ABSTRAK
Proses produksi yang diimplementasikan oleh PT MAJ bersifat mass production sehingga
produk yang dihasilkan memiliki kecenderungan untuk mengalami variasi standar yang sangat
besar. Penelitian ini berkaitan dengan Measurement System Analysis (MSA) atau Analisa
Sistem Pengukuran dengan metode Gage Repetability dan Reproducibility (GRR) yang
menunjukkan apakah sistem pengukuran yang diimplementasikan sudah layak atau justru
memerlukan perbaikan. Berdasarkan perhitungan manual didapatkan persentase GRR sebesar
65,58% dan Number of Distinct Categories (NDC) yaitu 2. Sementara itu berdasarkan
perhitungan pada software minitab dapat diketahui bahwa persentase GRR sebesar 38,11% dan
Number of Distinct Categories (NDC) yaitu 3. Jika dilihat dari persentase tersebut dinyatakan
bahwa sistem pengukuran belum layak untuk diimplementasikan dan tidak direkomendasikan
sehingga memerlukan adanya perbaikan-perbaikan untuk dapat meningkatkan kualitas dari
produk yang dihasilkan berdasarkan sistem pengukuran yang dilakukan. Hal yang penting dari
penelitian ini adalah manpower akan memberikan judgement OK pada part OK dan NO pada
part yang bermasalah.
Batasan Masalah
III. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti Tujuan Penelitian
LANANG LILO
1
2
1,75
1,76
1,75
1,75
1,75
1,76
1,65
1,30
1,75
1,76
1,75
1,77
1,75
1,75
1,45
1,52
1,75
1,75
1,76
1,76
1,71
1,69 √
Number of Distinct Categories (NDC)
3 L.5810 3 1,75 1,75 1,76 1,60 1,76 1,77 1,75 1,55 1,75 1,75 1,72
PAMBUDI
AVG 1,75 1,75 1,76 1,52 1,76 1,76 1,75 1,51 1,75 1,76 1,71
R 0,01 0,00 0,01 0,35 0,01 0,02 0,00 0,10 0,00 0,01 0,05
1 1,75 1,76 1,75 1,30 1,76 1,75 1,76 1,44 1,75 1,76 1,68
4
AKHMAD
MAKHRUS
A.5898
2
3
1,76
1,75
1,75
1,75
1,75
1,75
1,25
1,30
1,76
1,76
1,75
1,75
1,76
1,77
1,34
1,25
1,75
1,75
1,75
1,77
1,66
1,66 ( )
AVG 1,75 1,75 1,75 1,28 1,76 1,75 1,76 1,34 1,75 1,76 1,67
R 0,01 0,01 0,00 0,05 0,00 0,00 0,01 0,19 0,00 0,02 0,03
1 1,76 1,75 1,75 1,30 1,76 1,75 1,75 1,50 1,76 1,77 1,69
5 MISBAHUL M. M.5475
2 1,77 1,75 1,75 1,32 1,75 1,76 1,77 1,52 1,76 1,75 1,69 Setelah mendapatkan nilai EV, AV, GRR,
3 1,77 1,75 1,76 1,30 1,75 1,75 1,75 1,50 1,76 1,75 1,68
AVG
R
1,77
0,01
1,75
0,00
1,75
0,01
1,31
0,02
1,75
0,01
1,75
0,01
1,76
0,02
1,51
0,02
1,76
0,00
1,76
0,02
1,69
0,01
PV dan TV, maka selanjutnya adalah
1
2
1,75
1,76
1,76
1,75
1,75
1,75
1,30
1,35
1,78
1,77
1,75
1,75
1,76
1,76
1,65
1,60
1,76
1,75
1,77
1,77
1,70
1,70
membandingkan masing-masing nilai tersebut
6 FERI ALFAN A. F.5658 3
AVG
1,76
1,76
1,75
1,75
1,77
1,76
1,34
1,33
1,77
1,77
1,75
1,75
1,75
1,76
1,56
1,60
1,75
1,75
1,76
1,77
1,70
1,70
dengan nilai TV kemudian dikalikan dengan
R 0,01 0,01 0,02 0,05 0,01 0,00 0,01 0,09 0,01 0,01 0,02
1 1,75 1,75 1,75 1,42 1,77 1,76 1,75 1,57 1,75 1,76 1,70 100%. Perbandingan ini berfungsi untuk
2 1,75 1,75 1,76 1,40 1,77 1,75 1,75 1,48 1,75 1,76 1,69
7 RIO PIRMANTO R.5657 3
AVG
1,76
1,75
1,75
1,75
1,76
1,76
1,39
1,40
1,76
1,77
1,75
1,75
1,76
1,75
1,45
1,50
1,76
1,75
1,76
1,76
1,69
1,70
membantu menunjukkan faktor mana yang
R
1
0,01
1,77
0,00
1,76
0,01
1,75
0,03
1,50
0,01
1,76
0,01
1,77
0,01
1,75
0,12
1,45
0,01
1,75
0,00
1,75
0,02
1,70
paling dominan dalam besarnya %GRR
8 ULIL ABSOR U.5817
2
3
1,77
1,76
1,75
1,76
1,75
1,76
1,55
1,29
1,77
1,77
1,77
1,76
1,75
1,77
1,45
1,48
1,76
1,76
1,75
1,76
1,71
1,69
sehingga dapat diketahui kelayakan dari
AVG
R
1,77
0,01
1,76
0,01
1,75
0,01
1,45
0,26
1,77
0,01
1,77
0,01
1,76
0,02
1,46
0,03
1,76
0,01
1,75
0,01
1,70
0,04 sistem pengukuran yang sudah
1 1,76 1,75 1,75 1,27 1,77 1,77 1,77 1,35 1,75 1,76 1,67
9
AHMAD LUTFIL
A.5665
2
3
1,76
1,77
1,75
1,76
1,75
1,76
1,28
1,30
1,77
1,78
1,77
1,75
1,77
1,76
1,40
1,37
1,75
1,76
1,76
1,77
1,68
1,68
diimplementasikan. Perhitungannya adalah
HAKIM
AVG
R
1,76
0,01
1,75
0,01
1,75
0,01
1,28
0,03
1,77
0,01
1,76
0,02
1,77
0,01
1,37
0,05
1,75
0,01
1,76
0,01
1,67
0,02
sebagai berikut:
1 1,76 1,76 1,75 1,27 1,77 1,75 1,75 1,25 1,76 1,76 1,66
2 1,76 1,76 1,75 1,28 1,77 1,75 1,76 1,28 1,77 1,75 1,66
SAUFI DONNY
10 S.5474 3 1,77 1,76 1,76 1,28 1,77 1,75 1,76 1,25 1,77 1,75 1,66
PERMANA
AVG 1,76 1,76 1,75 1,28 1,77 1,75 1,76 1,26 1,77 1,75 1,66
R 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,01 0,03 0,01 0,01 0,01
1,76 1,75 1,75 1,40 1,76 1,76 1,76 1,45 1,76 1,76 1,692
B. Pengolahan Data Pengukuran
Sebagai langkah awal dalam pengolahan
data pengukuran part Member Front Side
Rear untuk karakteristik dimensi ketebalan
part adalah mencari rata-rata atau average Hal selanjutnya yang harus dilakukan
dan jangkauan atau range dari setiap adalah melakukan analisa Gage R&R dengan
pengukuran yang dilakukan oleh setiap minitab menggunakan metode ANOVA
appraiser. berdasarkan data yang sudah dikumpulkan
Nilai R sebelumnya. Sama halnya seperti pada
perhitungan manual, pada minitab juga akan
̅ ∑ mm menunjukkan besarnya variasi yang
Nilai DFF diakibatkan oleh beberapa faktor. Data
interaksi part dan operator pada perhitungan
ketebalan part 57131-BZ021 adalah sebagai
Langkah berikutnya adalah menghitung berikut:
nilai EV, RV, GRR, PV dan TV, untuk
mengetahui seberapa besar variasi
pengukuran yang terjadi menggunakan rumus
Measurement System Analysis (MSA)
berikut:
Repeatability-Equipment Variation (EV)
̅
Reproducibility-Appraiser Variation (AV)
√ ̿̿̿̿̿̿̿
Gambar 1. Hasil Analisa Interaksi dengan Minitab
6
1 % EV 9,08% 19,04%
4 % PV 75,49% 92,45%
Tidak Tidak
5 NDC 2 Direkomendasikan 3 Direkomendasikan
khususnya berkaitan dengan usulan perbaikan sangat berpengaruh terhadap hasil judgement
ataupun evaluasi untuk improvement yang diberikan.
selanjutnya, peneliti menggunakan metode
brainstorming dengan beberapa PIC dari E. Analisa Sebab - Akibat Salah
setiap section yang memahami alur Pengukuran dan Judgement
sesungguhnya yang terjadi di line produksi. Dalam melakukan inspeksi khususnya
Adapun beberapa pendapat berkaitan dengan untuk kategori dimensi, tentu akan
Measurement System Analysis dapat dilihat membutuhkan proses pengukuran
pada tabel berikut. menggunakan suatu alat ukur tertentu. Dalam
proses pengukuran tentunya akan terjadi
Tabel 2. Hasil Brainstorming MSA
Jabatan /
kesalahan apabila dilakukan tidak sesuai
No Nama Gagasan
Bagian dengan standar yang diberikan. Berikut
a) SOP atau IK alat ukur supaya dilengkapi
untuk setiap tipe alat ukur termasuk cara merupakan analisa sebab akibat dari
memverifikasi alat ukur dan membersihkan untuk
merawat kondisi alat ukur tersebut
kesalahan pengukuran.
Foreman / b) Pada saat training alat ukur, seharusnya
1 Choirur Rozikin Quality dijelaskan tentang semua alat ukur yang
MACHINE MAN
Engineering digunakan karena biasanya hanya untuk alat ukur
Salah menggunakan
tertentu seperti vernier caliper , micrometer , Alat tidak diverifikasi alat ukur
sebelum digunakan Belum pernah melakukan
height gauge Alat belum pengecekan produk tertentu
dikalibrasi Fatigue
c) Belum semua operator yang diuji MSA, baik Alat tidak tepat (Kelelahan) Belum training
yang senior maupun junior Kerusakan pengecekan produk
alat
a) Pada saat training seharusnya diberikan juga SALAH
PENGUKURAN
pemahaman tentang semua pengukuran
Foreman / Kurang Kesalahan spesifikasi
2 Nana Supriatna problem /defect karena hanya dikenalkan penerangan material
Stamping Meja pengecekan Kesalahan pembacaan
dengan problem diameter hole , pitch hole , tidak tepat Produk yang diukur Kesalahan handling hasil pengukuran
mengalami deformasi saat pengukuran
burry , dan penilaian visual Kesalahan penggunaan
a) Alat ukur masih terbatas, seharusnya disiapkan Perbedaan metode tools pengukuran
Foreman / pengukuran
3 M. Gucci Harpani minimal 1 unit untuk tiap item di setiap meja
Welding ENVIRONMENT MATERIAL METHOD
inspeksi, termasuk GONOGO dan pin uji.
a) Setiap manpower yang juga bertugas untuk Gambar 5. Analisa Fishbone Kesalahan
Foreman / melakukan inspeksi seperti inspector ,
4 Arif Rachman Quality checkman dan foreman sebaiknya diberikan Pengukuran
Inspection manual book untuk penggunaan setiap alat ukur
jadi bisa dilakukan review untuk setiap alat ukur.
a) Setiap manpower belum mengetahui cara Setelah dilakukan pengukuran, manpower
Operator /
5 Nur Rahman Quality
penggunaan semua alat ukur untuk berbagai tipe
termasuk metode penggunaan standar supaya
terkait akan memberikan judgement
Inspection
dapat membaca hasil ukur sesuai dengan aktual. berkenaan dengan kualitas dari produk yang
diinspeksi. Dalam pemberian judgement pun
Berdasarkan hasil brainstorming dengan tidak akan luput dari kekeliruan apabila tidak
berbagai pihak dari beberapa section dapat mengacu pada standarisasi dari pembacaan
ditarik kesimpulan bahwa dalam sistem maupun interpretasi dari pengukuran tersebut.
pengukuran yang diimplementasikan terdapat Untuk mengetahui penyebab lebih detail dari
beberapa kendala dari setiap manpower faktor-faktor yang menjadi penyebab adanya
khususnya di area produksi. Kendala tersebut kesalahan dalam judgement saat melakukan
mulai dari belum lengkapnya materi yang pengukuran khususnya pada inspeksi part
disampaikan pada saat training dan belum Member Front Side Rear (57131-BZ021)
lengkapnya dokumen standarisasi yang dapat dilihat pada gambar berikut.
dijadikan acuan pada saat melakukan
inspeksi. Selain itu didapatkan keterangan MATERIAL MAN