“Flow Measurement”
Disusun Oleh :
Kelompok IV (A4)
Zikri amarullah surbakti (170140001)
Nurul Atika Rotonga (170140090)
Muliadi (170140122)
M. Firman Maulana (170140137)
Muhammad Rifki (140120111)
Sinta Dwiyanti (170140154)
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2020
KATA PENGANTAR
Makalah Instrumentasi dan Pengukuran tentang pengukuran laju alir ini merupakan
makalah hasil studi literatur kami dari bebagai sumber. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah instrumentasi pengukuran dan juga untuk menunjang kami dalam
mendalami mata kuliah ini.
Tiada kata yang patut diungkapkan terlebih dahulu setelah selesainya makalah ini
selain Alhamdulillah ‘segala puji bagi Allah’. Puii dan syukur kehadirat Ilahi penyusun
panjatkan karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada para narasumber yang telah menyediakan
ilmunya untuk kami susun dimakalah ini. Banyak pihak turut membantu dan memungkinkan
terciptanya makalah ini, untuk itu penyusun ucapkan terima kasih yang mendalam.
Penyusun berharap makalaah ini memberikan manfaat pada para pembaca makalah ini
khususnya bagi penyusun sendiri. Penyusun mengharapkan apresiasiasi makalah ini, baik
berupa saran maupun kritik. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju
aliran volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran
saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dan instrumen pengukuran aliran pun secara
umum diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran
aliran tertutup.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran
yang sebanding dengan laju aliran. Perhitungan laju aliran teoritis dapat dilakukan
berdasarkan hukum kontinuitas dan persamaan Bernoulli. Kapasitas aliran sebenarnya dapat
ditentukan dengan memperhitungkan faktor koreksi dari masing-masing alat ukur yang
ditentukan secara empiris.
Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa pada penampang 1
yaitu sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat ukur yang
biasanya menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah pengecilan
penampang aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran pada
penampang tersebut seragam.
Persamaan kontinuitas dari penampang 1 ke penampang 2 adalah :
m1 = m21 V1 A1 = 2 V2 A2
untuk aliran tak mampu mampat maka adalah tetap sehingga :
V1 A1 = V2 A2
p1 V2 p V2
gz1 1 2 gz2 2
2 2
V22 V1
2
2
p1 p2 V2 V1
2
1
2 2 V2
2 2
V 1 A
2
V2 A 1
Dari persamaan kontinuitas,
2 P1 P2
V2
Sehingga kecepatan teoritis adalah :
1 A 2 / A 1
2
(2.2.1.2)
2 P1 P2
A
Laju aliran massa teoritis adalah mt = VA=
1 A 2 / A 1
2
A2
mtheoritis 2
2 p p2
1 A 2 / A 1
(2.2.1.3)
Persamaan 2.2.1.3 adalah persamaan umum hubungan antara laju aliran massa
dengan penurunan tekanan pada alat ukur tidak langsung. Dengan kondisi penampang yang
berbeda, maka karakteristik aliran juga berbeda sehingga dibutuhkan faktor koreksi untuk
angka Reynold dan perbandingan diameter dari alat ukur, yakni koefisien discharge, KC
laju aliran sesungguhnya
KC
laju aliran teoritis (2.2.1.4)
Sedangkan koreksi atas ketidakseragaman kecepatan aliran adalah dengan koefisien
kecepatan. Kedua faktor koreksi ini umumnya digabungkan menjadi sebuah koefisien aliran,
K. Dengan demikian persamaan laju aliran massa sesungguhnya menjadi :
msesungguhnya KA t 2 p p2 (2.2.1.5)
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
1. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga
harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian
headnya tinggi dan kapasitas pengukuran rendah
2. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa,
maupun pada plenum
3. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh
ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya
juga tinggi, serta kerugian headnya rendah.
4. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan yang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully
developed).
Persamaannya adalah :
pD4
= 128 L
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas.
Harganya hampir sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
b. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain :
Float meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow
meter, ultrasonic flowmeter.
Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau kerucut. Bagian ini
akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida, sampai tercapai
keseimbangan antara gaya seret dan gaya apung.
Turbin flowmeter mempunyai sudu gerak yang dapat bergerak dengan bebas sehingga
laju rotasinya sebanding dengan laju aliran volume aliran. Kecepatan rotasinya diindera oleh
sensor magnetik ataupun sensor frekuensi modulasi yang dipasang diluar medan aliran. Alat
ini dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran aliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang
peralatan seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Kecepatan aliran diukur tepat di pusat penampang dengan pitot tube ataupun
anemometer. Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk mengukur tekanan statik dan tekanan
stagnasi dari fluida, dengan mengetahui kapasitas aliran yang diberikan.
Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan tekanan stagnasi, maka
tekanan dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya tekanan dinamis fluida dapat dinyatakan
dalam kecepatan fluida. Kapasitas aliran tiap bagian penampang adalah perkalian kecepatan
dengan luas penampang. Kapasitas total adalah jumlah kapasitas tiap bagian.
Tabung pitot yang dipasang didalam pipa berupa silinder kecil dapat juga
dipergunakan untuk menentukan arah aliran dengan sangat peka. Silinder pitot ini dipakai
dipesawat terbang untuk menunjukkan laju naik turun pesawat. Selain itu silinder pitot juga
dipasang dalam pipa untuk mendeteksi aliran-aliran spiral.
Pemakaian pitot tube mengharuskan adanya penetrasi ke dalam aliran sehingga
hasilnya akan tidak akurat apabila responnya terlalu lambat atau timbulnya pergeseran garis
arus (streamline) aliran. Pemakaian thermal anemometer atau anemometer laser Doppler
dapat mengatasi hal tersebut. Thermal anemometer menggunakan elemen yang kecil yang
dipanaskan dengan arus listrik. Perbedaan laju aliran panas dikalibrasikan untuk
menyesuaikan dengan perubahan kecepatan aliran. Karena ukuran elemen yg sangat kecil,
yaitu diameternya 0,002 mm dan panjangnya 0,1 mm maka respon dari fluktuasi aliran sangat
cepat bahkan sampai mencapai 50 kHz . Maka dari itu sangat tepat untuk aplikasi pada aliran
turbulen. Alat ini banyak dipergunakan untuk riset dan sinyal yg dihasilkan diolah dengan
prosesor digital ataupun Transformasi Fourier.
Laser Doppler anemometer bekerja berdasarkan efek Doppler dimana frekuensi dari
sinar laser akan tergeser akibat perubahan kecepatan aliran. Karena pengukuran kecepatan
langsung dapat dihitung, tanpa kalibrasi sinyal juga tidak terpengaruh oleh perubahan suhu,
massa jenis ataupun komposisi fluida pada aliran. Kekurangan dari alat ini adalah peralatan
optik yang harus dipakai mahal dan mudah pecah.
Hot Wire Anemometer memanfaatkan efek pendinginan konveksi pada sebuah
silinder yang sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap aliran fluida.
Pendinginan merupakan fungsi suhu fluida, suhu kawat dan kecepatan fluida. Kawat dengan
diameter antara 0,01 - 0,1 mm dan panjang sekitar 1,5 mm dipasang pada ujung sepasang
garpu pada suatu aliran fluida. Dua metode pengukuran yang digunakan adalah :
1. Hambatan kawat dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati dan
kecepatan fluida ditentukan dari pengukuran arus menggunakan instrumen yang
telah dikalibrasi.
2. Aliran arus melewati kawat dijaga tetap dan perubahan hambatan kawat akibat
pendinginan konveksi diukur menurut penurunan tegangan antara ujung-ujungnya.
Fluktuasi kecepatan dideteksi dengan rangkaian elektronik yang dirancang untuk
keperluan ini.
3.
Anemometer kawat panas ini umumnya dipergunakan untuk mengukur profil kecepatan
yang gradien kecepatannya besar juga untuk mengukur intensitas turbulensi aliran gas.
V g y1 zw
(2.2.2.3)
Kapasitas aliran dapat dihitung dengan melengkapi koefisien discharge secara empiris
menjadi :
L
Q Cd b g y1 zw
3/ 2
b (2.2.2.4)
Luas penampang aliran fluida melewati bendung takik V adalah sebanding dengan
(y1 - zw )2,
A y1 zw tg y1 zw tg y1 zw 2
2 2 (2.2.2.5)
sehingga kapasitas aliran adalah:
g y1 zw
5/ 2
Q CD tg
2 (2.2.2.6)
Pemilihan bendung untuk kondisi tertentu tergantung kepada : selang kapasitas aliran
yang akan diukur, akurasi dan pengkalibrasian setelah bendung terpasang.
d. Kritikal Flumes
Pengukuran aliran untuk saluran terbuka dapat ditentukan dengan akurat
mempergunakan bendung. Namun ada beberapa kesulitan dalam prakteknya yaitu :
Bendung dapat dikotori debu atau material endapan
Gangguan karena ujungnya yang tajam
Head lossnya tinggi
Kelebihan Kekurangan
Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang Biaya pemeliharaan relatif tinggi
Dapat digunakan di dalam aliran viscous Pressure drop relatif tinggi
Rangeability yang tinggi Tidak sesuai untuk laju alir rendah
Output pembacaan linear Sangat peka pada kerusakan akibat gas,
fluida dengan padatan (slugs) dan fluida
yang kotor
Akurasi sangat bagus Gas (bubbles) didalam fluida signifikan
menurunkan akurasi.
Kelebihan Kekurangan
Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~
tinggi
Dapat digunakan di dalam cakupan luas
(hampir semuaphase fluida dan kondisi
aliran).
Strukturnya kokoh dan sederhana
Pipa P1 P2 P3
Orifice
D d
Vena contracta
v 22 a2
¿
2g ( )
1− 22
a1
v 22 a12 a22
¿
2 g a12 ( )
a12
v 22=2 gh
( ) a12 a22
a1
v 2=√ 2 gh
(√ ) a12 a22
(3)
a2 2 g ( P 1−P2 )
V̇ =
a22 √ ρg
√ 1−
a12
a2 2 (∆ P)
V̇ =
a22 √ ρ (6)
√ 1−
a1
2
a02 d 4
Dengan 2 = 4 maka persamaan menjadi,
a1 D
Cd a0 2( ∆ P )
V̇ actual =
d4 √ ρ
√ 1−
D4
d
Diketahui bahwa rasio diameter β= persamaan menjadi,
D
2 (∆ P)
V̇ =C d a 0
1
√ ρ ( 1−β )
4
(7)
Atau dengan substitusi persamaan (9) ke persamaan (10) maka laju aliran massa
menjadi,
ṁ=K a 0 √ 2 ρ ( ∆ P ) (12)
Atau,
√ ρ ( 1−β 4 )
2( ∆ P )
V̇ =K Ya 0
√ ρ
Sedangkan untuk persamaan laju aliran massanya menjadi,
2 ρ (∆ P)
ṁ=C d Ya 0
Atau,
√ ( 1−β 4 )
ṁ=K Ya 0 √ 2 ρ ( ∆ P )
Keterangan :
V̇ = Laju aliran Volume ( m3/s)
ṁ = Laju aliran massa (Kg/s)
P1 = tekanan upstream (Bar,Pa)
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta) (Bar,Pa)
ΔP = Beda Tekanan (N/ m2)
d = Diameter Orifice (m)
D = Diameter dalam Pipa (m)
a0 = Luas Penampang orifice (m2)
a1 = Luas penampang pipa (m2)
ρ = massa jenis (Kg/ m3)
K = Flow Coefficient
Cd = Coefficient of Discharge
v = kecepatan fluida (m/s)
μ = viskositas fluida (kg/ms)
Y = faktor kompresibilitas
χ = isentropic coefficient (untuk gas ideal=1.4)
c. Permanent Pressure Loss
Pemasangan orifice akan menimbulkan terjadinya tekanan yang hilang secara
permanen ( permanent pressure loss ). Besarnya permanen pressure loss dipengaruhi oleh
rasio diameter orifice terhadap dimeter dalam pipa (β). Dari grafik pada Gambar 2.12 dapat
diketahui besarnya permanent pressure loss.
5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang tinggi.
Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Diameter “D”
bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa. “H” merupakan tinggi
dari lingkaran lubang. Rasio β merupakan diameter lubang “D” dibagi dengan diameter
dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit dalam proses
manufaktur,diperlukan proses finishing secara manual.
Gambar 6. Segmental orifice
6. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure drop yang
besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO” atau “FO”. Restriction orifice
dapat menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction
orifice berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus
sehingga tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan
upstream dan tekanan downstream cukup mencolok.
b. Tabung Venturi
Sebuah bagian tabung yang berbentuk suatu bagian yang relatif panjang dengan
masukan dan keluaran yang halus. Sebuah tabung Venturi dihubungkan ke pipa yang ada,
Pertama-tama diameter tabung menyempit kemudian kembali ke diameter pipa
asli. Perubahan di daerah penampang menyebabkan perubahan dalam kecepatan dan
tekanan aliran.
Kelebihan Kekurangan
Rugi tekanan (pressure loss) permanan Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah
relatif rendah daripada orifice atau flow 6 inches.
nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur Harga relatif mahal.
cairan yang mengandung endapan
padatan (solids).
c. Flow Nozzle
Sebuah nosel dengan masukan dipandu halus dan keluaran yang tajam ditempatkan
dalam pipa untuk mengubah aliran medan dan menciptakan penurunan tekanan yang
digunakan untuk menghitung kecepatan aliran.
Kelebihan Kekurangan
Pressure loss lebih rendah Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “.
dibandingkan orifice plate.
Dapat digunakan untuk fluida yang Harga lebih tinggi dibanding dengan
mengandung padatan(solids). orifice
d. Pitot Tube
Sebuah probe dengan ujung terbuka (tabung pitot) dimasukkan ke dalam medan
aliran. Bagian ujung dari probe adalah titik stasioner aliran (kecepatan nol). Tekanannya,
dibandingkan dengan tekanan statis. Pitot tube digunakan untuk menghitung kecepatan aliran.
Tabung pitot dapat mengukur kecepatan aliran pada titik pengukuran.
Kelebihan
· Tidak ada pressure loss.
Kekurangan
· Akurasi kurang
· Tidak direkomendasikan untuk fluida yang kotor dan lengket
· Sensitif pada gangguan pada hulu (upstream)
h. V-cone
Sebuah elemen penyumbat yang berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai pengubah
penampang ditempatkan di pusat pipa untuk menghitung kecepatan aliran dengan
mengukur perbedaan tekanan.
i. Segmental Wedge
Sebuah bagian berbentuk baji dimasukkan tegak lurus ke salah satu sisi pipa,
sementara sisi lainnya tetap tidak dibatasi. Perubahan di daerah penampang jalur aliran
menciptakan penurunan tekanan yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran.
di mana g adalah percepatan gravitasi konstan (9,81 m/s 2 atau 32,2 ft/s2), V adalah kecepatan
fluida, dan z adalah suatu ketinggian di atas arbitrary datum. C tetap konstan sepanjang
efisiensi aliran, tetapi bervariasi dari satu efisiensi ke efisiensi lain. Jika alirannya tak-
berotasi, maka C memiliki nilai yang sama untuk semua arus.
Menerapkan persamaan ini untuk merampingkan bepergian sampai sumbu tabung
vertikal memberi,
di mana subskrip menunjukkan posisi tepat di bawah float, b adalah titik seimbang melayang,
biasanya bagian atas float, V adalah kecepatan aliran, p adalah tekanan, dan
kerapatan. Bentuk pendek dari equationi di atas adalah
dimana hf adalah Hight dari float atau jarak dari bawah ke indikator mengambang yang
tergantung pada desain mengambang.
Dari kontinuitas, volume aliran laju adalah sama dengan laju aliran volume pada b, yaitu,
yang berarti
Harap dicatat bahwa adalah daerah annular antara float dan dinding tabung,
bukan luas penampang silang keseluruhan pada b. Oleh karena itu, kecepatan Vb dapat
digantikan dari persamaan Bernoulli untuk memberi,
di mana f subscript mewakili float, Vf adalah volume, Af adalah area penampang, dan f
adalah kepadatan float.
Pemecahan untuk tingkat aliran volumetrik Q, kita mendapat
Yang ideal, cairan inviscid akan mematuhi persamaan di atas. Jumlah kecil energi
diubah menjadi panas dalam lapisan batas kental cenderung sedikit lebih rendah kecepatan
aktual fluida nyata. Sebuah C koefisien debit biasanya diperkenalkan untuk
memperhitungkan viskositas cairan,
Laju aliran massa dapat dengan mudah ditemukan dengan mengalikan T dengan densitas
fluida,
Prinsip operasi penyisipan flowmeters magnetic
Menurut hukum Faraday induksi elektromagnetik: setiap perubahan dalam medan
magnet dengan waktu menginduksi medan listrik tegak lurus dengan medan magnet yang
berubah:
di mana E adalah tegangan arus induksi, B adalah medan magnet eksternal, A adalah bagian
pengelompokan lintas bidang kumparan, N adalah jumlah putaran kumparan, adalah
fluks magnetik, dan akhirnya tanda negatif menunjukkan bahwa arus diinduksi akan
menciptakan medan magnet lainnya berlawanan dengan penumpukan medan magnet dalam
kumparan berdasarkan hukum Lenz.
Ketika menerapkan persamaan di atas untuk flowmeters magnetik, jumlah putaran N dan
kekuatan medan magnet B adalah tetap. Hukum Faraday menjadi
dimana D adalah jarak antara dua elektroda (panjang konduktor), dan V adalah kecepatan
aliran.
Jika kita menggabungkan semua parameter N tetap, B, dan D menjadi faktor tunggal, kita
dapat
Kelebihan
o Pressure drop minimum, oleh karena penghalang yang minimumpada lintasan flow.
o Biaya maintenance rendah sebab tidak ada moving parts.
o Linearitas yang tinggi.
o Dapat digunakan untuk mengukur fluida yang korosif dan slurry.
o Pengukuran tidak dipengaruhi oleh viscosity, density, temperature dan pressure.
o Dapat mengukur aliran fluida jenis turbulent atau laminar.
Kekurangan
o Dalam banyak kasus, persyaratan electrical conductivity dari fluidayang ditetapkan
pabrik (0.1 – 20 micromhos).
Zero drifting pada kondisi tidak ada flow atau low flow _ problem inipada disain baru
ditingkatkan dengan memotong (cut-off) low flow.
b. Turbine Meters
Teori dasar pada turbine meters adalah relative sederhana, yaitu aliran fluida melalui
meter berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar pada suatu poros sepanjang
garis pusat dari turbin housing. Kecepatan sudut (angular velocity) dari turbine rotor adalah
berbanding lurus dengan laju aliran (fluidvelocity) yang melaluiturbine. Keluaran dari meter
diukur oleh electrical pickup yang dipasang pada meter body. Frekwensi keluaran dari
electric pick up adalah sebanding dengan laju aliran (flow rate).Accuracy dan range ability
dari alat ukur turbine meter tersebut sangat baik.Rangeability bervariasi dari 100 :1 s/d 200 :
1. Accuracy sekitar : ± ¼s/d ±½ %.
Flowmeters turbin, seperti kincir angin, memanfaatkan kecepatan sudut mereka
(kecepatan rotasi) untuk menunjukkan kecepatan aliran. Sebuah turbin flowmeter yang baik
membutuhkan pisau aerodinamis / hidrodinamik dengan baik dirancang dan ditempatkan
pada tempat yang cocok untuk kondisi cairan dan aliran dan bantalan yang baik halus
dan tahan lamauntuk bertahan hidup rotasi tinggi kecepatan yang berkelanjutan dari turbin.
Penampang turbin terlihat seperti berikut:
Untuk menyederhanakan derivasi dari rumus, kita mengasumsikan bahwa bilah-bilah turbin
yang lurus dan tipis. Jari-jari rotor (jari-jari pada akar pisau) adalah dan jari-jari dari turbin
(jari-jari diukur pada tepi luar dari bilah) adalah R, lebar pisau adalah c, dan jarak antara
tulang adalah S. Aliran masuk dengan kecepatan V menyebabkan turbin berputar dengan
kecepatan sudut.
Jika tidak ada kehilangan kecepatan, kecepatan sudut yang ideal saya dapat berhubungan
dengan V kecepatan aliran dengan formula trigonometri sederhana
di mana adalah sudut antara sumbu pipa (arah aliran masuk) dan bilah-bilah turbin, adalah
nilai akar-mean-kuadrat dari jari-jari dalam dan luar pisau untuk mewakili rata-rata radius
Sekarang, bukan situasi yang ideal, kecepatan aliran itu berubah menjadi V E setelah melewati
pisau turbin, seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi di atas. Karena perubahan vektor
kecepatan, aliran menerapkan T torsi ke turbin untuk membuatnya berputar.
Kecepatan aliran V kemudian dapat berhubungan dengan kecepatan angular dari turbin.
Sejak turbin berputar pada kecepatan konstan, torsi T yang disebutkan di atas harus
digagalkan dengan jumlah yang sama torsi resistensi. Mengabaikan semua faktor kecil,
kontributor paling penting untuk ini torsi resistensi adalah jumlah dari gaya tarik pada
masing-masing pisau Fd
mana Cd adalah koefisien seret, rasio tarik pisau untuk drag dari pelat datar tegak lurus
dengan luas yang sama, dan Re adalah bilangan Reynolds.
Torsi (T) menjadi
dimana n adalah jumlah pisau. Menggunakan ungkapan ini, untuk rasio V dapat ditulis
sebagai:
Aliran volum debit Q maka dapat dinyatakan dalam hal kecepatan angular dari turbin
Dalam aplikasi industri, faktor K biasanya diperkenalkan guna mengimbangi faktor diabaikan
dalam analisis di atas.
Kelebihan
o Biaya pengadaannya awal : sedang
o Akurasi baik, handal danproventechnology
o Repeatability yang sempurna
o Rangeability yang sempurna
o Pressure drop rendah
Kekurangan
o Hanya untuk aplikasi fluida yangbersih
o Pada nonlubrication fluids kadang-kadangmenimbulkan masalah.
o Dibutuhkan pipa straight runs (15 xD) pada upstream turbine meter.
o Direkomendasikan menggunakanstrainer.
Selama siklus turun, tabung applys kekuatan menolak ke atas untuk cairan atau cairan
mendorong tabung bawah. Di sisi outlet, gaya Coriolis memiliki arah yang berlawanan.
Untuk mengatasi masalah, kita berasumsi bahwa tabung memiliki bentuk U yang sempurna
dengan luas penampang A. Panjang l dan lebar d. Kebalikan arah gaya Coriolis pada inlet dan
outlet hasil belah pihak dalam saat memutar Tc
mana Iu adalah inersia dari tabung berbentuk U, Cu adalah koefisien redaman, Ku adalah
kekakuan, adalah sudut twist, dan t adalah waktu.
Ingat bahwa flowmeters Coriolis yang bergetar tabung berbentuk U untuk menghasilkan
rotasi, kecepatan sudut sebenarnya adalah fungsi dari bergetar frekuensi:
Selain itu, kecepatan sudut balik dari tabung U-berbentuk dan perbedaan perpindahan antara
kedua sudut adalah d / 2. Oleh karena itu, jeda waktu antara dua sudut adalah
Dengan mengukur jeda waktu, laju aliran massa dapat diperoleh
Dalam analisis getaran, itu adalah kustom untuk menggunakan frekuensi alami sebagai dasar
dan menormalkan frekuensi terhadap istilah itu. Frekuensi alami dari sistem tabung berbentuk
U adalah (perhatikan bahwa Iu mencakup massa cairan dalam tabung).
Kelebihan
o Akurasi : tinggi.
o Dapat digunakan secara luas pada
o berbagai kondisi aliran fluida.
o Pressure drop : rendah.
o Sesuai untuk bi-directional flow
Kekurangan
o Biaya pengadaan awal : tinggi
o Kemungkinan penyumbatan (clogging) terjadi dan sukar Dibersihkan
Ada tiga metode operasi dasar yang umum digunakan untuk merangsang sensor.
a. Constant temperature thermal mass flowmeters
Constant temperature thermal mass flowmeters, memerlukan dua sensor aktif
(biasanya RTDs platinum) yang dioperasikan dalam keadaan seimbang. Satu
bertindak sebagai referensi sensor suhu, yang lain adalah sensor aktif yang
dipanaskan. Kehilangan panas yang dihasilkan oleh fluida yang mengalir cenderung
tidak seimbang dengan sensor aliran panas dan dipaksa kembali ke keseimbangan
oleh elektronik. Dengan metode operasi sensor suhu konstan, suhu kulit hanya
dipengaruhi oleh kehilangan panas aliran fluida. Hal ini memungkinkan sensor suhu
inti dipertahankan dan menghasilkan respon yang sangat cepat untuk kecepatan fluida
dan perubahan suhu. Selain itu, karena kekuatan diterapkan sesuai kebutuhan, sistem
memiliki jangkauan operasional aliran dan suhu yang luas. Sensor dipanaskan
mempertahankan indeks panas di atas suhu lingkungan yang dirasakan oleh elemen
pemanas. Efek-efek variasi dalam kepadatan yang hampir dieliminasi dengan transfer
panas molekul dan koreksi sensor suhu.
dimana v adalah kecepatan rata-rata dari fluida di sepanjang jalur suara dan c adalah
kecepatan suara.
Sebuah inovasi terbaru dalam pengukuran aliran ultrasonik adalah penggunaan dari
pergeseran Doppler yang dihasilkan dari refleksi dari sinar ultrasonik dari bahan sonically
reflektif, seperti partikel padat atau gelembung udara tertahan dalam fluida yang mengalir,
atau turbulensi dari fluida itu sendiri, jika cairan bersih.
Jenis flow meter juga dapat digunakan untuk mengukur laju aliran darah, dengan
melewati sinar ultrasonik melalui jaringan, terpental dari piring reflektif, kemudian membalik
arah balok dan mengulangi pengukuran, volume aliran darah dapat diperkirakan. Frekuensi
sinar yang ditransmisikan dipengaruhi oleh gerakan darah di vessel dan dengan
membandingkan frekuensi sinar hulu dengan hilir, aliran darah melalui pembuluh tersebut
dapat diukur. Perbedaan antara dua frekuensi adalah cara untk mengukur volume aliran yang
sebenarnya. Sebuah sensor sinar lebar juga dapat digunakan untuk mengukur aliran
independen dari luas penampang pembuluh darah.
Kelebihan
Tidak ada penghalang di lintasanaliran, sehingga tidak ada pressuredrop.
Dapat digunakan untuk mengukurflow fluida yang korosif dan slurry.
Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan.
Kekurangan
Biaya pengadaan awal : tinggi
f v π D3 w 4 w
Q=
4S
×
D ( )(
× 1− K
π D )
Dimana :
Q = Volum flowrate
fv = frequency of vortex shedding
D = diameter of the pipe
S = strouhal number
K = K factor
K factor pada umumnya diperkenalkan untuk mengganti kerugian untuk profil yang tidak
seragam dari pipa.
S strouhal number ditentukan secara eksperimen.
w/D S
0.1 0.18
0.3 0.26
0.5 0.44
Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah ~ sedang.
Tidak dibutuhkan maintenance bila digunakan pada aliran fluida yang bersih.
Kekurangan
Pressure drop : rendah ~ sedang
2.4 Aplikasi pengukuran laju alir
2.4.1 Pengukur aliranvariabel –pengukur aliranpiston dan spring untuk gas dan cairan.
Jenis pengukur aliran piston menggunakan orifis tabung yang dibentuk oleh piston
dan sebuah kerucut runcing. Piston ditempatkan dibagian dasar kerucut (tidak pada posisi
aliran) oleh kalibrasi spring. Skalanya berdasarkan pada berat jenis 0,84 untuk pengukur
minyak dan 1,0 untuk pengukur air. Desainnya sederhana dan mudah yang dapat
dilengkapi alat untuk mentransmisikan sinyal listrik yang membuatnya menjadi ekonomis
untuk rotameter untuk mengukur laju alir dan kontrol.
2.4.2 Pengukur aliran ultrasonik (No n-Intrusif atau Doppler) untuk cairan
Pengukur aliran ultrasonik Doppler biasanya digunakan pada penggunaan cairan
kotor seperti limbah cair dan cairan kotor lainnya dan lumpur yang biasanya
menyebabkan kerusakan pada sensor konvensional. Prinsip dasar operasi memakai
pergantian frekuensi (Efek Doppler) dari sinyal ultrasonik ketika direfleksikan oleh
partikel yang mengambang atau gelembung gas (tidak sinambung) dalam pergerakan.
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam proses
industri. Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang
mengalir masuk dan keluar proses.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi
operasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar. Pengukuran
laju alir yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di industri.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan
energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa
mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui,
kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju alir selain tekanan adalah viskositas, densitas,
dan gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju
aliran volume aliran. Instrumen pengukuran aliran secara umum diklasifikasikan menjadi
dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran tertutup.
Pengukuran aliran terbuka dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
a. Metode Langsung
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa fluida dalam selang waktu tertentu. Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan
metode langsung ini cukup teliti. Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka
efek kompresibilitasnya harus diperhitungkan.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran yang
sebanding dengan laju aliran. Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa
pada penampang 1 yaitu sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat
ukur yang biasanya menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah
pengecilan penampang aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran
pada penampang tersebut seragam.
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
5. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga
harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian
headnya tinggi dan kapasitas pengukuran rendah
6. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa,
maupun pada plenum
7. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh
ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas
pengukurannya juga tinggi, serta kerugian headnya rendah.
8. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan
yang diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang
penuh (fully developed).
Persamaannya adalah :
pD4
= 128 L
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas.
Harganya hampir sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
c. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara
lain : Float meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter,
magnetik flow meter, ultrasonic flowmeter. Alat ini dapat digunakan untuk
mengukur aliran fluida yang korosif dan yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran
aliran refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk
memasang peralatan seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Alat ukur yang digunakan berdasarkan metodenya pengukurannya adalah sebagai berikut :
No Metode Pengukuran Jenis Flowmeter
1 Pengukuran langsung Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane type.
2 Perbedaan Tekanan Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot tube.
3 Variable Area Rotameter, Movable vane, weir, flume.
4 Elektrik Magnetik, Turbin, Elemen.
Chamidy, N. Harita. Buku Ajar Instrumentasi dan Pengukuran. 2009. Polban : Bandung
Fisher, “Control Valve Handbook”, Emerson Process Management.
Geankoplis, C.J., Transport Process and Unit Operations, 2nd Ed., Allyn dan Bacon Inc.,
Boston, 1983
Gunterus, Frans. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses. ElexMedia. Komputindo
Haliday, D dan Resnick, R. 1985. Fisika. Penerjemah: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto.
Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
McCabe, W.L.,J.C. Smith, Unit Operations of Chemical Engineering, 3rd., Mc Graw Hill,
Kogakusha, 1976
http://www.google-docs.com
http://www.mekflu4.com
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/11/pengukuran-aliran-fluida.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Monitoring
%20equipment%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://www.scribd.com/doc/67657337/Laporan-perancangan-Steam-Orifice
ejournal.unud.ac.id/.../10.cakram%20v2n1%20-%20nataunud.pdf
www.tekkim.uns.ac.id
www.google.com. Pengendalian tekanan.