TINJAUAN PUSTAKA
Yang umum ditemui yaitu kneader yang berbentuk sigmoid yang berputar
didalam suatu can atau vessel dengan berbagai kecepatan. Prinsip dari alat ini
adalah disamping mencampur juga mengadon yaitu membagi, mematahkan dan
selalu membuat luas permukaan yang baru sesering mungkin terhadap adonan.
Pada pencampuran bahan viscous seluruh bahan yang akan dicampur harus
dibawa ke pengaduk atau pengaduknya sendiri yang mendatangi seluruh bagian
campuran. Aksi pada mesin-mesin pencampuran merupakan kombinasi shear
berkecepatan rendah, penyapuan (wiping), pelipatan (folding), pelemasan
(stretching, dan penekanan (compressing). Energi mekanik diaplikasikan oleh
komponen-komponen yang bergerak langsung pada massa bahan.
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis
mixer yang berdasarkan jumlah propeler-nya (turbin), yaitu mixer dengan satu
propeller dan mixer dengan dua propiller. Mixer dengan satu propeller adalah
mixer yang biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah. Sedangkan
mixer dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas
tinggi. Hal ini karena satu propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan
massa dari bahan pencampur (emulsi), selain itu ketinggi emulsi bervariasi dari
waktu ke waktu (Suryani, dkk., 2002).
Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (1992), yang menyatakan bahwa
satu prinsip penerapan untuk mencampur bahan dengan viskositas yang tinggi dan
berbentuk pasta adalah kinerja yang tergantung pada kontak langsung antara
material pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Untuk bahan dengan
viskositas tinggi dan berbentuk pasta ini banyak menggunakan model pencampur
seperti:pencampur tipe pancim, pencampur dengan pisau berbentuk z.
p+q=1
3. Campuran liquid
Campuran jenis ini dapat dilakukan dan di analisa seperti halnya dengan
campuran-campuran sebelumnya, untuk liquid miscible yang dimaksud,
pencampuran akan sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat liquid itu sendiri, seperti
viskositas, densitas, jenis alat pencampuran (type mixer) dan tenaga yang
dibutuhkan untuk menggerakkan propeller atau blades. Salah satu persamaan
umum pencampuran liquid adalah sebagai berikut :
Po = k (Re)n (Fr)m
Po : Power number = P/D5 F3
Re : Reynold number = D2 F/
Fr : Froude number = D F2/g
D : diameter propeller, m
F : frekuensi rotasi propeller/blades, rpm
: densitas likuid, kg/m3
: viskositas fluid, Pa.s
P : tenaga yang dikonsumsi oleh propeller, J/dt
Planetary mixer terdiri dari wadah atau bejana yang bersifat stasioner
sedangkan pengaduk yang digunakan mempunyai gerakan melingkar sehingga
ketika berputar, pengaduk secara berulang mendatangi seluruh bagian pada
bejana. Pada saat proses pencampuran berlangsung ruang pencampuran berada
dalam keadaan tertutup. Hal itu dimaksudkan agar bahan yang sedang bercampur
tidak sampai tumpah keluar karena perputaran dari pengaduk.
Wadah yang
ikut berputar
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm).
2. Ribbon Blender
Ribbon Blender merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi
sehingga menghasilkan suatu dispersi/adonan yang seragam atau homogen.
Sumber tenaga pada Ribbon Blenderberfungsi sebagai penggerak dalam proses
pengadukan. Tenaga dari motor penggerak untuk pengaduk ditransmisikan secara
langsung dengan menggunakan besi.
Pengaduk itu sendiri memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan dalam alat
pengaduk yang bergerak dan wadah yang diam. Pengaduk juga berfungsi untuk
mengaduk selama proses penampungan dan untuk menghindari
pengendapan.Proses pencampuran adonan dengan Ribbon Blender bertujuan
untuk memperoleh adonan yang elastis dan menghasilkan pengembangan gluten
yang diinginkan.
Alat ini dapat dicoba dan digunakan pada batch yang konsisten serta
pencampurannya kontinue untuk bahan bubuk (tepung) dan granula. Gardner
Ribbon Mixers mudah dibersihkan sehingga mudah untuk digunakan kembali.
Spesifikasi :
- Desain higienis
bak
Motor listrik
impeller
Keuntungan :
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm)
Keuntungan :
- Mudah digunakan untuk bahan-bahan halus
- Higienis dan mudah dibersihkan
- Prinsip kerjanya seperti KEMUTECs dengan multi shear
deflector plate untuk perbaikan efesiensi sehingga granula
dan bubuk (tepung) bebas mengalir
- Kehilangan produk dapat diminimalkan
5. AlexanderWerk
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm).
Gambar 2.7 Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-
baling kapal (c)
Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750
rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas
rendah.
- Paddle anchor
- Paddle flat beam basic
- Paddle double motion
- Paddle gate
- Paddle horseshoe
- Paddle glassed steel (used in glass-lined vessels)
- Paddle finger
- Paddle helix
- Multi paddle
3. Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk
cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin
biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat
atau enam daun pengaduk.
Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini
juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah
pengadukdan akan menuju ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong
menjadi gelembung gas. Beberapa jenis turbin yaitu:
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang
terlihat pada Gambar 3, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah
kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam
suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke
atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam
suspensi padat.Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida
4. Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi
dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti
pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling
helikopter dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam
sebuah bagian aliran berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas
pengaduk.Beberapa jenis pengaduk helical-ribbon yaitu:
- Ribbon impeller
- Double Ribbon impeller
- Helical screw impeller
- Sigma impeller
- Z-blades
Gambar 2.11. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-
Spiral
Dari tabel 2, pengaduk tipe propeller memiliki range kerja yang sama baik untuk
proses batch maupun proses kontinyu.
2.6. Elemen Pemanas
Electrical Heating Element (elemen pemanas listrik) banyak dipakai
dalam kehidupan sehari hari, baik didalam umah tangga ataupun peralatan dan
mesin industri. Bentuk dan type dari Electrical Heating Element ini bermacam -
macam disesuaikan dengan fungsi, tempat pemasangan dan media yang akan di
panaskan.
MET, adalah suhu yang dicapai saat bahan elemen mulai mengalami
perubahan bentuk atau saat umur hidup bahan elemen menjadi singkat yang
mengakibatkan elemen menjadi putus atau hubung singkat. Semakin tinggi MET
maka akan semakin tinggi pula Maximum Power Loading.
- Metallic
- Silicon carbide (SiC)
- Molybdenum disilicide (MoSi2)
Pada tipe metallic, bahan yang digunakan untuk elemen pemanas antara
lain :
- Nichrome/nickel-chromium (NiCr): wire and strip
- Kanthal / iron-chromium-aluminum (FeCrAl) : wires
- Cupronickel (CuNi): alloys for low temperature heating
Gambar 2.14 Coil Heater, Infra Red Heater Silica, Ceramiks dan Quartz Heater
Gambar 2.15 Tubular Heater, Catridge Heater Band, Nozzle & Stripe Heater
2. Cast-In Heater
merupakan heater bentuk lanjut dari tubular heater, dimana tubular heater di cor
bersama sama dengan bahan cor sesuai bentuk yang diingin kan. ada 2 macam
bahan cor yang umum di
3. Catridge Heater
Bahan pipa yang digunakan biasa nya Stainless Steel 304 dimana
dimensinya disesuaikan dengan kebutuhan. Coil kawat tahanan dengan kualitas
yang cukup baik digulung pada sebuah batang isolator (MGO Tube), yang
kemudian di cor kedalam pipa dengan menggunakan MGO Powder
khusus.Setelah proses pengecoran kemudian pipa - pipa yang telah berisi
resistance wire dan bubuk MGO tersebut di press dengan menggunakan swaging
machine sehingga diameter pipa akan mengecil dan bubuk isolator menjadi solid.
Diameter Catridge Heater yang kami produksi dengan mesin press (swaging
machine) adalah mulai dari diameter 5,8 mm sampai 22 mm dan panjang 1.5
meter.
Catridge Heater Standart Pin Terminals
dT T2 T1
=
dt t 2 t1
2.7.1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas suatu benda yang partikel-partikel
dalam benda tersebut menstransfer energi melalui tumbukan. Konduksi Panas
hanya terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur.
.....................................................(2.1)
.............................................(2.2)
....................................................(2.3)
2.7.2. Konveksi
Perpindahan panas konveksi terjadi di antara permukaan benda dan suatu
fluida. Dengan kata lain, perpindahan panas konveksi adalah perpaduan
perpindahan panas konduksi dengan suatu aliran fluida. Perpindahan panas
konveksi terdiri dari tiga jenis, yaitu konveksi paksa aliran dalam, aliran luar,
dan alamiah. Apabila aliran fluida disebabkan oleh blower/fan maka disebut
konveksi paksa dan apabila disebabkan oleh gradien massa jenis maka disebut
konveksi alamiah. Pada umumnya laju perpindahan panas dapat dinyatakan
dengan hukum persamaan pendinginan Newton,yaitu sebagai berikut
Ts = Temperatur plat ( K )
Tf = Temperatur fluida ( K )
..........................................................(2.5)
Secara umum, pola aliran terbagi menjadi tiga jenis, yaitu aliran laminar,
transisi, dan turbulen. Aliran laminar adalah aliran yang molekul-molekul
fluidanya masih tersusun rapi atau tidak acak, sedangkan aliran turbulen adalah
aliran yang molekul-molekul fluidanya acak atau radial. Aliran transisi merupakan
pola aliran yang berada diantara aliran laminar dan turbulen.
.....................................................(2.6)