2. Alat-alat Pencampur
Berdasarkan jenis bahan yang dicampur, yaitu alat pencampur liquid (liquid mixer), alat
pencampur granula (powder and particles mixers) dan alat pencampur pasta (dough and
paste mixers).
2.1. Alat pencampur likuid
Untuk pencampuran likuid, propeller mixer adalah jenis yang paling umum dan paling
memuaskan. Alat ini terdiri dari tangki silinder yang dilengkapi dengan propeller/blades
beserta motor pemutar. Bentuk propeller, impeler, blades didesain sedemikian rupa untuk
efektifitas pencampuran dan disesuaikan dengan viskositas fluid. Pada jenis alat pencampur
ini diusahakan untuk dihindari tipe aliran yang monoton yang berputar melingkari dinding
tangki yang sangat kecil kontribusinya terhadap pengaruh pencampuran. Untuk itu kadang-
kadang propeller harus diputar sedikit hingga tidak persis simetri terhadap dinding tangki,
penambahan sekat-sekat (baffles) pada dinding tangki juga dapat menciptakan pengaruh
pengadukan, namun menimbulkan masalah karena sulit membersihkannya
(Wiranatakusumah, 1992).
a. High pressure homogenizer, yaitu jika energi yang diperlukan untuk memecah droplet
diberikan kepada partikel langsung dari energi aliran fluida itu sendiri. Dalam hal ini
dibutuhkan tekanan tinggi. Penurunan tekanan dilakukan dengan paksa, yaitu
melakukan partikel pada orifice atau celah sempit.
b. Rotor-stator homogenizer, alat ini bekerja pada tekanan yang lebih rendah sehingga
membutuhkan energi yang lebih sedikit, tetapi bilamana partikel ingin dikecilkan
ukurannya, sejumlah energi tambahan tetap harus diberikan dari luar. Energi yang
dibutuhkan untuk memecah droplet atau partikel dating dari rotor yang juga memutar
alat pengaduk (disc).
c. Ultra sonic homogenizer, alat ini terdiri dari suatu blade yang digerakkan oleh arus
listrik. Aliran fluida yang masuk harus melalui celah dimana blade tersebut bergetar
dengan demikian terjadi penurunan ukuran droplet setelah melewati celah tersebut
(Wirakartakusumah, 1992).
Pada zat cair dengan viskositas tinggi, pasta atau adonan, aksi yang berbeda diperlukan.
Pencampuran terjadi bila :
1. Kneading komponen-komponen yang berlawanan dinding pipa atau komponen lain.
2. Pelipatan makanan yang tidak tercampur pada bagian-bagian yang bercampur.
3. Shearing adalah untuk memelarkan makanan (Fellows, 1990).
Pencampuran yang efisien dicapai dengan menciptakan dan mengkombinasi ulang
permukaan-permukaan yang segar pada makanan secepat mungkin. Bagaimanapun juga,
karena bahan tidak mengalir dengan mudah, hal yang penting untuk dilakukan adalah
menggerakkan blade melalui pipa atau menggerakkan makanan ke blade (Fellows, 1990).
Kebutuhan daya untuk pengadukan tergantung pada power number (Np), berat jenis
cairan (ρ), kecepatan putar impelar (N), dan diameter impellar (Da) sehingga kebutuhan daya
untuk pengadukan (P) adalah
5
P Np ρ N 3 Da
Dan power number adalah
Keterangan:
Tugas:
1. Tentukan N re dan P
Da 0,0434 m
N 12,5 s
Vair 1500 ml
Vpewarna 5 ml
Vminyak 20 ml
Vgula 10 gram
Wpikno+air 0,038291 kg
Vpikno 25 ml = 0,000025 m3
tair 25 s
tcampuran 28 s
NRe ……………………
NP ……………………
P ……………………
2. Sebutkan yang dapat mempengaruhi pencampuran bahan cair!
3. Sebutkan beberapa percepatan pengadukan yang mempengaruhi pencampuran bahan cair ?
5. Wpikno kosong 0,020 Kg, Wpikno+bahan 0,058 Kg, dan V 0,025 L. Tentukan densitasnya.
Pembahasan
No. 1
Derajat pencampuran yang dicapai tergantung pada : ukuran relatif partikel, efisiensi alat
pencampur untuk komponen yang dicampur, kecenderungan komponen untuk membuat agregat,
kadar air, sifat permukaan dan aliran dari masing-masing komponen.
5. Diketahui Wpikno kosong 0,020 Kg, Wpikno+bahan 0,058 Kg, dan V 0,025 L. Tentukan
densitasnya.
(W pikno+bahan) - (W pikno kosong)
ρcampuran =
Volume picno
0,058 – 0,020
=
25x 10-6
= 1520 Kg/m3