Anda di halaman 1dari 65

PIPA & TUBE

MODUL
ALAT INDUSTRI KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA UNSRI - 2017
PIPA VS TUBE
KOMPONEN PERPIPAAN

Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi


standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau
dipilih sebelumnya.

Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :


1. Pipes (pipa-pipa)
2. Flanges ( flens-flens)
3. Fittings (sambungan)
4. Valves (katup-katup)
5. Boltings (baut-baut)
6. gasket
7. Specials items
PEMBUATAN PIPA
jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu :

1.Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa


sambungan
pengelasan)
2.Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa
dengan pengelasan)

Bahan-bahan pipa secara umum :


Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur
bahan baru :
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)
7. Chrom Moly
PRODUKSI PIPA
BAHAN MATERIAL PIPA
Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur
bahan baru :
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)
7. Chrom Moly
Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Fibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)
5. Red Brass (kuningan merah)
6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
PEMILIHAN BAHAN PIPA
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan
pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM
serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas

Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti


diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran temperatur,
sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta
pipanya.
TIPE SAMBUNGAN CABANG
Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat
dikelompokkan sbb:
1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat
penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges
(flens-flens)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi


yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung
berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak
melupakan faktor efektifitasnya.
SAMBUNGAN PERPIPAAN

Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut


:
1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan
2. Sambungan dengan menggunakan ulir

Selain sambungan seperti diatas terdapat pula


penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman
(perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa
vibre glass).

Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan


pipa dibawah 2 sajalah yg menggunakan sambungan ulir.
UKURAN PIPA & TUBE
DIAMETER, KETEBALAN DAN
SCHEDULE
Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM. Dimana disitu
diterangkan Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar
(Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan
(thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside
Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule.

Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk


pemasangan ataupun perdagangan (commodity).

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat
guna :
1. Menahan internal pressure dari
aliran
2. Kekuatan dari material itu sendiri
(Strength of material)
3. Mengatasi karat
4. Mengatasi kegetasan pipa.
JENIS-JENIS PIPA
Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada dasarnya terdiri dari :

1. Spiral welding pipe (pipa las spiral)


2. SMLS pipe (pipa tanpa sambungan)
3. Welded Pipe
4. SAW pipe
5. FBW pipe
6. C & W pipe
7. EFW pipe
8. ERW pipe
9. Lined Pipe
10. Hose
11. Tubing (cubing)
12. Pipe Niple (pipa nipel)
VALVE
VALVE/KATUP
Katup atau Valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran
suatu fluida dengan menutup, membuka atau menghambat
sebagian dari jalannya aliran. Contoh yang mudah adalah
kran air.
Valve tidak hanya mengatur aliran fluida, tetapi juga untuk
mengisolasi perpipaan untuk maintenance tanpa rintangan
unit yang berhubungan dengan yang lain. Design Valve
harus mempertimbangkan tekanan, temperatur, dan desakan
dari hubungan perpipaan dari rintangan yang ada dalam
spesifikasi.
PEMILIHAN VALVE
Pemilihan Valve melibatkan beberapa faktor. Sedikitnya ada
beberapa dasar pertimbangan yang harus dilakukan:

1. Tipe Valve
2. Bahan Konstruksi

3. Pressure/Tekanan

4. Temperature

5. Cost

6. Kegunaan
FUNGSI
PENGGUNAAN VALVE
Fungsi Valve:
1. Isolator (blocking)
2. Kontrol (regulating)
3. Pencegahan arus balik (back flow)
4. Membuang tekanan berlebih (pressure relief)
Jenis-jenis katup :

1. Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka &


menutup sepenuhnya
2. Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar
kecilnya aliran & tekanan
3. Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka
& menutup aliran lebih cepat
4. Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup
dan mangatur aliran fluida secara lebih cepat
5. Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke
satu arah saja
6. Plug valve (katup sumbat)
7. Knife gate valve (katup pintu pisau)
8. Needle valve (katup jarum)
9. Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk
membuka & menutup dengan diaphragma
10. Wafer check valve (katup cek wafer)
GATE VALVE
Valve jenis ini paling banyak digunakan untuk aliran zat cair.
Komponen utamanya adalah sebuah cakram (disc/gate) yang
beroperasi menutup aliran fluida secara tegak lurus.
Valve ini sangat baik digunakan sebagai valve isolasi (blocking
valve). Jika dibuka sebagian akan menimbulkan turbulensi pada
aliran dan akan mengikis cakram maupun body. Biasanya
dioperasikan secara manual menggunakan roda tangan
(handwheel).
GLOBE VALVE
Komponen utama sebuah globe valve adalah: plug dan
cage. Kedudukan plug di dalam cage paralel dengan arah alir
fluida sehingga valve ini sangat cocok digunakan sebagai
regulator valve (throttling) dengan tingkat pengikisan yang
minimal. Perawatannya juga relatif mudah, bahkan globe valve
dapat diperbaiki tanpa perlu melepas keseluruhan valve dari
jaringan pipa.
BALL VALVE
Komponen utamanya adalah sebuah bola lingkar penuh atau
bola dengan potongan V (V ball). Bekerja dengan cara
berputar putaran ketika membuka dan menutup. Mampu
melewatkan aliran penuh dan hanya sedikit efek turbulensi
membuatnya menjadi pilihan yang cocok untuk valve manual
dan otomatis. Jika digunakan pada aplikasi yang tepat, akan
mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang.
BUTTERFLY VALVE
Terdiri dari sebuah cakram yang berputar putaran untuk
mengatur aliran fluida. Kelebihan yang utama adalah
kemampuan menahan kebocoran (shut off) yang baik karena
konstruksi cakram yang menutup rapat terhadap liner di
sekeliling body valve. Dapat digunakan
sebagai throttling dan on/off control valve.
CHECK VALVE
Check valve bergerak berdasarkan arah aliran fluida. Sesuai
dengan fungsinya untuk melewatkan aliran ke satu arah, valve
ini membuka karena adanya tekanan dan aliran fluida. Valve
menutup karena gravitasi atau timbulnya tekanan balik (back
flow). Secara umum terbagi dalam 3 jenis yaitu: swing (flapper),
lift (piston), dan ball (stop).
PRESSURE SAFETY
VALVE
Valve ini bekerja dengan cara membuang kelebihan tekanan
yang terjadi pada sebuah proses. Valve ini juga tidak
membutuhkan actuator (self actuated), karena daya yang
dibutuhkan untuk membuka berasal dari tekanan proses.
Tekanan buka disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
proses dan kalibrasi dilakukan umumnya 1 tahun sekali
CHECK VALVE
Terdiri dari sebuah cakram yang berputar putaran untuk
mengatur aliran fluida. Kelebihan yang utama adalah
kemampuan menahan kebocoran (shut off) yang baik karena
konstruksi cakram yang menutup rapat terhadap liner di
sekeliling body valve. Dapat digunakan
sebagai throttling dan on/off control valve.
PENYAMBUNGAN
CARA PENYAMBUNGAN
- Joints : merupakan cara penyambungan dimana hanya
sebagian kecil dari material yang disambung dan tidak
menggunakan material ketiga
- Fitting : merupakan cara penyambungan pipa dimana
digunakan material ketiga sebagai penyambung.
Cara penyambungan pipa tergantung dari sifat material pipa dan
tebal dindingnya. Pipa dan tube yang memiliki dinding tebal
biasannya disambung dengan jalan : Screw Fitting, Flange, atau
Welding (las).
JENIS-JENIS ALAT PENYAMBUNG
A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
1. 45 derajat elbow
2. 90 derajat elbow
3. 180 derajat elbow
4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)
6. Tee
7. Cross (silang)
8. Cap (tutup)
9. Red Tee (pemerkecil tee)
10. Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung
bevel)
11. Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung
bevel)
SCREW FITTING
Ujung pipa yang akan disambung diderat atau dibuat
ulirnya pada bagian luar dengan menggunakan suatu
alat. Pembuatan ulir ini harus tapered ( makin keujung
mankin mengerucut ). Oleh karena itu dinding pipa dapat
menjadi lemah dan sambungan yang terjadi tidak terlalu
kuat.
Untuk itu dipakai sambungan dengan schedule number
yang dua kali lebih besar. Screw fitting jarang digunakan
untuk pipa yang besar dari 12 karena kesukaran dalam
membuat ulir dan pipa nya terlalu berat. Biasannya
screw fitting digunakan untuk pipa antara 3 12.
FITTING
Jenis alat sambungan cubing :
1. Male adapter (jantan)
2. Female adapter(betina)
3. Cap (tutup)
4. Male connection
5. Female connection
6. Plug (sumbat)
7. Male bulkhead (jantan kepala banyak)
8. Female bulkhead (betina kepala banyak)
9. 90 derajat union elbow (siku union 90 derajat)
10. Male 90 derajat elbow
11. Female 90 derajat elbow
12. Reducer (pemerkecil)
13. Insert (penyisip)
14. Union(union)
15. Union Tee
16. Red union (union pemerkecil)
17. Union cross
Coupling

1
Fitting

Tubing
COUPLING Thread/ Bushing
BERFUNGSI SEBAGAI PENYAMBUNG PIPA DENGAN PIPAYANG
BERDIAMETER SAMA. CARA PEMASANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN THREAD AND SOCKET

NIPPLE
NIPPLE ADALAH PIPA PENDEK YAMG DIGUNAKAN UNTUK MENYAMUNG DUA FEMALE THREAD FITTING
YANG SAMA DIAMETERNYA.BEBERAPA MACAM NIPPLE:

HEXAGON EQUAL NIPPLE HEXAGON REDUCING NIPPLE

WELDING NIPPLE BARREL NIPPLE


ELBOW CONNECTION
BEBERAPA TIPE ELBOW YANG SERING
DIGUNAKAN DI INDUSTRI MIGAS

45 O WELDED ELBOW 45 O THREADED ELBOW 45 O STEET ELBOW

90 O WELDED ELBOW 90 O THREADED ELBOW 90 O STEET ELBOW


TEE FITTING
BEBERAPA TIPE TEE FITTING YANG SERING
DIGUNAKAN DI INDUSTRI MIGAS:

WELDED STRAIGHT TEE WELDED REDUCING TEE

THREADED STRAIGHT TEE THREADED REDUCING


TEE
PLUG
PLUG DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP / MENYUMBAT FEMALE THREAD FITTING.
BEBERAPA JENIS PLUG DIANTARANYA:
HEXAGON HEAD PLUG
SQUARE HEAD PLUG
BULL PLUG

HEXAGON HEAD PLUG SQUARE HEAD PLUG BULL PLUG


RETURN BEND
180 O RETURN BEND DIGUNAKAN UNTUK MENGHUBUNGKAN PIPA DENGAN
TUJUAN SEBAGAI PENGUBAH ARAHALIRAN DENGAN MEMBELOKKAN 180O.
BEBERAPA TIPE RETURN BEND SEBAGAI BERIKUT:

180 O RETURN BEND LONG RADIUS


180 O RETURN BEND SHORT RADIUS

180O RETURN BEND LONG RADIUS 180O RETURN BEND SHORT RADIUS
CAP
ADA LAGI TIPE PENUTUP TETAPI BUKAN PLUG KITA SEBUT CAP, ADA TIPE
WELDED ADA JUGA TIPE THREADED

THREADED CAP WELDED CAP

LATERAL
LATERAL FUNGSINYA SAMA DENGAN TEE , TETAPI SALURAN KELUARNYA
MEMBENTUK SUDUT 45 O, TERHADAP PIPA INDUKNYA. JENISNYA ADA DUA
MACAM YAITU ( THREADED & WELDED LATERAL )

1. LATERAL DAN REDUCING LATERAL


2. REDUCING LATERAL MEMPUNYAI DIAMETER SALURAN KELUAR YANG LEBIH KECIL
DARIPADA SALURAN UTAMA

THREADED LATERAL WELDED LATERAL


UNION
UNION DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN MENYAMBUNG DAN MELEPASKAN
SAMBUNGAN MELALUI THREAD TANPA MEMUTAR BAGIAN PIPAYANG PANJANG.
SATU UNIT UNION TERDIRI DARI SATU UNION RING DAN DUA SLEEVE
1. STANDARD UNION
2. HAMMER UNION

SLEEVE

UNION - RING

STANDAR UNION HAMMER UNION SLEEVE


REDUCER FITTING
1. REDUCING COUPLING KEDUAUJUNGNYA MEMPUNYAI FEMALE THREAD TYPE
2. SWAGE KEDUA UJUNGNYA MEMPUNYAI MALE THREADTYPE
3. BUSHING KEDUA UJUNGNYA MEMPUNYAI ULIR YANGBERBEDA
YAITU FEMALE THREAD TYPE DAN MALE THREAD TYPE

REDUCING COUPLING SWAGE BUSHING


REDUCER FITTING
1. TYPE CONCENTRIC REDUCER
MEMILIKI CENTER LINE YANG SAMA DARI DIAMETER BESAR KE DIAMETER
YANG KECIL . UMUMNYADIGUNAKAN PENYAMBUNGAN PADA PIPA VERTIKAL
2. EXENTRIC REDUCER
MEMILIKI CENTER LINE YANG TIDAK TERLETAK SIMETRIS DARI DIAMETER
BESAR KE DIAMETER YANG KECIL.
UMUMNYA DIGUNAKAN UNTUK MENYAMBUNG DUA PIPAYANG MEMILIKI
DIAMETER BERBEDA

CONCENTRIC REDUCER EXCENTRIC REDUCER


Male Adapter
Female Adapter

An Offset means a combination of pipes and/or


fittings that brings one section of the pipe out of
line but into a line, parallel with the other section

A pipe cap is a fitting with a female (inside) thread.


It is used like a plug, except that the pipe cap
screws on the male thread of a pipe or nipple.

Pipe Plugs/Sewer Pipe Plugs are designed to


provide a quick and simple means to perform a
variety of jobs such as stopping flow in a pipeline
(for maintenance or repair),
Coupling Flexible connect rotating
members while allowing some degree of
angular or parallel misalignment.

An Eccentric reducer, also called a Bell reducer, has


two female (inside) threads of different sizes with
centers so designed that when they are joined, the two
pieces of pipe are not in line with each other, but they
can be installed so as to provide optimum drainage of
the line.

Cross / 4-Way Fittings:


Cross fittings connect four pipe sections
together. Crosses may have solvent weld
socket ends or female threaded ends (no female
threads available for PVC).
Pipe Return / Trap:

It is a pipe fitting that holds water to prevent entry


of sewer gases. A Trap or Return is a U or S
shaped equipment that inverses the direction of
the pipe

Nomenclature dan Symbol


Jenis sambungan dengan ulir
1. Bushing (paking)
2. Cap (tutup)
3. Coupling
4. Red coupling (kopling pemerkecil)
5. 45 derajat elbow
6. 95 derajat elbow
7. 45 derajat lateral
8. Reducer (pemerkecil)
9. Tee
10. Red Tee
11. Cross (silang)
12. Plug (sumbat)
13. Union
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)
Jenis-jenis perlengkapan khusus :

1. Spectacle blind (kacamata buta satu)


2. Blind and spacer (buta dan penjarak)
3. Line blind (buta jalur)
4. Spacer (penjarak)
5. Expantion joint
6. Hose connection
7. Swivel joint (sambungan swivel)
8. Steam Trap (perangkap uap)
9. Strainer (saringan)
10. Safety shower (pancuran pengaman)
11. Inline mixer (pengaduk dalam)
12. Exhaust head (kepala pembuangan)
13. Instruments
FLANGE
Cara flange digunakan untuk menyambung pipa yang lebih
panjang dari 2. Selain dengan cara ini dapat pula digunakan
cara welding. Penyambungan flange dilakukan dengan cara
mempertemukan disk (cakram) atau cincin metal dan diikat
bersama gasket diantara kedua flange yang diikat. Flange ini
diikat ke pipa dengan cara screw atau welding.
Keuntungan dari penggunaan flange dalam sambungan adalah
sambungannya yang dapat dibuka, dan kerugiannya karena
konstruksinya yang akan menjadi berat karena berat flange itu
sendiri. Kekuatan sambungan menggunakan flange ini
tergantung dari penggunaan gasket yang disisipkan diantara
kedua flange.
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :

1. Blind flange (flens buta)


2. Weld neck flange (flens las di leher)
3. Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher)
4. Slip on flange (flange sambungan langsung)
5. So. red flange (flens memperkecil sambungan sock)
6. SW red flange (flens memperkecil sambungan sock di
las)
7. Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
8. Threaded flange (flens sambungan ulir)
9. Stub flange ( flens tonggak)
10. ST red flange (flens memperkecil ST)
11. LPA joint flange (flens sambungan LPA)
12. Socket type flange( flange tipe sock)
13. Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher)
Macam macam tipe gasket :
a.Untuk pemakaian yang mempunyai tekanan
rendah digunakan gasket yang lunak seperti
gabus atau karet.
b.Untuk pemakaian yang mempunyai tekanan
tinggi digunakan gasket yang keras seperti Pb,
Cu, Al, dan.
c.Untuk pemakaian yang tekanannya sangat
tinggi biasannya tidak menggunakan gasket
tetapi sambungan antara flange diperkuat.
Jenis gasket
1. Ring gasket
2. Oval ring gasket
3. Full face gasket
4. Flat ring gasket
5. Spiral gasket

Jenis bolt
1. Machine bolt (baut mesin)
2. Stud bolt (baut paku)
3. Cap screw (ulir penutup)
1. STEAM SEPARATOR
2. STRAINER
3. STOP VALVE (INLET)
4. REDUCER
5. REDUCING VALVE
6. DIVERGER
7. STOP VALVE (OUTLET)
8. STOP VALVE (BYPASS)
9. SAFETY VALVE
10. PRESSURE GAUGE
11. STOP VALVE
12. STEAM TRAP
13. INLET PIPE
14. OUTLET PIPE
15. BY PASS PIPE
16. BENG
17. FLANGES.
EXAMPLE PROCESS PIPING SYSTEM

TUBING HIGH
PRESSURE

Anda mungkin juga menyukai