PETA KENDALI
A. Tujuan:
1.
B. Daftar Rujukan
1.
C. Dasar Teori
Dalam pelaksanaan proses produksi untuk menghasilkan sejenis output sulit
menghindari terjadinya variasi pada proses. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dapat
digunakan peta kendali untuk menentukan batas dari variasi yang dapat dikualifikasikan
berkualitas. Ada dua jenis peta kendali:
a. Peta kendali variabel
-
Peta Kendali R
Peta kendali R melakukan plotting terhadap range (jarak) suatu proses dalam waktu
tertentu untuk variabel yang berupa data yang telah dikelompokkan. Peta kendali ini
sering digunakan untuk menganalisa stabilitas dari sebuah proses dalam industry.
Contohnya, kita bisa menggunakan peta kendali R untuk menganalisa variasi proses
dalam pengelompokan sebuah part dari mesin. Peta kendali R digunakan untuk
pengelompokkan dengan nominal kurang dari sama dengan 8.
Menghitung batas-bata pada peta kendali R
UCL = d2 (ni) + k d3 (ni)atau D4
LCL = d2 (ni) + k d3 (ni) atau D3
dengan
d2 = konstanta untuk mengestimasi standar deviasi (tabel)
d3 = konstanta untuk mengestimasi UCL dan LCL (tabel)
n = jumlah data
= standar deviasi
Peta kendali Xbar hampir sama dengan peta kendali R. Hal yang membedakan adalah
peta kendali Xbar menghitung rata-rata terhadap sebuah proses dalam waktu tertentu.
Peta Kendali
Untuk menggunakan peta kendali Xbar, terlebih dahulu kita harus menggunakan peta
kendali R untuk melihat apakah data yang kita pakai cukup valid untuk dikendalikan.
Lalu, setelah menggunakan peta kendali R, maka kita dapat menggunakan peta kendali
Xbar.
Cara menentukan batas peta kendali Xbar
UCL = Double Xbar + A2R
LCL = Double Xbar - A2R
Dengan
R
= rata-rata jarak
A2
-
Peta Kendali S
S dalam S Chart menandai Sigma () atau Standard Deviation Chart hendaknya
digunakan untuk mendeteksi apakah karakteristik proses stabil. Oleh karena itu, S
Chart biasanya diplot bersama dengan X Chart sehingga memberi gambaran
mengenai variasi proses lebih baik
Rumus untuk UCL dan LCL pada S chart
P Chart.
=p+ 3
p (1 p )
n
Peta Kendali
LCL
-
=p 3
p (1 p )
, dengan p = jumlah unit cacat per ukuran subgroup
n
NP chart
Peta kendali NP biasa digunakan untuk memetakan jumlah item cacat / banyaknya cacat
dari sebuah sampel yang diambil.
Perbedaan dengan P chart adalah pada NP, titik NP yang dijadikan sebagai titik tengah.
CL = np = jumlah defect dibagi data sampel yang diambil
UCL = np + 3 np (1 np )
LCL = np - 3 np (1 np )
-
C Chart.
Suatu item yang tidak memenuhi syarat atau yang cacat dalam proses pengendalian
kualitas didefinisikan sebagai tidak memenuhi satu atau lebih spesifikasi standar untuk
item tersebut. Penggolongan produk cacat berdasarkan kriteria di atas kadang-kadang
untuk jenis produk tertentu dianggap kurang representatif, karena mungkin saja suatu
produk masih dapat berfungsi dengan baik walaupun satu atau lebih titik spesifikasi
yang tidak memenuhi spesifikasi. Contohnya adalah dalam proses perakitan computer
dimana produk masih dapat berfungsi dengan baik apabila ada satu titik spesifikasi yang
tidak memenuhi standar spesifikasi. Jika terdapat banyak titik lemahnya, maka tentu
saja produk tersebut perlu dikategorikan sebagai produk cacat atau tidak memenuhi
syarat. Hal ini berarti bahwa perusahaan memberikan toleransi atas kelemahan pada
satu atau beberapa titik spesifikasi yang tidak memenuhi syarat sepanjang tidak
mempengaruhi fungsi dari produk tersebut. Oleh karenanya diagram kontrol yang
sesuai adalah diagram kontrol C atau C chart yang didasarkan pada banyaknya titik
spesifik yang tidak memenuhi syarat dalam suatu item.
Cara menghitung batas-batas C chart yakni dengan
UCL
=c+ 3 c
LCL
=c 3 c
, dengan c =
c
k
U chart.
sampel yang digunakan dan waktu pengukuran. Pada diagram kontrol C memilki
ukuran sampel pada setiap kali pengamatan sebanyak satu buah, sedangkan pada
diagram kontrol U ukuran sampel dapat bervariasi pada setiap kali pengamatan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa diagram kontrol U dapat digunakan apabila ukuran
contoh lebih dari satu unit atau mungkin bervariasi dari waktu ke waktu.
u bar
n
CL
= u-bar
UCL
= u-bar + 3 Su
LCL
c
n
Atribut
Tidak harus disemua karakter
karakter
Pengendalian pada tingkat bawah
(mesin)
Peta Kendali
2.
D. Prosedur Praktikum
Prosedur Input Data
MS.EXCEL
1. Buka software Ms. Excel
2. Masukkan data ke dalam tabel
3. Tentukan UCL, CL, dan CL
4. Analisis Hasil dan Buat Grafik
Pilih Menu Stat Control Chart Variable Chart for Subgroups Xbar-R
2.
Pilih menu All observations for a chart are in one column. Lalu masukkan
kolom yang akan dibuat peta kendalinya. Subgroup Size adalah jumlah
pengelompokan data.
3.
Klik OK.
Peta Kendali
INTERPRETASI DATA
Sesuai dengan judulnya, peta kendali akan menghasilkan output berupa grafik dengan
batas-batas pengendalian, yakni UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control
Limit). Dari grafik tersebut, dapat dilihat nantinya data mana yang tidak dapat
dikendalikan dan data yang masih dalam proses kontrol.
Dari data diatas, dapat diperbarui juga sebuah control limit yang baru dengan tidak
memperhitungkan data-data yang tidak digunakan.
Peta Kendali