Anda di halaman 1dari 39

Properties of Gases

Kimia Dasar I (CH1101)


2020-2021
Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-Lussac, dan
hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam perhitungan
terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam menjelaskan
hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata dan gas
ideal.
Sifat Gas Pada Tingkat Molekuler

Padat Cair Gas

Ordered arrangement, Some disorder, Complete disorder,


Molecules in contact Molecules in contact Molecules not in contact
Sifat Gas Pada Tingkat Molekuler
Sifat Gas

▪ Adanya jarak yang berjauhan antar molekulnya.


▪ Molekul gas bergerak dengan kecepatan tinggi.
▪ Pergerakan gas semakin cepat ketika suhu naik, dan sebaliknya.
▪ Tekanan gas dihasilkan dari tumbukan molekul gas dengan
dinding wadahnya.
Elements that exist as gases

11 elements exist as gases at 25 oC and 1 atmosphere


Substances that exist as gases
at 25 oC and 1 atmosphere
Pressure Measurement of Gas
𝐹𝑜𝑟𝑐𝑒 (F)
Pressure is force per unit area =
𝐴𝑟𝑒𝑎 (A)
Units of Pressure
1 pascal (Pa) = 1 N/m2
1 atm = 760 mmHg = 760 torr
1 atm = 101325 Pa

Measured by: Barometer, manometer


Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-
Lussac, dan hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam
perhitungan terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam
menjelaskan hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata
dan gas ideal.
Hukum Gas
Boyle’s Law

• tekanan (P) vs volume (V)


(temperatur T dan jumlah mol
n yang tetap).

• Saat V turun, maka P naik.


Begitupun sebaliknya!

Boyle’s Law T1 = T2 P1V1 = P2V2


n1 = n2
Hukum Gas
Charles’s Law

• V vs T (pada P dan n tetap)

• Saat T naik, maka V juga


naik. Begitupun sebaliknya!

Charles’ Law P1 = P2 V1 V2
=
n1 = n2 T1 T2
Hukum Gas
Gay-Lussac’s Law

• P vs T (pada V dan n tetap)

• Saat P naik, maka T juga naik.


Begitupun sebaliknya!

Gay-Lussac’s V1 = V2 P1 P2
=
Law n1 = n2 T1 T2
Hukum Gas Gabungan
Boyle’s Law T1 = T2 P1V1 = P2V2

Charles’ Law P1 = P2 V1 V2
=
T1 T2
Gay-Lussac’s V1 = V2 P1 P2
Law =
T1 T2

P1V1 P2V2
=
T1 T2
My Turn
Berapakah tekanan akhir suatu sampel gas N2 dengan volume awal 1050 L,
tekanan awal 730 atm dan suhu awal 25 C jika dipanaskan ke suhu 75 C
dengan volume akhir 1250 L?
Avogadro’s Principle
Pada P dan T tetap, V sebanding dengan n
2H2(g) + O2(g) ⎯⎯→ 2 H2O(g)
Coefficients 2 1 2
Moles 2 1 2
Volumes 2 1 2

Tentukan volume NH3 yang dihasilkan dari reaksi antara gas H2 sebanyak 20 L
dan gas N2 dengan volume berlebih.
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Avogadro’s Principle
• Volume 1 mol gas harus identik untuk semua gas pada P & T yang sama.

• Kondisi standar suhu dan tekanan (STP) = 1 atm & 273,15 K (0.0 °C).

• Pada kondisi STP, 1 mol gas setara dengan 22,4 L (volume molar
standar).
Learning Check:
Berapa liter volume N2(g) pada kondisi STP dari hasil dekomposisi 150 gram
NaN3? Mm NaN3 = 65 g/mol
2 NaN3 (s) → 2Na(s) + 3N2 (g)
Tentukan juga volume N2(g) pada suhu 25 oC dan 1 atm
Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-
Lussac, dan hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam
perhitungan terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam
menjelaskan hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata
dan gas ideal.
Ideal gas

• Volume gas diabaikan terhadap volume wadahnya.

• Tidak ada interaksi antara sesama gas.


Ideal gas
Boyle’s law : V a 1 (at constant n and T)
P
Charles’ law: V a T (at constant n and P)
Avogadro’s law: V a n (at constant P and T)
nT
Va
P
nT nT
V = Constant x = R , R is the gas constant
P P
R = 0,0821 L.atm/mol.K
PV = nRT P = atm
V = Liter
T = Kelvin
Learning Check:
Sampel gas CO2 memiliki volume 26,5 mL pada 20 °C dan 624 torr. Tentukan
mol dan massa CO2 dalam sampel tersebut. Mm CO2 = 44 g/mol. Asumsikan
CO2 sebagai gas ideal. (1 atm = 760 torr)
Your Turn
Berapa volume CO2 yang dihasilkan dari hasil pembakaran 5,60 g glukosa
(Mm: 180 g/mol) pada 37 C dan 1.00 atm:
C6H12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l)

g C6H12O6 mol C6H12O6 mol CO2 VCO2

1 mol C6H12O6 6 mol CO2


5.60 g C6H12O6 x x = 0.187 mol CO2
180 g C6H12O6 1 mol C6H12O6

L•atm
0.187 mol x 0.0821 x 310.15 K
nRT mol•K
V= = = 4.76 L
P 1.00 atm
Determining molar mass of gas

• If you know P, T, V and mass (m) of gas


𝑃𝑉
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 𝑛=
𝑅𝑇

𝒎 𝒎.𝑹.𝑻
𝑴𝑴 = =
𝒏 𝑷.𝑽

𝝆𝑹𝑻
𝑴𝑴 =
𝑷
Your Turn
1. Sampel gas sebanyak 7,52 g dengan rumus empiris NO2 memiliki volume 2 L
pada tekanan 1 atm dan 25 °C. Tentukan massa molar dan rumus empiris dari gas
tersebut.

2. A student allowed some of the gas to flow into a 300 mL gas bulb until the
pressure was 0,9 atm. The sample now weighed 1,45 gram; its temperature was
27 C. What is the molecular mass of this gas?
Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-
Lussac, dan hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam
perhitungan terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam
menjelaskan hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata
dan gas ideal.
Dalton’s Law of Partial Pressure
Tekanan total suatu campuran gas setara dengan jumlah tekanan
parsial masing-masing gas.

Ptotal = Pa + Pb + Pc +   
Mole Fraction and Mole Percents

Fraksi mol (χ): Perbandingan mol suatu komponen dalam campuran


terhadap mol total campuran tersebut.

nA nA
cA = =
n A + nB + nC + × × × + nZ n total

PA nA
cA = =
Ptotal n total
Your Turn
Sebuah sampel gas alam mengandung 8,24 mol gas CH4, 0,421 mol gas
C2H6, dan 0,116 mol gas C3H8. Jika tekanan total campuran gas
tersebut sebesar 1,37 atm, berapa tekanan parsial masing-masing gas?
Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-
Lussac, dan hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam
perhitungan terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam
menjelaskan hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata
dan gas ideal.
Kinetic Theory of Gases
Menjelaskan sifat gas ideal dan perilaku partikel gas secara umum

Postulat teori kinetik gas:

1. Partikel gas sangat kecil jika dibandingkan dengan jarak diantara mereka
sehingga volume partikel gas diabaikan (Vgas  0).

2. Partikel gas bergerak pada arah yang acak dengan kecepatan yang tetap.
Tumbukan partikel gas dengan dinding wadah menyebabkan adanya tekanan
(Number collisions  Pgas).

3. Partikel gas tidak ada interaksi tarikan ataupun tolakan dengan partikel gas
lainnya.
Kinetic Theory of Gases

4. Energi kinetik rata-rata partikel gas proporsional terhadap suhu (in K)

Kinetic Energyavg  TK

3
KEave = RT
2

Saat T naik, KEave naik = Jumlah tumbukan gas dengan dinding


wadah naik, sehingga P naik
Kinetic Theory Explains Gas Laws
Boyle’s Law
JikaV turun, maka P naik (n dan T konstan)
1
P = (nRT )
V

Berdasarkan teori kinetik gas:


• Penurunan V menyebabkan partikel gas
menumbuk dinding lebih sering.
• Menaikkan P.
Kinetic Theory Explains Gas Laws

Gay-Lussac’s Law æ nR ö
P naik ketika T naik (n dan V konstan) P = çç ÷÷ T
èV ø

Teori Kinetik Gas:


• Ketika T naik, energi kinetik meningkat.
• Kecepatan partikel meningkat, gas semakin sering menumbuk
dinding.
• Karena V tetap, maka P naik.
Kinetic Theory Explains Gas Laws

Charles’s Law æ nR ö
V naik ketika T naik (n dan P konstan) V = çç ÷÷ T
èP ø

Teori Kinetik Gas:


• Ketika T naik, energi kinetik meningkat.
• Kecepatan partikel meningkat, gas semakin sering menumbuk
dinding.
• Karena P tetap, maka V naik.
Kinetic Theory Explains Gas Laws

Avogadro’s Law æ RT ö
V naik ketika n naik (P dan T konstan) V = çç ÷÷ n
è P ø
Teori kinetik gas:
• Saat n naik pada T tetap, P juga tetap.
• Jadi V naik.
Capaian
C Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat sifat gas pada tingkat molekuler.
2. Mahasiswa dapat menggunakan hukum gas Boyle, Charles, Gay-
Lussac, dan hukum gas gabungan.
3. Mahasiswa dapat menerapkan hukum gas ideal.
4. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip stoikiometri dalam
perhitungan terkait dengan molekul gas ideal.
5. Mahasiswa dapat menerapkan hukum tekanan parsial Dalton.
6. Mahasiswa dapat menggunakan postulat teori kinetik gas dalam
menjelaskan hukum gas pada tingkat molekuler.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan signifikansi fisik perbedaan gas nyata
dan gas ideal.
Ideal Gas vs Real Gas
Asumsi gas ideal =1. Volume gas diabaikan terhadap volume wadahnya.
2. Tidak ada interaksi antara sesama gas.
Gas Nyata
1. Partikel gas nyata memiliki volume, sehingga menempati ruang.
(Vnyata > Videal)
2. Ada interaksi antara partikel gas yg satu dengan yg lain, sehingga gas nyata
menabrak dinding lebih jarang dibanding gas ideal.
(Pnyata < Pideal)
van der Waal’s equation for Real Gases

æ 2 ö
na
ççP +
è
(
2 ÷
V ø
)
÷ V - nb = nRT a and b are van der Waal’s constants

a — Pressure correction b — Volume correction


• Indicates attractions • Deals with sizes of
between molecules molecules
• Large a means strong • Large b means large
attractive forces molecules
• Small a means weak • Small b means small
attractive forces between molecules
molecules
Your Turn
Tentukan tekanan gas xenon sebanyak 6 mol pada 150 K dalam wadah
4 L dengan menggunakan persamaan gas ideal dan gas nyata.

A. 28.5 atm, 37.4 atm


B. 18.5 atm, 22.3 atm
C. 18.5 atm, 14.9 atm For Xe:
D. 18.5 atm, 17.2 atm a = 4.194 L2mol-2
b = 0.05105 L mol-1
E. 18.5 atm, 12.0 atm

Ideal gas equation overpredicts pressure by 24%


Gas nitrogen (N2) dapat dihasilkan melalui reaksi berikut:
3KOBr + 2NH3 → N2 (g) + 3KBr + 3H2O

a. Berapa mol KOBr yang diperlukan untuk menghasilkan 475 mL gas N2 pada
suhu 27C dan tekanan 1 atm.

b. Jika sebuah tabung dengan volume 4 L mengandung 3 mol O2 dan 5 mol N2,
berapa tekanan total gas dalam tabung tersebut pada 25 C.

c. Jika pada soal b, tabung dipanaskan hingga 80 C. Apakah tekanan gas dalam
tabung akan lebih besar atau lebih kecil dari semula? Jelaskan dengan singkat
dengan menggunakan teori kinetik gas.

Anda mungkin juga menyukai