4
Pelarut Dalam Ektraksi
Pelarut yang umum digunakan (pelarut
universal) air
Kebanyakan pelarut organik tidak
saling bercampur dengan pelarut air
(immicible) sehingga terbentuk dua
lapisan
Extraksi dilakukan untuk menarik zat
terlarut dari pelarut air ke dalam
pelarut organik
5
Ektraksi Pelarut
Kemampuan ekstraksi tergantung pada
affinitas dan densitas pelarut
Bila affinitas pelarut organik lebih
besar maka zat terlarut akan
berpindah dari air ke dalam pelarut
organik (atau sebaliknya)
Senyawa yg memiliki densitas besar
akan berada di lapisan bawah
6
Konsep Umum
Ekstraksi pelarut (Solvent extraction, SX)
adalah distribusi zat terlarut di dalam dua
larutan (liquid-liquid distribution) pada
larutan yang tidak bercampur bila keduanya
saling bersinggungan
Wadah ekstraktor (separatory funnel)
berisi dua lapisan, yaitu pelarut air (Saq)
dan yang lainnya pelarut organic (Sorg)
Fasa organik umumnya berada di bagian
atas
Senyawa A yg larut dalam satu pelarut,
bila berdistribusi dan mencapai
kesetimbangan, konsentrasi zat terlarut
dalam fasa air adalah [A]aq dan dalam
fasa organik adalah [A]org
7
Pelarut Organik Dalam
Extraksi
Organic solvent Gr. Density safety
Sp.
Chloroform, CHCl3 1,49 1,50 Karsinogenik
Dichlorometane, CH2Cl2 1,325 Mudah menguap
(40oC)&karsinogn
Benzene, C6H6 0,874 Karsinogenik
Toluene, C6H5CH3 0,867
Metil Isobutyl Keton 0,800
(MIBK),
CH3COCH(CH3)2 0,979
TriButyl phosfat (TBP),
(C4H9O)3PO 8
Pelarut Organik
Solvent Specific Solvent Specific
Gravity Gravity
Pentane 0.626 Formic Acid 1.22
Petroleum ether 0.656 1,2-Dichloroethane 1.245
Hexane 0.659 Glycerin 1.261
Heptane 0.684 Carbon Disulfide 1.263
Diethyl Amine 0.707 1,2-Dichlorobenzene 1.306
Diethyl Ether 0.713 Methylene Chloride 1.326
Triethyl amine 0.728 Nitromethane 1.382
tert-Butyl Methyl 0.741 2,2,2-Trifluoroethanol 1.393
Ether
Cyclohexane 0.779 Chloroform 1.498
tert-Butyl Alcohol 0.781 1,1,2-Trichlorotrifluoro- 1.575
ethane
Isopropanol 0.785 Carbon Tetrachloride 1.594
9
Perhatian dalam Ekstraksi
Zat terlarut target (solute) tidak seluruhnya dapat
diekstraksi dalam satu kali ekstraksi, maka untuk
meningkatkan hasil harus dilakukan ekstraksi
beberapa kali
Ekstraksi harus dilakukan di dalam ekatraktor
10
Kesetimbangan Distribusi (KD)
Distribusi zat terlarut di antara dua pelarut
yang tidak saling bercampur akan
berkesetimbangan
S(aq) S(org)
11
Kesetimbangan Distribusi (KD)
Vaq K D .Vorg……………………(8)
1 q 1
K D .Vorg Vaq K D .Vorg Vaq
14
Kesetimbangan Distribusi (KD)
15
Ketentuan
Pada suhu tertentu, perbandingan konsentrasi zat
terlarut pada masing-masing pelarut selalu konstan.
Perbandingan ini disebut sebagai Koefisien distribusi,
KD or K
16
Contoh (K) (lanjutan)
(1) Bila dalam larutan ada senyawa terlarut 30 partikel,
terdistribusi pada volume yang sama anatar pelarut1
dan pelarut2..
17
Contoh (K) (lanjutan)
(3) Bila volume pelarut2 dinaikkan menjadi 200 mL dan
100 mL pelarut1), maka 300 partikel akan terdistribusi
sebagai berikut
19
Efisiensi ekstraksi
Bila dilakukan ekstraksi ke 2 dengan 100 mL
Pelarut2 akan diperoleh 66.6 partikel (≡67
patikel) yang diekstraksi (Gambar 5)
Figure 5
100
100mL 67 100mL
33
20
Efisiensi ekstraski (lanj)
Dengan menggunakan
200 mL pelarut2 senyawa
yg diekstraksi 240
partikel. Satu kali
ekstraksi menggunakan
200 mL dihasilkan 240
partikel
Dalam hal ini masih ada
100 mL pelaru1, yang
mengandung 100
partikel. Kemudian
dilakukan ekstraksi ke
dua dengan 100 mL
pelarut2 dengan K=2,
maka diperoleh lagi
sebanyak 67 partikel
21
Extraction Efficiency (Cont)
23
Extraction Efficiency (Cont)
Semakin banyak jumlah ekstraksi menggunakan
volume yg lebih sedikit akan menghasilkan
senyawa yg terkestraksi lebih banyak
Untuk mendapatkan efisiensi yg maksimum
maka ekstraksi lebih baik dilakukan ekstraksi
berkali-kali menggunakan volume pengekstraksi
lebih kecil
24
Contoh Soal 1
5
VAq 5 100
q ( ) ( )5 0,00098 0,098%
K D .VOrg VAq (3x100) 100
26
Contoh Soal 2
27
Jawaban Soal 2
29
Hukum Distribusi
30
Hukum Distribusi (lanjutan)
32
Hukum Distribusi (lanjutan)
[HB] org 2.K d .[HB] 2 org [HB] org (1 2.K d .[HB] org
D
[HB] aq Ka
[HB] aq K a
[HB] aq (1 )
[H ]aq [H ]
33
Hukum Distribusi (lanjutan)
b) Pada pH 5,0
100
D 5
13 ,3
6 ,5 .10
1
10 5
c) Pada pH 7,0 100
D 5
0 ,15
6 ,5 . 10
1
10 7
36
Ekstraksi Logam
Ekstraksi logam dipergunakan untuk
memisahkan ion logam dari campurannya
Ion logam dalam fasa air dibuat menjadi
kompleks organik (dicelat) menggunakan
ligan organik, kemudian diekstraksi ke dalam
fasa organik
Ligan yang sering digunakan:
Dithizon (diphenylthiocarbazone)
Oxine (8-hydroxyquinoline)
Cufferon 37
Ekstraksi Logam
Ligan organik merupakan asam lemah
monovalen (HL) yang kehilangan proton bila
berikatan dengan ion logam
[H ]aq .[L ]aq
Ka …. (16)
HL(aq) H+ (aq) + L-(aq) [HL]aq
[MLn ]aq
nL-(aq) + Mn+ (aq) MLn(aq) β
[M n ]aq .[L ]n (aq) …… (17)
n
[ML n ]aq .[H ]n
M n n
…… (18)
β.K a .[HL] aq
38
Ekstraksi Logam
Koefisien distribusi ligan pada kedua fasa adalah
[HL]Org
HL(aq) HL(Org) K D,HL …… (19)
[HL]aq
n
[ML n ]aq .[H ]n
Substitusi pr (18) ke (19) M n n
…… (20)
β.K a .[HL] aq
[MLn ]org
MLn(aq) ML (org) KD,ML …… (21)
n
[MLn ]aq
39
Ekstraksi Logam
n
[MLn ]org.[H ]n
Substitusi pr. (21) ke (20) M
KD,MLn .ββ. a .[HL]n aq …… (22)
n
n
n
K D,HL .[ML n ]org .[H ]n
Substitusi pr. (19) ke (22) M n … (23)
K D,ML n .ββ. a .[HL]n org
K EX .[HL] n org
DM …… (26)
[H ]n
42
Aplikasi Ekstraksi Logam
44
Tugas Pribadi 2
Gunakan EBSCO atau Proquest, download 1
jurnal ilmiah internasional (Terbit Tahun 2012-
2014) memuat analisis Ekstraksi pelarut
Buatlah ringkasan artikel tersebut (500-1500
kata) dengan struktur makalah terdiri atas:
• Sampul depan (Judul, Nama dan NIM, Tahun)
• Isi (Pendahuluan, Metode, Hasil, Kesimpulan)
• Lampirkan halaman depan jurnal yg diunduh
di akhir tugas
• Dikumpulkan Minggu ke 6 (Hard Copy)
Hindari plagiarism dan duplikasi dengan
mahasiswa lain (Dianggap nol) 45