Anda di halaman 1dari 10

LIMNOTEK (2010)1717(2)

Krismono (2010) (2): 171-180


: 171-180

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS AIR DENGAN KLOROFIL-A


DAN PENGARUHNYA TERHADAP POPULASI IKAN
DI PERAIRAN DANAU LIMBOTO

Krismonoa
a
Peneliti Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan

ABSTRAK
Danau Limboto di Provinsi Gorontalo merupakan aset ekologis aset media
produksi perikanan. Populasi ikan, sebagai gambaran produksi perikanan di suatu
perairan, sangat tergantung pada tingkat kesuburan yang diantaranya dapat diukur
melalui ketersediaan klorofil-a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
kualitas air dengan klorofil-a di perairan Danau Limboto serta pengaruhnya terhadap
populasi ikan. Pengambilan contoh dilakukan pada bulan Maret, Mei, September dan
November 2006. Kualitas air yang diamati meliputi parameter fisika-kimia yang
dilakukan pada enam stasiun. Contoh ikan diperoleh dari pengambilan dengan
menggunakan jaring insang (gillninet) dengan mata jaring 1, 1, 2, 2, dan 3 inc,
hasil tangkapan nelayan dan dari pencatat hasil tangkapan di lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a tertinggi berada di bulan Mei.
Suhu, kecerahan, oksigen terlarut dengan konsentrasi klorofil-a menunjukkan
hubungan berbanding terbalik. Analisis korelasi menunjukkan bahwa NO3 adalah
nutrien yang paling mempengaruhi konsentrasi klorofil-a. Kelimpahan ikan karnivora
manggabae (Glossogobius giuris) dan payangka (Ophieleotris aporos) melimpah pada
bulan Maret, sedangkan ikan herbivora atau omnivora mujair (O. mossambicus) dan
nila (O. niloticus) tertinggi pada bulan Mei.
Kata kunci: Kualitas air, klorofil-a, populasi, Danau Limboto

ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN CHLOROPHYL-A WITH WATER
QUALITY AND ITS EFFECT ON POPULATION OF FISH IN LIMBOTO
LAKE. BY KRISMONO. Limboto Lake in Gorontalo Province is an ecological asset
for fish production. Productivity of an open water much influenced by water quality
and nutrient abundance is reflected from chlorofil-a concentration in which has an
effect to the fish population. The objections of this research was to elucidate the
relationship between chlorophyll-a with water quality in Limboto Lake and its effect on
population of fish. The study was done in March, May, September and November year
2006. The water sample measured was collected from 6 stations. The fish sample were
collected directly using with 1, 1, 2, 2, 3 inch mesh size. The results showed that
chlorophyll-a had the highest concentration in Mei followed by September, November
and March. The relationship between temperature, brightness, dissolved oxygen and
chlorophyll-a indicated an inverse direction proportionately. Correlation analysis
showed that NO3 is the most contributor nutrient for concentration of chlorophyll-a).
The abundance of carnivore fish (Glossogobius giuris and Ophieleotris aporos) highest
number in Mart. Meanwhile herbivora/omnivora (Oreochromis mossambicus and
O.niloticus) was highest number in Mei.
Key words: Water quality, chlorophyl-a, fish population, Limboto lake

171
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

PENDAHULUAN terhadap perubahan kualitas air dan


perubahan yang terjadi akan langsung
Danau limboto berlokasi di mempengaruhi kehidupan ikan dan
Gorontalo, merupakan salah satu perairan organisme yang ada. Bhukaswan (1980)
dengan fungsi ekologis yang cukup penting, mengatakan bahwa konsentrasi oksigen
diantaranya untuk cadangan air, penahan terlarut dalam air dianggap sebagai faktor
banjir dan produksi ikan. Danau ini menjadi kimia yang sangat nyata mempengaruhi
muara sungai-sungai di Daerah Aliran distribusi ikan di dalam suatu perairan.
Sungai (DAS) Limboto yang terdiri dari Sedangkan distribusi ikan di suatu perairan
sekitar 23 anak sungai, empat sungai yang akan mempengaruhi populasi ikan di
cukup besar diantaranya adalah Sungai perairan tersebut.
Biyonga, S. Molalahu, S. Alo-pohu, dan S. Ketersediaan klorofil-a sebagai
Meluopo (Ismail, 2006). Menurut Krismono faktor pengukur tingkat kesuburan di suatu
et al. (2009) Danau Limboto dapat dikatakan perairan sangat berkaitan erat dengan
sebagai danau yang subur dan telah kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk
mencapai tingkat eutrofik dan hipertrofik. mengetahui hubungan antara klorofil-a
Khlorofil a merupakan komponen dengan kualitas air di Perairan Danau
penting yang dikandung fitoplankton dan Limboto dan pengaruhnya terhadap populasi
tumbuhan air, yang mana keduanya ikan.
merupakan sumber makanan alami bagi
ikan. Klorofil-a adalah suatu pigmen aktif METODE PENELITIAN
dalam sel tumbuhan yang mempunyai peran
penting terhadap berlangsungnya proses Penelitian di lakukan di Danau
fotosintesis (Przelin, 1981). Pertumbuhan Limboto dengan pengambilan contoh empat
fitoplankton merupakan fungsi dari suhu, kali pada bulan Maret, Mei, September dan
cahaya dan nutrient, sedangkan proses November 2006. Kualitas air yang diamati
fotosintesa tergantung ketersediaan cahaya, meliputi beberapa parameter fisika-kimia
CO2 dan nutrien ( Ji, 2008). Dalam rantai perairan, yang diukur pada enam stasiun
makanan di perairan, fitoplankton yang mewakili inlet danau, outlet danau,
mempunyai fungsi sebagai produsen primer tengah danau, lokasi budidaya ikan, dan
yang mampu mengubah bahan anorganik lokasi padat tumbuhan air (Gambar 1),
menjadi bahan organik melalui proses dengan karakteristik setiap stasiun penelitian
fotosintesis. yang cukup bervariasi (Tabel 1).
Menurut Kartamihardja (2008), tiap
jenis ikan mempunyai toleransi tertentu

172
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

St 5
St 4

St 6

St 3

St 2
St1
1

Gambar 1. Lokasi stasiun penelitian di Danau Limboto.

Tabel 1. Karakteristik stasiun penelitian di Danau Limboto


Nama Lokasi Posisi Geografis Karakteristik Spesifik Lokasi
Stasiun 1 N 00o 33'24,8" Merupakan perairan tenang dan berteluk-teluk kecil. Banyak
E 122o 59' 53.3" terdapat aktifitas penangkapan dengan menggunakan alat
tangkap bibilo (semacam rumpon). Daerah tepi dipenuhi oleh
tumbuhan jenis rumput. Perairan ini tidak dugunakan sebagai
jalur pelayaran/transportasi.
Stasiun 2 N 00 33 14,3 Perairan pesisir yang landai namun padat dengan aktifitas
E 122 59 20 keramba jaring apung (KJA) dan sedikit aktifitas penangkapan
dengan menggunakan alat tangkap bibilo. Pada saat ini jumlah
unit KJA yang telah beroperasi 3.103 unit.
Stasiun 3 N 00o 34' 07.7" Merupakan daerah outlet, warna air keruh kecoklatan
E 123o 00' 07.2" (pengamaatn bulan Maret-Mei, ketika air naik), banyak
ditemukan tumbuhan air jenis eceng gondok, kangkung air.
Kedalaman air selama pengamatan mencapai 3 meter. Perairan
ini merupakan daerah penangkapan dengan alat tangkap sero
Stasiun 4 N 00o 35' 24,7" Perairan yang luas, terletak pada bagian tengah danau dengan
E 123o 00' 01" kedalaman pada musim kemarau 2 meter, tidak terdapat
tumbuhan air, merupakan daerah penangkapan dengan alat
tangkap bunggo (semacam bubu).
Stasiun 5 N 00o 36' 03.1" Merupakan daerah inlet, yaitu dari Sungai Biyonga, dengan
E 122o 59' 10.1" warna air kecoklatan membawa sedimen tanah, terdapat
tumbuhan air jenis eceng gondok, kangkung air dan rumput.
Tidak terdapat aktivitas penangkapan.
Stasiun 6 N 0003530.5 Perairan yang luas, merupakan bagian tengah perairan danau
E 1220 59 15.8 (badan air), bebas tanaman aiir dengan kedalaman mencapai 2
meter.

173
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

Pengambilan contoh ikan dilakukan cahaya 1 cm)


dengan menggunakan gillnet ukuran mata pada setiap
jaring 1, 1, 2, 2 dan 3 inci, yang dipasang panjang
pada sore pukul 17.00 dan diangkat pada gelombang
pagi hari pukul 06.00 (WITA). Pengambilan setelah dikurangi
contoh air dilakukan mulai pukul 08.00 dengan absorban
sampai dengan pukul 14.00 (WITA) pada panjang
menggunakan pengambil contoh air gelombang 750
Kemmerer bervolume 5 L. Contoh air yang nm.
diambil dimasukkan ke dalam botol contoh
air dengan volume 500 ml untuk dianalisis Hubungan antara klorofil a dengan
di Laboratorium Loka Riset pemacuan Stok kualitas air dan nutrien dianalisis pola
Ikan. Pengukuran kualitas air berdasarkan regresi linearnya menggunakan paket
pada APHA 2005 (Tabel 2). Software Minitab Versi 14 Programme.

Tabel 2. Parameter yang diamati dan metode pengukurannya

Parameter Satuan Metode Pengukuran

Kecerahan Cm Secchi disk


0
Suhu C Termometer
pH Unit pH indicator solution 4 to 10
O2 mg L-1 DO meter YSI 55
CO2 mg L-1 Na2CO3/ Titrimetri
Total alkalinas mg L-1 eq CaCO3 HCl/Titrimetri
NO3 mg L-1 Brucine sulfat/ Spektrofotometer
NO2 mg L-1 Naftilamine/ Spektrofotometer
NH4 mg L-1 Nessler/ Spektrofotometer
P-PO4 mg L-1 SnCl2/ Sektrofotometer
Klorofil-a mg m-3 Tricometric/ Spektrofotometri

Klorofil a dihitung dengan formulasi Adapun persamaan regresi sebagai berikut:


dari Wetzel (2001) sebagai berikut:
Ca volume ekstrak 1. Hubungan antara klorofil a dan kualitas
Klorofil a (mg / m 3 ) air
Volume contoh d
Y = a + bx
Keterangan:
Ca = 11,85 (OD664)-1,54 (OD647)-
Y = kandungan klorofil-a (mg L-1)
0,08(OD630)
a = konstanta
Keterangan:
b = kemiringan
x = kecerahan (cm), atau suhu (0C), atau
Ca = kandunganklorofil-a dalam ekstrak
oksigen terlarut (mg L-1), atau
(mg L-1)
karbondioksida terlarut (mg L-1)
Volume ekstrak = volume contoh setelah
dilarutkan dalam aseton
2. Hubungan antara klorofil a dan nutrien
Volume contoh = volume air yang disaring
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
(L)
Keterangan:
d = diameter atau celah kuvet yang
Y = kandungan klorofil-a (mg L-1)
digunakan (cm)
A = konstanta
OD664, OD647, OD630 = absorban yang
b1 = kemiringan NO2
diperiksa (celah

174
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

b2 = kemiringan NO3 Keterangan :


b3 = kemiringan NH4 Ii = index of preponderance untuk pakan ke-
b4 = kemiringan PO4 i
x1 = NO2 (mg L-1) Vi = persentase volume pakan ke-i
x2 = NO3 (mg L-1) Oi =persentase kejadian pakan ke-i.
x3 = NH4 (mg L-1)
x4 = PO4 (mg L-1) HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Kualitas Air
Berdasarkan pengamatan yang
Metoda penelitian untuk kebiasaan dilakukan, terdapat fluktuasi kondisi kualitas
makanan ikan menggunakan Index of air yang terukur, seperti kecerahan, khlorofil
preponderance (Natarajan dan Jhingran, a, suhu, pH, oksigen terlarut dan parameter
dalam Effendie, 1979), yang merupakan lainnya (Tabel 3).
metoda kombinasi antara metoda kuantitatif Tingkat kecerahan mengalami
dan kualitatif dengan bentuk rumus: penurunan dari bulan Maret ke November,
dengan penurunan sebesar 10-45 cm.
Vi Oi Penurunan kecerahan diduga karena
Ii x100%
Vi Oi intensitas hujan yang lebih tinggi pada bulan
November, yang mengakibatkan
peningkatan kekeruhan perairan.

Tabel 3. Kondisi kualitas air Danau Limboto pada bulan Maret, Mei, September dan
November tahun 2006.
Bulan
Parameter Satuan Maret Mei September November

50-90 50-70 10-35 10-30


Kecerahan Cm
(72,515,17) (6010,95) (25,56,48) (207,07)
0 29,9-32,4 30,1-32 25-30,9 27,3-31
Suhu C
(30,81 0,689) (31,480,86) (27,891,29) (29,71,29)
7-8 7-7,5 7,5-8,5 7,5-8,5
pH -
(7,70,33) (7,40,188) (8,180,39) (8,170,41)
1,73-6,2 2,18-4,18 3,24-9,84 2,47-7,13
O2 mg L-1
(4,861,46) (3,470,58) (4,691,64) (3,741,83)
2,86-11,44 1,17-3,51 0-2,38 0-5,94
CO2 mg L-1
(5,982,75) (2,520,81) (0,380,89) (4,292,31)
Total 116,48-215,04 95-159,8 153-252 56,7-116,55
mg L-1
alkalinas (153,5429,526) (126,319,23) (185,6827,77) (87,67522,31)
0,009-0,144 0,008-0,041 0,009-0,185 0,02-0,345
NO2 mg L-1
(0,0520,037) (0,0160,008) (0,0670,06) (0,180,118)
0,034-0,524 0,107-0,336 0,14-1,579 0,75-1,221
NO3 mg L-1
(0,1270,127) (0,1950,069) (0,5810,446) (0,9980,203)
0,216-0,62 0-0,128 0,215-0,715 0,512-1,416
NNH4 mg L-1
(0,3080,115) (0,0510,045) (0,4890,132) (1,0210,297)
0,204-0,586 0-00,121 0,203-0,675 1,337-0,484
NNH3 mg L-1
(0,2910,109) (0,0480,042) (0,4620,125) (0,9640,28)
0,833-3,983 0,61-5,192 0,095-0,617 1,013-2,189
P-PO4 mg L-1
(2,3380,806) (1,6191,192) (0,3220,154) (1,6010,418)
11,8184-29,2996 16,9-24,304 3,468-29,554 11,33-32,288
Klorofil a mg m-3
(17,9727,223) (20,553,36) (20,1358,53) (19,009 8,49)

175
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

Tingkat kecerahan berdampak pada Pola hubungan antara khlorofil a


tingkat kedalaman eufotik dari suatu dengan tingkat kecerahan tampak
perairan. Kepadatan khlorofil dapat menunjukkan persamaan dengan kemiringan
berpengaruh pada tingkat kecerahan yang negatif atau berbanding terbalik (Tabel
perairan, sehingga secara umum terdapat 4) (Gambar 2). Penyimpangan ini diduga
hubungan yang linier antara kecerahan dan karena adanya faktor lain yang menjadi
klorofil-a. Namun demikian, di perairan pembatas, seperti terjadinya peningkatan
Danau Limboto pola tersebut tidak intensitas curah hujan.
ditunjukkan selama waktu pengamatan.

Tabel 4. Persamaan regresi hubungan beberapa parameter kualitas air dengan klorofil-a.
Parameter Persamaan
Khl a vs Kecerahan y = -0,080x + 23,72 (r2 = 0,105)
Khl a vs Suhu y = -0,1026x + 50,43 ( r2 = 0,104)
Khl a vs Oksigen y = - 0,892x + 23,37 ( r2 = 0,014)
Khl a vs CO2 y = - 0,721x + 22,72. (r2 = 0,175)
Khl a vs parameter = 23,8-4,9 NO2 + 2,01 NO3-
lain 1,76 NH4 - 2,40 PO4 (r2 = ?, red.)

Gambar 2. Profil hubungan khlorofil a dengan beberapa parameter kualitas air di


perairan Danau Limboto (Pengamatan Maret, Mei, September, November
tahun 2006).

176
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

Suhu perairan Danau Limboto pH perairan di Danau Limboto pada


tertinggi pada bulan Mei, diikuti oleh bulan bulan Maret dan November berkisar 7 - 8,5
Maret dan November, dan terendah pada (pH). Secara umum, pada bulan Maret
bulan September. Suhu rerata perairan sampai November, suhu perairan
menunjukkan suatu kisaran yang berada berfluktuasi 2-3oC dan pH berada pada
antara 27,9oC - 31,5 oC. Sementara itu pola rentang konsentrasi 7-8,5.
hubungan suhu dan konsentrasi klorofil-a di Total alkalinitas di Danau Limboto
Danau Limboto menunjukkan hubungan berada pada kisaran 95-215,4 mg L-1 dengan
persamaan dengan slope yang negatif atau rerata 138,299 mg L-1 ekivalen CaCO3.
berbanding terbalik (Tabel 4)(Gambar 2). Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air
Konsentrasi oksigen terlarut di Danau untuk menetralkan asam atau kuantitas anion
Limboto berkisar 1,73-7,13 mg L-1 dengan di dalam air yang dapat menetralkan kation
rerata 4,19 mg/L. Konsentrasi tertinggi hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai
berada di bulan Maret pada stasiun empat kapasitas penyangga terhadap perubahan pH
dengan konsentrasi oksigen sebesar 6,12 mg perairan (APHA, 2005). Perairan Danau
L-1, sementara konsentrasi terendah berada Limboto cenderung basa karena di
pada stasiun satu dengan konsentrasi sebesar sekitarnya merupakan pegunungan kapur
2,04 mg L-1. Pola hubungan oksigen terlarut yang banyak mengandung Ca sehingga
dengan konsentrasi klorofil-a di perairan apabila mengalami pelaruta dengan air akan
Danau Limboto menunjukkan hubungan membentuk senyawa alkalis Ca(OH)2.
berbanding terbalik dengan persamaan linear Kandungan NO2 di perairan paling
(Tabel 4)(Gambar 2). tinggi 0,34 mg L-1pada bulan November
Menurut Tomascik et al. (1997), karena pada bulan itu adalah puncak
secara umum, laju fotosintesa fitoplankton masuknya air ke danau sehingga akumulasi
akan meningkat dengan naiknya suhu NO2 dan terkecil 0,008 mg L-1 pada bulan
perairan sampai batas toleransi enzim yang Mei. Kandungan NO3 di perairan sesuai
tersedia. Di perairan Danau Limboto, pada dengan masuknya air dan kandungan NO2
kondisi suhu mendekati 30oC tingkat yang masuk maka kandungan tertinggi 1,2
fotosintesis tampak terhambat, ditandai mg L-1 juga pada bulan Nopember dan
dengan menurunnya kadar khlorofil a-nya. terkecil 0,034 mg L-1 pada bulan Maret.
Kandungan karbondioksida (CO2) pada Kandungan NH4 di perairan tertinggi 1,41
bulan September lebih rendah dibanding mg L-1 terjadi pada bulan November dan
bulan Maret dengan perbedaan kandungan terkecil 0 mg L-1 pada bulan Mei.
sebesar 5 mg L-1. Kandungan CO2 di Kandungan NH3 tertinggi 0,96 mg L-1 pada
perairan Danau Limboto tidak melebihi bulan November dan terkecil 0 mg L-1
kadar maksimal 10 mg L-1, maka masih terjadi pada bulan Mei. Kandungan P-
cocok untuk kehidupan ikan. Peningkatan PO4 rerata di perairan tertinggi 1,013 mg L-1
kadar CO2 dapat mengakibatkan naiknya (November) dan terendah 0,095 mg L-1
derajat keasaman/menurunkan pH perairan. (September).
Pola hubungan CO2 dan konsentrasi klorofil-
a berbanding terbalik dengan persamaan y = Kesuburan Perairan berdasarkan
- 0,721x + 22,72 (Tabel 4) (Gambar 2). Ini Biomasa Klorofil-a
menunjukkan bahwa semakin banyak proses Tingkat kesuburan perairan pada
fotosintesis akan makin banyak pula jumlah bulan Mei dan September lebih tinggi
karbondioksida yang dibutuhkan sehingga dibandingkan bulan Maret dan November,
menurunkan konsentrasi karbondioksida di yang ditunjukkan dengan tingginya
perairan. kandungan klorofil a pada bulan Mei dan
September yaitu sebesar 20,1358,53 mg m-

177
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

3
dan 20,553,36 mg m-3. Nilai ini sekitar 3 penyusun dalam pembentukan asam nukleat
mg m-3 lebih tinggi dibandingkan bulan atau protein essensial. Selain itu P juga
Maret 2006 (17,9727,223 mg m-3). diperlukan dalam pembentukan adenosin
Menurut Levinton (1982), sebaran klorofil-a trifosfat yang berfungsi sebagai penyokong
di dalam kolom perairan sangat tergantung transportasi intraseluler untuk kelangsungan
pada konsentrasi N dan P. Unsur nutrien hidup fitoplankton sebagai sumber pakan
yang dibutuhkan dalam jumlah besar adalah alami bagi ikan. Kadar P-PO4 di perairan
karbon, nitrogen, fosfor, sedangkan yang Danau Limboto terutama pada bulan Maret
dibutuhkan dalam konsentrasi sangat kecil, tergolong cukup tinggi, yaitu berkisar 0,833-
diantaranya adalah besi. 3,983 mg L-1 dengan rerata 2,3380,806 mg
Hasil analisis regresi linier berganda L-1. Tingginya kandungan P diduga berasal
menunjukkan bahwa kadar khlorofil a dari erosi lahan pertanian di sekitar danau
terkait dengan keberadaan komponen- yang banyak mengandung pupuk fosfat.
komponen hara dengan membentuk Menurut Krismono dkk (2009), nutrien N
persamaan Klorofil-a = 23,8 4,9 NO2 + dan P di perairan Danau Limboto dapat
2,01 NO3 1,76 NH4 2,40 PO4. Persamaan berasal dari limbah domestik, limbah pakan
regresi tersebut menunjukkan konsentrasi ikan budidaya dalam hampang, erosi dari
klorofil-a meningkat dengan bertambahnya perbukitan sekitarnya, limbah pertanian serta
N-NO3 di perairan. Hal ini menunjukkan hasil dekomposisi tumbuhan eceng gondok
bahwa nutrien yang paling mempengaruhi yang dominan di perairan Danau Limboto.
konsentrasi klorofil-a adalah N-NO3 dengan
koefisien korelasi sebesar 0,112. Sedangkan Pengaruh Konsentrasi Klorofil-a
menurut Nedovic dan Hollert (2005) di terhadap Populasi Ikan
Danau Skadar, Montenegro, wilayah Balkan Perbedaan kualitas air terutama
persamaan yang didapatkan adalah Log Chl ketersediaan klorofil-a adalah faktor yang
a = - 3.7 1.6 log Secchi + 4.1 log DO 0.5 berpengaruh terhadap perbedaan kelimpahan
log TP + 0.3 log TN dan klorofil a dapat ikan, sehubungan kadar klorofil a
dihitung langsung dengan persamaan :Log merupakan cerminan kelimpahan biomass
Chl a = 1.08 + 0.2 log TP. Perbedaan ini fitoplankton yang meupakan salah satu
mungkin antara lain disebabkan karena sumber makanan ikan, terutama ikan-ikan
adanya populasi gulma air eceng gondok herbivora.
sekitar 40 % menutup permukaan Danau Proporsi ikan yang tertangkap di
Limboto (Krismono et al., 2009). perairan Danau Limboto periode Maret,
Kandungan nitrogen dalam Mei, September dan Nopember tertera pada
persenyawaan N-NO3 pada bulan Mei lebih Gambar 3. Ikan yang banyak tertangkap
tinggi daripada bulan Maret yaitu sebesar pada bulan Maret adalah ikan karnivora
0,107-0,336 mg L-1 dengan rerata yaitu ikan manggabae dengan kelimpahan
0,1950,069 mg L-1. Keadaan ini sebesar 29,31% dan ikan payangka dengan
merangsang pertumbuhan fitoplankton kelimpahan sebesar 24,43%, sedangkan pada
dimana volume fitoplankton yang tinggi bulan Mei yang banyak tertangkap adalah
akan menghasilkan klorofil yang tinggi pula. ikan omnivora atau herbivora yaitu jenis
Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan ikan mujair dengan kelimpahan sebesar
kandungan klorofil a yang lebih tinggi pada 38,05% disusul dengan ikan nila dengan
bulan Mei. kelimpahan sebesar 25,83%.
Menurut Zhen (2007), P digunakan
oleh fitoplankton sebagai komponen

178
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

Kelimpahan ikan di Danau Limboto bulan Maret 2006


Kelimpahan ikan di Danau Limboto bulan Mei 2006

LeleBulaloDumbaya Payangka Manggabae Payangka


1% 5% 2% 26% Saribu
11% 3%
16%
Manggabae
31%

Mujair Nila
Saribu 38%
Gabus
MujairTawes 21% 26%
Nila Tawes
3% 2% 4% 5% 6%

Kelimpahan ikan di Danau Limboto bulan September Kelimpahan ikan di danau Limboto bulan November 2006
2006

Gabus Payangka
Manggabae Payangka Saribu 10% 10%
Gabus Mujair
5% 8% 5% 8% 13% Saribu
24%

Mujair Nila
26% 27% Tawes
20%
Tawes Nila
21% 23%

Gambar 3. Kelimpahan ikan di Danau Limboto bulan Maret, Mei, September dan November
2006.

Hasil pengamatan menunjukkan Mei, dan dapat disebabkan oleh tingginya


bahwa ketersediaan klorofil-a di perairan konsentrasi klorofil-a tersebut. Keadaan ini
Danau Limboto tertinggi pada bulan Mei, didukung oleh data kebiasaan makan (food
dengan rerata sebesar 20,55 mg m-3. habit) yang menunjukkan bahwa ikan mujair
Ketersediaan kelimpahan klorofil-a di merupakan ikan pemakan fitoplankton,
perairan merupakan sumber pakan untuk selaintumbuhan dan detritus dengan IP
ikan-ikan herbivora. Hal ini mendukung sebesar 87,78%, 7,16% dan 4,76%. (Gambar
kelimpahan ikan mujair yang tampak 4).
memiliki proporsi lebih tinggi pada bulan

Gambar 4. Data kebiasaan makanan ikan di Danau Limboto

179
Krismono (2010) 17 (2) : 171-180

KESIMPULAN DAN SARAN Kartamihardja E.S., 2008, Perubahan


Komposisi Komunitas Ikan dan
Klorofil-a diperairan Danau Limboto Faktor-Faktor Penting yang
tidak memiliki hubungan yang erat dengan Mempengaruhi selama 40 Tahun
kondisi kualitas air terukur (Suhu, pH, O2, Umur Waduk Djuanda. Jurnal
dan CO2), diduga karena adanya faktor- Iktiologi Indonesia. 8: 67-68.
faktor lain yang menjadi pengganggu, Krismono, Astuti L.P., & Sugianti Y., 2009,
seperti terjadinya peningkatan intensitas Karakteristik Kualitas Air Danau
curah hujan dan adanya tutupan eceng Limboto, Provinsi Gorontalo. Jurnal
gondok di permukaan perairan danau. Penelitian Perikanan Indonesia
Sedangkan komponen hara yang 15(1) : 59-68.
memberikan pengaruh terhadap biomassa Nedovic J.R., & Hollert H., 2005,
khlorofil adalah NO3. Kelimpahan ikan Phytoplankton Community and
herbvora yang tinggi pada bulan Mei di Chlorophyll a as Tropic State Indices
Danau Limboto tampak sejalan dengan of Lake Skadar ( Montenegro,
tingginya biomassa khlorofil a. dengan Balkan). ESPR- Environ Sci &
demikian, secara tidak langsung Pollut Res 12: 146-152.
ketersediaan NO3 mendukung melimpahnya Przelein B.B., 1981, Light Reactions in
ikan-ikan herbvora di Danau Limboto. Photosynthesis Dalam: Physiological
Bases of Phytoplankton Ecology (T.
DAFTAR PUSTAKA Piatt ed.) Canadian Bulletin of Fish,
and Aquatic Sciince 210:1-43.
American Public Health Association Tomascik T., Mah A.J., Nontji A., & Moosa
(APHA), 2005, Standard methods MK., 1997, The Ecology of the
for the Examination of Water and Indonesian Seas. Part Two. The
Waste Water, 21st ed. Amer, Publ. Ecology of Indonesian Series. Vol.
Health Association Inc, New York, VIII. Periplus Editions (HK) Ltd.
1296 p. 1388p.
Bhukaswan T., 1980, Management of Asian Wetzel R.G., 2001, Limnology Lake and
Reservoir Fisheries FAO Fish, Tech. River Ecosystem Third Edition.
Pap 207: 1-69. Academic Press, California. 1006 p.
Effendie M.I., 1979, Metoda Biologi Yulfiperius M.R.T., Ridwan A., & Djaja
Perikanan, Yayasan Dewi Sri, S.S., 2008, Pengaruh Alkalinitas
Bogor,. 122 p . terhadap Kelangsungan Hidup dan
Ji Z.G., 2008, Hydrodynamics and Water Pertumbuhan Ikan Lalawak
Quality: Modeling Rivers, Lakes and (Barbodes sp). Jurnal Iktiologi
Estuaries, A John Wiley & Sons, Indonesia 4: 17-22.
Inc., Publication. 767 p.

180

Anda mungkin juga menyukai