Hubungan antara kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Untuk padatan AxBy yang berada dalam kesetimbangan dengan ion-ion hasil disosiasinya dalam
larutan jenuhnya, berlaku :
AxBy (s) x Ay+ (aq) + y Bx- (aq) Ksp = xx.yy.s(x+y)
sM xsM ysM
Ksp = [Ay+]x . [Bx-]y
Ksp = (x s)x . (y s)y
a. Garam biner, dengan Ksp = s2
s=
b. Garam terner, dengan Ksp = 4s3
s=
s=
Contoh 1:
Mg(OH)2 (s) Mg2+ (aq) + 2 OH-(aq)
s s 2s
s= =s=
Kelarutan dapat dicari dari harga Ksp, dan sebaliknya harga Ksp dapat dicari dari data
kelarutan.
Contoh 2 :
a. Jika Ksp Ag2S = 4 x 10-12, berapakah harga kelarutan (s) dari Ag2S ?
Ag2S 2Ag2+ + S2-
s 2s s
2+ 2 2-
Ksp = [Ag ] [S ]
4 x 10-12 = (2s)2 (s)
4 x 10-12 = 4s3
s= = s = 10-4 mol/L
b. Diketahui kelarutan CaSO4 dalam air sebesar 5 x 10-3 mol/L. Hitunglah harga Ksp
dari CaSO4 tersebut !
CaSO4 Ca2+ + SO42-
s s s
2
Ksp = s
= (5 x 10-3)2
= 25 x 10-6 = 2,5 x 10-5
GREAT SOLUTION
Garam-garam yang terdiri dari ion logam yang sama, seperti AgNO3 , AgCl, Ag3PO4, dan Ag2CrO4 ,
dikatakan mempunyai ion sejenis yaitu ion perak (Ag+).
Apabila ke dalam larutan Ag2CrO4 ditambahkan larutan AgNO3 , garam-garam tersebut akan
terionisasi seperti berikut :
Penambahan AgNO3 memperbesar konsentrasi ion Ag+ dalam larutan. Akibat adanya penambahan
ion sejenis Ag+ memggeser kesetimbangan ke kiri. Akibat pergeseran tersebut, jumlah Ag2CrO4 yang
larut menjadi berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ion sejenis memperkecil kelarutan.
Contoh 1:
Jika diketahui harga Ksp AgI = 10-10. Tentukan kelarutan AgI dalam :
a. Air murni
b. Larutan KI 0,1 M
Jawab
a. AgI Ag+ + I-
s s s
Ksp = [Ag2+] [I-]
10-10 = s . s
s= = 10-5 mol/L
b. KI K+ + I-
0,1 M 0,1 M
Ksp = [K+] [I-]
10-10 = s . 0.1 M
s= = 10-9 mol/L
Jadi penambahan KI akan mengubah kelarutan dari 10-5 M menjadi 10-9 M (kelarutan
semakin kecil)
GREAT SOLUTION
4. PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN
Harga pH dapat digunakan untuk menghitung Ksp dari suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya harga
Ksp suatu basa yang sukar larut dapat digunakan untuk menentukan pH larutan.
L(OH)X LX+ + X OH-
Ksp L(OH)X = [LX+] + [OH-]X
Contoh 1:
Berapa besarnya kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang mempunyai pH = 12?
Jawab
pH = 12, pOH = 2
[OH-] = 10-2
Ksp = [Mg2+] [OH-]2
2 x 10-12 = s . (10-2)2
s= = 2 x 10-8 mol/L
Contoh 2:
Ke dalam satu liter larutan 0,001 M MgCl2 dimasukkan NaOH pekat tetes demi tetes.
Tentukanlah pH larutan saat dalam larutan ini mulai terlihat endapan putih Mg(OH)2. Ksp
Mg(OH)2 = 9 x 10-12 dan volume dianggap tetap.
Jawab
Mg(OH)2 Mg2+ + 2 OH-
0,001 0,001 0,002
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2
9 x 10-12 = 0,001 [OH-]2
[OH-]2 = 9 x 10-9
[OH-] = 9,5 x 10-5
pOH = - log 9,5 x 10-5
= 5 –log 9,5
pH = 14 – (5 –log 9,5) = 9 + log 9,5
GREAT SOLUTION
5. PERKIRAAN PENGENDAPAN
Perkiraan terjadinya pengendapan dengan membandingkan nilai Ksp dengan Qsp (hasil
kali konsentrasi awal ion-ion yang terionisasi sempurna dalam larutan)
Rumus Qsp sama dengan Ksp.
Ketentuan pengendapannya adalah sebagai berikut:
a. Jika Qsp > Ksp, maka larutan lewat jenuh (terbentuk endapan)
b. Jika Qsp < Ksp, maka larutan belum jenuh (tidak terbentuk endapan)
c. Jika Qsp = Ksp, maka larutan tepat jenuh (mulai endapan)
Contoh 1:
Dalam suatu larutan terdapat CaCl2 dan BaCl2 masing masing 0,01 M. Larutan ini ditetesi sedikit
demi sedikit Na2SO4. Anggap volume larutan tidak berubah dengan penambahan Na2SO4 0,01 M
tersebut. Ion manakah yang akan diendapkan terlebih dahulu? (Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6 dan Ksp
BaSO4 = 1,1 x 10-10)
Jawab :
Reaksi yang terjadi adalah :
CaCl2 + Na2SO4 → CaSO4 + 2 NaCl
BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2 NaCl
Garam yang diperkirakan akan mengendap adalah CaSO4 dan BaSO4 (Jika tidak tahu menentukan
garam mana yang akan mengendap maka lihat saja data Ksp nya)
Harga Qsp untuk CaSO4 akan sama dengan BaSO4 karena memiliki konsentrasi sama yaitu 10-4.
Dari hal ini dapat diambil kesimpulan:
Karena Qsp > Ksp CaSO4 dan Ksp BaSO4 , maka kedua garam akan mengendap
Yang mengendap dahulu adalah yang Ksp nya paling kecil yaitu BaSO4 (ion Ba2+)