Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

LAPORAN PRAKTIKKUM
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknik monitoring Kondisi Mesin
Program Studi Diploma III Teknik Mesin

Oleh:
M.Fahrul Fauzi

(131211023)

M.Ropiq

(131211024)

Novianri Q

(131211025)

Saepul Anwar

(131211026)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


BANDUNG
2015

PENGUKURAN GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL


Tujuan :
Menentukan amplitudo gertaran yang terjadi pada pompa sentrifugal
Dasar teori :
Pompa sentrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa motor penggerak
dengan sudu impeller yang berbutar dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerjanya yaitu merubah
energi mekanis alat penggerak menjadi energi kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di
arahkan ke saluran buang dengan menggunakan tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah
menjadi energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing. Casing
tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan (discharge), untuk
menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan sehingga saluran hisap harus dilengkapi
dengan katup kaki (foot valve).
Ciri-ciri dan karakteristik pompa sentrifugal :
Mampu bekerja pada putaran tinggi karena dapat langsung dikopling dengan
motor penggerak mulanya.
Bentuk lebih kecil dan bobot lebih ringan dibanding dengan pompa jenis torak
Keausan yang terjadi cukup kecil karena sedikit sekali komponen yang
bergesekan
Biasanya beroperasi pada kapasitas yang besar namun pada head yang rendah
hingga sedang. Untuk mendapatkan head yang tinggi, maka digunakan pompa
sentrifugal bertingkat banyak
Pada pompa sentrifugal, motor penggerak akan memutar impeler pompa, sehingga zat
cair yang ada didalamnya akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Akibatnya akan timbul
gaya sentrifugal yang menyebabkan cairan meninggalkan impeler dengan kecepatan tinggi,
selanjutnya energi kinetik diubah menjadi energi tekanan fluida dengan melewatkannya pada
casing yang berupa saluran dengan penampang yang semakin meluas/membesar.
Vibrasi adalah salah satu indikator yang baik untuk menentukan apakah suatu peralatan
beroperasi dalam keadaan baik. Semakin kecil nilai suatu vibrasi maka akan menjadi semakin
baiklah peralatan itu, dan sebaliknya apabila suatu peralatan yang beroperasi mempunyai getaran
yang besar atau tinggi, maka kondisi peralatan tersebut perlu diadakan pemeriksaan kembali.

Oleh karena itu suatu peralatan yang beroperasi sebaiknya memiliki suatu nilai getaran standart
dan batasan getaran yang diperbolehkan sesuai dengan standar dari pabrik pembuatnya, sehingga
apabila nilai getaran yang terjadi diluar batasan yang diizinkan maka peralatan tersebut harus
menjalani tindakan perawatan(maintenance).
Hubungan antara kinerja pompa dengan getaran
Getaran

pada sebuah pompa dapat sangat berpengaruh terhadap kinerja sebuah pompa

dikarenakan suatu getaran dapatmemberikan efek terhadap pompa sebagai berikut :

Getaran yang tinggi dapat merusak poros


Getaran yang tinggi dapat merusak bantalan
Timbulnya noise
Penurunan head
Penurunan kapasitas hingga penurunan efisiensi dari pompa.

Menurut kurva tingkat

kondisi, maka salah satu cara yang paling untuk mendeteksi awal gejala

kerusakan pada mesin termasuk pompa adalah dengan menggunakan respon vibrasi.

Alat praktikkum :
1. Hand held vibrometer
2. Alat tulis
3. Jas lab dan sepatu safety
Alat yang diamati :

Pompa sentrifugal

Spesifikasi alat yang diamati :

Equipment/machine
Power (kWatt)
Motor speed
Location
Instrument used

Langkah praktikkum :

: pompa sentrifugal
: 0,55
: 2740 rpm
: laboratorium fluida thermal dan automotive
: Hand held vibrometer

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Siapkan hand held vibrometer


Tentukan pick up point atau titik pengukuran
Hidupkan pompa hingga putarannya normal
Ukur amplitude getarannya pada masing-masing titik pengukuran
Ulangi pengukuran amplitude getaran selama lima kali
Masukkan data ke dalam tabel yang disediakan
Bandingkan dengan amplitude getaran yang diizinkan

Permissible vibration amplitude

1. Good

: <0,71 mm/s RMS

2. Allowable

: 0,71 sampai 1,8 mm/s RMS

3. Just tolerable

: 1,8 sampai 4,5 mm/s RMS

4. Not permissible

: > 4,5 mm/s RMS

Data Praktikkum
25 Hz
N
o.

Velocity RMS (mm/s)

Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA

I
5.7
4.8
4
7.4
8.2
4.6
3.4
4.1
2.9
3.5
-

II
3.9
4.6
5.1
7.8
8.8
4.3
4.1
3.4
4.1
2.6
-

III
4.4
5.1
4.9
8.6
11.2
4.8
3.9
3.7
3.4
3.8
-

IV
4.1
4.9
4.8
8.9
8.1
4.6
3.5
3.6
3.1
2.7
-

V
4
4.5
5.5
9.3
10.5
5.2
3.6
3.7
3
3.4
-

Avera
ge
4.42
4.78
4.86
8.4
9.36
4.7
3.7
3.7
3.3
3.2
-

Max
Limit

Rema
rk

Max
Limit

Rema
rk

30 Hz
N
o.

Velocity RMS (mm/s)

Picku
p
AH
AB
AA

I
5.2
3.6
5.5

II
5.5
3.2
6.3

III
5.5
3.5
6

IV
5.2
4.7
5.8

V
5.3
4.5
5.8

Avera
ge
5.34
3.9
5.88

BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA

10.6
11.9
6.2
3.6
6.5
3
3.4
-

9.4
10.6
6.4
4.2
3.4
3.6
3.4
-

9.7
10.2
6
4.4
4.4
3.5
3.4
-

9
10.2
7.2
3.6
5.2
3.6
3.2
-

10
11.2
6.5
4.4
4.4
3.7
3.2
-

9.74
10.82
6.46
4.04
4.78
3.48
3.32
-

Max
Limit

Rema
rk

Max
Limit

Rema
rk

35 Hz
N
o.

Velocity RMS (mm/s)

Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA

I
8.7
4.3
8.4
14.2
14.7
2.6
8.7
4.8
4.6
5.7
-

II
7.8
4.5
8.3
16.1
12.7
7.9
6.3
4.7
5.2
4.3
-

III
7.3
5.8
7.5
13.2
15.2
6.2
5.2
5.1
4.7
4.1
-

IV
8.6
4.5
7.6
16.6
14.5
8.2
5.5
3.9
5.3
4.7
-

V
8.1
5.7
7.4
13.7
15.7
6.8
5.3
5.1
5.4
5.1
-

Avera
ge
8.1
4.96
7.84
14.76
14.56
6.34
22.2
4.72
5.04
4.78
-

40 Hz
N
o.

3
3

Velocity RMS (mm/s)

Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV

I
11.3
5.5
8
10.5
15.4
5.6
12.2
3.9
12.5
2.9

II
11
6.5
6.3
12.7
13.8
7.3
12.5
3.8
12.6
4.4

III
11.2
7.1
6.3
12.7
14.1
6
12.8
4
12.6
4.2

IV
11.6
6.5
7.1
14.4
14.5
8.2
12.6
4.5
12.7
4.3

V
11.4
6.5
7.1
13.7
13.3
7.4
12.7
4.6
13.1
4

Avera
ge
11.3
6.42
6.96
12.8
14.22
6.9
12.56
4.16
12.7
3.96

DA

Pembahasan :
Pada mesin yang beroperasi dalam kondisi paling baik sekalipun, pemantauan sinyal getaran
akan memunculkan amplitudo, meskipun berada pada tingkat yang masih dapat diterima atau
masih dalam batas toleransi. Suatu perubahan adalah dampak yang wajar dari adanya perubahan
kondisi operasi, misalnya: perubahan suhu, perubahan beban, keausan, dan fluktuasi dari
lingkungan mesin. Dan pada saat amplitudo berada diatas baseline, maka trend perlu dicermati
oleh teknisi agar tetap secara kontinu menguji kebutuhan potensial terhadap:
a. Adanya perubahan kondisi operasi mesin yang sementara
b. Penjadwalan dini terhadap tindakan perbaikan
c. Penghentian segera operasi mesin oleh karena adanya kenaikan yang signifikan dari
amplitudo getaran mesin
Ketika tingkat getaran mesin mulai bertambah melampaui tingkat baseline, hal ini
menandakan masalah pada mesinmulai timbul, dan pertambahan pada tingkat getaran seringkali
bukan merupakan gejala dari masalah tersembunyi. Perhatian diberikan pada mesin yang mulai
menunjukkan kenaikan pada tingkat getarannya.Data baseline yang dimaksud adalah
sekumpulan data yang diukur atau di observasi pada saat mesin beroperasi dan dapat diterima
dan stabil. Hasil pengukuran dapat dibandingkan dengan nilai baseline untuk mendeteksi
adanyaperubahan. Data baseline hendaknya secara akurat mendefinisikan kondisi stabil
darimesin, terutama kondisi operasi normalnya. Oleh karena itu pada mesin dengan kondisi
operasi berbeda, baseline untuk perbedaan kondisi ini juga berbeda.Untuk mesin baru atau telah
diperbaiki, maka akan ada periode keausan.Sehingga, umumnya akan terlihat perubahan nilai
yang diukur selama beberapa hari atau minggu selama beroperasi. Maka, perlu diberikan waktu
untuk terjadinyakeausan sebelum data baseline diambil.Sedangkan untuk mesin yang telah
beroperasi pada periode waktu yang cukup lama,dan baru pertama kali dipantau, baseline dapat
diambil sebagai titik referensi adanyatrend. Untuk mengevaluasi tingkat keparahan (severity)
dari sinyal getaran padamesin berputar, International Organization for Standardization (ISO)
telahmenerbitkan suatu standar untuk mengevaluasi berdasarkan kelas dan tipe dari mesin
yang disajikan pada Tabel .

Pada standar tersebut, parameter yang diukur adalah kecepatan getaran dan dibandingkan
nilai RMS kecepatan berdasarkan klasifikasi daya mesin yaitu:
a.
b.
c.
d.

Kelas I (Class I) untuk mesin dengan daya dibawah 15 kW


Kelas II (Class II) untuk mesin dengan data diantara 15 75 kW
Kelas III (Class III), untuk mesin rigid dengan daya diatas 75 kW
Kelas IV (Clas IV), untuk mesin fleskibel dengan daya diatas 75 kW

Sedangkan A, B, C, D pada Tabel 2.3 menunjukkan zona kriteria evaluasi yaitu:


a. Zona A, yaitu getaran pada mesin yang baru dipasang dan akan diserah terimakan
b. Zona B, yaitu getaran pada mesin yang dapat diterima dengan syarat mesin tidak boleh
dioperasikan secara terus menerus/lama.
c. Zona C, yaitu getaran pada mesin yang dianggap tidak memuaskan untuk pengoperasian
terus menerus untuk waktu yang lama. Umumnya mesin dioperasikan untuk waktu yang
terbatas pada kondisi ini, sampai kesempatan untuk tindakan perbaikan dilakukan.
d. Zona D, yaitu nilai getaran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Untuk mesin-mesin yang didesain dengan jam operasi yang panjang/lama maka diberikan
secara praktis ISO 10816-3 yang memberikan batasan getaran operasional, yaitu alarms dan
trips. Alarms merupakan nilai batas dari getaran yang ditentukan untuk memberikan peringatan
dini bahwa getaran sudah mencapai ataupun ada perubahan yang signifikan. Apabila batas

alarms terjadi, pengoperasian mesin dapat dilanjutkan untuk sementara waktu sambil dilakukan
investigasi untuk mengidentifikasi penyebab perubahan getaran dan menentukan tindakan
perbaikannya. Nilai batas alarm pada standar adalah 1,25 kali di atas batas zona B. Trips
merupakan batasan getaran mendekati tingkat getaran yang dapat menyebabkan kerusakan pada
mesin. Apabila batasan trip sudah dicapai, maka tindakan perbaikan harus segera dilaksanakan
untuk mengurangi getaran dan mesin dihentikan pengoperasiannya. Nilai batas trips pada standar
adalah 1,25 kali di atas batas zona C.
Pengamatan
Data yang kami peroleh dari hasil praktikkum yaitu demikian:

Pompa termasuk ke dalam group k karena dayanya berada di bawah 15 kW


Rata-rata getaran yang terjadi di setiap pick up point berada di daerah not

permissible atau tidak diizinkan yaitu pada nilai > 4,5 mm/s RMS
Getaran yang paling tinggi terjadi pada titik B arah vertikal. Dimana titik ini
berada di daerah poros dari motor penggerak

Data diatas kami ambil dengan beberapa kali percobaan dan beberapa pick up point yang
di pilih. Oleh karena itukami menarik kesimpulan bahwa kualitas getaran yang terjadi pada
pompa sentrifugal yang kami jadikan bahan pengamatan sudah melebihi batas tolerasi yang
diizinkan. Getaran yang terjadi berada di daerah yang sudah dikategorikan tidak layak untuk
dioprasikan karena jika terus-menerus dioprasikan dapat merusak terhadap pompa itu sendiri.
Getaran yang terjadi dapat diakibatkan karena waktu pengoprasian pompa yang telah
melebihi batas, dapat karena ada beberapa komponen dari pompa yang telah mengalami
kerusakan seperti bearing dan porosnya, atau dapat pula karena ketidaklurusan antara poros
pompa dan poros motor.
Kesimpulan

Getaran yang terjadi pada pompa sentrifugal yang menjadi obyek pengamatan sudah

berada dalam batas yang tidak diizinkan


Getaran paling tinggi terjadi pada titik B atau pada poros motor penggerak. Hal ini dapat
disebabkan beberapa faktor diantaranya :
a. Dapat terjadi karena kondisi bearing yang sudah rusak
b. Dapat terjadi karena kondisi poros yang sudah rusak

c. Dapat terjadi karena ketidaksatusumbuan dan ketidaklurusan anatar poros motor

penggerak dengan poros pompa


Getaran yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja dari pompa sehingga menimbulkan
penurunan kapasitas dan efisiensi
Akibat dari getaran berlebih terhadap pompa:
1. Getaran yang tinggi dapat merusak poros
2. Getaran yang tinggi dapat merusak bantalan
3. Timbulnya noise
4. Penurunan head
5. Penurunan kapasitas hingga penurunan efisiensi dari pompa.
Penyebab tingginya getaran pada pompa dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
proses perawatan yang kurang baik dan benar (tidak sesuai prosedur), kesalahan instalasi,
dan dapat pula karena kerusakan komponen.

Bandung, 15 Juni 2015


Praktikkan 1

Praktikkan 2

M.Fahrul Fauzi

M.Ropiq

(131211023)

(131211024)

Praktikkan 3

Praktikkan 4

Novianri Q

Saepul Anwar

(131211025)

(131211026)

Anda mungkin juga menyukai