Anda di halaman 1dari 24

Assalamualaikum…..

Selamat Pagi, Semangat Pagi…..


Cara
Penyambungan Pipa
Arvin Kristian Putra -21050112060005
Surya Chandra Wiguna -21050112060009
Irfan Hardhiansyah -21050112060011
“Sambungan Pipa &
Cara Menyambung Pipa”
Yang dimaksud dengan sambungan pipa adalah sebuah
benda yang dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa
atau lebih. Benda ini lebih sering disebut fitting.
Dalam proses menyambung pipa baja menggunakan fitting,
tentunya akan di pelajari terlebih dahulu apakah sambungan yang
akan dibuat tersebut bersifat
tetap dan tidak bisa
dibuka atau sambungan tersebut diinginkan sewaktu-
waktu dapat dibuka untuk keperluan maintenance.
Oleh karena itulah sambungan pipa atau fitting ini secara
garis besar terbagi menjadi 2 jenis, adapun jenis jenis
sambungan pipa tersebut yaitu:
Lanjutan :

• 1. Welded Component yaitu fitting yang digunakan


bersifat tetap. Artinya pipa disambung dengan di las,
sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak dapat dibuka.

• 2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan


menggunakan fitting jenis ini pipa yang disambung dapat
di buka kembali, dan ini memudahkan untuk proses
maintenance.
3 Cara Penyambungan Pipa :
1. Pengelasan
2. Ulir (threaded)
3. Menggunakan flens (flange)
1. Pengelasan
Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung jenis
pipa dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan
stainless steel menggunakan las busur wolfram, dan untuk pipa
baja karbon digunakan las metal.
 Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat
dari sisi pencegahan bocor dan ketahanan akan tekanan
fluida yang mengalir adalah menyambung langsung dengan
las.
 Kekurangan : Tetapi dengan las membuat sambungan itu
bersifat permanen, yang bukan merupakan hal baik jika
sambungan itu butuh dilepas untuk perawatan atau
perbaikan. Las juga tidak bisa diaplikasikan jika ada bagian
dalam yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan
proses las
Gambar 1 : Menyambung Pipa dengan Cara Las
2. Ulir (threaded)
Penyambungan ini dilakukan pada pipa
bertekanan tak terlalu tinggi. Umumnya pipa
dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan
uliran (threaded joint), seperti menyambung baut
dengan mur.
Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat
dibongkar pasang

Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk


sambungan dengan ukuran besar dan bertekanan
tinggi
Gambar II : Pipa Berulir
3. Menggunakan Flens (flange)
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang
digunakan saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan
katup, bejana, pompa dan lainnya. Kedua ujung
pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat dengan
baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.

 Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,


sambungan metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran.
Karena itulah dibutuhkan juga gasket diantara flange untuk
menutupi celah-celah kecil dari kekasaran permukaan flange
sehingga tidak bocor sama sekali.
Lanjutan : flange

 Kekurangan : flange mempunyai keterbatasan dari sisi


pembuatannya. Karena itu, flange tidak desain satu per satu
menurut tekanan fluida, tetapi dikelompokkan menjadi
beberapa kelas (150, 300, 600, 900, 1500, 2500). Standart
untuk metal flange biasanya menggunakan ASME B16.5,
B16.47 atau MSS SP 44. Untuk gasket menggunakan ASME
B16.20 atau B16.21. Dan untuk katup menggunakan ASME
B16.34.
Walaupun dengan flange akan menambah berat material dan
membutuhkan baut, mur dan gasket, flange tetap banyak
digunakan.
Gambar III : Jenis – Jenis Flange
Macam-macam sambungan
• Sambungan langsung • Sambungan penguatan dengan
(stub in) penguat pelana kuda
Sambungan dengan Alat Penyambung
(fitting)

• Siku (ellbow)
Sambungan dengan Alat Penyambung
(fitting)

• Te (tee)
Sambungan dengan Alat Penyambung
(fitting) • Pemerkecil (reducer)
Ada hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan reducer.
Reducer dibagi menjadi dua, eccentric dan concentric.
 Jika dipasang pada pipa vertikal,
apapun yang dipakai tidak masalah, walaupun concentric reducer
lebih sering dipakai.
 Tetapi jika dipasang di pipa horizontal

jika dengan fluida


cairan, eccentric reducer dengan
bagian yang datar dibawah adalah desain yang baik.
Jika fluida
gas, eccentric reducer dengan bagian datar
dibagian atas merupakan desain yang baik.
Keduanya adalah untuk mencegah terakumulasinya fluida yang dapat
membuat korosi lebih cepat.
Sambungan dengan Alat Penyambung
(fitting)
• Kap (cap) • Silang (cross)
• Desain fitting mengikuti desain pipa mengenai ketebalannya.
Fitting distandarisasikan di ASME B16.9 dan B16.11.
Mengenai sambungan dengan pipa, macam fitting dapat dibagi
menjadi jenis las (welding end), jenis uliran (threaded end) dan
jenis flange (untuk jenis ini diatur oleh standar untuk flange,
ASME B16.5).

Gambar IV : Jenis – jenis Sambungan Flange


Sambungan Pipa Dengan O’let
untuk memperkuat sambungan daripada
menggunakan pelana,reinforcement meskipun
lebih mahal.

Gambar Weldolet Gambar Sockolet


Gambar : Sambungan Latrolet

Gambar : Sambungan Threadolet


Gambar : Sambungan Ellbolet
Ukuran non-standar
Bagaimana jika pipa, valve, flange ataupun fitting yang
dibutuhkan ukurannya tidak tercakup di dalam standar?
Dari tahun ke tahun kapasitas pabrik LNG semakin besar
karena dinilai akan lebih ekonomis dan menguntungkan. Dengan
besarnya kapasitas, segala sesuatunya juga menjadi besar. Desain
pipa, katup, flange, fitting dan lainnya, yang selama ini cukup
dengan mengikuti standar dan memilih dari standar, kali ini harus
mendesain dari awal, butuh analisa, perhitungan serta test yang
lebih rumit karena merupakan “prototype“. Karena itu ada istilah
yang mengatakan, dengan besarnya pabrik “design
by
rules” harus berubah menjadi “design by analysis“
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai