Anda di halaman 1dari 3

Nama

NIK
Departemen

: Driya Herseta
: PK151591
: PPE

Materi yang diperoleh :


DESKRIPSI PROSES PABRIK ASAM FOSFAT
Pabrik Asam Fosfat (PA) di PT. Petrokimia Gresik memproduksi asam fosfat
sebanyak 610 ton/hari (IIIA) dan 650 ton/hari (IIIB), dengan bahan baku batuan
fosfat (high-grade pada IIIA dan low/medium-grade pada IIIB), asam sulfat, process
water, dan steam. Bahan pembantu proses adalah defoaming agent dan silika yang
merupakan produk samping alumunium florida. Proses pembuatan asam fosfat
menggunakan proses hemihidrat-dihidrat, yang secara garis besar melalui tahapantahapan berikut :
I.
Rock grinding
II.
Reaction dan hemihydrate filtration
III.
Hydration dan dihydrate filtration
IV.
Fluorine recovery
V.
Concentration
I.

II.

Rock grinding
Alat utamanya adalah ball mill yang berfungsi untuk menghaluskan
phosphate rock yang oversize termasuk butiran yang menggumpal karena
moisture dan sekaligus mengurangi kadar airnya dengan bantuan udara
panas
Batuan fosfat yang lolos screening (sesuai dengan ukuran yang
disyaratkan) selanjutnya diumpankan ke seksi reaksi dan filtrasi hemihidrat
.
Reaction dan hemihydrate filtration
Peralatan utamanya adalah premixer yang berfungsi sebagai
pengadukan awal antara batuan fosfat dengan return acid sehingga terjadi
sedikit reaksi (produknya berupa slurry) dan digester yang fungsinya
mereaksikan slurry dengan asam sulfat 60% sehingga membentuk kristal
hemihydrate, sedangkan filter berfungsi untuk memisahkan kristal
hemihydrate dengan asam fosfat.
Batuan fosfat halus dimasukkan ke dalam premixer dicampur dengan
return acid dan recycle hemihydrate, diaduk dan dikontrol laju return acid-nya
untuk mendapatkan produk slurry outlet unit reaksii dengan kadar P 2O5 45%.
Slurry selanjutnya masuk ke digester untuk menyempurnakan reaksi dan
agar kristal hemihydrate tidak mengendap dilengkapi agitator. Reaksi yang
terjadi adalah :
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4
3Ca(H2PO4)2
3Ca(H2PO4)2 + 3H2SO4 + 3/2H2O 3CaSO4.1/2H2O + 6H3PO4

Hemihydrate slurry masuk filter untuk memisahkan cake hemihydrate


dan hasil cairannya (first filtrate) yang selanjutnya ditampung di filter acid
storage tank.
III.

Hydration dan dihydrate filtration


Fungsi pada tahapan ini adalah mereaksikan hemihydrate dengan
asam sulfat sehingga menjadi dihidrat dengan proses hidrasi dan untuk
mengambil P2O5 yang tersisa dalam cake dihidrat.
Slurry gypsum hemihidrat dari filtrasi pertama masuk hydration tank
dicampur dengan H2SO4 98,5% dan hasilnya berupa slurry gypsum
(CaSO4.2H2O) dialirkan kebagian filtrasi kedua sedangkan lainnya
disirkulasikan ke unit reaksi dan filtrasi pertama, untuk mempercepat reaksi
hidrasi ini ditambahkan silica. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O
3CaSO4.2H2O + 3H3PO4
1
3
CaSO4. /2H2O + /2H2O
3CaSO4.2H2O
Hasil filtrasi kedua yang berupa filtrat selanjutnya ditampung untuk
digunakan sebagai cairan prewashing sedang cake gypsum dihidrat-nya
setelah dicuci dengan air panas dikirim ke pabrik ZA dan CR untuk diproses
lebih lanjut.

IV.

Fluorine recovery
Tahapan ini terdiri dari unit exhaust gas treatment (pemurnian gas)
dan unit penyerapan gas fluorine (fluorine recovery) yang berfungsi untuk
membebaskan gas buang dari kandungan fluorine sebelum diemisikan ke
udara bebas.
Fluosilicic acid yang terbentuk dari fluorine scrubber dan
concentration unit mengandung sedikit silica dan setelah dipisahkan dari
silicanya, fluosilicic acid yang sudah bersih tersebut dikirim ke H2SiF6
storage tank sebagai produk.
Gas keluaran digester, hydration tank dan filter yang mengandung
fluorine diserap dengan scrubber waterv dalam fume scrubber yang
selanjutnya disirkulasikan ke unit recovery sebagai make-up fluosilic acid,
sehingga diharapkan tidak ada air yang terbuang.
Silica yang dihasilkan dari filter dilarutkan dengan wash water hingga
terbentuk slurry yang selanjutnya dikirim ke hydration tank untuk
mendapatkan bentuk dan pertumbuhan kristal yang baik..

V.

Concentration
Fungsi pada tahapan ini memekatkan asam fosfat dari unit filtrasi
pertama dengan kadar P2O5 45%, sehingga dihasilkan asam fosfat dengan
kadar P2O5 54% dengan alat utama vaporizer yang bekerja dalam kondisi
vakum.
Asam fosfat yang telah dipanaskan pada heater selanjutnya dialirkan
kedalam vaporizer vakum, sehingga akan terbentuk asam fosfat pekat yang
sebagian hasilnya dicampur dengan umpan asam fosfat dari unit filtrasi
pertama dan sebagian lagi dialirkan ke tangki penampungan.
Uap outlet vaporizer masuk ke fluorines scrubber untuk mengambil
gas fluorine dengan air. Larutan yang didapat dikirim ke unit fluorine

recovery. Sisa uap dikondensasikan dengan sistem vakum, ditampung,


didinginkan dengan cooling tower, dan dapat digunakan kembali.
Asam fosfat pekat panas didinginkan dengan dicampur aliran asam
fosfat pekat dingin dari cooler. Campuran tersebut dipompa ke acid cooler
untuk pendinginan lebih lanjut sesuai suhu tangki penyimpanan. Outlet cooler
sebagian disirkulasi dan sebagian dikirim ke tangki penyimpanan

Pembimbing

(Ridho Azwar)
NIK : T525311

Anda mungkin juga menyukai