Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya, kami dapat
menyusun bahan ajar modul kesetimbangan kimia untuk tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA), yakni mata pelajaran Kimia. Modul yang disusun ini menggunakan model
problem based learning (PBL). Modul ini telah disesuaikan dengan kurikulum 2013.
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMA adalah modul, baik modul
manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Nasional (SKN). Dengan modul ini, diharapkan digunakan sebagai sumber
belajar pokok oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar dalam dunia
pendidikan.
Modul merupakan salah satu media yang sesuai dan tepat untuk mencapai
suatu tujuan tertentu pada setiap pembelajaran. Bagi peserta didik, selain dapat dipakai
sebagai sumber belajar, modul juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan tertentu. Bagi sekolah menengah atas, modul merupakan
media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat
informasi, dan mudah dipahami oleh siswa sehingga proses pembelajaran yang
tepat guna akan dapat dicapai.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta didik
SMA untuk mata pelajaran Kimia atau praktisi yang sedang mengembangkan
modul pembelajaran untuk SMA.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kesetimbangan Kimia
A. Kesetimbangan kimia 1
3. Tetapan Kesetimbangan 8
a. Nilai Kc Untuk Kesetimbangan homogen 8
b.Nilai Kc untuk kesetimbangan heterogen 9
iii
UJI PEMAHAMAN KONSEP 38
DAFTAR PUSTAKA 42
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran 3.8 Menentukan hubungan antara
agama yang dianutnya pereaksi dengan hasil reaksi dari
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku suatu reaksi kesetimbangan dan
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli melakukan perhitungan
(gotong royong, kerjasama, toleran, berdasarkan hubungan tersebut
damai), santun, responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian 3.9 Menganalisis faktor-faktor yang
dari solusi atas berbagai permasalahan mempengaruhi pergeseran arah
dalam berinteraksi secara efektif dengan kesetimbangan dan penerapannya
lingkungan sosial dan alam serta dalam dalam industri
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia 4.8 Mengolah data untuk menentukan
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan nilai tetapan kesetimbangan suatu
menganalisis pengetahuan faktual, reaksi
konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 4.9 Merancang, melakukan, dan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, menyimpulkan serta menyajikan
budaya, dan humaniora dengan wawasan hasil percobaan faktor-faktor yang
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, mempengaruhi pergeseran arah
dan peradaban terkait penyebab fenomena kesetimbangan
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta
iv
mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
TUJUAN PEMBELAJARAN
v
vi
INTI MATERI
Kesetimbangan Dinamis
Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan kimia
Tetapan kesetimbangan
Hubungan Kuantitatif pereaksi dan hasil reaksi
Reaksi kesetimbangan di industri kimia
KATA KUNCI
Arah reaksi
Asas Le Chartelier Produk
Kesetimbangan Dinamis Reaksi Searah
Kesetimbangan Homogen Reaksi Bolak Balik
Kesetimbangan Heterogen Reaksi Kesetimbangan
Tetapan Kesetimbangan
vi
vii
Kesetimbangan Kimia
viii
A. KESETIMBANGAN KIMIA
1. Konsep Kesetimbangan Dinamis
Dikelas X, sudah dipelajari berbagai macam reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut
merupakan reaksi kimia yang berlangsung untuk mendapatkan produk ( hasil reaksi ) saja
dan tidak dapat menghasilkan reaktan ( pereaksi ) kembali. Jenis reaksi tersebut merupakan
jenis reaksi satu arah ( irreversible ).Ciri-ciri reaksi satu arah adalah sebagai berikut:
1. Reaksi ditulis dengan satu anak panah ( ).
2. Reaksi berlangsung tuntas.
3. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.
4. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi dengan HCl membentuk NaCl dan air.
NaCl dan H2O tidak dapat bereaksi kembali menjadi NaOH dan HCl.
Sedangkan pada reaksi kesetimbangan dapat terjadi reaksi dua arah ( bolak-balik /
reversible ). Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut:
1. Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan ( )
2. Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari reaktan dan dari produk.
3. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju.
4. Reaksi ke arah kiri adalah disebut reaksi balik.
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil percobaan
menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada
umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama.
Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu.
Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai
akhirnya menjadi konstan. Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua
proses yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi
tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Sebagai contoh keadaan kesetimbangan dinamis, kita perhatikanreaksi penguraian
(dissosiasi) gas N2O4 sebagai berikut :
Andaikan sejumlah mol gas N2O4 dimasukkan ke dalam suatu bejana tertutup.
Mula-mula dengan segera gas N2O4 yang tidak berwarna tersebut terurai menjadi NO2
yang berwarna merah coklat. Akan tetapi setiap dua molekul NO2 dengan
mudah bergabung menjadi molekul zat N2O4 kembali. Mula–mula laju reaksi
disosiasi N2O4 berlangsung relatif lebih cepat daripada laju reaksi pembentukan N2O4.
Namun laju reaksi pembentukan N2O4 juga makin lama makin bertambah besar sesuai
dengan pertambahan jumlah NO2 yang terbentuk. Pada suatu saat laju reaksi disosiasiN2O4
sama dengan laju reaksi pembentukan N2O4, maka Keadaan inilah yang disebut
Keadaan kesetimbangan.
9
Proses penguraian yang dibahas di atas, secara diagramatis dapat digambarkan
sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 1.1 berikut :
Pada keadaan kesetimbangan, jumlah molekul NO2 dan N2O4 tetap. Oleh karena itu
ketika keadaan kesetimbangan tercapai tidak terjadi perubahan sifat makroskopis zat. Akan
tetapi reaksi penguraian dan pembentukan N2O4 tetap berlangsung secara terus menerus
tidak kunjung berhenti secara mikroskopis, sehingga reaksi kesetimbangan disebut dengan
kesetimbangan dinamis. Dimana pada keadaan kesetimbangan dinamis, sekalipun secara
makroskopis tidak terjadi perubahan, tetapi secara mikroskopis tetap terjadi perubahan
yang terus-menerus.
Soal latihan
1. Jelaskan perbedaan antara reaksi tidak dapat balik (irreversible) dan reaksi dapat balik
(reversible), berikan contoh masing-masing?
5. Berikan contoh reaksi yang termasuk reaksi irreversible dan contoh reaksi reversible
masing-masing tiga!
10
Lembar Kerja siswa
Jika kita membandingkan air hingga di bawah suhu 0°C, air itu akan membeku. Sebaliknya
jika es dipanaskan di atas suhu 0°C, es akan mencair. Perubahan air menjadi es atau
sebaliknya merupakan contoh perubahan fisis yang dapat berlangsung bolak balik.
Sekarang, marilah kita perhatikan satu contoh perubahan kimia, misalnya apakah abu hasil
pembakaran kertas dapat berubah menjadi kertas seperti semula? Pengalaman mengatakan
bahwa hal itu tidak dapat terjadi, bukan? Apakah ada perubahan kimia yang dapat
berlangsung bolak balik?
b. Bahan
4
2. Cara kerja :
Lakukanlah prosedur percobaan di bawah ini secara berurutan untuk
mengumpulkan data yang sesuai untuk pemecahan masalah dan mencapai
tujuan dari percobaan yang dilakukan.
Catatlah data hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan!
a. Ukurlah 25 mL kalium kromat, lalu masukkan ke dalam labu erlenmeyer.
b. Tambahkan asam asetat tetes demi tetes hingga terjadi poerubahan warna
pada labu erlenmeyer yang telah diisi dengan kalium kromat.
c. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes demi
tetes hingga terjadi perubahan ke warna semula.
3. Hasil Pengamatan :
Berdasarkan hasil percobaan dan data hasil pengamatan serta teori – teori yang
telah dipelajari sebelum melakukan percobaan yang dilakukan melalui diskusi
kelompok analisislah data di bawah ini:
1 Kalium kromat
5. Menarik Kesimpulan :
5
Simpulkan pengertian dari reaksi reversibel sesuai dengan hasil percobaan.
6
2. Jenis – jenis Reaksi Kesetimbangan
Bagan 2.1. Penggolongan reaksi kesetimbangan berdasarkan fasa senyawa yang bereaksi
a. Reaksi Kesetimbangan homogen
Reaksi kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan dimana fasa dari zat-
zat yang bereaksi denga zat-zat hasil reaksi sama, yaitu gas atau larutan.
Contoh:
Kesetimbangan dalam fasa gas :
Kesetimbangan padat larutan, terjadi pada penguraian Barium sulfat dengan persamaan
reaksi :
+ 2-
BaSO4(s) Ba2 (aq) + SO4 (aq)
Soal Latihan
1. Jelaskan perbedaan pokok antara reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen, beri
contoh, masing-masing?
8
3. Tetapan Kesetimbangan
Dapatkah nilai Kc digunakan untuk memperkirakan
perbandingan hasil reaksi dan pereaksi? Semua
masalah ini dapat kita kaji solusinya.
Untuk reaksi kimia pada suhu tertentu, perbandingan hasil kali konsentrasi zat-zat di
ruas kanan dengan hasil kali konsentrasi zat-zat di ruas kiri, yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, akan menghasilkan suatu bilangan yang
tetap (konstan).
Kc =
mA + nB pC + qD
9
Harga tetapan kesetimbangannya:
Kc =
Contoh Soal
Penyelesaian :
a. Kc =
b. Kc =
c. Kc =
Contoh Soal :
Penyelesaian :
1. Kc =
10
2. Kc =
11
Soal Latihan
b. Kc =
3. Mengapa zat padat ridak ikut diperhitungkan dalam reaksi kesetimbangan? Berikan
alasanmu...!
12
4.Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Secara mikroskopis sistem kesetimbangan umumnya peka terhadap gangguan dari
lingkungan ( dari luar). Henri Louis Le Chatelier (1884) berhasil menyimpulkan pengaruh
faktor luar tehadap kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier
sebagai berikut:
Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = - aksi) , jika konsentrasi salah satu
komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem akan
menambah komponen itu. Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi terhadap
kesetimbangan berlangsung sebagai berikut.
Contoh :
3+ -
Ion besi (III) (Fe ) berwarna kuning jingga bereaksi dengan ion tiosianat (SCN ) tidak
berwarna membentuk ion tiosianobesi (III) yang berwarna merah darah menurut reaksi
kesetimbangan berikut :
3+ - 2+
Fe (aq + SCN (aq) FeSCN (aq)
Kuning-jingg tidak berwarna merah darah
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser dan bagaimanakah perubahan warna campuran
jika :
3+
1. ditambah larutan FeCl3 (ion Fe )
-
2. ditambah larutan KSCN (ion SCN )
-
3. ditambah larutan NaOH (ion OH )
13
4. Larutan diencerkan
14
Jawab :
Azas Le Chatelier : Reaksi = - Aksi
3+
1. Ditambah larutan FeCl3 (ion Fe )
3+
Aksi : menambah ion Fe
3+
Reaksi : mengurangi ion Fe
Kesetimbangan : bergeser ke kanan
2+
Perubahan warna : bertambah merah (karena ion FeSCN bertambah)
-
2 Aksi : menambah ion SCN
-
Reaksi : mengurangi ion SCN
Kesetimbangan : bergeser ke kanan
2+
Perubahan warna : bertambah merah (karena ion FeSCN bertambah)
- 3+
3. Aksi : menambah ion OH . Ion ini akan mengikat ion Fe
membentuk Fe(OH)3 yang sukar larut.
3+ -
Fe (aq) + 3OH (aq) Fe(OH)3 (s)
- 3+
Jadi, penambahan ion OH sama dengan mengurangi ion Fe .
2+ 3+ -
FeSCN (aq) Fe (aq) + SCN (aq)
merah kuning pucat tak berwarna
-
Jika ditambahkan NaSCN pada larutan maka konsentrasi dari SCN
3+ -
akan bertambah. Akibatnya ion Fe akan bereaksi dengan ion SCN dengan persamaan :
2+ 3+ -
FeSCN (aq) Fe (aq) + SCN (aq)
Akibatnya warna merah dalam larutan akan bertambah tua. Jika ditambah H2C2O4
-2 3+ 3+
pada larutan awal ion C2O4 akan berikatan dengan Fe . Akibatnya ion Fe akan
3-
membentuk ion Fe(C2O4)3 yang dapat dilihat dari warna kuning dalam larutan. Persamaan
yang terjadi adalah:
2+ 3+ -
FeSCN (aq) Fe (aq) + SCN (aq)
Efek perubahan konsentrasi pada kesetimbangan dapat dilihat pada Gambar 4.1.
15
Gambar 4.1. Efek perubahan konsentrasi pada kesetimbangan. (a) larutan Fe(SCN)3. Warna
+ 3+
larutan antara merah FeSCN dan kuning Fe . (b) Setelah penambahan NaSCN
kesetimbangan bergeser ke kiri. (c) Setelah penambahan Fe(NO3)3, kesetimbangan
bergeser ke kiri. (d) Setelah penambahan H2C2O4, kesetimbangan bergeser ke kanan.
3-
Warna kuning karena adanya ion Fe(C2O4)3 .
16
Reaksi Pembentukan NO2 dari N2O4 adalah proses endotermik, seperti terlihat pada
persamaan reaksi berikut :
Jika temperatur dinaikkan, maka pada proses endotermik akan menyerap panas dari
lingkungan sehingga membentuk molekul NO2 dari N2O4. Kesimpulannya, kenaikan
temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi endotermik dan sebaliknya
penurunan temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah
reaksi eksotermik.Perhatikan percobaan dalam Gambar 4.2berikut:
a. b.
Gambar 4.2 (a) Dua tabung mengandung campuran gas NO2 dan N2O4 pada saat setimbang. (b)
Ketika salah satu tabung dimasukkan pada air dingin (kiri) warna menjadi bertambah terang,
menunjukkan terbentuknya gas N2O4 yang tidak berwarna. Ketika tabung yang lain dimasukkan
pada air panas (kanan), warnanya menjadi gelap, menunjukkan kenaikan konsentrasi NO2.
17
Gambar 4.3.Pengaruh tekanan terhadap kesetimbangan CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)
Hubungan antara pengaruh tekanan dan volume dengan koefisien reaksi dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Pengaruh Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi. Hal ini berlaku juga untuk
reaksi kesetimbangan. Akan tetapi, Katalis tidak menggeser kesetimbangan melainkan
hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan. Dengan ada atapun tidak ada katalis,
komposisi kesetimbangan akan tetap sama.
18
Soal Latihan
19
Lembar Kerja siswa
Kegiatan Percobaan :
Berdasarkan uraian diatas, rancanglah sebuah percobaan untuk
membuktikan bahwa perubahan suhu dapat mempengaruhi
kesetimbangan berdasarkan alat dan bahan berikut: Percobaan
perubahan suhu
5 Neraca - 1 buah
b. Bahan
Berdasarkan hasil percobaan dan data hasil pengamatan serta teori – teori yang
telah dipelajari sebelum melakukan percobaan yang dilakukan melalui diskusi
kelompok, maka :
3. Pertanyaan
Dari teori yang telah dipelajari berdasarkan diskusi kelompok di kelas, maka
jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat:
Dimana :
Kc1 = tetapan kesetimbangan untuk reaksi pembentukan
21
Kc2 = tetapan kesetimbangan untuk reaksi penguraian
Jika koefisien reaksi kesetimbangan diubah, pangkat konsentrasi juga akan berubah
sebagai berikut.
a) Jika koefisien tersebut dikalikan x, nilai tetapan kesetimbangan menjadi pangkat x.
b) Jika koefisien tersebut dikalikan , nilai tetapan kesetimbangan menjadi akar pangkat
x.
Contoh Soal
1. Pada suhu tertentu, diketahui Kc1 reaksi N2(g) + 3H3(g) 2NH3(g) adalah
16. Tentukan:
a. Kc2 untuk reaksi 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ;
b. Kc3 untuk reaksi N2(g) + H2(g) NH3(g).
Jawab:
Kc1 = =16
a. Kc2 = = =
b. Kc3 = = = =4
Kc =
Jika harga Kc besar,berarti bahwa reaksi kesetimbangan banyak mengandung
produk. Apabila harga Kc kecil, maka reaksi kesetimbangan banyak
mengandung reaktan.
Qc =
Dalam hal seperti ini, arah reaksi dapat ditentukan dengan memeriksa nilai
kuotion reaksi (Qc). Kuotion reaksi (Qc) dan Kc adalah sama-sama hasil bagi
antara konsentrasi produk dan reaktan.Perbedaan Qc dengsn Kc yaitu Kc
diperoleh dari konsentrasi zat pada keadaan setimbang, sedangkan Qc
diperoleh dari konsentrasi zat pada keadaan apapun.Untuk menentukan arah
reaksi dalam mencapai kesetimbangan kita dapat membandingkan nilai Qc dan
Kc.
Jawab :
Kc =
8
4,1 x 20 =
=
23
2 8 4
[ NH3 ] = (4,1 x 10 ) x (0,01)
= 4,1
= = 2,0
Contoh Soal
1. Diketahui 0,6 senyawa PCl5 dibiarkan terurai sesuai dengan persamaan reaksi
Kc1 = = = 0,8
Dengan diketahuinya Kc1 jumlah Kc2 pada keadaan (2) dapat diketahui. Pada keadaan (2)
sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan terurai. Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol.
Pada suhu yang sama, nilai Kc suatu reaksi tidak berubah sehingga
25
b. Perhitungan Kc untuk reaksi heterogen
Perhitungan Kc untuk reaksi heterogen tidak jauh berbeda dengan reaksi homogen.
Hanya saja kita harus memperhatikan fase zat dalam reaksi sesuai dengan cara penulisan
Kc untuk reaksi heterogen.
Contoh Soal
Maka
Kp =
26
Pada saat kesetimbangan, gas-gas A, B, C, dan D bercampur dalam suatu ruangan
tertentu dan menimbulkan tekanan tertentu. Tekanan tersebut adalah tekanan total yang
ditimbulkan oleh campuran gas-gas tersebut. Disamping itu, masing-masing gas
mempunyai tekanan parsial (tekanan bagian), yaitu tekanan yang ditimbulkan apabila gas
itu sendiri berada dalam ruangan. Jika tekanan total adalah P dan tekanan parsial gas
adalah PA, PB, PC, dan PD, maka:
Ptotal = PA + PB + PC+ PD
Dari persamaan gas ideal, yaitu PV = nRT dapat diartikan bahwa pada volume dan
temperatur tetap, tekanan parsial berbanding lurus dengan jumlah mol. Apabila
mempunyai jumlah mol yang besar, gas tersebut akan mempunyai tekanan parsial yang
besar.
PA = x Ptotal PC = x Ptotal
PB = x Ptotal PD = x Ptotal
Contoh Soal
Jawab:
a. Kp =
b. Kp =
27
c. Kp =
28
2. Diketahui reaksi kesetimbangan
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Jika pada keadaan setimbang tekanan total = 6 atm, tentukan Kp....!
Jawab :
Data yang diketahui berupa persamaan reaksi sehingga untuk menghitung
Kp tidak digunakan perbandingan mol, melainkan perbandingan koefisien.
PH2O=
= × 6 atm = 3 atm
PCO2=
= × 6 atm = 3 atm
Kp = PH2O× PCO2= 3 × 3 = 9
Contoh :
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
Maka tetapan kesetimbangannya:
Kp =
Keterangan:
PHCl = tekanan parsial HCl
PH2 = tekanan parsial H2
PCl2 = tekanan parsial Cl2
Kp =
21
d. Hubungan Tetapan kesetimbangan (Kc) Dengan Tekanan Parsial (Kp)
Tekanan suatu gas sangat bergantung pada jumlah gas dan volume yang
ditempatinya. Hal ini dapat dijelaskan dengan persamaan gas ideal.
PV = n RT
PV = n RT
P =
P = (RT)
= c = Konsentrasi molar
PA = RT
PB = RT
PC = RT
PD = RT
Kp =
=
(p+q)-(m+n)
= Kc (RT)
Δn
Kp = Kc (RT)
22
Keterangan:
Δn = jumlah mol produk – jumlah mol reaktan
-1 -1
R = 0,082 L atm K mol
Contoh Soal
Jawab:
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal5 mol - -
Bereaksi2 mol 2 mol 2 mol
Keadaan setimbang5-2 mol 2 mol 2 mol
Kc = = =
2-1
Kp = Kc (R×T) = Kc × R×T
23
6. Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah reaksi penguraian suatu zat yang menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana. Reaksi disosiasi adalah suatu reaksi setimbang dalam suatu sistem yang
tertutup, dimana suatu zat terurai menjadi beberapa zat. Disosiasi yang terjadi akibat
pemanasan disebut disosiasitermal. Disosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan
berakhir dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi. Besarnya
fraksi yang terdisosiasi dinyatakan oleh derajat disosiasi (α), yaitu perbandingan antara
jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula
atau
Contoh Soal
1. Dalam ruang 1 liter dimasukkan gas PCl5 sebanyak 0,30 mol dan terurai menurut
reaksi kesetimbangan :
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
Setelah mencapai keadaan setimbang terdapat 0,20 PCl3. Tentukan derajat disosiasi
dan persentase PCl5 yang telah terurai !
Jawab:
24
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal 0,30 mol - -
Bereaksi 0,20 mol 0,20 mol 0,20 mol
Keadaan setimbang 0,10 mol 0,20 mol 0,20 mol
= = 0,66
Jadi, drajat disosiasi PCl5 = 0,66 atau = 0,66 %
Soal Latihan
1. Dalam wadah bervolume 1L direaksikan 0,5 mol gas HCl dan 0,5 mol gas O2 sesuai
dengan reaksi berikut.
4HCl (g) +O2(g) 2H2O (g) + 2 Cl2 (g)
Jika dalam keadaan setimbang terbentuk 0,2 mol gas Cl2, hitunglah harga Kc.
2. Dalam wadah bervolume 1 L dimasukkan 0,3 mol gas H2 dan 0,3 mol gas I2 pada suhu
0
400 C sesuai reaksi berikut.
Jika harga Kc adalah 49, tentukan konsentrasi zat dalam keadaan setimbang!
4. Ke dalam wadah bervolume 2 L dimasukkan gas CO, H2O dan CO2 masing-masing
2mol dan terjadi reaksi kesetimbangan.
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
Jika pada keadaan setimbang terdapat 1,5 mol H2, tentukan nilai Kc.
5. Reaksi kesetimbangan
PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g)
Memiliki tetapan kesetimbangan Kc = 0,08
Jika sejumlah gas PCl5 dimasukkan ke dalam tempat tertutup bervolume 1 L dan pada
keadaan setimbang terdapat 2 mol PCl5, tentukan PCl3 pada keadaan setimbang.
26
c. 2HCl(g) H2(g) + Cl2(g)
d. 2C(s) + O2(g) 2CO2(g)
e. 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
8. Pada suhu tertentu gas SO3 terurai sesuai dengan persamaan reaksi
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Jika dimulai dari SO3 dan pada keadaan setimabang perbandingan jumlah mol SO3 :
SO2 : O2 = 3: 4 : 2 , tentukan derajat disosiasi SO3.
KARTU SOAL
1. Ke dalam ruangan tertutup dimasukkan 1 mol 1. 1 mol NH3 dipanaskan pada tekanan tetap 10 atm
gas A dan 1 mol gas B. Setelah bereaksi hingga 300°C, tentukan volume akhir gas tersebut
menurut persamaan: 2A + 3B ⇌ A2B3 dan bila,
dicapai kesetimbangan, masih terdapat 0,25 a. Gas dianggap tidak mengalami disosiasi
mol gas B b. Gas terdisosiasi 25%
Kalau volum ruang 1 dm , maka berapakah
3
2. Reaksi : 2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
tetapan kesetimbangan reaksi tersebut ? memiliki Kc = ¼ pada suhu tertentu. Berapakah
2. Pada reaksi kesetimbangan: 2HI(g ⇌ H2(g +I2(g), jumlah mol O2 yang dicampurkan dengan 4 mol NO
0,1 mol HI di panaskan sehingga terbentuk dalam 1 liter untuk menghasilkan 2 mol NO 2 dalam
0,02 mol I2. Berapakah derajat disosiasi HI? kesetimbangan.
Kartu Soal 17
30
Kartu Soal 7 Kartu Soal 8
31
Kartu Soal 13 Kartu Soal 14
Kartu Soal 17
32
7. Aplikasi Prinsip Kesetimbangan Kimia Dalam Industri
Mungkin tanpa kita sadari, reaksi kesetimbangan terjadi dalam tubuh kita.
Selain itu, prinsip kesetimbangan kimia dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
produksi dalam berbagai industri yang melibatkan reaksi kimia. Apa saja penerapan
kesetimbangan kimia dalam tubuh manusia dan dalam industri? Bagaimana
kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Untuk itu, marilah kita mempelajari materi
ini agar bisa menjawab permasalahan diatas.
Banyak proses industri zat kimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
Agar efesien, kondisi reaksi haruslah diusahakan sedemikian sehingga menggeser
kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Misalnya:
33
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia diberikan pada
Gambar 9.1.
Seperti pembuatan gas NH3, proses pembuatan SO3 juga memerlukan suatu
keadaan optimum agar reaksi selalu berlangsung ke kanan. Katalis yang digunakan adalah
vanadium pentaoksida (V2O5). Asam sulfat yang dihasilkan dari proses ini merupakan
asam sulfat pekat dengan kadar 98%.
34
LEMBAR INFORMASI
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
........................................................................................................................
35
Uji Kepahaman Konsep
A.Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat disertai dengan alasan yang tepat.
1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila....
a. Reaksi ke kanan dan ke kiri telah berhenti
b. Mol pereaksi selalu sama dengan mol hasil reaksi
c. Laju reakis ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri
d. Volume zat pereaksi sama dengan volume zat hasil reaksi
e. Konsentrasi zat pereaksi sama dengan konsentrasi zat hasil reaksi
6. Pembuatan NH3 menurut proses Haber Bosch, sesuai dengan persamaan reaksi
N2(g) + 2H2(g) 2NH3(g); ΔH = -188,19 kJ
Agar reaksibergeser ke arah NH3, perubahan yang benar dari perubahan keadaan
berikut ini adalah....
a. Tekanan ditingkatkan
b. Volume diperbesar
c. Suhu ditingkatkan
d. Konsentrasi N2(g) dan H2(g) dikurangi
e. Di tambah katalis
36
7. Pembuatan asam sulfat dengan cara proses kontak berlangsung eksoterm. Agar
didapatkan hasil yang optimal, harus dilakukan pada keadaan....
a. Suhu rendah, tekanan tinggi, dan diberi katalis
b. Suhu tinggi, tekanan rendah, dan diberi katalis
c. Suhu rendah, tekanan rendah, dan diberi katalis
d. Suhu rendah, tekanan rendah, dan tidak diberi katalis
e. Suhu tinggi, tekanan rendah, dan tidak diberi katalis
9. Pada kesetimbangan
W+X Y+Z
Tetapan kesetimbangan K= 1, dan konsentrasi W sama dengan 2 kali konsentrasi Y.
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi X sama dengan....
a. 4 kali konsentrasi Z
b. 2 kali konsentrasi Z
c. Konsentrasi Z
d. konsentrasi Z
e. konsentrasi Z
10. Dalam wadah 5 liter terdapat 4 mol asam iodida, 0,5 mol iodin, dan 0,5 mol hidrogen
dalam kesetimbangan pada suhu tertentu. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
pembentukan asam iodida dari iodin dan hidrogen adalah....
a. 46 d. 60
b. 50 e. 64
c. 54
11. Dalam suatu bejana yang bervolume 1 L, 4 mol gas NO2 membentuk kesetimbangan
sebagai berikut
2NO2(g) 2NO(g) + O2(g)
Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap, terbentuk 1 mol O2. Nilai kesetimbangan
(Kc) adalah....
a. 0,5 d. 2,0
b. 1,0 e. 4,0
c. 1,5
12. Perhatikan reaksi berikut
A+B C+D
Jika satu mol A dicampur dengan satu mol B dan pada kesetimbangan terdapat 0,2
37
mol A, tetapan kesetimbangan reaksi di atas adalah....
38
a. 0,4 d. 8
b. 1,6 e. 16
c. 4
13. Dalam ruang 2 liter dipanaskan sebanyak 6 mol gas SO3 sehingga terdisosiasi dan
membentuk kesetimbangan dengan persamaan:
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Jika dalam kesetimbangan terdapat gas SO3 dan O2 dalam jumlah mol sama, harga
tetapan kesetimbangan Kc adalah….
a. d. 4
b. e. 8
c. 2
3
14. Sebanyak 22 gram NOBr dimasukkan ke dalam wadah bervolume 1dm , kemudian
dipanaskan dan terurai sesuai reaksi berikut.
2NOBr (g) 2NO (g) + Br(g)
Jika 60% NOBr terurai menjadi gas NO dan Br, besarnya harga Kc adalah....
-3 -2
a. 2,5 x 10 d. 6,75 x 10
-1 -2
b. 1,35 x 10 e. 8,5 x 10
-1
c. 3,75 x 10
15. Dalam ruang 1 liter sebanyak 0,6 mol gas PCl5 dipanaskan menurut reaksi
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
Dalam kesetimbangan dihasilkan 0,2 mol gas Cl2, jika suhu pada ruangan 300K dan
harga R = 0,082 harga Kp adalah….
a. 0,04 atm
b. 0,10 atm
c. 1,64 atm
d. 2,64 atm
e. 6,05 atm
0
16. Di dalam ruang tertutup dan suhu 325 C terdapat reaksi berikut.
2 A(g) + B (g) 2C(g)
Jika Kc = 2,95, besarnya Kp adalah....
a. 0,02 d. 0,06
b. 0,04 e. 0,09
c. 0,05
17. Dalam volume 3 liter terdapat dalam keadaan setimbang 0,05 mol PCl5 , 0,01 mol
PCl3 dan 0,03 mol Cl2 menurut reaksi : PCl5(g) PCl3(g)+Cl2(g).
Derajat disosiasi PCl5 adalah…
a. 1/6
b. 1/5
c. 1/3
d. 2/5
e. 3/5
39
0
18. Sebanyak 4 mol HI dipanaskan dalam ruang bervolume 2 liter pada suhu 127 C dan
terurai sesuai dengan reaksi berikut.
2HI (g) H2(g) + I2(g)
Jika derajad disosiasi HI adalah 0,5 berapakah besarnya harga kp....
a. 0,25 d. 2,0
b. 0,50 e. 4,0
c. 1,50
19. Pertimbangan pemakaian suhu tinggi untuk membuat NH3 menurut proses Haber-
Bosch ialah....
a. NH3 terbentuk sedikit pada suhu rendah
b. Supaya reaksi bergeser ke arah NH3
c. Supaya reaksi berlangsung cepat
d. Mengurangi penggunaan katalis
e. Pembentukan NH3 merupakan reaksi eksoterm
20. Pada suhu 200K harga Kc untuk suatu reaksi kesetimbangan gas
-1 -1
2PQ (g) P2(g) + Q2(g) adalah 473. Jika R= 0,082 atm mol K maka harga
Kp untuk reaksi tersebut adalah....
a. 0,01 d. 473
b. 100 e. 946
c. 236,5
Kesetimbangan
Dinamis :Reaksi Kesetimbangan
yang zat – zatnya terlibat
dalam reaksi memiliki fase
yang sama
Kesetimbangan
Homogen :Reaksi Kesetimbangan
yang zat – zatnya terlibat
dalam reaksi memiliki fase
yang tidak sama
41
DAFTAR PUSTAKA
Adom, A., (2009), Kesetimbangan Kimia: http://andykimia03.blogspot.com/
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Terjemahan Kwee Ie Tjien. Jakarta :
Gramedia
Brady, James E. Dan J.R Holum. 1988. Fundamentals Of Chemistry. Edisi Ke – 3. New York:
John Wiley dan Son, Inc.
Briggs, JGR. 2000.Chemistry For GCE’0’ Level. Singapura: person Education Asia.Pte.Ltd.
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa Indonesia. 2008. Glosarium Kimia. Jakarta:
Balai Pustaka
Kuswati, T.M., ( 2005 ), Sains Kimia Untuk SMA Kelas 2, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Mc. Duell, Bob. 1995. A Level Chemistry. Edisi Revisi. London : Letts Educational.
Mc. Murry, John dan Robert C. Fay. 2011. Chemistry. Edisi Ke – 6. New Jersey : Prentice.
Hall International,Inc.
Prescott, Christoper N. 2003. Chemistry A Course for “0” Level. Edisi ke – 3. Singapura :
Federal Publications. Pte. Ltd.
Suharsini,M., Saptarina, D.,(2007) Kimia dan Kecakapan Hidup, Penerbit Ganeca Exac,
42
jakarta.
Sutresna,N., (2008), Cerdas Belajar Kimia, Penerbit Grafindo media Pratama, Bandung.
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : Penerbit ITB.
Zumdahl, Steven S. 2000. Chemistry. Edisi Ke – 5. New York : Houghton Mifflin Company.
43