Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mixing (Pencampuran)

Pencampuran adalah unit proses yang bertujuan member perlakuan


sedemikian rupa pada dua atau lebih dari dua komponen yang terpisah atau belum
tercampur sehingga tiap partikel dari suatu bahan terletak sedekat mungkin dan
kontak dengan bahan atau komponen lain (Autton, 2012). Sedangkan menurut
lachman, pencampuran merupakan proses yang cenderung mengakibatkan
pengocokan partikel yang tidak sama dalam suatu system. Pencampuran
diperlukan untuk menghasilkan distribusi dari dua atau lebih bahan sehingga
mungkin. Peristiwa elementer pencampuran adalah penyisipan antar partikel jenis
yang satu diantara partikel jenis lain (atau beberapa jenis bahan yang lain) (Volgt,
1994).

Mixing adalah suatu proses pencampuran bahan sehingga dapat bergabung


menjadi suatu homogen ynag bersifat seragam dan memiliki penyebaran yang
sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih komponen yang memiliki sifat yang berbeda.
Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk
atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran
(Hazirur, 2010)

2.2. Jenis-Jenis Pencampuran

1. Pencampuran Bahan Padat-Padat

Pencampuran dua atau lebih dari dua bahan padat banyak dijumpai yang
akan menghasilkan produk komersil industry kimia. Contohnya pencampuran
bahan pewarna dengan bahan pewarna lainnya atau dengan bahan penolong untuk
menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang cemerlang.

2. Pencampuran Bahan Cair-Gas

Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam
cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk
gas. Contohnya, proses hidrogenasi, klorinasi dan fosfogenasi, oksidasi cairan
oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi
penjernih biologis).

3. Pencampuran Cair-Padat
Artinya ciaran dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk
padat, pencampuran tersebut akan menghasilkan suspensi. Tetapi bila kelarutan
padatan dalam cairan tersebut cukup besar akan terbentuk larutan. Pelarutan
adalah suatu proses mencampurkan bahan padat kedalam cairan.

4. pencampuran Cair-Cair

Untuk melangsungkan proses kimia-fisika yang mana prosuk akhir nya


suatu hal yang komersil. Contoh, pembuatan sirup, obat tetes dan larutan injeksi.
Metodenya turbulensi didalam bejana.

5. Pencampuran Gas-Padat

Proses ini jarang dilakukan. Digunakan pada pengangkutan puing secara


pneumatic, pada pembakaran serbuk pemadam api. Metode penting untuk
mencampur gas dengan bahan menggunakan alat penukar bahan padat dan
penyemburan dengan alat semprot.

6. Pencampuran Gas-Gas

Pencampuran ini dilakukan pada pembuatan campuran bahan bakar yang


berbentuk gas dalam alat pembakar dengan gas (misalnya campuran bahan bakar
udara). Metode terpenting untuk mencampur gas dengan gas adalah pencampuran
dengan alat semprot atau infector.

7. Pencampuran Padat-Gas

Proses ini terjadi pada proses pengeringan, pemanggangan ataupun


pembakaran bahan-bahan padat. Bahan padat dialiri, ditembus atau dihanyutkan
oleh gas, disemprotkan atau di fluidisasikan. Alat yang digunakan untuk tujuan ini
seringkali di kenal dengan bejana unggun terdifusikan. (irwansyah, 2016)

2.3. Alat Pencampur Bahan Cair/Liquid

Bahan cair diaduk untuk mencapai beberapa maksud, diantaranya


(McCabe et al, 1985):

a. Mensuspensikan partikel padatan


b. Menggabungkan partikel padatan/bahan cair yang dapat saling bercampur
c. Mendispersikan gas dalam bentuk gelembung halus
d. Mendispersikan bahan cair lain yang tidak dapat bercampur
e. Meningkatkan pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.

Tiga tipe utama impeller adalah propeller (baling-baling), paddles (pedal),


dan turbin. Setiap tipe memiliki banyak variasi dan subtype. Sekalipun masih
terdapat tipe impeller lain yang juga berguna untuk situasi tertentu, akan tetapi
ketiga tipe tersebut mungkin dapat mengatasi 95% masalah pencampuran bahan
cair yang ada. Untuk pencampuran liquid, propeller mixer adalah jenis yang
paling umum dan paling memuaskan. Alat ini terdiri dari tangkin silinder yang
dilengkapi dengan propeller/blades beserta motor pemutar. Bentuk propeller,
impeler, blades didesain sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan
disesuaikan dengan viskositas fluida. Pada jenis alat pencampur ini diusahakan
untuk dihindari tipe aliran monoton yang berputar melingkari dinding tangki,
penambahan sekat-sekat(baffles) pada dinding tangki juga dapat menciptakan
pengaruh pengadukan namun menimbulkan masalah karena sulit dibersihkan
(Anonim, 2014).

2.4. Jenis Pengaduk (Impeller)

Pengaduk dalam tangki memiliki fungsi sebagai pompa yang


menghasilkan laju volumetric tertentu pada tiap kecepatan putaran dan input daya.
Input daya dipengaruhi oleh geometri peralatan dan fluida yang digunakan.
Rancangan pengaduk sangat dipengaruhi oleh jenis aliran, laminar atau turbulen.
Aliran laminar biasanya membutuhkan pengaduk yang ukurannya hamper sebesar
tangki sebesar tangki itu sendiri. Hal ini disebabkan karena aliran lamiar tidak
memindahkan momentum sebaik aliran turbulen. Menurut aliran yang dihasilkan,
pengaduk dapat dibagi menjadi tiga golongan:

1) Pengaduk aliran aksial yang akan menimbulkan aliran yang sejajar dengan
sumbu putaran
2) Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran yang berarah
tangensial mengakibatkan timbulnya vortex dan terjadinya pusaran, dan
dapat dihilangkan dengan pemasangan baffle atau cruciform baffle
3) Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis
pengasuk diatas

Menurut bentuknya, pengaduk dibagi menjadi 3 golongan yaitu:

1. Pengaduk jenis baling-baling (propeller)

Kelompok ini biasa digunakan untuk kecepatan pengadukan tinggi dengan


arah aliran aksial. Pengadukan ini dapat digunakan untuk cairan yang memiliki
viskositas rendah dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas
sirkulasi yang dihasilkan besar dan sensitive terhadap beban head. Nilai nisbah ini
berada pada rentang 0,45 sampai dengan 0,55. Pengaduk propeller meninggalkan
pengaduk secara kontinu melewati fluida ke satu arah tertentu sampai dibelokkan
oleh dinding atau dasar tangki. Ada beberapa jenis pengaduk atau impeller yang
biasa digunakan yaitu:

a. Marine Propeller
b. Hydrofoil Propeller
c. High Flow Propeller

Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga


1750 rpm dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.

2. Pengaduk jenis dayung (paddle)


Pengaduk jenis ini sering memegang peranan penting pada proses
pencampuran dalam industry. Bentuk pengaduk ini memiliki minimm 2 sudut
horizontal atau vertical dengan nilai D/T yang tinggi. Paddle digunakan pada
aliran fluida laminar, transisi atau turbulen tanpa baffle. Pengaduk paddle
menghasilkan aliran arah radial dan tangensial dan hamper tanpa gerak vertical
sama sekali. Paddle biasanya digunakan pada kecepatan rendah diantara 20 hingga
200 rpm. Panjang total dari oengadukan dayung biasanya 60-80% dari diameter
tangki dan lebar dari daunnya 1/6 -1/10 dari panjangnya. Beberapa jenis-jenis
paddle yaitu:
a. Paddle auchor
b. Paddle flat beam-basic
c. Paddle double-motion
d. Paddle gate
e. Paddle horseshoe
f. Paddle glasses steel (used in glass-lined vessels)
g. Paddle finger
h. Paddle helix
i. Multi paddle

3. Pengaduk Jenis Turbin (Turbine)


Istilah turbine ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa
memandang rancangan, arah dischange ataupun karakteristik aliran. Turbine
merupakan pengaduk dengan sudut tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk
jenis ini digunakan pada viskositas fluida rendah seperti halnya pengaduk jenis
propeller (Uki & Gray, 1966). Pengaduk turbin menimbulkan aliran radial dan
tangensial memiliki diameter 30-50% dari tangki. Beberapa jenis-jenis turbin
yaitu:
a. Turbine disc flat blade
b. Turbine hub mounted curved blade
c. Turbine disc mounted curved blade
d. Turbine pitched blade
e. Turbine bar
f. Turbin shrouded
2.5. Reynolds number untuk proses di tangki berpengaduk

Tingkat keturbulensian di dalam tangki berpengaduk di korelasikan


dengan:

Da2 Nρ
Nre=
μ

Dengan:

Da = Diameter impeller, m

N = Kecepatan rotasi, r/s

ρ = Densitas fluida, kg/m3

µ = Viskositas Fluida, Pa.s

2.6 Power number untuk proses di tangki berpengaduk

Power yang digunakan oleh imppeler di dalam tangki berpengaduk di


korelasikan dengan:

P
Npo=
Da N 3 ρ
5

Dengan :

P = shaft power, N.m/s

Da = Diameter impeller, m

N = Kecepatan rotasi, r/s

Ρ = Densitas fluida, kg/m3

Semua power yangdiberikan impeller kepada fluida akan berubah menjadi


energy panas. Konversi power menjadi panas adalah melalui gesekan dengan
fluida, yang besarnya lenih kurang 2542 btu h/hp.

2.7. Vortex

Vortex adalah putaran air yang membentuk aliran yang bergerak secara
tangensial. Vortex pada permukaan zat cair ini yang terjadi karena adanya
sirkulasi aliran laminar cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan
tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan. Bila didalam system
terdapat partikel zat padat maka arus sirkulasi akan melemparkan padatan itu
dengan gaya sentrifugal kea rah luar, yang lalau bergerak kebawah dan setelah
sampai di dasar tangki akan menuju ke pusat. Hal ini menyebabkan pencampuran
yang diharapkan tidak terjadi, melainkan timbul pemisahan antara lapisan atas dan
bawah yang harus dihindari. Sehingga menyebabkan penggumpalan fluida. Maka,
dapat menyebabkan waktu untuk mencapai homogenitas lebih lama. Untuk
menghindari vortex saat pencampuran, dapat menggunakan baffle.
DAFTAR PUSTAKA

Aulton, M.E., 2002, Phsrmaceutics the Science Of Dosage Form Design Second
edition 530, ELBS Fonded by British Government, 499-530.

McCabe, W.I and Smith, J.C. 1993. Unit Operation of Chemical Engineering.
New York: McGrawhill Book Company

Rohman, Hazirur. 2010. Mixing

Tim Instruktur Lab. OTK. 2019. Penuntun Praktikum Instruksional I : Jurusan


Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Uhl and J.B.Gray. 1966. Mixing Theory and Practice. Vol 1, Academic Press,
New York

Vorght. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press. 377-381

Anda mungkin juga menyukai