Anda di halaman 1dari 18

GAS IDEAL

GAS IDEAL
 Gas ideal adalah suatu gas dimana gaya antar
molekul-molekulnya di abaikan. Hal ini disebabkan
jarak rata-rata antar molekul-molekul gas sangat
jauh dan bekerja pada suhu dan tekanan tertentu.
 Gas ideal digunakan juga sebagai pembanding
terhadap gas nyata atau real gas, untuk
mengetahui perilaku atau properti dari gas nyata.
SATUAN DAN KONSTANTA GAS IDEAL

 Perhitungan gas ideal harus menggunakan satuan


yang konsisten yang dinyatakan dalam bentuk
variable dan konstanta.
 Suhu harus dinyatakan dalam skala absolut. Suhu ini
dapat dinyatakan dalam skala satuan yaitu derajat
celcius dan Kelvin.
 Untuk perhitungan terhadap gas ideal sering
digunakan suatu konstanta gas ideal yang disingkat
R yang dihitung dengan berbagai satuan.
SATUAN DAN KONSTANTA GAS
IDEAL
Satuan R
cm3atm/gmol K 82,06

Atm Liter/gmol C 0,08206


psia inch3/lbmol R 18,51

psia ft3/lbmol R 10,731

Atm ft3/lb mol R 0,7302

Atm ft3/lb mol K 1,314

Lbf ft/ lb mol R 1545

mmHg ft3/lb mol K 998,9

mmHg ft3/lb mol R 554,9

Calori/gmol K 1,986

BTU/lb mol R 1,986


APLIKASI DARI HUKUM GAS IDEAL
Suatu gas ideal dapat dihitung dengan 2 cara untuk menentukan
hubungan antara massa, tekanan, suhu dan volume.
 Cara pertama hanya menggunakan 3 variabel, yaitu tekanan, suhu
dan volume.
 Cara kedua dengan melibatkan berat dari gas, suatu gas
mempunyai berat tertentu dan 2 variabel lain yang diketahui. Dari
kondisi ini dapat dihitung variabel ketiga yang belum diketahui,
atau sebaliknya kita memungkinkan untuk menghitung berat dari gas
dengan kondisi suhu, tekanan dan volume yang diketahui.
 p V = n R T
p = tekanan absolute
V = volume total yang ditempati oleh gas
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas ideal, dengan satuan yang sesuai
T = suhu absolute
KONDISI STANDAR
 Keadaan standar dari suhu dan tekanan tergantung dari volume molal
normal dalam sistem.
 Keadaan nyata volume dari gas tidak hanya tergantung dari banyaknya
gas tetapi tergantung pula oleh suhu dan tekanan.
 Keadaan standart biasanya berada pada 0oC dan tekanan 1 atm.

Sistem T P V
SI 273,15 K 101,325 kPa 22,415 m3/kgmol

Universal Scientific 0oC 760 mmHg 22,415 L/gmol

Natural Gas Industry 60,0oF (15oC) 14,696 psia 379,4 ft3/lbmol


(101,325 kPa)

American Engineering 32oF 1 atm 359,05 ft3/lbmol


PERURAIAN GAS
 Dapat dipastikan bahwa senyawa kimia ketika berwujud gas dan sebagai gas
nyata tidak mengikuti hukum gas ideal.
 Amonium klorida, nitrogen peroksida dan fosfor pentaklorid menunjukkan suatu
penyimpangan. Molekul ammonium klorida dalam keadaan gas dipisahkan menjadi
2 molekul yaitu hidrogen klorida dan ammonia.
 NH4Cl ↔ NH3 + HCl
 NH4Cl dalam wujud gas bukan sebagai gas murni tetapi campuran dari 3 gas,
yaitu NH4Cl, HCl dan NH3.
 Dengan komposisi 2 partikel gas terbentuk dari 1 partikel gas, tekanan, volume
dari gas akan bertambah tetapi tidak ada gas yang keluar dari sistem.
 Deviasi atau penyimpangan dari hukum gas ideal dapat dihitung persentasinya
dari persamaan peruraian gas jika persamaan reaksinya diketahui.
CAMPURAN GAS IDEAL
Ada dua hal penting yang harus dipahami dalam campuran gas, yaitu:
 Tekanan Parsial dan Hukum Dalton
Tekanan parsial (pi) suatu komponen di dalam campuran gas ialah tekanan
yang dilakukan oleh suatu komponen gas apabila berada sendirian di
dalam ruangan yang mempunyai suhu dan volume yang sama dengan
campurannya.
pi = yi Pt
dengan :
pi = tekanan parsial komponen i
yi = mol fraksi komponen i
pt = tekanan total campuran
Dimana: pA + pB + pC + … + … = pt
CAMPURAN GAS IDEAL
 Volume Parsial Hukum AMAGAT
Volume parsial suatu komponen i, vi di dalam campuran ialah volume yang
ditempati oleh komponen i apabila dia berada sendirian di ruangan yang
mempunyai tekanan dan suhu yang sama dengan campuran.
Vi = yi Vt
dengan :
Vi = volume parsial komponen i
yi = mol fraksi komponen i
Vt = volume total campuran
Dimana :
VA + VB + VC + … + … = Vt
CAMPURAN GAS IDEAL
 Soal: Beberapa organisme memiliki kemampuan untuk
hidup dalam suatu larutan yang berisi senyawa-
senyawa organik yang mengandung hanya satu atom
karbon seperti metan atau metanol. Bakteri
methylococcus capsulates dapat hidup pada kondisi
aerobik pada senyawa karbon C-1. Biomassa yang
dihasilkan merupakan sumber protein yang baik untuk
digunakan langsung sebagai makanan ikan atau hewan
lainnya. Pada satu kali proses dihasilkan gas berupa
14% CO2, 6% O2, dan 80% N2 pada kondisi 400oF
dan tekanan 765,0 mmHg. Hitung tekanan partial untuk
setiap komponen tersebut!
Berat Rata-rata molekul dari Campuran
Gas
 Dalam beberapa proses ada campuran gas yang
tidak mengalami perubahan komposisi dan berat.
 Contohnya pada proses kering (dry process) udara
membawa uap , dalam proses tersebut tidak terjadi
perubahan komposisi atau berat.
 Berat rata-rata molekul dihitung dengan
menggunakan satuan molal dari campuran sebagai
basis perhitungan. Banyaknya berat dari unit molal
ini akan dihitung berat rata-rata molekulnya.
Berat Rata-rata molekul dari Campuran
Gas
 Soal: Hitunglah berat rata-rata molekul dari gas buangan yang
mempunyai komposisi volume:
CO2 13,1 %
O2 7,7 %
N2 79,2 %
100,0 %
Penyelesaian :
Basis : 1 gmol dari campuran
CO2 = 0,131 gmol = 5,76 g
O2 = 0,077 gmol = 2,46 g
N2 = 0,790 gmol = 22,18 g
Berat 1 gmol = 30,40 g
Jadi berat rata-rata molekulnya 30,40 gram.
Densitas Campuran Gas
 Jika komposisi dari campuran gas diberikan dalam
molal atau satuan berat, densitas dapat ditentukan
dengan persamaan:
m
ρ
V
Dimana volume,suhu dan tekanan ditentukan pada
keadaan standar.
Contoh Soal
Udara diasumsikan mengandung 79%-volum N2 dan 21%-volum O2.
Hitung densitas udara tersebut dalam gram/L pada temperatur 70oF
dan tekanan 741 mmHg
Penyelesaian:
Basis: 1 gram-mol udara
O2 = 0,21 gmol = 6,72 g
N2 = 0,79 gmol = 22,1 g
= 28,82 g
V1 (SC) = 22,41 L
V2 = V1 x (P1/P2) x (T2/T1)
= 22,41 x (760/741) x (530/492)
= 24,8 L
Densitas= m/V = 28,82/24,8 = 1,162 g/L
Komposisi Gas Dasar Kering dan
Gas Dasar Basah
 Analisis volumetrik dari gas ditunjukkan oleh komposisi
persentase dari campuran. Prosedur ini harus diikuti karena
air-uap terdiri dari gas dan tidak ada penyimpangan
perhitungan terhadap gas ideal untuk proses gas dasar
kering.
 Perhitungan gas dasar basah selalu terjadi pada larutan
yang akan berubah fasa menjadi uap (saturated).
 Setiap analisis sample yang dihitung diukur pada tekanan
total dan komposisi cair-uap yang sama. Jika campuran
terdiri dari sample gas yang diinginkan, perhitungannya
menggunakan proses pemisahan tahapan fasa, contohnya
menggunakan perhitungan dew point.
PERUBAHAN VOLUME DAN PERUBAHAN
KOMPOSISI
 Pada proses absorpsi gas, pengeringan dan evaporasi terjadi
perubahan komposisi dari campuran gas. Pada proses pengeringan
aliran udara mengambil oleh uap air. Pada scrubbing gas batu
bara, ammonia dihilangan dengan dialirkan udara panas.
 Dari kasus di atas dapat ditentukan hubungan antara volume awal
dan volume akhir dari campuran dan volume dari material yang
hilang atau yang ditambahkan dalam campuran dari suatu proses.
 Keadaan tersebut akan melibatkan perubahan suhu, tekanan dan
komposisi.
 Perhitungan dilakukan dengan satuan molal atau berat sebagai
satuan asumsi/basis. Jika beberapa satuan yang tidak diketahui
dalam perhitungan, satuannya akan sama dengan basis
perhitungan. Pada akhir perhitungan konversi dari satuan molal atau
berat ke satuan volume pada kondisi temperature dan tekanan
tertentu.
Metode Volume Komponen Murni
 Metode untuk menghitung volume adalah dengan
metode volume komponen murni. Volume dari
beberapa campuran ideal akan didapat volume
komponen murni masing-masing komponen.
 Jika suatu proses yang berhubungan deangan suhu,
tekanan dan komposisi dalam perhitungan terbaik
dilakukan dengan 2 langkah.
 Pertama, perubahan komposisi pada kondisi awal
dimana suhu dan tekanan mempunyai nilai tertentu,
selanjutnya perhitungan dilakukan dengan dasar
bahwa selama proses tidak terjadi perubahan massa.
Metode Tekanan Parsial
 Pada proses yang melibatkan gas, perhitungan yang
menunjukkan komposisi dari campuran gas dalam
bentuk tekanan parsial dari beberapa komponen.
 Penambahan atau pengurangan komponen dari suatu
campuran hanya menghasilkan perubahan tekanan
parsial dari semua komponen.
 Volume yang ditempati setiap komponen akan selalu
sama dalam campuran dan akan dihitung dengan
penerapan hukum gas ideal untuk beberapa komponen
selama proses dan tekanan parsial harus diketahui
untuk kondisi awal dan kondisi akhir.

Anda mungkin juga menyukai