Disusun oleh:
Nurhidayatul Fadila W. (NIM 21030119120008)
1
4. Cairan menjadi gas: penyemprotan dan atomisasi
5. Cairan menjadi cairan: pembubaran, emulsifikasi, dispersi
6. Cairan dengan padatan granular: suspensi padatan, perpindahan massa, dan
pelarutan
7. Menempel satu sama lain dan dengan padatan
8. Padatan dengan padatan: pencampuran bubuk
Interaksi tiga fase, gas, cairan, dan padatan dapat juga terjadi, seperti dalam
hidrogenasi minyak nabati dengan adanya katalis nikel padatan tersuspensi dalam
reaktor yang diaduk secara mekanis dengan percikan hidrogen. Pencampuran
yang melibatkan cairan telah dipelajari secara ekstensif dan paling penting dalam
praktik.
Beberapa proses pencampuran dapat dirancang dengan menggunakan
literatur pencampuran tanpa menggunakan studi eksperimental. Hal ini termasuk
kebutuhan daya agitator, perpindahan panas, pencampuran cair-cair, suspensi
padatan, perpindahan massa ke partikel tersuspensi, dan banyak aplikasi padat-
padat. Namun, banyak aplikasi lain selalu melibatkan pekerjaan eksperimental
yang diikuti dengan peningkatan skala. Ini termasuk cair-cair, gas-cair, dan reaksi
kimia kompetitif cepat. Pemahaman tentang dasar-dasar pencampuran sangat
penting untuk penanganan peningkatan skala yang tepat. Insinyur hari ini
dihadapkan pada tugas berat untuk memisahkan metode desain yang benar-benar
praktis dan segera berguna dari literatur yang tersedia.
2
3
BAB 2
PERUMUSAN MASALAH
4
proses yang kompleks akibat sifat-sifat fisika fluida multifasa dan fenomena
instabilitas aliran.
5
BAB 3
PEMBAHASAN MASALAH
6
Figure 9.2 Mixing impeller: (a) three blade marine propeller; (b)
open straight blade turbine; (c) bladed disk turbine; (d) vertical
curved blade turbine; (e) pitched blade turbine
Sedangkan menurut bentuknya, pengaduk dapat dibagi menjadi tiga
golongan:
1. Propeller
Kelompok ini biasa digunakan untuk kecepatan pengadukan
tinggi dengan arah aliran aksial. Pengaduk ini dapat digunakan untuk
cairan yang memiliki viskositas rendah dan tidak bergantung pada
ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas sirkulasi yang dihasilkan besar
dan sensitif terhadap beban head. Dikarenakan geometrinya, nilai power
consumption dari sebuah propeller akan lebih rendah dibandingkan
pengaduk lain pada nilai bilangan Reynold yang sama. Propeller dapat
digunakan pada operasi berkecepatan tinggi tanpa penggunaan gearbox
sehingga lebih efektif secara biaya penggunaannya karena tidak ada
mechanical loss. Propeller menghasilkan aliran aksial yang memiliki
efek pemompaan yang baik dan menghasilkan waktu pencampuran
yang relatif lebih cepat.
2. Turbine
Pengaduk jenis ini digunakan pada viskositas fluida rendah
seperti halnya pengaduk jenis propeller. Pengaduk turbin menimbulkan
aliran arah radial dan tangensial. Di sekitar turbin terjadi daerah
turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida. Salah satu
7
jenis pengaduk turbine adalah pitched blade. Aliran terjadi pada arah
aksial, meski demikian terdapat aliran yang lemah pada arah radial.
Aliran ini akan mendominasi jika sudut berada dekat dengan dasar
tangki.
3. Paddle / Hydrofoil Impeller
Pengaduk jenis ini sering memegang peranan penting pada proses
pencampuran dalam industri. Bentuk pengaduk ini memiliki minimum
2 sudut, horizontal atau vertikal, dengan nilai D/T yang tinggi. Paddle
digunakan pada aliran fluida laminar, transisi atau turbulen tanpa baffle.
Pengaduk padel menimbulkan aliran arah radial dan tangensial dan
hamper tanpa gerak vertikal sama sekali. Arus yang bergerak ke arah
horisontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke atas atau ke
bawah. Pengaduk jenis ini digunakan pada proses pencampuran, sangat
efisien digunakan viskositas rendah hingga 750000 cps. Juga digunakan
untuk menangani masalah pencampuran pada pencampuran suspensi
padat dengan konsentrasi rendah hingga 65%. Desain ini terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu pisau sempit hidrofoil disebut “soliditas
rendah” hidrofoil, pisau yang lebih lebar disebut “soliditas ringan”, dan
pisau yang paling lebar “soliditas tinggi”. Pengaduk ini mempunyai tiga
blade dengan kemiringan 45o atau 36o.
8
3. Komponen tangensial atau rotasional pada arah melingkar mengikuti
putaran sekitar tangki pengaduk
Komponen radial dan tangensial terletak pada daerah horizontal dan
komponen longitudinal pada daerah vertikal untuk kasus tangkai tegak
(vertical shaft). Komponen radial dan longitudinal sangat berguna untuk
penentuan pola aliran yang diperlukan untuk aksi pencampuran (mixing
action). Pengadukan pada kecepatan tinggi ada kalanya mengakibatkan pola
aliran melingkar disekitar pengaduk. Gerakan melingkar tersebut dinamakan
vorteks.
9
Adalah vorteks yang terbentuk karena adanya gaya luar yang
berpengaruh pada fluida.
2. Vorteks Bebas / Vorteks Tak Berotasi
Adalah vorteks yang terbentuk karena fenomena natural, tidak
terpengaruh oleh gaya dari luar sistem fluida, pada aliran
inkompresibel, umumnya terjadi karena adanya lubang keluar.
Vorteks yang terjadi di permukaan tangki berpengaduk menandakan
seluruh isi tangki bergerak dalam solid body rotation. Jika seluruh fluida
bergerak secara bersamaan, artinya tidak ada pencampuran yang terjadi baik
di arah radial maupun arah aksial.
Vorteks dapat terbentuk disekitar pengaduk ataupun di pusat tangki
yang tidak menggunakan baffle. Fenomena ini tidak diinginkan dalam
industri karena berbagai alasan. Pertama dikarenakan buruknya kualitas
pencampuran meski fluida berputar dalam tangki yang disebabkan oleh
kecepatan sudut pengaduk dan fluida sama. Kedua, udara dapat dengan
mudah masuk kedalam fluida karena tinggi fluida dipusat tangki jatuh
hingga mencapai bagian atas pengaduk. Ketiga, adanya vortex akan
mengakibatkan naiknya permukaan fluida pada tepi tangki secara signifikan
sehingga fluida tumpah. Upaya berikut ini dapat dilakukan untuk
menghindari vorteks, yaitu:
1. Menempatkan tangki pengaduk lebih ke tepi (off-center)
2. Menempatkan tangki pengaduk dengan posisi miring
3. Menambahkan baffle pada dinding tangki
10
power consumption untuk operasi pengadukan skala besar haruslah
mengikutsertakan pertimbangan dari hasil scale up.
Dalam menentukan nilai power consumption dilakukan pendekatan
menggunakan grafik power correlations. Dimana dibutuhkan nilai pitch dari
propeller yang menentukan kurva yang akan digunakan. Pitch dari sebuah
propeller biasanya telah dihitung dalam desain propeller, namun ada cara
untuk menghitung nilai pitch dari propeller yang sudah ada. Pitch adalah
jarak aksial yang ditempuh/diambil oleh propeler pada satu kali putaran
penuh (360). Dalam satu revolusi, propeller akan berpindah dari A ke A',
sejauh P. Apabila silinder dengan radius R tersebut dibentangkan menjadi,
helix yang dibentuk oleh A akan menjadi garis lurus AM yang dapat
digambarkan dengan persamaan:.
P
tanΦ=
2 Πr
Dalam menggunakan grafik nilai pergerakan cairan di dalam tangki
berpengaduk dapat digambarkan dengan bilangan tak berdimensi lain yaitu
bilangan Reynold (NRe). Bilangan Reynold merupakan rasio antara inersia
dengan kekentalan. Bilangan Reynold (NRe) didefinisikan sebagai berikut.
ρN D 2
NRe=
η
Dimana :
NRe=Bilangan Reynolds
kg
η=Kekentalan( )
m.s
kg
ρ=Densitas cairandalam tangki( 3
)
m
N=Putaran pengadukan(Rps)
D=Diameter pengaduk (m)
Selain itu, dibutuhkan nilai bilangan Fraude yang merupakan bilangan
tak bersatuan yang digunakan untuk mengukur resistensi dari sebuah benda
yang bergerak melalui air, dan membandingkan benda-benda dengan ukuran
yang berbedabeda. Bilangan Fraude bukan merupakan variabel yang
11
signifikan. Bilangan ini hanya diperhitungkan pada system pengadukan
dalam tangki tidak bersekat. Pada sistem ini bentuk permukaan cairan dalam
tangki akan dipengaruhi gravitasi sehingga membentuk pusaran vortex)
dimana vortex menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan
gaya inersia. Perhitungan nilai bilangan Fraude dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan berikut.
2
N D
NFr=
g
N=Putaran pengaduk ( Rps)
D=Diameter pengaduk (m)
g=Percepatan gravitasi
( ms )
2
12
Sebuah flat-blade turbe agitator dengan piringan mempunayi 6 bilah
dipasang dalam tanki. Tanki mempunyai diameter Dt = 1 ,83 m, diameter
turbin Da = 0,61 m, Dt = H, dan lebar W = 0,122 m. Tanki mempunyai
empat baffles, masing-masing dengan J = 0,15 m. Turbin dioperasikan pada
90 rpm dan cairan dalam tanki mempunyai viskositas 10 cp dan densitas
929 kg/m.
a) hitung kebutuhan daya, kW dari mixer tersebut
b) untuk kondisi yang sama, kecuali untuk viskositas 100.000 cp, hitung
kebutuhan daya
Penyelesaian:
a) Da = 0,61 m
W = 0,122 m
D = 1,83 m
J = 0,15 m
N = 90/60 = 1,5 rps
kg
ρ=929
m3
kg
μ= (10 cp ) ( 1× 10 )=0,01
−3
=0,02 Pa. s
m. s
13
kg
(b) μ= (10 0.000 cp ) ( 1× 10 )=100
−3
m. s
D2a Nρ ( 0,61 )2 (1,50 ) 929
'
N = ℜ = =5,185
μ 100
Aliran berada pada daerah laminar dengan Np = 14
3 5 3 5 J
P=Np . ρ . N . Da=( 14 )( 929 )( 1,50 ) ( 0,61 ) =3707 =3,71kW (4,98 hp)
s
Penyelesaian:
P1=Np . ρ. N 31 . D 5a1
P1 N 1=P2 N 2
P1 P1 P P2
= = 2=
V 1 π DT 1 V 2 π D3/T 24
3/ 4
( )
2 /3
1
N 2=N 1
R
14
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Agitasi mengacu pada gerakan bahan yang diinduksi dengan cara
tertentu, biasanya dalam circulatory pattern di dalam semacam wadah.
Sedangkan pencampuran/Mixing adalah distribusi acak dari dua atau
lebih fase yang awalnya terpisah hingga dapat melalui satu sama lain.
2. Tangki berpengaduk secara luas digunakan dalam industri untuk
memberikan sirkulasi pada aliran fluida didalamnya. Faktor yang
mempengaruhi proses fermentasi dalam bioreaktor tangki berpengaduk
adalah pengadukan. Pengadukan bertujuan untuk mempercepat proses
pencampuran fluida karena dapat mempercepat terjadinya perpindahan
massa dan energi yang berupa panas, baik yang disertai reaksi kimia
maupun tidak.
3. Aliran yang dihasilkan, pengaduk dapat dibagi menjadi tiga golongan
yaitu aliran aksial, aliran radial, dan aliran campuran.
4. Menurut bentuknya, pengaduk dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu
propeller, turbine, dan paddle
5. Pada dasarnya terdapat 3 komponen yang hadir dalam tangki
berpengaduk yaitu komponen aksial, komponen radial, dan komponen
tangensial.
4.2 Saran
Sebelum merancang agitator yang dibutuhkan dalam suatu proses butuh
pemahaman mendasar mengenai agitasi dan beberapa hal yang
mempengaruhi perancangannya, sehingga dalam perancangan tidak ditemui
kesalahan yang signifikan.
15