Anda di halaman 1dari 8

1

ANALISIS KUALITAS PENGUKURAN PART MEMBER FRONT


SIDE REAR DENGAN METODE GAGE REPEATABILITY &
REPRODUCIBILITY
Studi Kasus : PT Mekar Armada Jaya

Siti Nurhikmah*1, Sumanto ST.MT.2, Ir. Zulkani Sinaga MT.3


Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta
e-mail: *hikmajibana@gmail.com, 2sumanto@dsn.ubharajaya.ac.id,
3
zulkani.sinaga@dsn.ubharajaya.ac.id

ABSTRAK

Proses produksi yang diimplementasikan oleh PT MAJ bersifat mass production sehingga
produk yang dihasilkan memiliki kecenderungan untuk mengalami variasi standar yang sangat
besar. Penelitian ini berkaitan dengan Measurement System Analysis (MSA) atau Analisa
Sistem Pengukuran dengan metode Gage Repetability dan Reproducibility (GRR) yang
menunjukkan apakah sistem pengukuran yang diimplementasikan sudah layak atau justru
memerlukan perbaikan. Berdasarkan perhitungan manual didapatkan persentase GRR sebesar
65,58% dan Number of Distinct Categories (NDC) yaitu 2. Sementara itu berdasarkan
perhitungan pada software minitab dapat diketahui bahwa persentase GRR sebesar 38,11% dan
Number of Distinct Categories (NDC) yaitu 3. Jika dilihat dari persentase tersebut dinyatakan
bahwa sistem pengukuran belum layak untuk diimplementasikan dan tidak direkomendasikan
sehingga memerlukan adanya perbaikan-perbaikan untuk dapat meningkatkan kualitas dari
produk yang dihasilkan berdasarkan sistem pengukuran yang dilakukan. Hal yang penting dari
penelitian ini adalah manpower akan memberikan judgement OK pada part OK dan NO pada
part yang bermasalah.

Kata Kunci: PT MAJ, Kualitas, MSA, GRR, NDC

Untuk melakukan uji MSA, diperlukan


I. PENDAHULUAN suatu sampel part dengan komposisi tertentu
Perkembangan pada dunia industry yang bisa mewakili problem yang paling
berlangsung sangat cepat yang menimbulkan mendominasi di dalam suatu perusahaan. Part
persaingan dari segi produktivitas, tingkat 57131-BZ021 (Member Front Side Rear)
harga produk dan juga kualitas produk yang memiliki persentase tertinggi reject yaitu 843
dihasilkan. Kualitas dalam arti singkat adalah pcs dengan problem mendominasi adalah
memenuhi kebutuhan pelanggan [1]. PT MAJ neck/nobi/hamper pecah, selain itu terdapat
memproduksi part, komponen otomotif dan tiga kali kejadian flow out internal yang mana
tools yang mengimplementasikan mass didominasi dengan metode inspeksi yang
production sehingga kecenderungan produk diimplementasikan. Oleh karena itu part
mengalami variasi dari standar sangat besar. 57131-BZ021 dijadikan sampel dalam uji
Variasi hasil produksi berkaitan dengan MSA di penelitian ini.
proses inspeksi yang dilakukan dan Measurement System Analysis (MSA)
ditemukan adanya Temuan Audit IATF adalah suatu studi analitik tentang pengaruh
periode 2019 tentang Measurement System suatu sistem terhadap sistem pengukuran.
Analysis (MSA) Test. Sementara itu, MSA MSA merupakan kesatuan dari prosedur, alat
merupakan salah satu core tools dalam dunia dan manpower dalam menentukan angka
industri di samping APQP, PPAP, SPC dan maupun keputusan yang menggambarkan
FMEA. suatu sifat tertentu dari suatu produk sehingga
2

terlihat hasil pengukuran yang benar-benar Variasi adalah ketidakseragaman dalam


akurat, presisi dan dapat proses operasional sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. MSA bertujuan menimbulkan perbedaan dalam kualitas suatu
untuk mengupayakan agar variasi pengukuran produk [4].
menjadi seminimal mungkin dengan Akurasi dalam sistem pengukuran
mempertimbangkan beberapa faktor. digolongkan dalam tiga komponen, yaitu:
Dalam penelitian ini digunakan metode  Linearity – satu ukuran yang
Gage Repeatability dan Reproducibility menunjukkan begaimana ukuran part
(GRR). Gage Repeatability yaitu variasi mempengaruhi akurasi dari suatu
pengukuran yang berasal dari suatu alat ukur sistem pengukuran.
saat digunakan beberapa kali oleh suatu  Accuracy – suatu ukuran bias dalam
manpower pada produk yang sama. Gage sistem pengukuran. Akurasi yaitu
Reproducibility adalah variasi rata-rata yang perbedaaan antara pengukuran rata-rata
dilakukan oleh manpower yang berbeda yang diamati dengan suatu master
dengan alat ukur dan part yang sama. value.
Pengukuran tersebut dilakukan pada part  Stability – suatu ukuran yang
57131-BZ021 berkaitan poin ketebalan part. menunjukkan bagaimana akuratnya
kinerja sistem setiap saat. Stabilitas
yaitu total variasi yang terjadi dengan
II. LANDASAN TEORI alat ukur tertentu, pada part yang sama,
ketika melakukan pengukuran pada
A. Pengukuran
suatu karakteristik tertentu.
Pengukuran merupakan elemen dasar
dalam setiap proses pengendalian/pengaturan
Presisi atau variasi pengukuran dapat
(control process), di mana dalam konsep
dikelompokkan dalam dua komponen, yaitu:
pengaturan dibutuhkan adanya penyimpangan
 Repeatability – variasi yang
(error) pengukuran antara unjuk kerja nyata
disebabkan oleh alat pengukuran.
dengan yang diharapkan [2].
Repetability yaitu variasi yang diamati
Kesalahan dalam sistem pengukuran dapat
ketika operator yang sama dengan alat
dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:
ukur yang sama mengukur part yang
 Akurasi adalah perbedaan antara nilai
sama secara berulang.
pengukuran dengan nilai aktual part.
 Reproducibility – variasi yang
 Presisi adalah variasi yang dapat
disebabkan oleh sistem pengukuran.
terlihat pada saat dilakukan
Reproducibility yaitu variasi yang
pengukuran pada part yang sama
diamati ketika operator yang berbeda
secara berulang dengan alat yang sama.
dengan alat ukur yang sama mengukur
part yang sama.
Pengukuran merupakan elemen dasar
dalam setiap proses pengendalian/pengaturan Terdapat dua kategori utama Gage Study
(control process), di mana dalam konsep dalam Minitab, yaitu Crossed dan Nested
pengaturan dibutuhkan adanya penyimpangan Gage R&R Study. Penggunaan dari kedua
(error) pengukuran antara unjuk kerja nyata metode tersebut dibedakan sebagai berikut:
dengan yang diharapkan [3].  Gage R&R Study (Crossed) –
digambarkan ketika masing-masing
B. Measurement System Analysis (MSA) part diukur beberapa kali oleh setiap
Masalah yang seringkali muncul dalam operator.
pengukuran adalah adanya angka variasi  Gage R&R Study (Nested) – digunakan
untuk pengukuran tersebut. Pada umumnya ketika masing-masing part hanya
variabilitas pengukuran dinyatakan dalam diukur oleh satu operator.
varian ( ).
3

C. Study Gage R&R (GRR)


Gage R&R (GRR) adalah perkiraan dan
Setelah itu, hasil perhitungan numerik
kombinasi antara reproducibility dan
akan dilakukan analisa. Analisa hasil
repeatability. Sebelum melakukan studi
perhitungan tersebut akan dihasilkan
analisis sistem pengukuran terdapat beberapa
perkiraan persentase variasi proses dari
hal yang harus dipersiapkan, yaitu sebagai
keseluruhan sistem pengukuran serta nilai
berikut:
dari repeatability (EV) dan reproducibility
1) Perencanaan pendekatan yang
(AV) dan variasi part to part (PV). Berikut
dilakukan.
ini merupakan rumus-rumus yang digunakan:
2) Jumlah appraiser, jumlah sampel part
dan jumlah pengulangan pembacaan
 Repeatability-Equipment Variation (EV)
harus ditentukan di awal. Sampel part
n > 5. Sedangkan untuk appraiser dan
pengulangan pembacaan tidak ada
ketentuan minimum jumlah.
3) Karena bertujuan untuk mengevaluasi  Reproducibility-Appraiser Variation (AV)
keseluruhan sistem pengukuran, maka
appraiser yang dipilih harus yang bisa
mengoperasikan alat ukur yang
digunakan.  GRR – Variasi yang disebabkan oleh alat
4) Pemilihan sampel part yang ukur dan manpower
merupakan hal yang penting dalam √
MSA agar mendapatkan analisa yang  Variasi part (PV) – Variasi yang
tepat. Part sampel yang dipilih harus disebabkan oleh produk
dapat menggambarkan proses produksi.
5) Alat ukur yang digunakan harus  Total Variasi (TV)
memiliki diskriminasi paling sedikit √
satu per sepuluh dan variasi proses  Number of Distinc Categories (NDC)
yang diharapkan dan suatu
karakteristik yang akan diukur.
Misalnya, jika variasi karakteristik
adalah 0,001 maka alat ukur yang
GRR data untuk MSA tersebut akan
digunakan harus dapat membaca
dibandingkan dengan ketentuan yang ada
perubahan 0,00001.
tentang kriteria penerimaan width error.
6) Pastikan bahwa metode appraiser
Ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:
(appraiser dan alat ukur) adalah
1) %GRR < 10% secara umum akan
mengukur dimensi karakteristik sesuai
dianggap sebagai sistem pengukuran
dengan prosedur pengukuran yang ada.
yang layak diimplementasikan.
2) 10% < %GRR < 30%, sistem
Setelah dilakukan pengumpulan data,
pengukuran tersebut dapat
langkah selanjutnya adalah melakukan
diimplementasikan dengan dasar
perhitungan numerik pada data-data tersebut
kepentingan aplikasi, biaya alat
dengan menggunakan rumus-rumus yang
pengukuran, biaya perbaikan dan
digunakan pada GR&R sebagai berikut:
sebagainya.
 Rata-rata (Average) n pembacaan
3) %GRR > 30%, sistem pengukuran ini
tidak layak untuk diimplementasikan
sehingga diperlukan usaha-usaha untuk
 Range (R) = Max (Xi) - Min (Xi) memperbaiki sistem tersebut.

 Part Average = Max (rata-rata range n


trial) - Min (rata-rata range n trial)
4

Langkah yang terakhir yaitu menentukan B. Kerangka Pemikiran


Number of Distinct Category (NDC). Untuk Studi Pendahuluan
dapat diterima dalam sistem pengukuran,
hasil perhitungan nilai NDC harus lebih besar
Identifikasi Masalah Studi Literatur
atau sama dengan 5. (NDC ≥ 5) [5].

Batasan Masalah
III. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti Tujuan Penelitian

menggunakan metode dengan pendekatan


Identifikasi Data yang dibutuhkan
secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian ilmiah secara sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta Data Primer Data Sekunder
Data hasil survey Data Penelitan
hubungan-hubungan. lapangan dan wawancara Sebelumnya
Jenis penelitian yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan Data
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis Pengukuran

penelitian yang bertujuan untuk menyajikan


Pengolahan Data
gambaran secara lengkap mengenai setting Mencari hasil dari GRR menggunakan rumus manual
berdasarkan Peta Kendali X & R dan Minitab
sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan
GRR < 10%, Sistem Pengukuran Layak
klarifikasi suatu fenomena atau kenyataan 10% ≤ GRR ≤ 30%, Sistem Pengukuran perlu Perbaikan
GRR > 30%, Sistem Pengukuran Tidak Layak
sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan Pembahasan dan
masalah dan unit yang diteliti antara Analisa Data

fenomena yang diuji.


Kesimpulan dan
Saran

A. Diagram Alur Penelitian


START 1
IV. ANALISIS DATA & PEMBAHASAN
Mencari part dengan qty reject
tertinggi Mengumpulkan pendapat beberapa
pihak dengan brainstorming
A. Pengumpulan Data Pengukuran
Mencari jenis reject berdasarkan
qty tertinggi (pareto) Melakukan analisa dengan diagram Dalam melakukan pengukuran terhadap
sebab akibat
ketebalan material pada posisi tertentu part
Membuat data pengukuran sesuai
dengan jenis reject tertinggi Menjelaskan hasil diagram sebab 57131-BZ021 dapat dilakukan dengan
akibat pada tabel why-why analisis
menggunakan beberapa alat ukur, namun
Membuat control chart
Membuat analisa dengan 5W+1H
dalam penelitian ini hanya menggunakan
Melakukan perhitungan manual
Ultrasonic Thickness Gage dengan spesifikasi
untuk rumus GRR
sebagai berikut:
Memberikan kesimpulan penelitian
Membuat analisa pada minitab
untuk GRR Nama Alat : Ultrasonic Thickness
Memberikan usulan perbaikan
Gauge
Hasil manual sama No
dengan minitab? Tipe : Digital (Panametrics-
END
Yes NDT 35DL)
Membuat kesimpulan hasil
pengukuran
Skala/Range : 0-150 mm
Resolusi/Ketelitian : 0,01 mm
1 Maker : Olympus
No.Registrasi : 90264
Tanggal Expired : 20 Juni 2021
5

Tabel 1. Data Pengukuran dengan UTG


 Gage Repeatability & Reproducibility
TEBAL MATERIAL : ULTRASONIC THICKNESS GAUGE
Appraiser's Part (mm)
No Nobi AVG
Nama NIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
1,75
1,75
1,76
1,75
1,75
1,75
1,65
1,60
1,76
1,75
1,76
1,76
1,77
1,75
1,45
1,44
1,76
1,77
1,75
1,75
1,72
1,71

 Part Variation (PV)
1 ANGGIT DWI P A.5899 3 1,75 1,76 1,76 1,60 1,75 1,75 1,75 1,45 1,77 1,77 1,71
AVG 1,75 1,76 1,75 1,62 1,75 1,76 1,76 1,45 1,77 1,76 1,71
R 0,00 0,01 0,01 0,05 0,01 0,01 0,02 0,01 0,01 0,02 0,02
1 1,77 1,75 1,75 1,59 1,75 1,75 1,76 1,51 1,76 1,77 1,72
2 1,76 1,75 1,75 1,55 1,76 1,78 1,77 1,54 1,75 1,77 1,72

 Total Variation (TV)


2 NUR RAHMAN N.5481 3 1,76 1,75 1,76 1,58 1,75 1,75 1,77 1,55 1,75 1,75 1,72
AVG 1,76 1,75 1,75 1,57 1,75 1,76 1,77 1,53 1,75 1,76 1,72
R 0,01 0,00 0,01 0,04 0,01 0,03 0,01 0,04 0,01 0,02 0,02

LANANG LILO
1
2
1,75
1,76
1,75
1,75
1,75
1,76
1,65
1,30
1,75
1,76
1,75
1,77
1,75
1,75
1,45
1,52
1,75
1,75
1,76
1,76
1,71
1,69 √
 Number of Distinct Categories (NDC)
3 L.5810 3 1,75 1,75 1,76 1,60 1,76 1,77 1,75 1,55 1,75 1,75 1,72
PAMBUDI
AVG 1,75 1,75 1,76 1,52 1,76 1,76 1,75 1,51 1,75 1,76 1,71
R 0,01 0,00 0,01 0,35 0,01 0,02 0,00 0,10 0,00 0,01 0,05
1 1,75 1,76 1,75 1,30 1,76 1,75 1,76 1,44 1,75 1,76 1,68

4
AKHMAD
MAKHRUS
A.5898
2
3
1,76
1,75
1,75
1,75
1,75
1,75
1,25
1,30
1,76
1,76
1,75
1,75
1,76
1,77
1,34
1,25
1,75
1,75
1,75
1,77
1,66
1,66 ( )
AVG 1,75 1,75 1,75 1,28 1,76 1,75 1,76 1,34 1,75 1,76 1,67
R 0,01 0,01 0,00 0,05 0,00 0,00 0,01 0,19 0,00 0,02 0,03
1 1,76 1,75 1,75 1,30 1,76 1,75 1,75 1,50 1,76 1,77 1,69

5 MISBAHUL M. M.5475
2 1,77 1,75 1,75 1,32 1,75 1,76 1,77 1,52 1,76 1,75 1,69 Setelah mendapatkan nilai EV, AV, GRR,
3 1,77 1,75 1,76 1,30 1,75 1,75 1,75 1,50 1,76 1,75 1,68
AVG
R
1,77
0,01
1,75
0,00
1,75
0,01
1,31
0,02
1,75
0,01
1,75
0,01
1,76
0,02
1,51
0,02
1,76
0,00
1,76
0,02
1,69
0,01
PV dan TV, maka selanjutnya adalah
1
2
1,75
1,76
1,76
1,75
1,75
1,75
1,30
1,35
1,78
1,77
1,75
1,75
1,76
1,76
1,65
1,60
1,76
1,75
1,77
1,77
1,70
1,70
membandingkan masing-masing nilai tersebut
6 FERI ALFAN A. F.5658 3
AVG
1,76
1,76
1,75
1,75
1,77
1,76
1,34
1,33
1,77
1,77
1,75
1,75
1,75
1,76
1,56
1,60
1,75
1,75
1,76
1,77
1,70
1,70
dengan nilai TV kemudian dikalikan dengan
R 0,01 0,01 0,02 0,05 0,01 0,00 0,01 0,09 0,01 0,01 0,02
1 1,75 1,75 1,75 1,42 1,77 1,76 1,75 1,57 1,75 1,76 1,70 100%. Perbandingan ini berfungsi untuk
2 1,75 1,75 1,76 1,40 1,77 1,75 1,75 1,48 1,75 1,76 1,69
7 RIO PIRMANTO R.5657 3
AVG
1,76
1,75
1,75
1,75
1,76
1,76
1,39
1,40
1,76
1,77
1,75
1,75
1,76
1,75
1,45
1,50
1,76
1,75
1,76
1,76
1,69
1,70
membantu menunjukkan faktor mana yang
R
1
0,01
1,77
0,00
1,76
0,01
1,75
0,03
1,50
0,01
1,76
0,01
1,77
0,01
1,75
0,12
1,45
0,01
1,75
0,00
1,75
0,02
1,70
paling dominan dalam besarnya %GRR
8 ULIL ABSOR U.5817
2
3
1,77
1,76
1,75
1,76
1,75
1,76
1,55
1,29
1,77
1,77
1,77
1,76
1,75
1,77
1,45
1,48
1,76
1,76
1,75
1,76
1,71
1,69
sehingga dapat diketahui kelayakan dari
AVG
R
1,77
0,01
1,76
0,01
1,75
0,01
1,45
0,26
1,77
0,01
1,77
0,01
1,76
0,02
1,46
0,03
1,76
0,01
1,75
0,01
1,70
0,04 sistem pengukuran yang sudah
1 1,76 1,75 1,75 1,27 1,77 1,77 1,77 1,35 1,75 1,76 1,67

9
AHMAD LUTFIL
A.5665
2
3
1,76
1,77
1,75
1,76
1,75
1,76
1,28
1,30
1,77
1,78
1,77
1,75
1,77
1,76
1,40
1,37
1,75
1,76
1,76
1,77
1,68
1,68
diimplementasikan. Perhitungannya adalah
HAKIM
AVG
R
1,76
0,01
1,75
0,01
1,75
0,01
1,28
0,03
1,77
0,01
1,76
0,02
1,77
0,01
1,37
0,05
1,75
0,01
1,76
0,01
1,67
0,02
sebagai berikut:
1 1,76 1,76 1,75 1,27 1,77 1,75 1,75 1,25 1,76 1,76 1,66


2 1,76 1,76 1,75 1,28 1,77 1,75 1,76 1,28 1,77 1,75 1,66
SAUFI DONNY
10 S.5474 3 1,77 1,76 1,76 1,28 1,77 1,75 1,76 1,25 1,77 1,75 1,66
PERMANA
AVG 1,76 1,76 1,75 1,28 1,77 1,75 1,76 1,26 1,77 1,75 1,66
R 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,01 0,03 0,01 0,01 0,01
1,76 1,75 1,75 1,40 1,76 1,76 1,76 1,45 1,76 1,76 1,692

B. Pengolahan Data Pengukuran 
Sebagai langkah awal dalam pengolahan
data pengukuran part Member Front Side 
Rear untuk karakteristik dimensi ketebalan
part adalah mencari rata-rata atau average Hal selanjutnya yang harus dilakukan
dan jangkauan atau range dari setiap adalah melakukan analisa Gage R&R dengan
pengukuran yang dilakukan oleh setiap minitab menggunakan metode ANOVA
appraiser. berdasarkan data yang sudah dikumpulkan
 Nilai R sebelumnya. Sama halnya seperti pada
perhitungan manual, pada minitab juga akan
̅ ∑ mm menunjukkan besarnya variasi yang
 Nilai DFF diakibatkan oleh beberapa faktor. Data
interaksi part dan operator pada perhitungan
ketebalan part 57131-BZ021 adalah sebagai
Langkah berikutnya adalah menghitung berikut:
nilai EV, RV, GRR, PV dan TV, untuk
mengetahui seberapa besar variasi
pengukuran yang terjadi menggunakan rumus
Measurement System Analysis (MSA)
berikut:
 Repeatability-Equipment Variation (EV)
̅
 Reproducibility-Appraiser Variation (AV)

√ ̿̿̿̿̿̿̿
Gambar 1. Hasil Analisa Interaksi dengan Minitab
6

measurement system error. Oleh karena itu,


dapat disimpulkan bahwa perbedaan
perhitungan dari masing-masing manpower
mengakibatkan variasi hasil pengukuran.
Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan
penggunaan alat ukur, perbedaan pembacaan
hasil ukur, dll.

C. Analisa Pengolahan Data Pengukuran


Dalam penelitian ini dilakukan dua jenis
pengolahan data yaitu secara manual dan
dengan bantuan software. Berikut merupakan
perbandingan dari hasil perhitungan tersebut.
Gambar 2. Hasil Analisa Variasi Komponen Perhitungan Manual Software Minitab
No Deskripsi
dengan Minitab Nilai Judgement Nilai Judgement

1 % EV 9,08% 19,04%

2 % AV 64,95% Sistem 33,01% Sistem


Pengukuran Tidak Pengukuran Tidak
3 % GRR 65,58% Layak 38,11% Layak

4 % PV 75,49% 92,45%

Tidak Tidak
5 NDC 2 Direkomendasikan 3 Direkomendasikan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan


perbandingan antara perhitungan manual dan
minitab terdapat perbedaan yang signifikan
namun tetap dalam keputusan atau
Gambar 3. Hasil Analisa Variasi dengan Minitab kesimpulan yang sama.
Sesuai dengan data pengolahan tersebut
dapat diketahui bahwa penyebab adanya
variasi pada pengukuran part 57131-BZ021
lebih cenderung disebabkan oleh faktor
appraiser dibandingkan dengan faktor
equipment. Selain itu angka GRR dari kedua
metode menunjukkan bahwa benar sistem
pengukuran perlu mendapatkan perbaikan.
Number of Distinct (NDC) pada kedua
metode pun menunjukkan bahwa sistem
pengukuran yang ada saat ini untuk
melakukan pengukuran part 57131-BZ021
menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge
tidak layak untuk diimplementasikan karena
cenderung terdapat judgement yang tidak
Gambar 4. Hasil Analisa Keseluruhan dengan sesuai dengan kondisi aktual. Hal tersebut
Minitab
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti metode, manusia, material, dll.
Dapat diketahui bahwa poin
Reproducibility (variasi yang diamati ketika D. Brainstorming terkait MSA
operator yang berbeda dengan alat ukur yang Untuk mengetahui sudut pandang lain
sama untuk mengukur part yang sama) berkenaan dengan sistem pengukuran yang
memiliki kontribusi yang lebih besar terkait diimplementasikan di PT Mekar Armada Jaya
7

khususnya berkaitan dengan usulan perbaikan sangat berpengaruh terhadap hasil judgement
ataupun evaluasi untuk improvement yang diberikan.
selanjutnya, peneliti menggunakan metode
brainstorming dengan beberapa PIC dari E. Analisa Sebab - Akibat Salah
setiap section yang memahami alur Pengukuran dan Judgement
sesungguhnya yang terjadi di line produksi. Dalam melakukan inspeksi khususnya
Adapun beberapa pendapat berkaitan dengan untuk kategori dimensi, tentu akan
Measurement System Analysis dapat dilihat membutuhkan proses pengukuran
pada tabel berikut. menggunakan suatu alat ukur tertentu. Dalam
proses pengukuran tentunya akan terjadi
Tabel 2. Hasil Brainstorming MSA
Jabatan /
kesalahan apabila dilakukan tidak sesuai
No Nama Gagasan
Bagian dengan standar yang diberikan. Berikut
a) SOP atau IK alat ukur supaya dilengkapi
untuk setiap tipe alat ukur termasuk cara merupakan analisa sebab akibat dari
memverifikasi alat ukur dan membersihkan untuk
merawat kondisi alat ukur tersebut
kesalahan pengukuran.
Foreman / b) Pada saat training alat ukur, seharusnya
1 Choirur Rozikin Quality dijelaskan tentang semua alat ukur yang
MACHINE MAN
Engineering digunakan karena biasanya hanya untuk alat ukur
Salah menggunakan
tertentu seperti vernier caliper , micrometer , Alat tidak diverifikasi alat ukur
sebelum digunakan Belum pernah melakukan
height gauge Alat belum pengecekan produk tertentu
dikalibrasi Fatigue
c) Belum semua operator yang diuji MSA, baik Alat tidak tepat (Kelelahan) Belum training
yang senior maupun junior Kerusakan pengecekan produk
alat
a) Pada saat training seharusnya diberikan juga SALAH
PENGUKURAN
pemahaman tentang semua pengukuran
Foreman / Kurang Kesalahan spesifikasi
2 Nana Supriatna problem /defect karena hanya dikenalkan penerangan material
Stamping Meja pengecekan Kesalahan pembacaan
dengan problem diameter hole , pitch hole , tidak tepat Produk yang diukur Kesalahan handling hasil pengukuran
mengalami deformasi saat pengukuran
burry , dan penilaian visual Kesalahan penggunaan
a) Alat ukur masih terbatas, seharusnya disiapkan Perbedaan metode tools pengukuran
Foreman / pengukuran
3 M. Gucci Harpani minimal 1 unit untuk tiap item di setiap meja
Welding ENVIRONMENT MATERIAL METHOD
inspeksi, termasuk GONOGO dan pin uji.
a) Setiap manpower yang juga bertugas untuk Gambar 5. Analisa Fishbone Kesalahan
Foreman / melakukan inspeksi seperti inspector ,
4 Arif Rachman Quality checkman dan foreman sebaiknya diberikan Pengukuran
Inspection manual book untuk penggunaan setiap alat ukur
jadi bisa dilakukan review untuk setiap alat ukur.
a) Setiap manpower belum mengetahui cara Setelah dilakukan pengukuran, manpower
Operator /
5 Nur Rahman Quality
penggunaan semua alat ukur untuk berbagai tipe
termasuk metode penggunaan standar supaya
terkait akan memberikan judgement
Inspection
dapat membaca hasil ukur sesuai dengan aktual. berkenaan dengan kualitas dari produk yang
diinspeksi. Dalam pemberian judgement pun
Berdasarkan hasil brainstorming dengan tidak akan luput dari kekeliruan apabila tidak
berbagai pihak dari beberapa section dapat mengacu pada standarisasi dari pembacaan
ditarik kesimpulan bahwa dalam sistem maupun interpretasi dari pengukuran tersebut.
pengukuran yang diimplementasikan terdapat Untuk mengetahui penyebab lebih detail dari
beberapa kendala dari setiap manpower faktor-faktor yang menjadi penyebab adanya
khususnya di area produksi. Kendala tersebut kesalahan dalam judgement saat melakukan
mulai dari belum lengkapnya materi yang pengukuran khususnya pada inspeksi part
disampaikan pada saat training dan belum Member Front Side Rear (57131-BZ021)
lengkapnya dokumen standarisasi yang dapat dilihat pada gambar berikut.
dijadikan acuan pada saat melakukan
inspeksi. Selain itu didapatkan keterangan MATERIAL MAN

bahwa pengujian MSA belum dilakukan Salah baca hasil


pengukuran
Metode penggunaan

secara menyeluruh pada setiap jenis Part mengalami


deformasi
Salah baca hasil
pengukuran
alat tidak tepat
Kesalahan
Kelelahan pengukuran
pengukuran. Beberapa poin yang Kesalahan
pengukuran
Kesalahan
pengukuran
SALAH
disampaikan tersebut mengacu pada Salah baca hasil
pengukuran Salah baca hasil
Metode penggunaan
alat berbeda-beda
JUDGEMENT
pengukuran
kemungkinan terjadinya kekeliruan pada saat Kurang Salah baca hasil
pengukuran
Tidak ada
standarisasi
Metode penggunaan
alat tidak tepat
pencahayaan Keterbatasan SOP
memberikan judgement ketika melakukan Meja inspeksi Alat ukur
kurang nyaman tanpa lock
Metode penggunaan
alat berbeda-beda Tidak ada
standarisasi
alat ukur

Belum ada training metode


pengukuran. Ketidaktahuan manpower penggunaan alat ukur

ENVIRONMENT MACHINE METHOD


terhadap standar dalam melakukan
pengukuran baik secara metode sampai Gambar 6. Analisa Fishbone Kesalahan
dengan cara membaca hasil pengukuran Judgement
8

V. PENUTUP memberikan hasil yang sesuai dengan


kondisi aktual.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan B. Saran
berkaitan dengan sistem pengukuran pada Berkaitan dengan hasil penelitian, peneliti
part Member Front Side Rear dapat diketahui memberikan beberapa saran untuk dapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut: memperbaiki sistem pengukuran dan
1) Untuk melakukan pengendalian meningkatkan produktivitas proses produksi
kualitas, terdapat beberapa hal yang khususnya part Member Front Side Rear
harus diterapkan seperti pembaruan (57131-BZ021) sebagai berikut:
dokumen standarisasi dan metode 1) Melakukan re-training manpower
pengukuran sehingga dapat khususnya penggunaan semua alat ukur
mengurangi potensi kesalahan pada supaya setiap manpower mendapatkan
pemberian judgement yang berimbas refreshment terkait dengan metode
pada persentase reject part. penggunaan alat ukur yang sesuai
2) Berdasarkan hasil pengujian dengan standar yang seharusnya.
Measurement System Analysis (MSA) 2) Melengkapi dan memperbaiki SOP
dengan kategori Gage Repeatability untuk setiap alat ukur dengan setiap
dan Reproducibility (GRR) dengan jenis dan tipe karena setiap jenis alat
jenis Crossed GRR Study ukur akan membutuhkan penanganan
menggunakan uji ANOVA khususnya yang berbeda.
untuk part Member Front Side Rear 3) Membuat adanya standarisasi metode
(57131-BZ021) khususnya pada setiap manpower dalam melakukan
problem Neck atau Nobi diketahui hasil pengukuran untuk setiap alat ukur.
bahwa pada perhitungan manual 4) Memberikan kaca pembesar di meja
didapatkan persentase GRR yaitu inspeksi untuk para inspector sehingga
65,58%. Dan didapatkan Number of mampu melakukan pengukuran pada
Distinct Categories (NDC) yaitu 2. posisi part yang tepat sehingga
Sementara itu berdasarkan perhitungan memberikan hasil ukur yang tepat pula.
pada software minitab dapat diketahui 5) Memberikan tempat khusus untuk
bahwa persentase GRR sebesar 38,11% setiap alat ukur di meja inspeksi untuk
dan Number of Distinct Categories menghindari adanya kekeliruan akibat
(NDC) yaitu 3. Berdasarkan alat ukur.
perhitungan tersebut dapat disimpulkan 6) Memperbaiki kondisi penerangan pada
bahwa sistem pengukuran memang meja inspeksi supaya dapat membantu
tidak layak untuk diimplementasikan inspector dalam melakukan
dan membutuhkan beberapa pengukuran sehingga mampu
improvement untuk dapat memperbaiki memberikan hasil ukur yang sesuai.
sistem pengukuran tersebut.
3) Permasalahan yang terjadi pada sistem
pengukuran di PT Mekar Armada Jaya REFERENSI
[1] Wahyuni, H. C., Sulistiyowati, W., & Khamim, M.
berpengaruh terhadap produktivitas (2015). Pengendalian Kualitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
proses, khususnya terkait dengan part [2] Kristanto, P. (2018). Alat Ukur dan Teknik Pengukuran.
Member Front Side Rear. Salah satu Yogyakarta: ANDI.
yang dapat dilakukan untuk [3] Kristanto, P. (2018). Alat Ukur dan Teknik Pengukuran.
Yogyakarta: ANDI.
memperbaiki sistem pengukuran adalah
[4] Gaspersz, V. (2001). Metode Analisis untuk Peningkatan
dengan menghindari adanya kekeliruan Kualitas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
dalam pemberian judgement pada part [5] Down, M., Czubak, F., Gruska, G., Stahley, S., &
sehingga inspector akan memberikan Benham, D. (2010). Measurement System Analysis (MSA)
Fourth Edition. Dearborn, Michigan: General Motor
judgement OK untuk part OK dan Coorporation.
judgement NG untuk part NG sehingga

Anda mungkin juga menyukai