PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Control Chart adalah suatu teknik yang secara grafis digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas/proses berada dalam
pengendalian kualitas. Metode ini dapat membantu perusahaan menjelaskan nilai-
nilai statistik dari cacat keluaran yang dilengkapi batas atas, garis tengah dan
batas bawah.
Peta kendali atau biasa dikenal dengan istilah control chart pertamakali
ditemukan oleh Dr. Walter A. Andrew Shewar Di Amerika serikat pada tahun
1924. Ketika Walter A. Andrew Shewar bekerja untuk Bell Labs pada tahun
1920. Dr. A.W.Shewhart dan rekan-rekannya terus mengembangkan diagram-
diagram pengendalian mutu sejak tahun 1920-1930. Dengan teknik-teknik ini,
proses penyediaan barang-barang produksi dan jasa dapat lebih mudah
diperkirakan dan lebih konsisten.
Ketika Walter A. Andrew Shewar bekerja untuk Bell Labs pada tahun
1920. Beberapa pemimpin perusahaan telah berusaha untuk meningkatkan
keandalan atau kualitas sistem transmisi telepon yang mereka gunakan karena
amplifier dan peralatan yang digunakan harus dikubur atau ditaruh di bawah
tanah. Pada 1920, para pemimpin perusahaan telah menyadari pentingnya
mengurangi variasi dalam proses manufaktur. Selain itu, mereka telah menyadari
bahwa proses penyesuaian secara terus-menerus untuk menyelesaikan masalah
yang tidak sesuai dapat meningkatkan variasi dan menimbulkan kualitas yang
buruk. Dari beberapa kendala yang dialami oleh pemimpin perusahaan dan
melihat peluang kebutuhan bisnis yang lebih kuat untuk mengurangi frekuensi
kegagalan dan meningkatkan perbaikan. Shewhartmenyusun dan mengumpulkan
masalah-masalah tersebut dan menyusunnya dengan metode umum ke khusus.
Tujuan Control Chart adalah untuk menetapkan apakah setiap titik pada grafik
normal atau tidak normal dan dapat mengetahui perubahan dalam proses dari
mana data dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus mengindikasikan
dengan cepat dari proses mana data diambil.
Ada dua macam control chart yaitu untuk data variabel dan untuk data
attribute.
Data untuk atribut (Atributes Data) merupakan data kualitatif yang dapat
dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut adalah ketiadaan
label pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi buku tabungan
nasabah, banyaknya jenis cacat pada produk dan lain-lain. Data atribut diperoleh
dalam bentuk unit-unit ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan.
Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukkan karakteristik kualitas yang
sesuai dengan spesifikasi. Atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan misalnya goresan, kesalahan warna, atau ada
bagian yang hilang. Selain itu, atribut digunakan apabila pengukuran dapat dibuat
tetapi tidak dibuat karena alasan waktu, biaya, atau kebutuhan. Pengendalian
kualitas proses statistic untuk data atribut ini digunakan sebagai pengganti
pengendali kualitas proses statistik untuk data variabel.
Ada dua kelompok grafik pengendali proses statistik data atribut, yaitu
yang berdasarkan distribusi binomial dan distribusi poisson. Kelompok
pengendali untuk unit-unit ketidaksesuaian, didasarkan pada distribusi binomial
seperti p-chart yang menunjukkan proporsi ketidaksesuaian dalam sampel atau
sub kelompok yang ditunjukkan dengan bagian atau persen. Sedangkan yang
berdasarkan distribusi poisson, terdapat c-chart dan u-chart. Untuk menyusun
grafik pengendali proses statistik untuk data atribut diperlukan beberapa langkah
sebagai berikut:
3) Mengumpulkan data
4) Menentukan garis
Revisi terhadap garis pusat dan batas-batas pengendali dilakukan apabila dalam
grafik pengendali kualitas proses statistik untuk data atribut terdapat data yang
berada di luar batas pengendali statistik (out of statistical control) dan diketahui
kondisi tersebut disebabkan karena penyebab khusus. Demikian pula data yang
berada di bawah garis pengendali bawah apabila ditemukan penyebab khusus di
dalamnya tentu juga diadakan revisi.
Ada dua jenis control chart menurut data yang digunakan yaitu control chart
untuk data variabel dan control chart untuk data atribut. Untuk data hasil
pengukuran atau data variabel maka control chart yang biasa digunakan
adalah control chart R dan R.Selain ditentukan oleh jumlah observasi yang
dilakukan control chart juga dapat ditentukam oleh karakteristik kualitas sesuai
dengan yang diinginkan konsumen.
Berikut adalah salah satu contoh penerapan control chart dalam industri pangan.
Produk cacat dapat disebabkan karena berbagai hal di antaranya, produk cacat
yang disebabkan oleh sulitnya pengerjaan dan kurangnya pengendalian dalam
perusahaan. Salah satu perusahaan yang memproduksi produk yang rentan
mengalami kecacatan adalah PT. Ital Frans Multindo Food Industries.
PT. Ital Frans Multindo Food Industries adalah suatu perusahaan yang
memproduksi produk makanan tepatnya roti Bakery yang sering dikenal dengan
sebutan Frans Bakery, yang berlokasi di Desa Kaba-Kaba Tabanan. Perusahaan
ini memproduksi aneka jenis Bakery yang ditampilkan dalam berbagi bentuk, jenis
serta rasa dengan tujuan agar konsumen tertarik untuk membeli dan merasa puas
dengan apa yang telah disajikan oleh perusahaan. Jenis produk roti yang
diproduksi seperti, roti manis, roti tawar, cake, pastry, donat. Dalam proses
produksi, terkadang apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan, seperti
adanya produk cacat yang didapat saat proses produksi ataupun saat pengepakan
barang.
Hasil analisis dengan alat pengendalian kualitas yaitu control chart terhadap produk
cacat yang ada pada PT. Ital Frans Multindo Food Industries tahun 2013 dengan
bantuan Software SPSS (Statistical Program Sosial Science) 16.0 mengalami
fluktuasi di setiap bulannya. Dapat dilihat pada gambar 4.1, masih adanya titik-titik
yang berada di luar batas kendali. Terdapat 1 titik yang berada di luar batas kendali
atas (UCL) yaitu pada bulan Desember dan 11 titik yang berada diantara batas
kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) yaitu pada bulan Januari
sampai November. Dapat dikatakan bahwa proses produksi pada PT. Ital Frans
Multindo Food Industries tahun 2013 masih dalam batas pengendalian, namun
proses produksi belum dikatakan sempurna, karena titik-titik yang berada diantara
UCL dan LCL tidak sejajar atau lurus dengan Central Line (CL)/ garis pusat atau
tengah dan juga terdapat satu titik yang melewati batas UCL, hal ini sesuai dengan
teori UCL p LCL (Haming dan Nurnajamuddin, 2012) yang berarti p lebih
besar atau sama dengan UCL dan p lebih kecil atau sama dengan LCL. Untuk
membuat semua proses berada di dalam batas kendali masih diperlukan langkah
antisipasi.
Sebagai contoh penerapan metode control chart pada sebuah perusahaan industry
pangan, control chart ( bagankendali ) dapat digunakan untuk menjaga agar produk
tetap dalam tingkat mutu yang diinginkan. Hal ini dapat dicapai melalui
perencanaan mutu produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
konsumen, penggunaan alat dan prosedur pengujian yang benar. Pemeriksaan serta
tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan produk dari standard atau
spesifikasi yang sudah ditetapkan dalam perencanaan. Pemilihan bahan, kondisi
proses dan peralatan yang sesuai merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
suatu industri.
Berikut adalah contoh gambaran control chart yang digunakan pada pengendalian
kualitas:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal
sebagai metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakan suatu proses
berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat
memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas.
Control chart akan membantu process owner keluar dari kebiasaan buruk,
yaitu hanya mengambil tindakan berdasarkan data-data terbaru saja. Jika hanya
melihat data-data terbaru, info yang didapatkan tidak akan cukup lengkap untuk
menghasilkan keputusan yang baik. Control chart ini juga akan memberitahu,
kapan untuk melakukan investigasi lanjutan atas sebuah penyimpangan, dan
kapan bisa membiarkannya saja. Singkatnya, control chart akan membantu untuk
lebih produktif dan menghindari waktu dan energi terbuang untuk hal-hal yang
tidak perlu.
DAFTAR PUSTAKA
https://suwandihan.wordpress.com/2012/05/11/jaminan-mutu-dalam
industri- pangan/(Diakses tanggal 1 November 2016).
http://repository.upi.edu/1365/4/s_d5051_0611189_chapter3.pdf.
(Diakses tanggal 1 November 2016).
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-control-chart-peta-kendali-
dan-tahapan-membuatnya/ (Diakses tanggal 1 November 2016).
http://aktivismenginspirasi.blogspot.co.id/2015/05/makalah-control-chart-
peta-kendali.html (Diakses tanggal 1 November 2016).