Anda di halaman 1dari 14

Tujuan Umum: Untuk memahami dasar-dasar di dalam menghitung neraca massa

dan energi. Tujuan Khusus:


- Mengerti dan dapat menerapkan besaran atau satuan pada suatu dimensi.
- Dapat mengkonversi satuan dari suatu sistem unit ke sistem unit lain.
- Dapat menentukan basis perhitungan yang tepat, sehingga mempermudah tahap
perhitungan selanjutnya.
- Mengenal berbagai sifat fluida sehngga mampu menyelesaikan berbagai kasus
meskipun menggunakan fluida yang berbeda.
Dimensi adalah cara menyatakan dimensi-dimensi tersebut seperti feet dan
centimeter untuk panjang, jam, dan detik untuk waktu. Memberikan satuan pada
besaran-besaran yang pada dasarnya bukan tak bersatuan adala penting sekali.
Keuntungannya adalah sebagai berikut:
a. Menghilangkan kemungkinan membolak-balik dari perhitungan.
b. Membuat perhitungan menjadi mudah.
c. Mengurangi atau menghemat waktu dalam penyelesaian suatu problem.
d. Memungkinkan untuk memehami persoalan secara logis, bukan dengan cara
mengingat rumus dan memasukkan besaran-besaran pada rumus tersebut.
e. Menunjukkan arti fisis dari besaran yang digunakan

Untuk menyelesaikan suatu perhitungan akan banyak membuang waktu


dalam merubah suatu sistem unit kedalam sistem unit lain. Oleh karena itu perlu
suatu cara yang sistematis untuk merubah sistem-sitem tersebut sehingga
menghemat waktu dan memperkecil kesalahan. Setelah kita menyelesaikan suatu
perhitungan-perhitungan dengan lengkap, kita harus meneliti apakah kita telah
memakai unit-unit yang sama (kosisten). Konversi dari unit-unit dengan mudah
sekali dikerjakan dengan menjadikan suatu bilangan yang akan kita ubah dengan
suatu unit rasio yang sesuai. Jadi cara perhitungan konversi satuan adalah:
a. Mengetahui factor konversi antar satuan.
b. Menggunakan prinsip manipulasi besaran yang berdimensi.
c. Pembagian besaran dengan satuan yang sama menghasilkan besaran tak
berdimensi.
d. Perkalian antar satuan dimensi yang sama menghasilkan satuan berpangkat

Untuk menyelesaikan perhitungan-perhitungan dalam neraca massa dan


energy diperlukan suatu basis atau patokan yaitu suatu pemilihan reference untuk
mempermudah penyelesaiannya. Biasanya dinyatakan pada salah satu bahan
masuk atau bahan yang keluar. Basis bias berupa periode waktu (jam, menit, atau
detik) atau beupa massa suatu bahan misalnya pound, gram, kg mole dsb. Untuk
lebih mempermudah biasanya diambil unit basis 1 atau 100 lb, 1 lbmole, jam, cuft
dsb. Untuk zat cair dan zat padat apabila analisa massanya diketahui biasanya
dipakai basis 1 atau 100 lb bahan masuk atau keluar. Untuk gas atau uap diambil 1
atau 100 lbmole atau grmole.

Apabila suatu zat berada dalam bentuk gas, maka akan timbul dua macam
persoalan untuk menentukan hubungan antara massa, tekanan, suhu, dan volume.
Jenis pertama adalah menyangkut tiga variable yakni tekanan, suhu dan volume.
Misalnya suatu volume tertentu dari suatu gas berada dalam suhu dan tekanan
tertentu, apabila kondisinya berubah, dua dari variable dalam kondisi akhir sudah
tertentu, maka diperlukan untuk menghitung variable ketiga. Jenis kedua adalah
apabila massa dari zat yang ada dalam bentuk gas dengan kondisi dua variable
yang tertentu, maka variable ketiga bisa dihitung.
Di dalam campuran gas-gas dikenal dua istilah penting, yakni:
a. Teknanan Partiil Adalah tekanan yang akan terjadi oleh komponen gas
tersebut apabila berada sendiri pada volume dan suhu yang sama dalam campuran.
b. Volume Komponen Murni Adalah volume yang akan ditempati oleh
komponen gas tersebut apabila berada sendiri pada tekanan dan suhu yang sama
dalam campuran. Adanya perubahan volume dengan perubahan komposisi pada
absorbsi gas, pengeringan dan beberapa jenis penguapan menyangkut perubahan
komposisi dari campuran gas, kemungkinan ada tambahan dan pengeluaran
sesuatu komponen.
Metode volume komponen murni adalah suatu perhitungan dengan cara
penggunaan volume komponen murni, dimana volume dari setiap komponen ideal
dapat diperoleh dengan menambahkan volume komponen murni dari komponen-
komponennya, serta perhitungan suatu komponen dari campurannya yang akan
mengurangi volume total dari komponen murninya. Untuk syarat tersebut harus
dipenuhi semua volume yang akan ditambahkan atau dikurangi dinyatakan pada
tekanan dan temperature yang sama. Untuk proses yang menangani perubahan
temperature, tekanan dan komposisi dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap
pertama menghitung perubahan komposisi pada temperature dan tekanan awal.
Kemudian untuk perhitungan seluruhnya harus didasarkan pada sejumlah tertentu
komponen yang melalui proses tanpa perubahan massa.
Untuk jenis-jenis tertentu, terutama yang terdapat pada uap-uap
kondensibel, sebaiknya komposisi campuran gas-gas dinyatakan dalam tekanan
partial untuk berbagai komponen. Jadi penyelesaiannya hanya menganggap
perubahan tekanan adalah hasil dari perubahan komposisi. Pengurangan atau
penambahan suatu komponen dalam campuran dianggap sebagai perubahan
partial dari semua komponen lainnya. Volume actual tiap-tiap komponen tersebut
selalu sama dengan volume seluruh campurannya, sehingga volume campuran
dapat ditentukan dengan memakai hukum gas ideal untuk setiap komponen yang
melewati proses yang tidak berubah jumlahnya dan tekanan partial diketahui pada
kondisi awal dan akhir.
Pada dasarnya untuk reaksi atau reaksi metalurgi, mengandung gas-gas baik yang
terdapat pada bahan-bahan yang direaksikan atau yang terdapat pada produk, jumlah dari
gas-gas pada umumnya dinyatakan dalam satuan volume. Hukum gas ideal hanya dapat
dipakai pada kondisi suhu dan tekanan rendah yang sesuai dengan molal volume yang
besar. Pada kondisi molal volume yang rendah gaya tarik menarik antara molekul-
molekulnya akan menjadi besar dan volume yang dihitung memakai hukum gas ideal
akan menjadi besar juga dan untuk beberapa kasus bisa jadi volume yang dihitung 5x
volume aktualnya.
Tekanan uap adalah tekanan keseimbangan pada proses penguapan dan
pengembunan pada suhu dan tekanan konstan. Keseimbangan tersebut adalah keaadaan
dimana tidak terdapat tendensi akan terjadi perubahan yang spontan antar fase cair dan
fase uap dari suatu zat murni. Perbedaan antara gas dengan uap yakni: a. Gas adalah zat
yang berada diatas suhu kritis. b. Uap (vapor) adalah zat yang berada dibawah suhu kritis.
Contoh CO2 pada suhu biasa (dibawah suhu kritis adalah Vapor tapi biasanya dinyatakan
sebagai gas. Uap yang terdapat pada kondisi dimana tekanan partiilnya sama dengan
tekanan uap keseimbangannya disebut Saturated Vapor (uap jenuh). Uap yang tekanan
partiilnya kurang dari pada tekanan uap keseimbanagnnya disebut Superheated Vapor.
Suhu dimana suatu uap adalah jenuh disebut Dew Point atau Saturation Temperature.
Perbedaan antara suhu yang ada dan suhu jenuhnya disebut Degrees of Superheat. Jika
uap jenuh didinginkan atau ditekan akan terjadi pengembunan dan terbentuk uap
basah/Wet Vapor (terdiri dari saturated vapor dan saturated liquid dam keseimbangan dan
fraksi berat dari uap dalam campuran tersebut disebut Quality dari Wet Vapor.
unya tinggi sekali sehngga lintasan energy kinetic dari molekul-moleku melebihi
energy potensial maksimum dar itarik menarik diantaranya, tidak mungkin terbentuk
keadaan cair. Macam-macam critical properties adalah:
-Suhu kritis(TC) : suhu dimana energi kinetic sama dengan energy potensial
maximum.
-Tekanan kritis (PC): tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan suatu gas pada
suhu kritisnya.
-Volume kritis(VC) : volume dalam keadaan kritis. Reduced temperature: rasio
suhu suatu substansi dengan suhu kritisnya.
Reduced ratio:
 Tr = T/TC
 Pr = P/PC
 Vr = V/Vc
- Faktor Kompressibilitas (Z):
Pada gas ideal PV/RT = 1 .
Pada gas nyata Z mendekati 1
Pada beberapa zat cair yang tidak tercampur, kalau dilakukan pencmpuran secara
merata/pengadukan, kemudian didiamkan beberapa saat, maka akan terbentuk beberapa
lapisan pada permukaan tiap-tiap komponen dan akan menguap pada permukaannya yang
berlangsung terus samapai terjadi suatu keseimbangan tekanan partial dariuap-uapnya
diatas permukaan. Beberapa pernyataan menyangkut system diatas adalah:
a. Jumlah tekanan uap yang terdapat pada suatu campuran adalah sama dengan
jumlah dari tekanan uap tiap-tiap komponen pada suhu tertentu.
b. Jika tekanan uap yang dari suatu system sama dengan tekanan total
permukaannya, campuran tersebut akan mendidih dan mengeluarkan uapnya.
c. Tekanan partial tiap-tiap komponen dalam uap sama dengan tekanan uap
dalam keadaan cair.
d. Rasio dari tekanan partial dengan tekanan total sama dengan fraksi atau jumlah
volume, dan dari sini massa dapat dihitung.
Neraca energy adalah persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara
energy masuk dan energy keluar suatu system yang berdasarkan pada satuan waktu
operasi. Ada dua macam proses dalam perhitungan neraca energy:
- Proses alir yaitu bahan masuk dan keluar system secara kontinyu
- Proses batch yaitu bahan masuk dan keluar pada waktu tertentu
Kapasitas panas adalah energy panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu sejumlah
zat sebesar 1oC, o F, K, karena energy bisa dipindahkan dengan cara perindahan panas
dalam suatu proses. Satuan kapasitas panas: kal/g oC, Btu/lbo F, J/g K. Suatu zat pada
berbagai suhu dikatakan dalam keadaan stndart, bila aktivitasnya sama dengan satu.
Aktivitas dengan symbol a diaanggap sebagai koreksi tekanan atau konsentrasi secara
termodinamik. Untuk zat-zat padat murni, cairan dan gas-gas ideal, kondisi standar yang
sesuai untuk zat-zat tersebut adalah 1 atm tekanannya. Untuk gas-gas nyata keadaan
standar tidak sama dengan 1 atm. Entalpi zat-zat dalam keadaan standar ditunjukkan
dengan symbol Ho , sedang ΔH reaksi dimana semua reaktan dan produk pada aktivitas =
1 ditunjukkan dengan symbol ΔH o . Perubahan panas yang menyertai dalam
pembentukan 1 mole suatu zat dari unsurunsur disebut panas pembentukan zat. Panas
pembentkan standar adalah panas pembentukan bila semua zat yang terlibat dalam reaksi
masing-masing aktivitasnya 1.
Panas pembakaran adalah jumlah panas yang dibebaskan permole zat yang
dibakar. Panas pembakaran digunakan secara langsung untuk menghitung panas
pembentukan persenyawaan organic. Jika persenyawaan organic hanya mengandung
unsure-unsur C, H, dan O, maka keterangan yang diperlukan adalah panas CO2 dan
H2O(l)
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS

Kapasitas Produksi : 25.000 Ton/Tahun


Operasi pabrik : 300 Hari/Tahun
Basis : 1 jam operasi
Satuan Massa : KJ (Kilojoule)
Bahan baku : Ammonia,oksigen dan steam
Produk : Asam nitrat
Temperature referensi : 25 C

Panas yang dihitung pada neraca panas ini, meliputi :


a. Panas sensibel, yang dihitung apabila terjadi perubahan temperature

Q = n. Cp. ΔT (Eq. 8.3-2, Felder & Rousseau, 3th)


Dimana :
Q : Panas sensibel yang dihasilkan/dikeluarkan KJ
Cp : Kapasitas panas, KJ/mol.C
n : mol senyawa, kmol
To : Temperatur referensi , 25 C
T : Temperatur senyawa, C
ΔT : T-To
Keterangan :

Cp. ΔT=

=
=

Tabel 3.1 Spesifikasi tangki


penyimpanan

Tangki Penyimpanan Tangki Penyimpanan


Nama Metil Tangki Penyimpanan Metanol
Asam Klorida
Klorida
Kode T-02 T-03 T-01

Menyimpan Asam klorida Menyimpan Metil klorida Menyimpan bahan baku


Fungsi selama 14 hari sebanyak 103.896 kg metanol selama 4 hari
sebanyak 152.140 kg selama 7 hari sebanyak 42.333 kg

Silinder tegak dengan conical


Jenis Spherical Tank Spherical Tank
head
Fase Gas Gas Cair
Jumlah 1 1 1
Kondisi Operasi 30 0C dan 1,9 atm 30 oC dan 2,3 atm 30 oC dan 1 atm
Bahan Stainless Stell SA -240C Stainless Stell SA -240C Carbon Steel SA 283 grade C
Diameter tangki (m) 28,5 23,7 24,53
Tebal dinding tangki (in) 0,4582 0,1292 -
Tinggi Tangki (m) - - 6,85
Course 1 - - 1,37
Course 2 - - 1,23
Course 3 - - 1,1
Course 4 - - 0,95
Course 5 - - 0,81
Course 6 - - 0,67
Tebal Shell (in) Course 7 - - 0,53
Course 8 - - 0,4
Course 9 - - 0,25
Course 10 - - 0,24
Tebal head (in) - - 0,24
Tebal roof (in) - - 1,37
Tinggi roof (m) - - 2,827
Tinggi total (m) - - 9,687
Harga ($) 79011,40417 73058,49023 59529,14019
Tabel 3.2 Spesifikasi separator

Nama Separator 1 Separator 2


Kode SD-01 SD-02
Memisahkan Campuran
Memisahkan campuran uap
uap air yang keluar dari
Fungsi dan cairan yang keluar dari
Kondensor pada suhu 96
Vaporizer pada suhu 86 oC. o
C
Tangki Silinder tegak Tangki Silinder tegak
Tipe
Torisperical Head Torisperical Head
Jumlah 1 1
Diameter (m) 1,3 1,3
Tinggi (m) 4,4 3,4
Tebal head in 0,17 0,17
Tebal shell
1 1
(in)
Harga ($) 9198 16225

Tabel 3.3 Spesifikasi akumulator

Nama Akumulator 1 Akumulator 2


Kode ACC-01 ACC-02
Menampung sementara Menampung sementara
cairan hasil kondensasi CD- cairan hasil kondensasi CD-
Fungsi
02 agar arus refluk dan 03 agar arus refluk dan
distilat MD-01 stabil. distilat MD-02 stabil.
Tipe Tangki silinder horizontal Tangki silinder horizontal
Jumlah 1 1
Carbon Steel SA-212 Grade Carbon Steel SA-212 Grade
Bahan Konstruksi
B B
Diameter (m) 0,7416 1,375
Panjang (m) 4,4505 8,24
Volume (ft^3) 47,7759 458,895
Suhu (K) 266,3100 266,3100
Tekanan (atm) 2,4 2,4
Waktu Tinggal
5 5
(menit)
Tebal shell (in) 0,1874 0,1874
Tebal head (in) 0,1874 0,1874
Harga ($) 6060,1 8224,8
Tabel 3.4 Spesifikasi menara destilasi

Menara Destilasi Menara Destilasi


Nama
1 2
Kode MD-01 MD-02
Memurnikan Memurnikan
produk Metil produk Metil
klorida pada suhu Klorida hasil
Fungsi
265 K dan keluaran MD-01
tekanan pada suhu 290 K
1,934atm dan 2,50 atm
Jumlah 1 1
Suhu (K) 230 294
Puncak
Tekanan
menara 2,15 2,15
(atm)
Suhu (K) 282 340
Kondisi Dasar
Tekanan
Operasi Menara (atm)
2,50 2,5
Suhu (K) 265 290
Umpan Tekanan
1,934 2,4
Menara (atm)
Jumlah plate 23 20
Stage ke-1 dari Stage ke-3 dari
Lokasi umpan masuk
puncak puncak
Tray spacing (m) 0,5 0,5
Diameter (m) 3,4571 4,24
Tebal shell (in) 0,374 0,374
Tebal head (in) 0,4374 0,4374
Tinggi (m) 16,73 17,55
Stainless Steel Stainless Steel
Bahan Konstruksi
SA 167 Grade SA 167 Grade
C C
Harga ($) 162348 173173
Tabel 3.5 Spesifikasi reaktor

Nama Reaktor 1
Kode R-01
Tempat berlangsungnya
reaksi uap metanol dan asam
Tugas
klorida menjadi metil klorida
sebanyak 2187,85444
kg/jam
Tipe Fixed bed
Jumlah 1
Kondisi Adiabatis isotermal
Tekanan (atm) 1,935
Suhu masuk (oC) 105
Suhu keluar (oC) 143
Fase Gas dengan katalis padat
Stainless Steel SA 167 Grade
Bahan konstruksi
C
Tebal dinding (in) 0,25
Tebal head (in) 0,25
Jenis Silika-alumina gel
Bentuk padatan gel silinder
Katalis Densitas
3,98
(gr/cm^3)
Diameter 0,3696
Diameter kolom
2,8
(m)
Tinggi reaktor (m) 3,8439
Harga ($) 20889
11

Tabel 3.6 Spesifikasi Pompa

Nama Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Pompa 6


Kode P-01 P-02 P-03 P-04 P-05 P-06
Mengalirkan bahan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan
Mengalirkan
baku Metanol dari Metanol dari keluaran Reboiler 1 cairan dari keluaran Reboiler
Fungsi cairan dari
tangki truk menuju tangki ke MD-02 sebagai Akumulator 2 2 ke unit
Akumulator 1
tangki penyimpanan recycle kembali ke MD-02 pengolahan
kembali ke MD-
penyimpanan. menuju Vaporizer sebagai recycle limbah
01
Jenis Centrifugal pump Centrifugal pump Centrifugal pump Centrifugal pump Centrifugal pump Centrifugal pump
Kapasitas (gpm) 401 401 801 785 749 549
ID (in) 5,760 5,760 7,624 7,624 7,624 7,624
Ukuran Pipa SCH 80 80 80 80 80 80
NPS 5 5 7 7 7 8
Total head (m) 1,0725 1,0783 2,6073 2,4507 2,6073 2,6073
Daya pompa (HP) 1,476 1,484 3,663 3,663 3,842 3,763
Motor penggerak (HP) 1,84 1,8562 1,84 1,85 2,00 2,04
Putaran spesifik (rpm) 3500 3500 3500 3500 3500 3500
Jumlah 2 2 2 2 2 2
Harga ($) 4760,3 4760,3 4328,4 3787,2 5410,7 3787,2
Tabel 3.7 Spesifikasi blower

Nama Blower 1 Blower 2 Blower 3 Blower 4 Blower 5 Blower 6 Blower 7 Blower 8


Kode B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08
Mengalirkan hasil Mengalirkan hasil
Mengalirkan bahan Mengalirkan HCl Mengalirkan Mengalirkan hasil Mengalirkan cairan
Mengalirkan hasil atas MD-02 ke bawah MD-02
baku HCl dari dari tangki Metanol dari atas MD-01 dari Reboiler 1
Fungsi atas separator 2 tangki ke unit
tangki truk menuju penyimpanan Separator 1 menuju kembali ke reaktor kembali ke MD-
menuju Cooler 1 penyimpanan pengolahan
tangki menuju Heater 2 Heater 1 sebagai recycle 01
produk limbah
penyimpanan.
Jenis Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal
Kapasitas (gpm) 459 360 669 459 559 431 731 549
ID (in) 5,760 5,760 5,760 7,624 7,624 7,624 7,624 7,624
Ukuran Pipa SCH 80 80 80 80 80 80 80 80
NPS 5 5 5 7 7 7 7 7
Total head (m) 2,66 3,07 2,96 4,26 3,24 3,86 2,24 4,74
Daya pompa (HP) 1,656 1,647 2,03 4,87 3,22 3,66 3,87 4,4
Motor penggerak (HP) 1,85 2,00 1,8562 1,84 1,8562 1,84 1,8562 2,00
Putaran spesifik (rpm) 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500
Jumlah 2 2 2 2 2 2 2 2
Harga ($) 3570,7 3462,5 3570,7 3029,6 4977,8 5194,3 5194,3 3029,6
Tabel 3.8 Spesifikasi alat heat exchanger shell and tube

Luas
Ud Uc Rd
Nama Kode Fungsi Bahan Tekanan (atm) Transfer Jumlah Harga ($)
panas (ft^2) (Btu/jam.ft^2.F) (Btu/jam.ft^2.F) (jam.ft^2/Btu)
Memanaskan dan menguapkan
umpan metanol dari tangki Carbonsteel SA
Vaporizer 1 VP-01 1 621,778 99,009 647,277 0,0086 1 36475
dengan menggunakan pemanas 283 Grade C
steam
Memanaskan dan menaikkan
suhu Metanol dari suhu 65 oC Carbonsteel SA
Heater 1 HE-01 1,935 218,322 8,581 23,357 0,077 1 12772
ke 105 oC sebanyak 10752 283 Grade C
kg/jam
Memanaskan dan menaikkan
Carbonsteel SA
Heater 2 HE-02 suhu HCl dari suhu 30 oC ke 10 780,596 9,628 34,554 0,07 1 44160
105 oC sebanyak 11 kg/jam 283 Grade C
Mengembunkan sebagian gas
Stainless
yang keluar dari reaktor dengan
Kondensor 1 CD-01 Steel SA 167 1,935 12973,166 172,105 264,239 0,00203 1 130098,23
cooling water bersuhu 415-352
Grade C
K
Mengembunkan hasil atas dari
MD-01 dengan media pendingin Carbonsteel SA
Kondensor 2 CD-02 2,2 1845,34 79,917 2437,574 0,0121 1 91567
cooling water bersuhu 305-318 283 Grade C
K
Mengembunkan hasil atas dari
MD-02 dengan media pendingin Carbonsteel SA
Kondensor 3 CD-03 2,2 6215,299 149,954 299,818 0,0033 1 99143,077
Cooling water bersuhu 305-318 283 Grade C
K
Menguapkan sebagian hasil
Carbonsteel SA
Reboiler 1 RB-01 bawah keluaran MD-01 dengan 2,5 4533,7255 99,99 528,23 0,0081 1 110940,67
283 Grade C
menggunakan pemanas steam
Menguapkan sebagian hasil
Carbonsteel SA
Reboiler 2 RB-02 bawah keluaran MD-02 dengan 2,5 5902,73 99,941 429,506 0,0077 1 118841,81
283 Grade C
menggunakan pemanas steam
Mendinginkan hasil atas
Carbonsteel SA
Cooler 1 CL-01 separator 2 sebanyak 1,935 7035,058 120,424 274,557 0,00466 1 120140,63
283 Grade C
80 kg/jam
Lanjutan Tabel 3.8

Shell side Tube side


Nama Pres. Drop Panjang Pres.drop
Hot/cold Fluid Suhu (oC) ID (in) Pass Baffle (in) Hot/cold Fluid Suhu (oC) OD (in) Pass BWG Jumlah Pitch
(Psi) (ft) (Psi)
Vaporizer 1 Cold metanol 30-65 25 1 6 2,82 Hot Steam 160 0,75 1 16 17 200 0,9375 0,0897
Heater 1 Hot steam 291-335 15,5 1 7,6 0,00017 Cold Gas metanol 65-105 0,75 1 16 17 81 4 21,616
gas asam
Heater 2 Hot steam 291-335 25 1 12,5 0,00017 cold 30-105 0,75 4 16 11 413 1 1,30958
klorida
cooling gas keluaran
Kondensor 1 Cold 30-100 50 1 24 8,097 hot 143-195 0,75 1 16 17 3600 1 0,0019
water reaktor
cooling gas keluaran
Kondensor 2 cold 30-45 15,25 1 7,625 9,2932 hot (-40) - (-6) 1 2 16 17 160 1,25 0,1574
water MD-01
cooling gas keluaran
Kondensor 3 cold 30-45 15,25 1 7,625 0,992 hot 225-70 1,5 1 18 17 160 1,25 2,681
water MD-02
Hasil bawah
Reboiler 1 cold 10-107 21,25 1 10,625 0,9054 hot steam 260 1 2 16 17 96 1,25 0,4929
MD-01
Hasil bawah
Reboiler 2 cold 68-107 13,25 6,626 1 0,0691 hot steam 260 1 1 16 25 940 1,25 0,2458
MD-02
Dowtherm Gas keluaran
Cooler 1 cold 30-250 19,25 14,5 1 3,2 hot 260 0,75 5 16 13 1240 1 0,368
RP separator 2

Anda mungkin juga menyukai