[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
1. Tanggal Percobaan
Mulai percobaan :
Selesai percobaan :
2. Tujuan
● Membuat kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
● Mengetahui absortivitas molar dan ∆o (splitting orbital d) dari spektra yang didapat dengan
metoda Uv-Vis.
● Menganalisa sifat-sifat kimia dan fisik kristal yang terbentuk.
3. Dasar Teori
ion/molekul kompleks adalah ion/molekul yang memiliki jumlah ikatan diantara atom-atomnya
lebih daripada yang diharapkan dari aspek valensinya. Misalnya pada [Cu(NH3)4]2+ dan
[Fe(CN)6]3- .Ion Cu2+ bervalensi 2 dapat membentuk ikatan dengan NH3. Ion Fe3+ bervalensi 3
dapat membentuk enam ikatan dengan ion CN-. Molekul NH3, dan ion CN- dinamakan ligan,
sedangkan atom-atom logam dinamakan atom pusat Jadi, ion kompleks dapat berupa kation atau
anion, terdiri dari ion logam dikelilingi sejumlah ligan yang dapat berupa molekul netral atau ion,
dengan syarat mempunyai elektron bebas.
Jika ligan dapat memberikan satu pasangan elektron bebas kepada atom pusat, seperti N dalam
NH3, atau C dalam CN- maka ligan tersebut dinamakan monodentat, ligan yang dapat memberikan
dua pasang elektron pada atom pusat dinamakan ligan bidentat, senyawa yang dibentuk dinamakan
senyawa kelat, sedangkan ligan yang dapat memberikan tiga atau lebih pasangan elektron bebas
kepada atom pusat dinamakan ligan polidentat. (sunarya, 2003)
Kromium (Cr) merupakan unsur transisi yang berwarna keperakan berwujud padatan keras
dengan massa atom relatif (Ar) 52.00, titik leleh 1900°C, titik didih 2640°C dan bisa menyublim
pada suhu 1160°C. Kromium bereaksi dalam larutan hidroklorida dan asam sulfat encer membentuk
garam kromat berwarna biru. Logam Kromium dapat diperoleh dengan cara mengendapkan logam
krom dari oksidanya dan berikatan dengan nitrogen, sehingga biasanya digunakan kromium dalam
bentuk padatan untuk menghasilkan larutan encer atau filtrat yang lebih baik.
Senyawa kompleks kromium yakni heksaureakromium (III) dapat dibuat dengan bukti yang kuat
dimana ikatan koordinasi ion kompleks mengikat ion kromium terhadap atom oksigen bukan dengan
atom oksigen. Kromium Heksa Urea merupakan bentuk senyawa kompleks yang paling kha
[Cr(Ur6)]CI3.3H2O berwarna hijau pucat, merupakan senyawa yang tidak dapat membentuk kristal
kembali (rekristalisasi) oleh air tanpa penguraian.
Heksa urea kromium dapat diperoleh pada proses pembakaran garam kromium yang anaerob, laju
lambat dan terjadi pelepasan atom hidrogen dari air yang berfunngsi sebagai pelarut.
Pada pembuatan kompleks ini [Cr(Ur6)]CI3.3H2O, mereaksikan kristal asam oksalat, air hangat,
asam hidro klorat dengan kromium trioksida menghasilkan kromat klorida CrCl3 dengan persamaan
reaksi :
2CrO3 + 3H2C2O4.2H2O + 6HCl <-> 2CrCl3 + 6CO2 + 12H2O
Reduksi CrCl3 menghasilkan kompleks Cr(4H2O.Cl2)Cl, kemudian CrCl3.6H2O yang telah
dilarutkan dalam HCl dan direaksikan dengan urea dengan persamaan :
CrCl3.6H2O + 6CO(NH2) —H+--> [Cr(ur)6]Cl3.3H2O + 3H2O.
(Tim Praktikum Kimia Anorganik, 2008)
4. Alat dan Bahan
● Alat
Nama alat Jumlah Nama alat Jumlah
Termometer 1 buah
● Bahan
No Nama Bahan Rumus Kimia
2 aquadest H2O(l)
11 Es batu -
12 Garam krosok -
5. Set Alat
● Pembuatan Kristal [Cr(Ur)6]Cl3 . 3H2O
● Uji Kelarutan
*sorry gais itu pembakar bunsen yak bukan spirtus
Gambar 6 set alat pemanasan untuk kristal yang tidak larut
6. Spesifikasi Bahan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Nama Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
I. Pembuatan kristal
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
10. Pralab
1. …
2. ...
11. Dafpus
Tim Praktikum Kimia Anorganik. 2008. Modul Praktikum Kimia Anorganik. Bandung : Departemen
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Sunarya, Yayan. (2003). Kimia Dasar 2. Bandung: Alkemi Grafisindo Press
12. Kolom Pengesahan Pembimbing Praktikum