Pendahuluan
• Larutan adalah campuran zat zat yang homogen,
memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh
bagian volumenya.
• Larutan mengandung:
1. Zat terlarut satu atau lebih (jumlahnya sedikit).
2. Pelarut komponen yang melarutkan zat terlarut
dan terdapat dalam jumlah banyak.
Definisi
• Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan
jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu disebut
kelarutan.
Contoh:
• Jika AgCl dilarutkan dalam air, maka di dalam larutan tersebut ada
kesetimbangan antara zat yang terlarut dan zat yang tidak larut.
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
K.[AgCl] = [Ag+][Cl–]
Ksp = [Ag+][Cl–]
Bila :
[A]2.[B]3 < Ksp belum mengendap
[A]2.[B]3 = Ksp larutan jenuh
[A]2.[B]3 > Ksp larutan mengendap
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
• Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion (satuan Molar)
dalam larutan jenuhnya, dengan masing-masing konsentrasi berpangkatkan
bilangan koefisiennya.
• Contoh
Ksp
Sehingga : s = 3
4
Contoh
Contoh:
AgBr Ag+ + Br-
Kelarutan s s s
Zat Ksp
AgCl 1,1.10–10
AgBr 1,3.10–12
AgI 1,3.10–16
CdS 1,4.10–28
CuS 2,0.10–47
SrSO4 2,8.10–7
BaSO4 9,2.10–11
Mg(OH)2 3,4.10–11
Contoh
= [2 x 1,08.10–4][1,08.10–4]
= 4,99.10–12
Lanjutan
• Dalam membandingkan kelarutan suatu garam, maka perlu
memperhatikan struk-tur stoikiometrinya.
AgCl 1.10–10
AgBr 1.10–12
AgI1.10–16
• Karena AgCl, AgBr dan AgI rumus stoikiometrinya sama, maka zat
yang paling sukar larut kalau mempunyai Ksp yang paling kecil.
• Soal:
Tentukan KSP garam Fe3(PO4)2 jika diketahui
kelarutan garam tersebut 10-36
• Jawab:
3x
dengan menggunakan rumus Ksp
=
Ksp =
= 36 x
= 36 x
Percampuran Dua Larutan
• Walaupun AgCl merupakan zat yang sukar larut (mudah membentuk
endapan), campuran Ag+ (dari AgNO3) dan Cl- (dari HCl) tidak selalu
menghasilkan endapan putih AgCl
• Hasil yang mungkin terjadi dari percampuran tersebut adalah :
belum mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] < Ksp.AgCl
tepat jenuh ; bila [Ag+ ] [Cl- ] = Ksp.AgCl
telah mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] > Ksp.AgCl.
Ksp = [Ag+][Cl–]
1.10–10 = [x][0,01]
x = 1.10–8
Maka:
Adanya ion Cl– kelarutan AgCl semakin berkurang.
Bila tidak ada ion klorida maka: x = 1.10–5
Ksp = [Ag+][Cl–]
1.10–10 = [x][x]
x = 1.10–5
Contoh
K x [H2S] = [H+]2[S=]
1.10–22 x 0,1 = [H+]2[S=]
1.10–23 = [H+]2[S=]
pS = 23 – 2 pH
Contoh
Soal:
Jika larutan mengandung CuSO4 0,1M dan MnSO4 0,1M.
1. Apa yang terjadi apabila larutan diasamkan sampai pH = 1
dan dialiri gas H2S ?
2. Apa yang terjadi apabila larutan dibasakan sampai pH =
10, jika diketahui CuS 1.10–44 M da.n MnS 1.10–15 M
Lanjutan Contoh
Jawaban:
1. Bila pH = 1, maka pS = 23 – 2 x 1
= 21
S= = 1.10–21
karena harga Ksp hitung lebih besar dari Ksp teori dan keduanya tidak dapat
dipisahkan.
Contoh
Soal:
Jika diketahui larutan NiCl2 0,001 M; Ksp = 1.10–24 pada pH berapakan NiS
mulai mengendap jika dialiri gas H2S?
Jawab:
[Ni2+][S=] = 1.10–24
[0,001][S=] = 1.10–24
S= = 1.10–21
pS = 23 – 2 pH
21 = 23 – 2 pH
pH = 1