutan Contoh
Jawaban:
1. Bila pH = 1, maka pS = 23 – 2 x 1
= 21
S= = 1.10–21

Maka : [Cu2+][S=] [Mn2+][S=]


[0,1][1.10–21] [0,1][1.10–21]
1.10–22 1.10–22
Ksp 1.10–44 1.10–15
Mengendap Tetap larut
Lanjutan Contoh
2. Bila pH = 10, maka pS = 23 – 2 x 10
pS = 3
S= = 1.10–3

Maka : [Cu2+][S=] [Mn2+][S=]


[0,1][1.10–3 ] [0,1][1.10–3]
1.10–4 1.10–4
Ksp 1.10–44 1.10–15
Mengendap Mengendap

karena harga Ksp hitung lebih besar dari Ksp teori dan keduanya tidak dapat
dipisahkan.
Contoh

Soal:
Jika diketahui larutan NiCl2 0,001 M; Ksp = 1.10–24 pada pH berapakan NiS
mulai mengendap jika dialiri gas H2S?

Jawab:
[Ni2+][S=] = 1.10–24
[0,001][S=] = 1.10–24
S= = 1.10–21
pS = 23 – 2 pH
21 = 23 – 2 pH
pH = 1

 NiS mulai mengendap pada pH = 1


Contoh
Soal:
Pada pH berapakah Fe(OH)3 mulai me-ngendap dari larutan FeCl3 0,01M,
jika Ksp 3,8.10–38 ?
Jawab :
[Fe3+][OH–]3 = 3,8.10–38
[0,01][OH–]3 = 3,8.10–38
[OH–] = 1,56.10–12
pOH = 11,81
pH = 14 – 11,81
pH = 2,19

 Fe(OH) 3 mulai mengendap pada pH 2,19

Anda mungkin juga menyukai