1. Tujuan
2. Dasar Teori
Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang
akan menghasilkan produk komersial industri kimia. Contohnya
Pencampuran bahan pewarna dengan bahan pewarna lainnya atau dengan
bahan penolong untuk menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna
yang cemerlang. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat
dengan padat dapat berupa bejana-bejana yang berputar, atau bejana-
bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengkapan pencampur yang
berputar, ataupun pneumatik.
2. Pencampuran bahan cair-gas
Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam
cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan
berbentuk gas. Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi,
Oksidasi cairan oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam
lumpur dalam instalasi penjernih biologis).
3. Pencampuran bahan cair-padat
Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada
pembuatan produk akhir komersial, seringkali cairan harus dicampur
dengan bahan padat. Pencampuran cairan dengan padatan akan
menghasilkan suspensi. Tetapi bila kelarutan padatan dalam cairan
tersebut cukup besar akan terbentuk larutan. Pelarutan adalah suatu proses
mencampurkan bahan padat kedalam cairan.
4. Pencampuran Cair-Cair
Untuk tugas yang sederhana agitator yang terdiri dari satu dayung
datar berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup
efektif. Kadang-kadang daunnya dibuat miring tapi biasanya vertikal saja.
Dayung ini berputar ditengah bejana dengan kecepatan rendah sampai
sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa
adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak miring.
(Penuntun Praktikum, 2012. OTK I, Teknik Kimia, FTI, UMI, Makassar).
Gas dan zat cair yang tidak viskos dapat dicampurkan dengan baik
dengan melewatikannya melalui sepotong pipa kosong atau pipa yang
diperlengkapi dengan sekat. Pencampuran yang lebih sulit bias dilakukan
dengan menggunakan pencampuran tanpa-gerak (motionless mixer), yaitu
suatu peranti yang digunakan secara komersial di mana terdapat berganti-
ganti elemen-elemen yang membagi dan menyatukan kembali bagian-
bagian arus fluida.
2. Memilih pencampuran
Seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada yang
terdapat di dasar tangki atau tidak berada di dasar tangki, selama lebih dari
1 atau 2 detik. Pada waktu keadaan ini baru tercapai, biasanya terdapat
gradient konsentrasi di dalam suspensi itu dan terdapat bagian- bagian
yang mengandung zat cair tanpa susupensi di bagian atas.
4. Suspensi seragam
Pola Aliran
Ada tiga cara untuk mencegah pusaran dan vorteks antara lain ;
dengan:
vs = Kecepatan fluida,
L = Panjang karakteristik,
¿ = Viskositas absolut fluida dinamis,
À = Viskositas
kinematik fluida: À =
¿ / ρ, ρ = Kerapatan
(densitas) fluid
Dalam system pengadukan terdapat 3 jenis bentuk
aliran yaitu laminar, transisi dan turbulen. Bentuk
aliran laminar terjadi pada bilangan Reynold hingga 10,
sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10
hingga 104 dan transisi berada di antara keduanya.
b. Bilangan Fraude
Bilangan tak berdimensi menunjukkan
perbandingan antara gaya inersia dengan gaya
gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
dimana :
Fr = Bilangan Fraude
N = kecepatan
putaran
pengaduk D =
diameter
pengaduk
g = percepatan grafitasi
Bilangan Fraude merupakan variable yang
signifikan. Bilangan ini hanya diperhitungkan pada
system pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada
system ini permukaan cairan dalam tangki akan
dipengaruhi gravitasi, sehingga membentuk pusaran
(vortex). Vortex menunjukkan keseimbangan antara
gaya gravitasi dengan gaya inersia.
Data Pengamatan
Kecepatan Waktu (sec)
2 8,33
3,5 5,61
pikno + NaCl
waktu (menit) Berat pikno + sampel waktu penentuan
(gram) viskositas (sec)
5 47,9286 0,15
10 47,9001 10,16
15 47,9337 0,18
20 47,9339 0,23
25 47,9292 0,35
5 47,9449 0,25
10 47,8273 0,2
15 47,9434 0,23
20 47,9534 0,34
25 47,9459 0,28