Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 2


(STK5228)

PERCOBAAN 5
TANGKI BERPENGADUK

DOSEN PEMBIMBING : RIANI AYU LESTARI, S.T., M.Eng.

OLEH :
KELOMPOK XIII (TIGA BELAS)

KHAIRUNNISA APRILIANTI 1910814120004


LIZA HELMALIA LESTARI 1910814220005
MUHAMMAD ZAIDAN NAUFAL 1910814210003

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
ABSTRAK
Proses pencampuran merupakan salah satu proses yang paling penting dan sering
dijumpai dalam dunia industri. Pencampuran merupakan proses mencampurkan satu atau lebih
bahan ke dalam sebuah sistem yang salah satunya adalah melalui tangki berpengaduk. Percobaan
ini bertujuan untuk mempelajari proses pencampuran dalam fluida yang diselenggarakan dalam
system tangki berpengaduk, mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas
pencampuran serta menentukan pola aliran yang terbentuk.pada percobaan dilakukan variasi
pengaduk yaitu propeller, turbin 6 daun datar dan turbin 6 daun miring 45° dengan variasi
menggunakan baffle dengan pengadukan 125 rpm dan 375 rpm. Variasi posisi pengaduk terbagi
menjadi 3, yaitu center, off center serta incline. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil
bahwa pengadukan terbaik dan tercepat terdapat pada posisi pengaduk incline menggunakan baffle
dengan jenis pengaduk daun miring 45°. Pola aliran yang terbentuk pada proses pengadukan tanpa
baffle dan menggunakan baffle pada posisi center, off center serta incline ditunjukkan dalam
sebuah gambar. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengadukan antara lain kecepatan motor,
posisi pengaduk, jenis pengaduk, densitas dan viskositas.

Kata kunci: baffle, viskositas, propeller, tangki, densitas.


PERCOBAAN 5
TANGKI BERPENGADUK

5.1 PENDAHULUAN

5.1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mempelajari proses pencampuran dalam fluida yang diselenggarakan
dalam sistem tangki berpengaduk.
2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas
pencampuran.
3. Menentukan pola aliran yang terbentuk.

5.1.2 Latar Belakang


Proses pencampuran merupakan salah satu proses yang penting dan sering
dijumpai pada dunia industri. Pencampuran merupakan proses mencampurkam
satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga
menghasilkan suatu yang seragam dari beberapa konstituen baik cair – padat,
padat – padat maupun cair – gas. Pada media fase cair, pengadukan ditujukan
untuk memperoleh keadaan yang turbulen (Perangin – angin dkk., 2015).
Pengadukan bertujuan untuk mempercepat proses pencampuran fluida
karena dapat mempercepat terjadinya perpindahan massa dan energy yang berupa
panas. Prinsip kerja tangki pengaduk sendiri adalah mengubah energi mekanis
motor yang memutar shaft impeller menjadi energi kinetik aliran fluida dalam
tangki berpengaduk. Energi kinetik tersebut menimbulkan sirkulasi aliran fluida di
ujung blade impeller sehingga terjadi proses pencampuran (Gustiayu dkk., 2015).
Tangki berpengaduk secara luas banyak digunakan dalam dunia industry.
Pada industri pangan, dibutuhkan pencampuran bahan seperti pencampuran susu
dengan coklat, tepung dengan gula atau CO2 dengan air (Perangin – angin dkk.,
2015). Selain itu, tangki berpengaduk secara luas digunakan untuk proses
pencampuran dua fluida saling bercampur, proses pengadukan padat – cair, serta
pada indutri makanan (Triwibowo dkk., 2017).
5.2 DASAR TEORI

Pendekatan teoritis pada perancangan reaktor kimia telah dikembangkan


secara sistematik dengan mengedepankan seluruh pengetahuan dalam ilmu dasar
dan teknik dalam bidang reaksi kimia. Pada dasarnya, unjuk kerja reaktor yang
sesungguhnya perlu diketahui dan dibandingkan dengan pendekatan teoritis yang
telah dikembangkan, termasuk reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Bagian
utama reaktor alir tangki berpengaduk adalah tangki dan pengaduk. Pada
umumnya reaktor ini dilengkapi dengan saluran masuk dan keluar, penghalang,
dan perlengkapan lain sesuai dengan peruntukannya misalnya tutup, termometer,
dan pemanas dan pendingin (Kundari dkk., 2009).
Side entering tank adalah tangki dengan impeller yang dipasang dari sisi
samping dinding dengan posisi poros impeller yang relatif horisontal. Diamater
untuk side entering tank yang digunakan mempunyai ukuran yang besar untuk
memaksimalkan pencampuran. Untuk jenis-jenis impeller yang digunakan dapat
berupa propeller, inclined fan turbin ataupun hydrofoil. Jumlah impeller yang
digunakan tergantung pada diameter tangki yang digunakan. Kinerja side-
entering tank ditentukan oleh profil aliran (velocity vector) yang dihasilkan, yang
mana velocity vector ini dipengaruhi oleh distribusi konsentrasi dan deadzone
(zona mati). Deadzone (zona mati) adalah daerah yang tidak terpengaruh yang
dihasilkan biasanya tidak lebih dari 1% (Gustiayu dkk., 2012).
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika
fluida dan perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan
bahan yang akan dicampur baik secara horizontal ataupun vertical. Prinsip
pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi- distribusi
atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda. Proses pencampuran
dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk uniform dari beberapa konstituan baik
liquid/ solid (pasta) atau solid/ solid dan kadang liquid-gas (Perangin – angin dkk.,
2015).
Agitator berupa pengaduk biasanya adalah poros penggerak yang di
pasang di pusat dengan unit penggerak dorongan yang di atas pisau impeller
dipasang pada poros. Berbagai macam desain pisau yang digunakan dan biasanya
pisau menutupi sekitar dua pertiga diameter reaktor. Dimana produk kental
ditangani, jangkar berbentuk dayung yang sering digunakan yang memiliki izin
erat antara pisau dan dinding pembuluh. Sebagian besar reaktor batch juga
menggunakan baffle. Ini adalah pisau stasioner yang memecah aliran yang
disebabkan oleh pengaduk berputar. Ini mungkin sudah ditetapkan untuk penutup
kapal atau dipasang pada bagian dalam dinding samping (Marsis dan Saputro,
2008).
Pengadukan bertujuan untuk mempercepat proses pencampuran fluida
karena dapat mempercepat terjadinya perpindahan massa dan energi yang berupa
panas, baik yang disertai reaksi kimia maupun tidak. Biasanya dalam alat tangki
berpengaduk yang merupakan satu sistem pencampuran dapat dilengkapi dengan
impeller dan baffle. Prinsip kerja tangki pengaduk sendiri adalah mengubah energi
mekanis motor yang memutar shaft impeller menjadi energi kinetik aliran fluida
dalam tangki berpengaduk. Energi kinetik tersebut menimbulkan sirkulasi aliran
fluida di ujung blade impeller sehingga terjadi proses pencampuran. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengadukan dalam side - entering tank meliputi kecepatan
putar impeller, geometri tangki, jenis fluida, sifat fluida, jenis impeller, jumlah
impeller, dan letak atau posisi poros impeller (Gustiayu dkk., 2012).
Pada tangki pengadukan terdapat mixing yang mana bertujuan untuk
mengurangi non - keseragaman dalam cairan dengan menghilangkan gradien
konsentrasi, temperatur, dan properti lainnya, yang terjadi di dalam bioreaktor
setiap saat. Hal ini sangat penting bahwa, dalam memperpanjang sangat besar,
memutuskan kinerja bioreaktor. Adapun Reynolds Number pada tangki
berpengaduk, antara rasio dengan gaya inersia terhadap gaya viskositas yang
dapat dirumuskan sebagai berikut (Marsis dan Saputro, 2008):

d2n ƿ
NRe = … (5.1)
µ

Dimana:

NRe : Reynolds Number


d : Diameter (m)

n : Putaran blade (rpm)

ƿ : Massa jenis fluida (massa jenis produk)( kg/m3)

µ : Viskositas dinamik fluida (Viskositas dinamik produk) (kg/m.s)

Power atau besarnya tenaga (P) untuk operasi pengadukan akan mempengaruhi
besarnya gradien kecepatan yang dihasilkan. Bila suatu sistem pengadukan telah
ditentukan nilai gradien kecepatannya, maka tenaga pengadukan dapat dihitung.
Tenaga pengadukan dihasilkan oleh suatu sistem pengadukan, misalnya alat
pengaduk dan kecepatan putarannya, aliran air, hembusan udara, dan sebagainya.
Perhitungan tenaga pengadukan berbeda – beda bergantung pada jenis
pengadukannya. Pada pengadukan mekanis yang berperan menghasilkan tenaga
adalah bentuk dan ukuran alat pengaduk serta kecepatan alat pengaduk itu diputar
(oleh motor), untuk persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:

P 0 ƿ n3 d 5
P¿ …(5.2)
g

Dimana:

P : Power (W)

P0 : Power Number

n : Putaran blade (rpm)

d : Diameter (d)

ƿ : Massa jenis fluida (massa jenis pengaduk) ( kg/m3)

g : Gravitasi bumi (m/s2)

Pada setiap proses melibatkan pencampuran bahan. Hal ini dapat melibatkan
pencampuran bahan kering, bahan basah, atau pencampuran bahan kering dengan
bahan - bahan basah. Jenis-jenis mixer bervariasi sebanyak karakteristik dari
bahan - bahan yang akan dicampur dipasang pada tangki dapat memberikan
pencampuran cairan tipis, sementara lengan ganda mixer dirancang untuk
mencampur bahan-bahan yang sangat kental seperti adonan, atau pigmen.
Besarnya kecepatan (v) dan besarnya tenaga (p) dapat ditunjukkan oleh
persamaan sebagai berikut:

πdn
v¿ …(5.3)
60

vm
P¿ …(5.4)
102

Dimana:

v : Kecepatan (m/s)

p : Power (kW)

m : Massa (kg)

d : Diameter (m)

Anda mungkin juga menyukai