LAPORAN PRAKTIKKUM
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknik monitoring Kondisi Mesin
Program Studi Diploma III Teknik Mesin
Oleh:
M.Fahrul Fauzi
(131211023)
M.Ropiq
(131211024)
Novianri Q
(131211025)
Saepul Anwar
(131211026)
Oleh karena itu suatu peralatan yang beroperasi sebaiknya memiliki suatu nilai getaran standart
dan batasan getaran yang diperbolehkan sesuai dengan standar dari pabrik pembuatnya, sehingga
apabila nilai getaran yang terjadi diluar batasan yang diizinkan maka peralatan tersebut harus
menjalani tindakan perawatan(maintenance).
Hubungan antara kinerja pompa dengan getaran
Getaran
pada sebuah pompa dapat sangat berpengaruh terhadap kinerja sebuah pompa
kondisi, maka salah satu cara yang paling untuk mendeteksi awal gejala
kerusakan pada mesin termasuk pompa adalah dengan menggunakan respon vibrasi.
Alat praktikkum :
1. Hand held vibrometer
2. Alat tulis
3. Jas lab dan sepatu safety
Alat yang diamati :
Pompa sentrifugal
Equipment/machine
Power (kWatt)
Motor speed
Location
Instrument used
Langkah praktikkum :
: pompa sentrifugal
: 0,55
: 2740 rpm
: laboratorium fluida thermal dan automotive
: Hand held vibrometer
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Good
2. Allowable
3. Just tolerable
4. Not permissible
Data Praktikkum
25 Hz
N
o.
Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA
I
5.7
4.8
4
7.4
8.2
4.6
3.4
4.1
2.9
3.5
-
II
3.9
4.6
5.1
7.8
8.8
4.3
4.1
3.4
4.1
2.6
-
III
4.4
5.1
4.9
8.6
11.2
4.8
3.9
3.7
3.4
3.8
-
IV
4.1
4.9
4.8
8.9
8.1
4.6
3.5
3.6
3.1
2.7
-
V
4
4.5
5.5
9.3
10.5
5.2
3.6
3.7
3
3.4
-
Avera
ge
4.42
4.78
4.86
8.4
9.36
4.7
3.7
3.7
3.3
3.2
-
Max
Limit
Rema
rk
Max
Limit
Rema
rk
30 Hz
N
o.
Picku
p
AH
AB
AA
I
5.2
3.6
5.5
II
5.5
3.2
6.3
III
5.5
3.5
6
IV
5.2
4.7
5.8
V
5.3
4.5
5.8
Avera
ge
5.34
3.9
5.88
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA
10.6
11.9
6.2
3.6
6.5
3
3.4
-
9.4
10.6
6.4
4.2
3.4
3.6
3.4
-
9.7
10.2
6
4.4
4.4
3.5
3.4
-
9
10.2
7.2
3.6
5.2
3.6
3.2
-
10
11.2
6.5
4.4
4.4
3.7
3.2
-
9.74
10.82
6.46
4.04
4.78
3.48
3.32
-
Max
Limit
Rema
rk
Max
Limit
Rema
rk
35 Hz
N
o.
Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
DA
I
8.7
4.3
8.4
14.2
14.7
2.6
8.7
4.8
4.6
5.7
-
II
7.8
4.5
8.3
16.1
12.7
7.9
6.3
4.7
5.2
4.3
-
III
7.3
5.8
7.5
13.2
15.2
6.2
5.2
5.1
4.7
4.1
-
IV
8.6
4.5
7.6
16.6
14.5
8.2
5.5
3.9
5.3
4.7
-
V
8.1
5.7
7.4
13.7
15.7
6.8
5.3
5.1
5.4
5.1
-
Avera
ge
8.1
4.96
7.84
14.76
14.56
6.34
22.2
4.72
5.04
4.78
-
40 Hz
N
o.
3
3
Picku
p
AH
AB
AA
BH
BV
BA
CH
CV
CA
DH
DV
I
11.3
5.5
8
10.5
15.4
5.6
12.2
3.9
12.5
2.9
II
11
6.5
6.3
12.7
13.8
7.3
12.5
3.8
12.6
4.4
III
11.2
7.1
6.3
12.7
14.1
6
12.8
4
12.6
4.2
IV
11.6
6.5
7.1
14.4
14.5
8.2
12.6
4.5
12.7
4.3
V
11.4
6.5
7.1
13.7
13.3
7.4
12.7
4.6
13.1
4
Avera
ge
11.3
6.42
6.96
12.8
14.22
6.9
12.56
4.16
12.7
3.96
DA
Pembahasan :
Pada mesin yang beroperasi dalam kondisi paling baik sekalipun, pemantauan sinyal getaran
akan memunculkan amplitudo, meskipun berada pada tingkat yang masih dapat diterima atau
masih dalam batas toleransi. Suatu perubahan adalah dampak yang wajar dari adanya perubahan
kondisi operasi, misalnya: perubahan suhu, perubahan beban, keausan, dan fluktuasi dari
lingkungan mesin. Dan pada saat amplitudo berada diatas baseline, maka trend perlu dicermati
oleh teknisi agar tetap secara kontinu menguji kebutuhan potensial terhadap:
a. Adanya perubahan kondisi operasi mesin yang sementara
b. Penjadwalan dini terhadap tindakan perbaikan
c. Penghentian segera operasi mesin oleh karena adanya kenaikan yang signifikan dari
amplitudo getaran mesin
Ketika tingkat getaran mesin mulai bertambah melampaui tingkat baseline, hal ini
menandakan masalah pada mesinmulai timbul, dan pertambahan pada tingkat getaran seringkali
bukan merupakan gejala dari masalah tersembunyi. Perhatian diberikan pada mesin yang mulai
menunjukkan kenaikan pada tingkat getarannya.Data baseline yang dimaksud adalah
sekumpulan data yang diukur atau di observasi pada saat mesin beroperasi dan dapat diterima
dan stabil. Hasil pengukuran dapat dibandingkan dengan nilai baseline untuk mendeteksi
adanyaperubahan. Data baseline hendaknya secara akurat mendefinisikan kondisi stabil
darimesin, terutama kondisi operasi normalnya. Oleh karena itu pada mesin dengan kondisi
operasi berbeda, baseline untuk perbedaan kondisi ini juga berbeda.Untuk mesin baru atau telah
diperbaiki, maka akan ada periode keausan.Sehingga, umumnya akan terlihat perubahan nilai
yang diukur selama beberapa hari atau minggu selama beroperasi. Maka, perlu diberikan waktu
untuk terjadinyakeausan sebelum data baseline diambil.Sedangkan untuk mesin yang telah
beroperasi pada periode waktu yang cukup lama,dan baru pertama kali dipantau, baseline dapat
diambil sebagai titik referensi adanyatrend. Untuk mengevaluasi tingkat keparahan (severity)
dari sinyal getaran padamesin berputar, International Organization for Standardization (ISO)
telahmenerbitkan suatu standar untuk mengevaluasi berdasarkan kelas dan tipe dari mesin
yang disajikan pada Tabel .
Pada standar tersebut, parameter yang diukur adalah kecepatan getaran dan dibandingkan
nilai RMS kecepatan berdasarkan klasifikasi daya mesin yaitu:
a.
b.
c.
d.
alarms terjadi, pengoperasian mesin dapat dilanjutkan untuk sementara waktu sambil dilakukan
investigasi untuk mengidentifikasi penyebab perubahan getaran dan menentukan tindakan
perbaikannya. Nilai batas alarm pada standar adalah 1,25 kali di atas batas zona B. Trips
merupakan batasan getaran mendekati tingkat getaran yang dapat menyebabkan kerusakan pada
mesin. Apabila batasan trip sudah dicapai, maka tindakan perbaikan harus segera dilaksanakan
untuk mengurangi getaran dan mesin dihentikan pengoperasiannya. Nilai batas trips pada standar
adalah 1,25 kali di atas batas zona C.
Pengamatan
Data yang kami peroleh dari hasil praktikkum yaitu demikian:
permissible atau tidak diizinkan yaitu pada nilai > 4,5 mm/s RMS
Getaran yang paling tinggi terjadi pada titik B arah vertikal. Dimana titik ini
berada di daerah poros dari motor penggerak
Data diatas kami ambil dengan beberapa kali percobaan dan beberapa pick up point yang
di pilih. Oleh karena itukami menarik kesimpulan bahwa kualitas getaran yang terjadi pada
pompa sentrifugal yang kami jadikan bahan pengamatan sudah melebihi batas tolerasi yang
diizinkan. Getaran yang terjadi berada di daerah yang sudah dikategorikan tidak layak untuk
dioprasikan karena jika terus-menerus dioprasikan dapat merusak terhadap pompa itu sendiri.
Getaran yang terjadi dapat diakibatkan karena waktu pengoprasian pompa yang telah
melebihi batas, dapat karena ada beberapa komponen dari pompa yang telah mengalami
kerusakan seperti bearing dan porosnya, atau dapat pula karena ketidaklurusan antara poros
pompa dan poros motor.
Kesimpulan
Getaran yang terjadi pada pompa sentrifugal yang menjadi obyek pengamatan sudah
Praktikkan 2
M.Fahrul Fauzi
M.Ropiq
(131211023)
(131211024)
Praktikkan 3
Praktikkan 4
Novianri Q
Saepul Anwar
(131211025)
(131211026)