BAB I
PENJELASAN PIPA DAN VESSEL
I.1 Pipa
I.1.1 Pengertian Pipa
Pipa adalah benda yang biasanya berbentuk silinder dan sering digunakan sebagai
tempat membawa zat yang dapat mengalir (cairan, gas, slurry, bubuk, padatan-padatan kecil),
atau dengan kata lain sebagai tempat mengalirnya zat-zat tadi. Pipa terkadang juga digunakan
sebagai bahan bangunan. Pada berat yang sama, pipa berlubang jauh lebih kuat
disbandingkan dengan pipa solid.
Dalam dunia industri dan rekayasa (engineering), pipa berbeda dengan tube,
walaupun dalam hal penggunaan kata, keduanya sering dianggap sama. Hal ini dikarenakan
standar kedua benda tersebut berbeda. Standar pipa didasarkan pada diameter luar (OD) pipa
dan ketebalannya, sedangkan untuk tube standarnya didasarkan pada diameter luar, diameter
dalam serta ketebalannya. Pipa umumnya diproduksi berdasarkan satu dari beberapa standar
(internasional maupun nasional) yang ada. Sedangkan untuk tube, meskipun juga mempunyai
standar, namun produksinya melebihi maupun kurang dari standarnya. Benda yang mirip
dengan pipa namun berbentuk non-silindris juga disebut sebagai tube. Istilah pipa sebenarnya
lebih sering digunakan di dunia, sedangkan tube banyak digunakan di Amerika Serikat.
Baik pipa maupun tube lebih bersifat kaku sedangkan hose (selang) bersifat portable
dan fleksibel. Pemasangan pipa selalu melibatkan pemasangan fitting (elbow, valve, tee)
sedangkan untuk tube tidak demikian.
sistem, pembuatan, penyimpanan, pengelasan, pengujian pipa ini harus memenuhi standar
mutu yang ketat.
I.1.7 Pemasangan Pipa
Pipa biasanya disambung dengan pengelasan, menggunakan pipa berulir dan fiting,
penyegelan sambungan dengan politetrafluoroetilen (PTFE) tape Thread segel, oakum, atau
string PTFE, atau dengan menggunakan kopling mekanis. Proses pengelasan yang sering
digunakan adalah proses TIG atau MIG. Sedangkan penyambungan joint pipa dilakukan
dengan butt weld. Ujung-ujung pipa yang akan dilas harus memiliki End Weld Prep (EWP)
yang biasanya terletak pada sudut 37,5 derajat sebagai tempat logam las.
Pipa tembaga biasanya disambung dengan menyolder, mematri, fiting kompresi,
pembakaran, atau Crimping. Sedangkan pipa plastik disambung dengan pengelasan
menggunakan solvent, pemanasan, atau elastomeric sealing.
d) Line Pipe, mempunyai standar : API SPEC 5L. Digunakan untuk transmisi
minyak, gas dan air pada Oil&Gas Industry.
2. LSAW Pipe
Mempunyai standar API 5L, GB/T 3091-1999, API 5L, API 5CT, ASTM. Pipa ini
dibuat dengan menggunakan proses SAW. Sering digunakan pada industri petroleum,
petrokimia, shipbuilding, piling, pembuatan jembatan serta bangunan.
I.2 Vessel
I.2.1 Pengertian Vessel
Sebuah vessel atau pressure vessel adalah wadah tertutup yang dirancang untuk
menahan gas atau cairan pada tekanan substansial yang berbeda dari tekanan ambien.
Perbedaan tekanan dapat memunculkan bahaya dan mengakibatkan banyak kecelakaan
seperti yang telah terjadi dalam sejarah perkembangan dan operasi vessel. Akibatnya,
rancangan, pembuatan, dan pengoperasian vessel diatur oleh otoritas teknik didukung oleh
undang-undang. Oleh karena itu, definisi dari sebuah vessel berbeda-beda pada tiap negara,
tetapi melibatkan parameter seperti tekanan operasi maksimum yang aman dan suhu.
Gambar 2.
Tipe III : Fully wrapped Pressure Vessels with Metal Liner, overwrapped entirely
with composite plies.
Pada umumnya, vessel tipe III menggunakan liner aluminium. Berdasarkan
aplikasinya, vessel tipe III memiliki nilai yang seimbang antara massa maupun
harganya. Vessel ini juga merupakan vessel komposit yang paling sering
digunakan dan diterima oleh berbagai regulasi vessel.
dapat lebih tinggi daripada melalui vessel logam, namun vessel ini tetap dapat
menjaga level permeasinya sehingga masih berada dalam batas toleransi berbagai
regulasi.
,
dimana
M : massa,
P : perbedaan tekanan dengan pembawa,
V : volume,
,
dimana
R : radius
W : lebar bagian tengah silinder, and lebar keseluruhan W + 2R
2:1 Vessel Silinder dengan Tutup Semi-eliptical
.
Gas Storage
BAB II
MAINTENANCE PIPA & VESSEL
perlu dilakukan secara periodik, sehingga adanya kebocoran bahan tersebut segera
dikenali dan dapat diambil tindakan sedini mungkin untuk menghindari efek yang lebih
luas. Melakukan pemeliharaan rumah tangga perusahaan secara baik termasuk ketertiban
dan kebersihan dalam perusahaan. Pengoperasian alat dehumidifier untuk mengurangi
kelembaban udara dalam ruangan yang di dalamnya menyimpan peralatan elektronik
mahal dan rentan terhadap serangan korosi.
Peralatan-peralatan elektronik yang rawan terhadap pengaruh korosi perlu disimpan di
ruang tertutup, jauh dari kemungkinan pencemaran udara akibat terlepasnya bahan-
bahan
korosif ke lingkungan. Menutup alat sewaktu tidak dipergunakan untuk menghindari
masuknya debu-debu ke dalam alat. Perlu diketahui bahwa debu dapat tertempeli
polutan korosif yang apabila terbang terbawa udara dapat masuk ke dalam alat dan
menempelkan dirinya ke permukaan komponen-komponen elektronik di dalam alat
tersebut. Pendidikan tentang faktor-faktor penyebab korosi dan akibatnya perlu juga
diberikan
kepada karyawan yang bersentuhan langsung dengan pengoperasian alat, agar mereka
selalu menjaga dan mau mengikuti instruksi-instruksi yang digariskan dalam kaitannya
dengan perawatan peralatan elektronik. Pengendalian Korosi Atmosferik Hanya ada 2
metoda yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan korosi atmosferik, yaitu
coating dan pemilihan material yang sesuai, atau gabungan keduanya. Dari hasil
penentuan karakteristik atmosfer dan pengukuran laju korosi di tempat peralatan industri
minyak bumi berada atau akan dibangun, dapat ditentukan jenis material dan coating
yang sesuai untuk membangun konstruksi peralatan yang tahan terhadap korosi
atmosferik. Penentuan ini tentunya juga mempertimbangkan faktor biaya dan
keekonomian. Dari hasil analisis, seringkali terjadi penggunaan logam yang tidak terlalu
tahan korosi atmosfer (misalnya baja karbon) namun dilindungi sistem coating lebih
ekonomis daripada baja paduan yang tahan korosi namun tidak dilindungi sistem
coating.
Gambar . Inspektor sendang mengecek vessel dengan menggunakan kotak vakum dan
air sabun
sebelum sebuah vessel beroperasi, setidaknya vessel tersebut sudah dicek oleh 3
pekerja.
Terdapat organisasi yang memberikan simbol pada suatu vessel dan
mengatur dokumen-dokumen terkait vessel yang ada dan status inspeksi atau
pemeriksaan dari semua vessel yang bernama PVRS atau Pressure Vessel Review
Section. Dokumen yang dimiliki organisasi tersebut meliputi :
Data laporan dari manufacturer atau pembuat vessel
Form Pendaftaran
Laporan pengukuran ketebelan dari vessel tersebut
Perhitungan desain dari sistem vessel tersebut
Sebagai tambahan, data dari pemilik vessel meliputi :
Perhitungan dari Vendor
Laporan Mill Test
Gambar Desain dari Vessel
Laporan Pemeriksaan Visual dari Vessel
II.2.2.2 Pemeriksaan Vessel Rutin
Pemeriksaan vessel secara rutin termasuk inspeksi visual ketika vessel
tersebut sedang beroperasi. Dow, melakukan inspeksi terhadap vessel tersebut pada
5 tahun pertama vessel tersebut beroperasi dan paling sedikit setiap 5 tahun
sesudahnya. Dow melakukan prosedur inspeksi yang serupa dengan inspeksi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Inspeksi internal yang dilakukan Dow termasuk
pengukuran ketebelan ultrasonic. Metode pengukuran lainnya termasuk gelombang
ultrasonic, kisaran arus, dan radiografi.
II.2.2.3 Perbaikan, Revisi, dan Perubahan Status dari Vessel Tersebut
Pada sistem ini, Dow diharuskan melaporkan perubahan status pada vessel
tersebut ketika terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut :
Perhitungan ulang dari vessel tersebut
Perubahan prosedur untuk menanggulangi keadaan darurat
Pabrik kembali beroperasi setelah idle atau tidak beroperasi untuk periode
yang lama
Perbaikan atau modifikasi dari bagian vessel yang bertekanan
Jika bagian yang bertekenanan pada vessel tersebut terkorosi sehingga
ketebalannya lebih kecil dari ketebalan minimum yang diperbolehkan, maka harus
segera dilakukan sesuatu. Bagian tersebut harus direkondisi ulang sehingga sesuai
dengan spesifikasi yang ada.
BAB III
STUDI KASUS KEGAGALAN, KERUSAKAN DAN GANGGUAN YANG TERJADI
PADA PIPA & VESSEL
Untuk mengurangi kegagalan dari pipa tersebut, kita harus mengetahui penyebab mengapa
pipa tersebut mengalami kondisi fatigue. Hal utama yang harus pertama-tama
dipertimbangkan oleh perancang pabrik adalah dalam hal desain dan konstruksi awal pabrik.
Desain perpipaan adalah salah satu hal yang dominan menyebabkan terjadinya kebocoran
atau meledaknya pipa. Berikut beberapa studi kasus yang terjadi dalam pabrik mengenai
desain dari unit perpipaannya.
III.1.1 Dead-ends
Pipa yang didesain secara dead-ends adalah pipa yang disusun bercabang dengan
maksud tertentu. Dead-ends ini mengakibatkan terkumpulnya semua impurities seperti
air dan uap air yang menyebabkan terjadinya korosi pada pipa. Pada gambar 1, kotoran
mengumpul pada bagian atas dari steam valve dan pada tekanan pipa sebesar 450 psi
pipa tersebut mengalami kebocoran karena tidak kuat menahan banyak impurities yang
mengendap.
Pada kasus lain terjadi dalam suatu pabrik yang mengalirkan aliran minyak fraksi
berat yang diuapkan dalam pipa dengan kumparan steam. Dead-ends terjadi ketika
terjadi pengecilan saluran dari suction line ke saluran tank (Gambar 2).Aliran minyak
fraksi berat tersebut dikeringkan dengan memanaskannya sampai suhu 120oC. Pompa
sirkulasi digunakan untuk membersihkan air yang tersisa pada aliran dead-ends. Pompa
tersebut harus terus dinyalakan karena selama proses pemanasan, air dalam dead-ends
akan terus terkumpul. Ketika seorang mandor pabrik dipindahkan ke tempat yang lain
dan tidak ada komunikasi yang baik kepada mandor yang baru,pompa dinyalakan hanya
ketika untuk membersihkan tank. Akibatnya ketika suhu naik menjadi 100 0C, air yang
teruap meledak dengan hebat dan membakar unit. Dan ketika aliran minyak keluar dari
pipa dan terkena api, hal ini membuat lima orang pekerja meninggal dan pabrik shut
down.
Hal ini menunjukkan besarnya bahaya dari dead-ends dan tekanan air yang diuapkan
secara tiba-tiba. Dan hal ini juga menunjukkan bagaimana sebuah informasi sangatlah
penting bagi setiap pekerja dalam pabrik. Pompa yang seharunya menjaga kondisi dead-
ends ketika tidak ada informasi yang jelas malah digunakan untuk pembersih tank saja.
Design yang lebih baik terdapat pada gambar 4. Dimensi tersebut dipilih
sehingga injeksi water dapat dihilangkan pada bagian inspeksi.
Tapi design ini juga memiliki kelemahan. Ada sebuah system yang terkumpul
dengan pipa injeksi pada upstream dan ini menyebabkan terjadinya korosi. Dalam hal ini
perlu diketahui bahwa design yang baik adalah ketika suatu system dengan unitnya tidak
berkumpul di satu area tertentu.
III.I.4 Bellows
Dalam sebuah system, terdapat unit distilasi yang terdiri dari dua kolom
dihubungkan oleh pipa uap 42 in yang terdapat bellows.
Ketika dalam kondisi shutdown, pipa yang diuapkan dengan steam. Ketika
dilakukan inspeksi, terdapat hasil bahwa bagian akhir dari bellows lebih tinggi 7 in dari
bellows yang lain. Padahal semestinya perbedaan maksimum yang diperbolehkan hanya
3 in. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa sebuah design tidak boleh hanya
mempertimbangkan ketika kondisi normal beroperasi, namun juga harus
mempertimbangkan design tersebut ketika dalam kondisi startup dan shutdown.
North East Betara(NEB#12) PetroChina International Jabung Ltd. Weld Neck Flange
ini di las dengan reducer SS 316L pada instalasi pipa gas. Dari pengamatan kegagalan
di akibatkan korosi galvanik pada sambungan las dissimilar metal antara Weld Neck
flange baja karbon dan SS 316L. Kandungan CO2 dan H2O yang sangat tinggi
mengakibatkan sweet corrosion. Temperatur dan tekanan operasional pipa yang tinggi
mempercepat proses korosi penyebab terjadinya kegagalan.
d. Pipa yang berada dibagian atas reaktor mengakibatkan terjadinya korosi. Ketika
pipework dalam kondisi dingin , liquid akan mengalir ke bagian atas drained out.
Namun ketika kondisinya panas, akan mengakibatkan terjadinya korosi dan cracking
pada reaktor.
e. Kegagalan Catastrophic
Kecelakaan meledak di Mexico City tahun 1984 yang membunuh lebih dari 500 jiwa
disebabkan karena kegagalan pipa. Penyebabnya tidak dapat terdeteksi namun
kemungkinan besar karena pengaruh tekanan. Namun pergerakan tekanan tidak dapat
terdeteksi oleh monitor walaupun sepertinya tekanan mengalami kenaikan.
proteksi atau lindungi cabang tersebut dengan kurungan yang terbuat dari besi atau
gunakan indikator level yang lain selain indikator bola mengapung.
d) Sebuah bencana besar terjadi pada vessel berukuran 34 m3 yang menyimpan karbon
dioksida cair yang membunuh 3 orang, 8 luka-luka, menyebabkan kerugian sebesar $20
juta, dan kehilangan 3 bulan produksi. Penyebab kegagalan tersebut adalah sebagai
berikut :
Vessel tersebut disewakan oleh supplier karbon dioksida dan perusahaan tersebut
tidak mengecek apakah vessel tersebut sudah sesuai dengan standard
penggunaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Supplier tersebut melakukan modifikasi pada vessel tersebut, tetapi pekerja yang
melakukan modifikasi tersebut tidak terlatih. Las pada vessel tersebut lemah,
rapuh, dan proses pengelasan tidak sesuai standard.
Sebagai akibat dari kerusakan heater, temperatur dari vessel yang didesain untuk
berada pada suhu -29oC turun menjadi -60oC yang disebabkan oleh pendinginan
yang dihasilkan oleh evaporasi. Pada temperatur tersebut, vessel yang terbuat
dari baja karbon itu menjadi rapuh dan keretakan mulai terjadi.
Lima minggu kemudian, heater kembali mengalami kegagalan. 2 valve yang ada
gagal untuk membuka dikarenakan valve tersebut terhubung dengan bagian atas.
Akibatnya, valve tersebut didinginkan oleh cairan pada vessel tersebut dan mulai
membeku. Kemudian vessel tersebut mengalami ledakan.
Setidaknya, penyelidik menemukan 11 kegagalan lainnya yang tidak dipublikasikan
oleh perusahaan tersebut. Setelah kejadian tersebut, perusahaan mengganti vessel karbon
dioksida mereka dengan vessel yang berbahan stainless steel.
Rekomendasi dari insiden tersebut adalah sebagai berikut :
Peralatan yang disewa harus sesuai dengan standard seperti peralatan lainnya.
Jangan pernah berkata, “Seharusnya hal ini aman karena sudah sesuai dengan
regulasi dan standard industri yang ada.” Regulasi dan standard industri tersebut
mungkin sajah sudah lama atau tidak berlaku lagi. Kita harus selalu berhati-hati
dalam melakukan sesuatu.
Mempublikasikan suatu kecelakaan dapat menghindari kecelakaan yang serupa
untuk terjadi lagi.
e) Pemeriksaan lebih lanjut terkait bahaya yang dapat terjadi dapat menghindari terjadinya
kerusakan. Seorang pengelas diperintahkan untuk mengelas pinggiran atau bulatan pipa
pada sebuah vessel yang baru. Dia menyadari bahwa pengelasan bulatan pipa pada vessel
tersebut tidak memenuhi syarat. Setelah melakukan pengecekan, didapati, 7 pengelasan
lainnya pada vessel tersebut tidak terpasang dengan baik atau kendur. Tentu saja hal ini
dapat menyebabkan kebocoran pada vessel karena pipa yang akan dipasang tidak
terpasang dengan baik pada vessel tersebut.
III.2.2 Kegagalan yang Dapat Dihindari dengan Operasi yang Lebih Baik
a) Pressure Vessel juga dapat mengalami sucked in jika mereka tidak didesain untuk dapat
bertahan dalam keadaan vakum. Aliran steam dimasukkan ke dalam vessel tersebut
untuk membersihkan vessel tersebut (sweetening). Pada saat yang sama, aliran kondensat
juga keluarkan pada vessel tersebut. Selanjutnya, kondensat tersebut diisolasi dan 45
menit kemudian, aliran valve tersebut ditutup. 15 menit kemudian vessel tersebut
mengalami kehancuran. Hal ini jelas dikarenakan, steam yang belum berubah menjadi
kondensat dalam waktu 45 menit.
b) Sebuah vessel yang akan digunakan pada tekanan atmosfer telah dipasang oleh
kontraktor yang memutuskan untuk melakukan pengetesan tekanan pada vessel tersebut.
Namun, mereka tidak dapat menemukan pipa karet air yang cocok dengan sambungan
pada vessel tersebut. Mereka memutuskan untuk melakukan pengetesan tekanan dengan
menggunakan udara yang dikompres. Vessel tersebut mencapai tekanan 25 psi sblom
vessel tersebut pecah.
Kemungkinan, kontraktor tersebut tidak mengerti perbedaan dari pengetesan tekanan
yang ada, yang biasanya dilakukan dengan menggunakan air dan pengetesan kebocoran
yang biasanya dilakukan dengan menggunakan udara yang terkompresi pada tekanan
yang berada di bawah tekanan yang diukur.
c) Kegagalan dari level controller dapat menyebabkan gas bertekanan tinggi memasukin
vessel dan menyebabkan kerusakan atau kepecahan dari vessel. Pada suatu kasus, gas
bertekanan 2.200 psi memasuki vessel yang didesain untuk tekanan 150 psi. Vessel
tersebut kemudian pecah atau hancur. Seharusnya dilakukan pengecekan terhadap
batasan dari desain sebuah peralatan dan para praktisi harus memperhatikan batasan
tersebut untuk mencegah terjadinya insiden atau kecelakaan.
d) Beberapa tahun yang lalu, pada suatu pabrik, pressure vessel bertekanan tinggi yang
mengandung air dan udara beroperasi pada tekanan yang lebih besar dibandingkan batas
tekanan yang didesain. Setelah beberapa tahun, keretakan kecil mulai terlihat. Keretakan
tersebut diatasi dengan cara dilas. Setelah beberapa bulan kemudian, pekerjaan
pengelasan tersebut yang sebenarnya tidak sesuai dengan kode safety, mengalami
kegagalan, dan vessel tersebut pecah. Pecahan-pecahan metal berterbangan dengan
kecepatan tinggi dan sangat membahayakan. Bahkan pecahan tersebut ada yang sampai
rel kereta yang terletak beberapa mil dari pabrik tersebut. Sebagian besar dari pabrik
tersebut hancur. 3 pekerja meninggal dalam kejadian tersebut. Bayangkan jika materi
yang berada dalam vessel bersifat flameable atau mudah terbakar, akan terjadi ledakan
yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya.
Fenomena terjadinya pressure cycle tersebut dapat ditanggulangi dengan sistem kontrol
yang lebih baik sehingga tekanan pada vessel tersebut juga akan lebih stabil.
e) Pada insiden ini, vessel sudah diisolasi namun ternyata masih terdapat material yang
berbahaya dalam vessel tersebut. Sebuah vessel dibagi menjadi dua bagian oleh sebuah
penyekat. Seorang pekerja diinstruksikan untuk menghilangkan penyekat tersebut.
[Type the company name] | Teknik Kimia Universitas Indonesia 37
[MAKALAH PEMELIHARAAN PABRIK] O&M PIPE & VESSEL
Vessel tersebut dibersihkan, diperiksa, dan izin untuk melakukan operasi tersebut juga
sudah diberikan bagi pekerja tersebut untuk memasuki bagian kiri dari vessel tersebut.
Pekerja tersebut memasuki isi vessel dan bermaksud menghilangkan sekat tersebut
dengan cara membakarnya. Ia tidak dapat melihat bagian kanan dari vessel tersebut.
Namun, ia berasumsi bahwa bagian kanan vessel tersebut pun sudah bersih dan tidak
terdapat gas yang mudah terbakar karena bagian kiri vessel tersebut sudah bersih dan
tidak ada gas yang mudah terbakar. Ketika pekerja tersebut memulai untuk mengelas
penyekat tersebut, terjadi kebakaran. Ia selamat dari insiden tersebut, namun ia
mengalami luka bakar yang cukup serius.
Seharusnya, jika bagian dari vessel tersebut tidak dapat dicek dan dilihat, kita harus
mengasumsikan bahwa vessel tersebut mengandung material yang berbahaya.