Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK

O&M PIPA DAN VESSEL

DEPARTERMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

BAB I
PENJELASAN PIPA DAN VESSEL

I.1 Pipa
I.1.1 Pengertian Pipa
Pipa adalah benda yang biasanya berbentuk silinder dan sering digunakan sebagai
tempat membawa zat yang dapat mengalir (cairan, gas, slurry, bubuk, padatan-padatan kecil),
atau dengan kata lain sebagai tempat mengalirnya zat-zat tadi. Pipa terkadang juga digunakan
sebagai bahan bangunan. Pada berat yang sama, pipa berlubang jauh lebih kuat
disbandingkan dengan pipa solid.
Dalam dunia industri dan rekayasa (engineering), pipa berbeda dengan tube,
walaupun dalam hal penggunaan kata, keduanya sering dianggap sama. Hal ini dikarenakan
standar kedua benda tersebut berbeda. Standar pipa didasarkan pada diameter luar (OD) pipa
dan ketebalannya, sedangkan untuk tube standarnya didasarkan pada diameter luar, diameter
dalam serta ketebalannya. Pipa umumnya diproduksi berdasarkan satu dari beberapa standar
(internasional maupun nasional) yang ada. Sedangkan untuk tube, meskipun juga mempunyai
standar, namun produksinya melebihi maupun kurang dari standarnya. Benda yang mirip
dengan pipa namun berbentuk non-silindris juga disebut sebagai tube. Istilah pipa sebenarnya
lebih sering digunakan di dunia, sedangkan tube banyak digunakan di Amerika Serikat.
Baik pipa maupun tube lebih bersifat kaku sedangkan hose (selang) bersifat portable
dan fleksibel. Pemasangan pipa selalu melibatkan pemasangan fitting (elbow, valve, tee)
sedangkan untuk tube tidak demikian.

I.1.2 Kegunaan Pipa


Beberapa kegunaan pipa adalah sebagai berikut :
 Sistem aliran air
 Tangga
 Bangunan
 Komponen mesin
 Casing
 Industri (manufaktur, petroleum, dll)

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 2


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

I.1.3 Cara Pembuatan Pipa


Ada tiga proses yang bisa digunakan untuk membuat pipa logam. Centrifugal casting
pada paduan logam panas adalah salah satu proses yang paling banyak digunakan. Pipa besi
yang ductile umumnya dibuat dengan cara ini. Seamless (SMLS) pipe dibuat dengan
menggambar billet padat pada batang untuk membuat lubang pada pipa. Seamless pipe lebih
tahan terhadap tekanan dibandingkan jenis pipa lainnya dan lebih sering dijumpai daripada
pipa las. Welded (Electric Resistance Welded (ERW), dan Electric Fusion Welded (EFW))
pipe dibentuk dengan cara menggulung plat dan sambungan platnya dilas. Bekas pengelasan
bisa dihilangkan dengan pisau scarfing. Sedangkan untuk daerah persambungannya bisa
dipanaskan supaya tidak begitu terlihat.

I.1.4 Bahan Pembuatan Pipa


Pipa bisa dibuat dari banyak bahan, seperti keramik, fiberglass, logam, beton mupun plastik.
Pada waktu lampau, kayu dan timbale juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pipa.
Pipa logam biasanya dibuat dari baja dan besi, seperti black steel, carbon steel,
stainless steel, brass, dan ductile iron. Aluminium digunakan apabila besi tidak cocok dengan
fluida yang akan dialirkan, jika berat digunakan sebagai patokan, serta jika adanya transfer
panas. Beberapa bahan lain yang digunakan adalah perunggu, paduan inconel, chrome moly,
serta titanium digunakan untuk membuat pipa yang akan digunakan pada proses kimia
dengan suhu dan tekanan tinggi.
Pipa dari timbal terkadang masih ditemukan pada saluran air, namun sekarang
penggunaan timbal sudah tidak boleh lagi karena mengandung racun.
Pipa dari plastik digunakan karena ringan, resistan terhadap bahan kimia, non-
corrosive, dan mudah dalam membuat sambungan. Plastik yang digunakan biasanya adalah
PVC (polyvinyl chloride), CPVC (chlorinated PVC), FRP (fiber reinforced plastic), RPMP
(reinforced polymer mortar), PE (polyethylene), PP (polypropylene), PEX (cross-linked high-
density polyethylene), PB (polybutylene), serta ABS (acrylonitrile butadiene styrene). Pipa
PVC sering digunakan untuk sistem pipa air minum dan limbah.
Keramik dan beton digunakan jika pipa diaplikasikan pada tekanan rendah seperti
drainase dan aliran gravitasi. Selain itu, beton digunakan untuk membuat pipa yang akan
digunakan pada konstruksi bangunan.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 3


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

I.1.5 Ukuran Pipa


Ukuran pipa ditentukan oleh sejumlah standar nasional dan internasional, termasuk
API 5L, ANSI / ASME B36.10M dan B36.19M di AS, BS 1600 dan BS EN 10255 di Inggris
dan Eropa.
Ada dua metode umum untuk menghitung diameter luar (OD) pipa. Amerika Utara
menggunakan metode NPS (Nominal Pipe Size) yang mempunyai satuan inci (juga sering
disebut sebagai NB (Nominal Diameter)). Versi Eropa disebut DN (Diameter Nominal/
Nominal Diameter) dan bersatuan milimeter. Pengukuran diameter luar memungkinkan pipa
dengan ukuran yang sama untuk saling dihubungkan tanpa perlu memperhatikan tebal pipa.
 Untuk ukuran pipa kurang dari NPS 14 inch (DN 350), kedua metode memberikan
nilai nominal untuk OD yang dibulatkan dan tidak sama dengan OD yang
sebenarnya. Sebagai contoh, NPS 2 inci dan DN 50 adalah pipa yang sama, tetapi
sebenarnya adalah OD 2,375 inci atau 60,33 mm. Satu-satunya cara untuk
mendapatkan OD sebenarnya adalah untuk mencarinya di tabel referensi.
 Untuk ukuran pipa NPS 14 inci (DN 350) dan lebih besar, ukuran NPS adalah
diameter aktual dalam inci dan ukuran DN sama dengan 25 kali ukuran NPS (tidak
25,4). Sebagai contoh, NPS 14 memiliki OD dari 14 inci atau 355,60 mm, dan setara
dengan DN 350.

I.1.6 Standar Perpipaan


Berikut merupakan beberapa standar untuk pipa yang banyak digunakan:
 API range
 ASME SA106 Grade B (seamless carbon steel)
 ASTM A312 (Seamless dan WAS)
 ASTM C76 (Concrete pipe)
 ASTM D3033/3034 (PVC Pipe)
 ASTM D2239 (PE Pipe)
Pembuatan dan pemasangan pipa yang berhubungan dengan tekanan diatur oleh ASME
dengan kode "B31", seperti B31.1 atau B31.3, dengan didasarkan pada ASME Boiler dan
Pressure Vessel Code. Kode ini digunakan di Kanada dan Amerika Serikat. Eropa dan
Negara lain di dunia memiliki sistem yang setara. Pipa seperti ini umumnya harus tahan
terhadap tekanan sekitar 10 sampai 25 atmosfer. Untuk memastikan operasi yang aman dari

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 4


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

sistem, pembuatan, penyimpanan, pengelasan, pengujian pipa ini harus memenuhi standar
mutu yang ketat.
I.1.7 Pemasangan Pipa
Pipa biasanya disambung dengan pengelasan, menggunakan pipa berulir dan fiting,
penyegelan sambungan dengan politetrafluoroetilen (PTFE) tape Thread segel, oakum, atau
string PTFE, atau dengan menggunakan kopling mekanis. Proses pengelasan yang sering
digunakan adalah proses TIG atau MIG. Sedangkan penyambungan joint pipa dilakukan
dengan butt weld. Ujung-ujung pipa yang akan dilas harus memiliki End Weld Prep (EWP)
yang biasanya terletak pada sudut 37,5 derajat sebagai tempat logam las.
Pipa tembaga biasanya disambung dengan menyolder, mematri, fiting kompresi,
pembakaran, atau Crimping. Sedangkan pipa plastik disambung dengan pengelasan
menggunakan solvent, pemanasan, atau elastomeric sealing.

I.1.8 Jenis-jenis Pipa


Pipa dapat dibedakan menjadi 2 jenis besar yaitu SMLS Pipe atau Seamless Pie dan
LSAW Pipe.
1. Seamless (SMLS) Pipe
Ada 5 macam pipa jenis ini yaitu :
a) Fluid Transport, mempunyai standar : GB/T 8163-2008, ASTM A 53, ASTM
A106, DIN 1629. Biasa digunakan untuk mengalirkan minyak dan gas dengan
jarak yang cukup jauh.

b) Hydraulic Pillar Service, mempunyai standar : GB/T17396-1998. Biasa


digunakan sebagai hydraulic support, serta penyangga pada tambang batu bara.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 5


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

c) Low Medium Boiler, mempunyai standar : GB3087-2008, ASTM A106, DIN


17175. Sering digunakan untuk pipa steam dengan tekanan rendah.

d) Line Pipe, mempunyai standar : API SPEC 5L. Digunakan untuk transmisi
minyak, gas dan air pada Oil&Gas Industry.

e) Structural Pipe, mempunyai standar : GB/T8162-2008, ASTM A53, ASTM


A106, EN 10210. Digunakan pada konstruksi bangunan.

2. LSAW Pipe
Mempunyai standar API 5L, GB/T 3091-1999, API 5L, API 5CT, ASTM. Pipa ini
dibuat dengan menggunakan proses SAW. Sering digunakan pada industri petroleum,
petrokimia, shipbuilding, piling, pembuatan jembatan serta bangunan.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 6


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

I.2 Vessel
I.2.1 Pengertian Vessel
Sebuah vessel atau pressure vessel adalah wadah tertutup yang dirancang untuk
menahan gas atau cairan pada tekanan substansial yang berbeda dari tekanan ambien.
Perbedaan tekanan dapat memunculkan bahaya dan mengakibatkan banyak kecelakaan
seperti yang telah terjadi dalam sejarah perkembangan dan operasi vessel. Akibatnya,
rancangan, pembuatan, dan pengoperasian vessel diatur oleh otoritas teknik didukung oleh
undang-undang. Oleh karena itu, definisi dari sebuah vessel berbeda-beda pada tiap negara,
tetapi melibatkan parameter seperti tekanan operasi maksimum yang aman dan suhu.

Gambar 1. Gambar-gambar Vessel


Vessel dapat berbentuk seperti apapun, tetapi yang biasa digunakan adalah yang
berbentuk bola, silinder, dan kerucut. Desain umumnya adalah berbentuk silinder dengan
tutup kepala yang disebut heads, umumnya berbentuk hemispherical atau dished
(torispherical). Secara teoritis, vessel memiliki bentuk terbaik berupa bola. Namun, bentuk
bola sangat sulit untuk diproduksi sehingga berharga lebih mahal, sehingga sebagian besar
vessel diproduksi dalam bentuk silinder dengan heads semi-elips. Vessel yang lebih kecil
dirakit dari pipa dengan dua penutup.

I.2.2 Sejarah Vessel


Pertama kali diciptakan pada masa revolusi Industri, terutama di Inggris, yang
digunakan sebagai boiler untuk menggerakkan mesin uap. Setelah terjadi ledakan yang fatal,
standar desain dan pengujian dan sistem sertifikasi mulai dilakukan untuk mengurangi
terulangnya kecelakaan yang sama.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 7


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Gambar 2.

I.2.3 Bahan Konstruksi


Secara teoritis, semua bahan berdaya tarik kuat dan stabil secara kimia dapat
digunakan sebagai bahan pembuatan vessel. Namun, menurut kode desain dan standar
aplikasi vessel (ASME BPVC Section II, EN 13445-2 etc.) hanya bahan-bahan tertentu
dengan ketahanan termal baik yang disetujui.
Umumnya, vessel terbuat dari baja. Kelebihan dari penggunaan baja adalah daya
tahannya yang meningkat jika ditempa dan di las secara bersamaan. Selain itu, baja memiliki
daya tahan yang sangat baik ketika digunakan pada suhu tinggi maupun suhu rendah. Namun,
beberapa sifat mekanik baja yang muncul akibat proses penempaan, dapat terpengaruh oleh
pengelasan, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan khusus. Untuk menghindari
terjadinya korosi, baja juga perlu ditambahkan material anti korosi.
Beberapa vessel juga ada yang terbuat dari bahan komposit, seperti komposit filamen
dengan serat karbon. Bahan ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi sehingga bermassa
ringan, namun jauh lebih sulit untuk diproduksi. Bahan lain yang juga banyak digunakan
adalah polimer seperti PET yang digunakan sebagai tempat untuk minuman berkarbonasi dan
tembaga pada pipa. Vessel juga biasanya dilapisi oleh logam, keramik, ataupun polimer
untuk mencegah kebocoran dan melindungi struktur vessel dari medium yang terkandung.

I.2.4 Jenis-jenis Vessel


 Tipe I : Metal Vessel.
Vessel yang seluruh konstruksinya terbuat dari logam, biasanya aluminium atau
baja. Dikarenakan perkembangan yang baik, vessel tipe I merupakan yang paling
murah harganya, namun merupakan vessel yang terberat dari tipe lainnya.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 8


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

 Tipe II : Hoop Wrapped Pressure Vessels.


Vessel logam ini memiliki lapisan komposit unidirectional pada bagian
silindernya. Fungsi dari komposit adalah untuk meningkatkan efisiensi pada
bagian silinder karena pada bagian ini, tegangan melingkar vessel 2 kali dari
tegangan axialnya. Tipe ini memiliki efisiensi structural yang lebih baik daripada
tipe I dengan harga sedikit lebih mahal.

 Tipe III : Fully wrapped Pressure Vessels with Metal Liner, overwrapped entirely
with composite plies.
Pada umumnya, vessel tipe III menggunakan liner aluminium. Berdasarkan
aplikasinya, vessel tipe III memiliki nilai yang seimbang antara massa maupun
harganya. Vessel ini juga merupakan vessel komposit yang paling sering
digunakan dan diterima oleh berbagai regulasi vessel.

 Tipe IV : Fully wrapped Pressure Vessels with Polymeric Liner.


Liner ini sepenuhnya melapisi vessel dengan multi-lapisan komposit. Dapat
dirancang agar memiliki berat yang ringan dan memiliki harga yang lebih
kompetitif dibandingkan vessel tipe III. Permeasi gas melalui vessel polimer ini

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 9


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

dapat lebih tinggi daripada melalui vessel logam, namun vessel ini tetap dapat
menjaga level permeasinya sehingga masih berada dalam batas toleransi berbagai
regulasi.

 Tipe V : All-composite pressure vessels that do not use a metallic or polymeric


liner.
Shell komposit ini dirancang untuk memberikan penghalang permeasi selain
untuk mendukung beban struktural. Vessel tipe V memiliki berat teringan dari
semua jenis vessel. Namun, teknologi dari vessel ini masih dalam tahap
perkembangan dan belum sepenuhnya diterima di sebagian besar standar
peraturan.

I.2.5 Pengukuran Massa Vessel


Bagaimanapun bentuk dan ukurannya, massa sebuah vessel selalu berbanding lurus
dengan tekanan dan volumenya, dan berbanding terbalik dengan rasio strength-to-weight dari
material konstruksinya.
 Vessel Bola
Massa dari vessel berbentuk bola adalah

,
dimana
M : massa,
P : perbedaan tekanan dengan pembawa,
V : volume,

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 10


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

ρ : densitas material vessel,


σ : daya tegang toleransi maksimum material
 Vessel Silinder dengan Tutup Hemispherical

,
dimana
R : radius
W : lebar bagian tengah silinder, and lebar keseluruhan W + 2R
 2:1 Vessel Silinder dengan Tutup Semi-eliptical

.
 Gas Storage

I.2.6 Kegunaan Vessel


Pressure vessel digunakan dalam berbagai aplikasi di industri dan sektor swasta.
Diving cylinder, recompression chamber dan menara distilasi adalah beberapa contoh vessel
yang digunakan pada kilang minyak atau pertambangan dan pabrik petrokimia. Selain itu
vessel juga banyak digunakan pada reaktor nuklir dan sebagai tempat penyimpanan gas cair
seperti ammonia, klorin, propane, butane, dan LPG.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 11


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

BAB II
MAINTENANCE PIPA & VESSEL

II.1 Maintenance Pipa


Pada dasarnya, seluruh perawatan pipa pada awalnya adalah dari tahap mencegah
sebisa mungkin. Perawatan pipa yang ada termasuk pada masalah korosi, tekanan air,
ataupun tidak baiknya layout pipa yang ada.
II.1.1 Korosi
Korosi merupakan efek yang paling merusak pada logam, oleh karena itu untuk
melindungi logam digunakan banyak cara, yang semuanya ditujukan agar logam tidak
cepat rusak karena korosi. Kerusakan karena korosi bisa mencapai 1000 kali lipat lebih
cepat pada logam dibandingkan karena pengaruh yang lain. Karena itu timbul berbagai
penelitian untuk melindungi logam ini dari pengaruh korosi, dari cara cara yang
sederhana seperti hanya dengan melapis permukaan logam dengan mengecat sampai cara
cara yang paling modern dengan membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Cara cara penanggulangan korosi antara lain:
1.Melapis permukaan logam dengan cat.
2.Melapis permukaan logam dengan proses pelapisan atau Electroplating.
3.Membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti Anodizing Plant .
4.Membuat sistem perlindungan dengan anoda korban.
5.Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Dari metoda-metoda pelapisan tersebut, masing masing mempunyai keunggulan
dan kekurangan. Melapis logam dengan cat merupakan cara yang paling mudah dan
murah, tetapi paling cepat rusak daya tahannya. Sedangkan membuat logam paduan
adalah cara yang paling rumit dan mahal, tetapi daya tahannya paling bagus. Logam
paduan juga ditujukan untuk hal hal lain seperti membuat logam yang kuat tapi ringan,
atau logam yang keras tapi getas seperti baja dan sebagainya.
Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari,
namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah
dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan
elektronik menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat
diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 12


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional,


sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industri. Pengendalian
korosi biasanya merupakan serangkaian pekerjaan yang terpadu, antara lain:
1. Perancangan geometris alat atau benda kerja
2. Pemilihan bahan yang sesuai dengan lingkungan
3. Pelapisan dengan bahan lain lain untuk mengisolasi bahan dari lingkungan, atau
coating
4. Pemberian bahan kimia pada media mengalir yang dapat menghambat korosi, atau
inhibisi.
5. Proteksi katodik yaitu memasok arus negatif ke badan benda kerja agar terhindar dari
reaksi oksidasi oleh lingkungan
6. Inspeksi rutin terhadap kinerja semua upaya proteksi yang dilakukan
7. Pemeliharaan kebersihan. Pengendalian korosi pada peralatan elektronik dapat
dilakukan melalui pengendalian lingkungan atau ruangan di mana peralatan tersebut
ditempatkan.
Penanganan masalah korosi berkaitan dengan perawatan dan perbaikan fasilitas
produksi serta peralatan penunjang lainnya. Kegiatan ini harus dapat mengidentifikasi,
mengantisipasi dan menangani masalah korosi pada alat, mesin dan fasilitas industri
secara keseluruhan. Pemantauan korosi perlu dilakukan secara periodik. Upaya
menghambat laju korosi harus terintegrasi dengan program perawatan dan perbaikan
sehingga diperoleh hasil yang terbaik. Pengendalian laju korosi melalui pengendalian
lingkungan umumnya dilakukan dengan menjaga kelembaban udara dan pengendalian
keasaman lingkungan. Namun pengendalian lingkungan ini hanya mungkin dilakukan
untuk peralatan yang berada dalam suatu ruangan, dan tidak mungkin dilakukan terhadap
fasilitas yang berinteraksi langsung dengan lingkungan di luar ruangan. Upaya
pengendalian korosi ini harus melibatkan semua fihak yang terlibat dalam pengoperasian
alat, mesin, instalasi serta fasilitas lainnya. Masalah korosi dan upaya pengendaliannya
perlu diperkenalkan kepada seluruh jajaran direksi dan karyawan yang terlibat langsung
dalam kegiatan industri.
Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh dalam upaya pengendalian korosi
peralatan elektronik, antara lain adalah : Menyimpan bahan-bahan korosif sebaik
mungkin sehingga terjadinya kebocoran, penguapan serta pelepasan ke lingkungan dapat
dihindari. Pengecekan bejana penyimpan bahan kimia korosif yang mudah menguap

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 13


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

perlu dilakukan secara periodik, sehingga adanya kebocoran bahan tersebut segera
dikenali dan dapat diambil tindakan sedini mungkin untuk menghindari efek yang lebih
luas. Melakukan pemeliharaan rumah tangga perusahaan secara baik termasuk ketertiban
dan kebersihan dalam perusahaan. Pengoperasian alat dehumidifier untuk mengurangi
kelembaban udara dalam ruangan yang di dalamnya menyimpan peralatan elektronik
mahal dan rentan terhadap serangan korosi.
Peralatan-peralatan elektronik yang rawan terhadap pengaruh korosi perlu disimpan di
ruang tertutup, jauh dari kemungkinan pencemaran udara akibat terlepasnya bahan-
bahan
korosif ke lingkungan. Menutup alat sewaktu tidak dipergunakan untuk menghindari
masuknya debu-debu ke dalam alat. Perlu diketahui bahwa debu dapat tertempeli
polutan korosif yang apabila terbang terbawa udara dapat masuk ke dalam alat dan
menempelkan dirinya ke permukaan komponen-komponen elektronik di dalam alat
tersebut. Pendidikan tentang faktor-faktor penyebab korosi dan akibatnya perlu juga
diberikan
kepada karyawan yang bersentuhan langsung dengan pengoperasian alat, agar mereka
selalu menjaga dan mau mengikuti instruksi-instruksi yang digariskan dalam kaitannya
dengan perawatan peralatan elektronik. Pengendalian Korosi Atmosferik Hanya ada 2
metoda yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan korosi atmosferik, yaitu
coating dan pemilihan material yang sesuai, atau gabungan keduanya. Dari hasil
penentuan karakteristik atmosfer dan pengukuran laju korosi di tempat peralatan industri
minyak bumi berada atau akan dibangun, dapat ditentukan jenis material dan coating
yang sesuai untuk membangun konstruksi peralatan yang tahan terhadap korosi
atmosferik. Penentuan ini tentunya juga mempertimbangkan faktor biaya dan
keekonomian. Dari hasil analisis, seringkali terjadi penggunaan logam yang tidak terlalu
tahan korosi atmosfer (misalnya baja karbon) namun dilindungi sistem coating lebih
ekonomis daripada baja paduan yang tahan korosi namun tidak dilindungi sistem
coating.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 14


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

II.1.2 Tekanan Air


Jika air mengalir melalui pipa, maka hambatan air pada dinding dalam pipa akan
mengurangi tekanan keluarnya. Ini biasa disebut "head loss". Semakin kecil, semakin
panjang, semakin kasar dinding pipa, semakin banyak belokannya, atau semakin cepat
alirannya, akan mengurangi tekanan statis lebih banyak.
Sehingga total tekanan keluarnya berkurang. Pipa yg besar, pendek dan lurus akan
menjaga tekanan statis lebih baik. Jika ujung kedua pipa dihubungkan dengan nozzle
yang sama, pipa yg besar akan menyembur lebih jauh. Karena tekanannya tidak
terhambat head-loss pipa di belakangnya.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 15


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Pada siku-siku pipa biasanya di rekatkan semen untuk memperkuat lekukan


sehingga air yang menghantam siku tidak akan merusak pipa

II.1.3 Layout Pipa

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 16


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

II.1.4 Jurnal-Jurnal Peristiwa


Banyak sekali di dunia industri dan fasilitas umum terjadi proses korosi
disebabkan oleh fenomena biokorosi akibat adanya bakteri. Kasus-kasus tersebut yaitu:
a. Pipa-pipa bawah tanah di Industri minyak dan gas bumi.
Dalam suatu contoh kasus dari perusahaan Korea Gas Corporation (KOGAS)
menggunakan pipa-pipa gas yang dilapis dengan polyethylene (APL 5L X-65).
Selama instalasi, pipa dilas tiap 12 meter dan diproteksi dengan impressed current
proteksi katodik dengan potensial proteksi –850 mV (vs saturated Cu/CuSO4).
Kemudian beberapa tahun dicek kondisi lapis lindung maupun korosi aktif
menggunakan pengujian potensial gardien5, hasilnya berupa letak-letak coating defect
di sepanjang pipa. Kegagalan selanjutnya yaitu adanya disbonded coating area di
permukaan pipa yang disebabkan adanya arus proteksi katodik yang berlebihan
terekspos. Coating defect dan daerah disbonded coating sangat baik untuk
perkembangan mikroba anaerob. Pada disbonded coating area terjadi korosi local
(pitting), lubang pit berbentuk hemisspherikal dalam tiap-tiap kelompok. Kedalaman
pit 5-7 mm (0,22 – 0,47 mm/year)4, bentuk pit ini mengindikasikan karakter bakteri
reduksi sulfat terlihat.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 17


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

b. Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran.


Di kota California Amerika serikat, departemen pemadam kebakaran mengalami
masalah cukup sulit dimana debit air alat system penyemprot turun walau tekanan
cukup besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi
yang disebabkan oleh aktifitas mikroba dipermukaan dinding bagian dalam yang
terbuat dari baja karbon dan tembaga saat beberapa bulan pembelian.
Ini disebabkan adanya biodeposit (turbucle) yang tumbuh di di dinding bagian dalam,
kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi lokal berupa korosi
pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini menghasilkan senyawa H2S
di lubang pit yang mengakibatkan keadaan asam dan mempercepat kelarutan logam.

II.2 Maintenance Vessel


II.2.1 Menginspeksi Pressure Vessel
Pada dasarnya, terdapat tiga kelas pada inspeksi ini yang disusun berdasarkan
tingkat bahaya dari akibat yang ditimbulkan:
1. Critical Consequence – Class 1, kegagalan dapat menimbulkan resiko yang sangat
besar dengan lepasnya bahan-bahan sangat berbahaya yang dapat terbakar atau
meledak. Selain itu dapat juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan korban jiwa
karena material yang highly toxic dan highly hazardous.
2. Serious Consequence – Class 2, kegagalan dapat menimbulkan resiko yang sama
seperti pada Class 1 hanya dengan intensitas yang lebih kecil. Namun demikian,
peralatan ini juga tetap harus diinspeksi agar terhindar dari kebocoran dll.
3. Normal Consequence – Class 3, kegagalan tidak terlalu menimbulkan resiko yang
serius terhadap lingkungan, tetapi tetap akan menimbulkan kerugian seperti tidak
berfungsinya properti.
II.2.1.1 Inspeksi Eksternal Vessel
Inspeksi eksternal harus dilakukan secara regular dalam pengoperasian
vessel agar integritas dari vessel dapat dipertahankan. Pada kebanyakan pabrik
kimia, inspeksi eksternal biasanya dilakukan setiap 3 tahun. Inspeksi eksternal
terbatas pada aksesbilitas dan visibilitas karena yang dilakukan adalah inspeksi
secara visual, baik itu fisik maupun penampakan dari vessel tersebut.
Beberapa device yang diperhatikan pada saat melakukan inspeksi eksternal
antara lain:

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 18


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

1. Anchor bolts : cat dan korosinya


2. Foundations : tidak retak, bergeser, dan sebagaina
3. Supports and skirts : tidak korosi
4. Tank accessories : tangga, pressure gauge, walkway, dan alat-alat lain harus
dalam keadaan yang dapat diperbaiki
5. Coatings : cat pada metal yang berfungsi mengurangi korosi
6. Grounding : kabel grounding harus berada di tempat yang aman
7. Heads and shells of exchangers and pressure vessels : harus bebas korosi,
distorsi, keretakan, dan tanda-tanda kerusakan lain
8. Low-pressure tanks : dilihat korosinya dan ketebalan
9. Fireproofing or insulation : harus terlindung dan tidak bocor dengan udara
agar dapat melindungi logam dari korosi
10. Nozzles, flanges, and valves : bebas korosi dan kebocoran, terpasang dengan
benar
11. Relief devices/safety relief valves : harus terpasang dalam posisi vertical,
tidak bocor

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 19


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Gambar 1. Vessel yang telah diinspeksi

II.2.1.2 Inspeksi Internal Vessel


“There is no good substitute for an internal inspection.”
Inspeksi internal sangat penting dilakukan. Inspeksi ini terhitung mudah
dan murah apabila diasumsikan bahan kimia yang menjadai residu dapat dengan
mudah dihilangkan. Inspeksi internal penting untuk mengantisipasi menurunnya
kemampuan vessel yang dapat berakibat pada kebocoran. Sebab utama yang sering
dialami adalah korosi. Oleh karena itu, frekuensi inspeksi internal tergantung dari
sifat korosif bahan yang diproses atau disimpan didalamnya.
Berikut ini adalah tahap-tahap yang dilakukan selama inspeksi internal:
1. Operator terlebih dahulu mengecek kondisi di dalam vessel dan mengambil
data tekanan atmosfer di dalam tank sebelum petugas masuk ke dalamnya.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 20


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

2. Inspektor vessel kemudian membuat penilaian awal terhadap vessel dan


menentukan apakah dibutuhkan alat-alat lain untuk melakukan inspeksi,
misalnya tangga, tangga susun, ataupun pencahayaan ekstra.

3. Inspektor vessel masuk ke dalam vessel setelah penilaian awal terhadap


kondisi vessel dibuat. Vessel sudah dites dan diamankan. Minimal satu orang
harus menjadi pengawas yang berada di luar vessel.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 21


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

4. Inspektor mengecek ketebalan dari dinding vessel yang kemungkinan sering


mengalami metal loss dengan alat yang bernama D-Meter.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 22


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

II.2.1.3 Detektor Ketebalan Logam Ultrasonic


D-Meter adalah handheld digital yang mengambil data ketebalan
(thickness). Alat ini biasa digunakan untuk menentukan sisa ketebalan dari dinding
vessel atau pipa. Suara ultrasonic yang dipancarkan ke dalam material akan
memantul dari dinding dalam. Interval waktu untuk kembali inilah yang digunakan
untuk menentukan ketebalan dinding.

II.2.1.4 Pengetesan global – Pengetesan atau Pengukuran Tekanan dari vessel


Metode yang digunakan pada untuk pengukuran ini adalah dengan
pengetesan hidro atau dikenal dengan nama hydrotest dengan menggunakan air
pada tekanan 150 persen lebih besar dari batasan tekanan yang didesain pada
vessel.
Pengetesan struktural vessel dan pengetesan untuk menemukan kebocoran
kecil dari vessel tersebut memiliki perbedaan dalam operasinya. Terkadang
diperlukan untuk menemukan kebocoran dalam sistem heat exchanger yang terdiri
dari ratusan tabung. Bila kita menggunakan hydrotest, maka akan sulit untuk
menemukan kebocoran dalam sistem tersebut.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 23


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Pengetesean pneumatic atau dengan menggunakan udara menjadi solusi


dalam masalah ini. Inspektor sering menggunakan semprotan dari campuran cairan
sabun dalam air dengan perbandingan satu banding sepuluh untuk mengecek
kebocoran pada sistem tersebut yang diberikan tekanan. Untuk faktor keamanan,
pneumatic test tersebut harus dibatasi pada 5 atau 10 psig dan tidak lebih besar 25
persen dari batas maksimum tekanan yang dapat ditahan oleh sistem tersebut.
Biasanya inspektor tersebut menggunakan kotak bening untuk melihat
kebocoran dari vessel yang dialiri dengan air sabun. Kotak tersebut akan
dikosongkan dengan menggunakan udara yang terkompresi. Jika ditemukan
gelembung pada kotak tersebut, maka inspektor tersebut akan memberikan tanda
pada vessel tersebut yang berarti vessel tersebut memerlukan pengelasan lebih
lanjut.

Gambar . Inspektor sendang mengecek vessel dengan menggunakan kotak vakum dan
air sabun

II.2.2 Contoh Program Manajemen Vessel pada suatu Pabrik Kimia


Berikut ini, akan kami bahas contoh program manajemen vessel pada pabrik
kimia Dow di Freeport, Texas.
II.2.2.1 Registrasi dan Review dari Desain Vessel
Pabrik Kimia Dow akan mengecek suatu vessel apakah vessel tersebut
sudah sesuai dengan standard yang ada. Jika vessel tersebut sudah memenuhi
spesifikasi yang ada, Dow akan memberikan simbol atau tanda.
Prosedur tersebut mengecek semua spesifikasi, desain atau gambar, dan
daftar supply yang dilaporkan oleh pembuat vessel yang bertanggung jawab
terhadap laporan vessel tersebut. Prosedur tersebut dilakukan minimal 2 karyawan
Dow dan 1 karyawan pembuat vessel. Inspektor tersebut juga harus mengatur
pengaturan ketebalan yang harus dibuat terkait dengan studi tentang korosi. Maka,

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 24


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

sebelum sebuah vessel beroperasi, setidaknya vessel tersebut sudah dicek oleh 3
pekerja.
Terdapat organisasi yang memberikan simbol pada suatu vessel dan
mengatur dokumen-dokumen terkait vessel yang ada dan status inspeksi atau
pemeriksaan dari semua vessel yang bernama PVRS atau Pressure Vessel Review
Section. Dokumen yang dimiliki organisasi tersebut meliputi :
 Data laporan dari manufacturer atau pembuat vessel
 Form Pendaftaran
 Laporan pengukuran ketebelan dari vessel tersebut
 Perhitungan desain dari sistem vessel tersebut
Sebagai tambahan, data dari pemilik vessel meliputi :
 Perhitungan dari Vendor
 Laporan Mill Test
 Gambar Desain dari Vessel
 Laporan Pemeriksaan Visual dari Vessel
II.2.2.2 Pemeriksaan Vessel Rutin
Pemeriksaan vessel secara rutin termasuk inspeksi visual ketika vessel
tersebut sedang beroperasi. Dow, melakukan inspeksi terhadap vessel tersebut pada
5 tahun pertama vessel tersebut beroperasi dan paling sedikit setiap 5 tahun
sesudahnya. Dow melakukan prosedur inspeksi yang serupa dengan inspeksi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Inspeksi internal yang dilakukan Dow termasuk
pengukuran ketebelan ultrasonic. Metode pengukuran lainnya termasuk gelombang
ultrasonic, kisaran arus, dan radiografi.
II.2.2.3 Perbaikan, Revisi, dan Perubahan Status dari Vessel Tersebut
Pada sistem ini, Dow diharuskan melaporkan perubahan status pada vessel
tersebut ketika terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut :
 Perhitungan ulang dari vessel tersebut
 Perubahan prosedur untuk menanggulangi keadaan darurat
 Pabrik kembali beroperasi setelah idle atau tidak beroperasi untuk periode
yang lama
 Perbaikan atau modifikasi dari bagian vessel yang bertekanan
Jika bagian yang bertekenanan pada vessel tersebut terkorosi sehingga
ketebalannya lebih kecil dari ketebalan minimum yang diperbolehkan, maka harus

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 25


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

segera dilakukan sesuatu. Bagian tersebut harus direkondisi ulang sehingga sesuai
dengan spesifikasi yang ada.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 26


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

BAB III
STUDI KASUS KEGAGALAN, KERUSAKAN DAN GANGGUAN YANG TERJADI
PADA PIPA & VESSEL

III.1 Studi Kasus Kegagalan Pipa


Banyak kecelakaan yang terjadi dalam sebuah pabrik terjadi disebabkan unit
perpipaan. Sebagian besar disebabkan karena bahan pipa yang cenderung dapat mengalami
fatigue atau kurangnya fleksibilitas. Tabel 1 memperlihatkan faktor-faktor penyebab terjadi
kebocoran pada pipa yang menyebabkannya meledak dalam pabrik.

Untuk mengurangi kegagalan dari pipa tersebut, kita harus mengetahui penyebab mengapa
pipa tersebut mengalami kondisi fatigue. Hal utama yang harus pertama-tama
dipertimbangkan oleh perancang pabrik adalah dalam hal desain dan konstruksi awal pabrik.
Desain perpipaan adalah salah satu hal yang dominan menyebabkan terjadinya kebocoran
atau meledaknya pipa. Berikut beberapa studi kasus yang terjadi dalam pabrik mengenai
desain dari unit perpipaannya.

III.1.1 Dead-ends

Pipa yang didesain secara dead-ends adalah pipa yang disusun bercabang dengan
maksud tertentu. Dead-ends ini mengakibatkan terkumpulnya semua impurities seperti
air dan uap air yang menyebabkan terjadinya korosi pada pipa. Pada gambar 1, kotoran
mengumpul pada bagian atas dari steam valve dan pada tekanan pipa sebesar 450 psi

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 27


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

pipa tersebut mengalami kebocoran karena tidak kuat menahan banyak impurities yang
mengendap.

Pada kasus lain terjadi dalam suatu pabrik yang mengalirkan aliran minyak fraksi
berat yang diuapkan dalam pipa dengan kumparan steam. Dead-ends terjadi ketika
terjadi pengecilan saluran dari suction line ke saluran tank (Gambar 2).Aliran minyak
fraksi berat tersebut dikeringkan dengan memanaskannya sampai suhu 120oC. Pompa
sirkulasi digunakan untuk membersihkan air yang tersisa pada aliran dead-ends. Pompa
tersebut harus terus dinyalakan karena selama proses pemanasan, air dalam dead-ends
akan terus terkumpul. Ketika seorang mandor pabrik dipindahkan ke tempat yang lain
dan tidak ada komunikasi yang baik kepada mandor yang baru,pompa dinyalakan hanya
ketika untuk membersihkan tank. Akibatnya ketika suhu naik menjadi 100 0C, air yang
teruap meledak dengan hebat dan membakar unit. Dan ketika aliran minyak keluar dari
pipa dan terkena api, hal ini membuat lima orang pekerja meninggal dan pabrik shut
down.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 28


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Hal ini menunjukkan besarnya bahaya dari dead-ends dan tekanan air yang diuapkan
secara tiba-tiba. Dan hal ini juga menunjukkan bagaimana sebuah informasi sangatlah
penting bagi setiap pekerja dalam pabrik. Pompa yang seharunya menjaga kondisi dead-
ends ketika tidak ada informasi yang jelas malah digunakan untuk pembersih tank saja.

III.1.2 Poor Support


Kegagalan pipa juga timbul karena penahan mereka yang lemah dan kebebasan
vibrasi yang besar. Selain itu, kegagalan juga disebabkan karena tidak adanya ruang
untuk pipa memanjang (memuai) misalnya apabila dalam pipa terjadi pemanasan pada
suhu yang tinggi.Kebebasan vibrasi pada pipa yang berdiameter kecil mudah membuat
pipa tersebut menjadi fatigue. Misalnya ketika pompa dinyalakan, pekerja pabrik harus
mengetahui data historis RPM kritis dari pompa yang digunakan. Jika kita memutar pipa
lebih dari RPM kritis pada pompa, itu akan menciptakan banyak getaran yang dapat
menyebabkan kegagalan dalam pipa. Welding adalah salah satu cara yang bisa dilakukan
untuk menahan pipa yang mengalami getaran sehingga tidak cepat fatigue.
Support pada pipa adalah hal yang sangat penting untuk pipa yang disusun
vertical ke atas. Misalnya pada kasus sebelas pipa dengan 2-8 diameter, mengalir aliran
liquid hidrokarbon dan gas. ditopang oleh brackets dengan tinggi 2,1 m dan jarak 6 m.
Ketika pipa-pipa dihubungkan dengan sebuah tank, ada angin keras mengalir pada ruang
kosong antara tank dengan pipa dan menyebabkan terjadinya kemiringan pipa dari
penopangnya sebesar 20. Namun ketika inspeksi dilakukan dan hal ini tidak dianggap hal
yang serius, lama kelamaan fluida yang mengalir dalam pipa tidak dapat mengalir lagi
karena kemiringan juga bertambah menjadi 6 0.. Bagian atas dari penopang sekarang
bergeser 5 in dari seharusnya. Setelah 11 jam kondisi ini terus dibiarkan, pipa lama
kelamaan hancur dan aliran hydrocarbon keluar dari pipa.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 29


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

III.1.3 Water Injection


Dalam proses injeksi air ke dalam aliran minyak, design perpipaan yang tepat
sangat dibutuhkan. Design yang kurang baik dapat dilihat pada gambar 3. Korosi dapat
terjadi pada point yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

Design yang lebih baik terdapat pada gambar 4. Dimensi tersebut dipilih
sehingga injeksi water dapat dihilangkan pada bagian inspeksi.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 30


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Tapi design ini juga memiliki kelemahan. Ada sebuah system yang terkumpul
dengan pipa injeksi pada upstream dan ini menyebabkan terjadinya korosi. Dalam hal ini
perlu diketahui bahwa design yang baik adalah ketika suatu system dengan unitnya tidak
berkumpul di satu area tertentu.

III.I.4 Bellows
Dalam sebuah system, terdapat unit distilasi yang terdiri dari dua kolom
dihubungkan oleh pipa uap 42 in yang terdapat bellows.

Ketika dalam kondisi shutdown, pipa yang diuapkan dengan steam. Ketika
dilakukan inspeksi, terdapat hasil bahwa bagian akhir dari bellows lebih tinggi 7 in dari
bellows yang lain. Padahal semestinya perbedaan maksimum yang diperbolehkan hanya
3 in. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa sebuah design tidak boleh hanya
mempertimbangkan ketika kondisi normal beroperasi, namun juga harus
mempertimbangkan design tersebut ketika dalam kondisi startup dan shutdown.

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 31


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

III.1.5 Miscellaneous Pipe Failures


Berikut adalah jenis-jenis penyebab kegagalan pipa :
a. Pipa yang sudah tua kembali digunakan.
Misalnya pipa yang digunakan untuk membawa aliran gas yang flammable tidak
terdekteksi bahwa sebelumnya pipa tersebut digunakan dalam kondisi yang korosif
sehingga ketahanan pipa tersebut perlu dipertanyakan. Sebuah pipa kembali dapat
digunakan ketika kita betul-betul mengetahui data historis dari pipa tersebut.

b. Tidak sesuainya kualitas bahan besi yang digunakan untuk pipa.


Contoh kegagalan yang pernah terjadi adalah ketika sebuah pipa keluaran dari
reactor converter ammonia pada tekanan tinggi dibuat dari bahan carbon steel yang
seharusnya terdiri dari 1,24 % Cr, 0.5% Mo. Lalu serangan hydrogen terjadi
kebocoran pada tikungan pipa. Hal ini membuat reaksi tidak sempurna.
Setiap perusahaan harus memastikan bahan yang digunakan dalam perpipaan
dengan mengecek komposisi bahan pada pipa tersebut. Hal ini menyangkut integritas
dari sebuah perusahaan. Besi dapat dianalisis kandungan bahannya dengan
menggunakan spectrographic analyzer.
c. Korosi
Sebuah pipa yang mengadung liquefied butylenes mengalir dengan tekanan 30
psi melewati sebuah lubang yang terdapat valve. Dalam lubang tersebut terdapat air
yang terkontaminasi dengan asam. Pipa akhirnya terkorosi dan lubang kecil terjadi.
Ketika ingin diperbaiki, jalur tersebut dibiarkan kosong dan dialirkan air dengan
tekanan 110 psi.
Contoh kegagalan ini terjadi pada Weld Neck Flange yang digunakan untuk
menghubungkan instalasi pipa SS 316L dengan Choke pada X-Mas Tree di Wellhead
[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 32
[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

North East Betara(NEB#12) PetroChina International Jabung Ltd. Weld Neck Flange
ini di las dengan reducer SS 316L pada instalasi pipa gas. Dari pengamatan kegagalan
di akibatkan korosi galvanik pada sambungan las dissimilar metal antara Weld Neck
flange baja karbon dan SS 316L. Kandungan CO2 dan H2O yang sangat tinggi
mengakibatkan sweet corrosion. Temperatur dan tekanan operasional pipa yang tinggi
mempercepat proses korosi penyebab terjadinya kegagalan.
d. Pipa yang berada dibagian atas reaktor mengakibatkan terjadinya korosi. Ketika
pipework dalam kondisi dingin , liquid akan mengalir ke bagian atas drained out.
Namun ketika kondisinya panas, akan mengakibatkan terjadinya korosi dan cracking
pada reaktor.

e. Kegagalan Catastrophic
Kecelakaan meledak di Mexico City tahun 1984 yang membunuh lebih dari 500 jiwa
disebabkan karena kegagalan pipa. Penyebabnya tidak dapat terdeteksi namun
kemungkinan besar karena pengaruh tekanan. Namun pergerakan tekanan tidak dapat
terdeteksi oleh monitor walaupun sepertinya tekanan mengalami kenaikan.

III.2 Studi Kasus Kegagalan Vessel


Sebenarnya, contoh kasus kegagalan atau kerusakan vessel pada industri jarang
terjadi. Kebanyakan dari kerusakan tersebut sudah dilaporkan atau didapati ketika dilakukan
pressure test atau pengukuran tekanan atau vessel tersebut sudah terlihat mengalami
keretakan ketika diadakan pemeriksaan rutin. Namun, kerusakan vessel yang dapat
menimbulkan bahaya tetap harus diperhatikan seperti yang akan dibahas sebagai berikut :
[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 33
[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Gambar 3. Persentase Penyebab Kecelakaan (http://www.iqsnewsroom.com/post/2009/09/23/You-


Can-Stop-Pressure-Vessel-Failure!.aspx)
III.2.1 Contoh Kegagalan yang Dapat Dicegah dengan Desain atau Konstruksi yang
Lebih baik
a) Kebocoran gas yang terjadi melalui lubang pada multiwall vessel pada pabrik amonia.
Pabrik tetap beroperasi seperti biasa, tetapi kebocoran yang ada diperhatikan atau
diawasi supaya tidak semakin memburuk. Sepuluh hari kemudian, vessel tersebut hancur
dan menyebabkan kerusakan yang meluas.
Multiwall vessel dibuat dari kerangka yang dilapisi oleh 11 lapisan yang setiap
lapisannya dibor dengan lubang kecil. Kehancuran vessel yang terjadi berhubungan
dengan tekanan yang berlebihan pada mulut pipa atau nozzle. Hal ini tidak diperhatikan
ketika vessel tersebut dibuat. Maka, hal ini dapat dihindari dengan mendesain vessel
yang lebih baik untuk mencegah kebocoran tersebut.
b) Vessel sebuah pabrik amonia hancur akibat low-cycle fatique. Hal tersebut dikarenakan
siklus temperatur dan tekanan yang berulang.
c) Lepasnya bola yang mengapung yang dijadikan sebagai level controller pada
penyimpanan propana. Ketika sebuah tanki mengalami keluberan, bola tersebut akan
melaju atau menempati pipa pendek yang akan melepaskan atau mematikan valve. Valve
tersebut dibentuk untuk beroperasi sesuai dengan ukuran yang eksak atau pasti. Namun,
ketika tanki dipanaskan, kenaikan tekanan menyebabkan diameter dari bola tersebut
mengembang dari 14 m menjadi 14.15 m. Pengembangan diameter bola tersebut, baru
disadari ketika seseorang menemukan akses tangga untuk naik ke atas sudah mengalami
kerusakan.
Jika kita menggunakan indikator bola yang mengapung, kita harus membandingkan
ukuran bola tersebut dengan cabang-cabang atau tempat bola melaju pada bagian atas
vessel tersebut. Jika bola yang lepas dapat menempati salah satu cabang tersebut, maka

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 34


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

proteksi atau lindungi cabang tersebut dengan kurungan yang terbuat dari besi atau
gunakan indikator level yang lain selain indikator bola mengapung.
d) Sebuah bencana besar terjadi pada vessel berukuran 34 m3 yang menyimpan karbon
dioksida cair yang membunuh 3 orang, 8 luka-luka, menyebabkan kerugian sebesar $20
juta, dan kehilangan 3 bulan produksi. Penyebab kegagalan tersebut adalah sebagai
berikut :
 Vessel tersebut disewakan oleh supplier karbon dioksida dan perusahaan tersebut
tidak mengecek apakah vessel tersebut sudah sesuai dengan standard
penggunaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
 Supplier tersebut melakukan modifikasi pada vessel tersebut, tetapi pekerja yang
melakukan modifikasi tersebut tidak terlatih. Las pada vessel tersebut lemah,
rapuh, dan proses pengelasan tidak sesuai standard.
 Sebagai akibat dari kerusakan heater, temperatur dari vessel yang didesain untuk
berada pada suhu -29oC turun menjadi -60oC yang disebabkan oleh pendinginan
yang dihasilkan oleh evaporasi. Pada temperatur tersebut, vessel yang terbuat
dari baja karbon itu menjadi rapuh dan keretakan mulai terjadi.
 Lima minggu kemudian, heater kembali mengalami kegagalan. 2 valve yang ada
gagal untuk membuka dikarenakan valve tersebut terhubung dengan bagian atas.
Akibatnya, valve tersebut didinginkan oleh cairan pada vessel tersebut dan mulai
membeku. Kemudian vessel tersebut mengalami ledakan.
Setidaknya, penyelidik menemukan 11 kegagalan lainnya yang tidak dipublikasikan
oleh perusahaan tersebut. Setelah kejadian tersebut, perusahaan mengganti vessel karbon
dioksida mereka dengan vessel yang berbahan stainless steel.
Rekomendasi dari insiden tersebut adalah sebagai berikut :
 Peralatan yang disewa harus sesuai dengan standard seperti peralatan lainnya.
 Jangan pernah berkata, “Seharusnya hal ini aman karena sudah sesuai dengan
regulasi dan standard industri yang ada.” Regulasi dan standard industri tersebut
mungkin sajah sudah lama atau tidak berlaku lagi. Kita harus selalu berhati-hati
dalam melakukan sesuatu.
 Mempublikasikan suatu kecelakaan dapat menghindari kecelakaan yang serupa
untuk terjadi lagi.
e) Pemeriksaan lebih lanjut terkait bahaya yang dapat terjadi dapat menghindari terjadinya
kerusakan. Seorang pengelas diperintahkan untuk mengelas pinggiran atau bulatan pipa

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 35


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

pada sebuah vessel yang baru. Dia menyadari bahwa pengelasan bulatan pipa pada vessel
tersebut tidak memenuhi syarat. Setelah melakukan pengecekan, didapati, 7 pengelasan
lainnya pada vessel tersebut tidak terpasang dengan baik atau kendur. Tentu saja hal ini
dapat menyebabkan kebocoran pada vessel karena pipa yang akan dipasang tidak
terpasang dengan baik pada vessel tersebut.
III.2.2 Kegagalan yang Dapat Dihindari dengan Operasi yang Lebih Baik
a) Pressure Vessel juga dapat mengalami sucked in jika mereka tidak didesain untuk dapat
bertahan dalam keadaan vakum. Aliran steam dimasukkan ke dalam vessel tersebut
untuk membersihkan vessel tersebut (sweetening). Pada saat yang sama, aliran kondensat
juga keluarkan pada vessel tersebut. Selanjutnya, kondensat tersebut diisolasi dan 45
menit kemudian, aliran valve tersebut ditutup. 15 menit kemudian vessel tersebut
mengalami kehancuran. Hal ini jelas dikarenakan, steam yang belum berubah menjadi
kondensat dalam waktu 45 menit.
b) Sebuah vessel yang akan digunakan pada tekanan atmosfer telah dipasang oleh
kontraktor yang memutuskan untuk melakukan pengetesan tekanan pada vessel tersebut.
Namun, mereka tidak dapat menemukan pipa karet air yang cocok dengan sambungan
pada vessel tersebut. Mereka memutuskan untuk melakukan pengetesan tekanan dengan
menggunakan udara yang dikompres. Vessel tersebut mencapai tekanan 25 psi sblom
vessel tersebut pecah.
Kemungkinan, kontraktor tersebut tidak mengerti perbedaan dari pengetesan tekanan
yang ada, yang biasanya dilakukan dengan menggunakan air dan pengetesan kebocoran
yang biasanya dilakukan dengan menggunakan udara yang terkompresi pada tekanan
yang berada di bawah tekanan yang diukur.
c) Kegagalan dari level controller dapat menyebabkan gas bertekanan tinggi memasukin
vessel dan menyebabkan kerusakan atau kepecahan dari vessel. Pada suatu kasus, gas
bertekanan 2.200 psi memasuki vessel yang didesain untuk tekanan 150 psi. Vessel
tersebut kemudian pecah atau hancur. Seharusnya dilakukan pengecekan terhadap
batasan dari desain sebuah peralatan dan para praktisi harus memperhatikan batasan
tersebut untuk mencegah terjadinya insiden atau kecelakaan.
d) Beberapa tahun yang lalu, pada suatu pabrik, pressure vessel bertekanan tinggi yang
mengandung air dan udara beroperasi pada tekanan yang lebih besar dibandingkan batas
tekanan yang didesain. Setelah beberapa tahun, keretakan kecil mulai terlihat. Keretakan
tersebut diatasi dengan cara dilas. Setelah beberapa bulan kemudian, pekerjaan

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 36


[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

pengelasan tersebut yang sebenarnya tidak sesuai dengan kode safety, mengalami
kegagalan, dan vessel tersebut pecah. Pecahan-pecahan metal berterbangan dengan
kecepatan tinggi dan sangat membahayakan. Bahkan pecahan tersebut ada yang sampai
rel kereta yang terletak beberapa mil dari pabrik tersebut. Sebagian besar dari pabrik
tersebut hancur. 3 pekerja meninggal dalam kejadian tersebut. Bayangkan jika materi
yang berada dalam vessel bersifat flameable atau mudah terbakar, akan terjadi ledakan
yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya.

Gambar . Pabrik yang Mengalami Kecelakaan


Keretakan tersebut juga dapat disebabkan karena sering terjadinya pressure cycling
atau tekanan yang naik turun atau tidak stabil. Sering terjadinya pressure cycling tersebut
dapat menyebabkan sistem mengalami fatique yang berujung pada keretakan pada
vessel.

Gambar . Contoh Terjadinya Pressure Cycle

Fenomena terjadinya pressure cycle tersebut dapat ditanggulangi dengan sistem kontrol
yang lebih baik sehingga tekanan pada vessel tersebut juga akan lebih stabil.

e) Pada insiden ini, vessel sudah diisolasi namun ternyata masih terdapat material yang
berbahaya dalam vessel tersebut. Sebuah vessel dibagi menjadi dua bagian oleh sebuah
penyekat. Seorang pekerja diinstruksikan untuk menghilangkan penyekat tersebut.
[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 37
[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL

Vessel tersebut dibersihkan, diperiksa, dan izin untuk melakukan operasi tersebut juga
sudah diberikan bagi pekerja tersebut untuk memasuki bagian kiri dari vessel tersebut.
Pekerja tersebut memasuki isi vessel dan bermaksud menghilangkan sekat tersebut
dengan cara membakarnya. Ia tidak dapat melihat bagian kanan dari vessel tersebut.
Namun, ia berasumsi bahwa bagian kanan vessel tersebut pun sudah bersih dan tidak
terdapat gas yang mudah terbakar karena bagian kiri vessel tersebut sudah bersih dan
tidak ada gas yang mudah terbakar. Ketika pekerja tersebut memulai untuk mengelas
penyekat tersebut, terjadi kebakaran. Ia selamat dari insiden tersebut, namun ia
mengalami luka bakar yang cukup serius.
Seharusnya, jika bagian dari vessel tersebut tidak dapat dicek dan dilihat, kita harus
mengasumsikan bahwa vessel tersebut mengandung material yang berbahaya.

Gambar . Ilustrasi Kecelakaan yang Terjadi

[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 38

Anda mungkin juga menyukai