Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4

PETA KENDALI

PRODI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI ELEKTRO DAN


INDUSTRI CERDAS

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA

2022
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memahami konsep peta kendali.


2. Mengaplikasikan peta kendali untuk pengendalian kualitas.

PENGERTIAN PETA KENDALI

Peta kendali merupakan salah satu alat (tool) untuk melakukan


pengendalian proses statistis (SPC). Peta kendali atau control chart digunakan untuk
menganalisa output dari suatu proses. Data yang merupakan kecacatan dari output
diplotkan pada peta kendali. Jika tidak ada data yang keluar dari batas kendali atas
(BKA) ataupun batas kendali bawah (BKB), serta plot data tidak menunjukkan
gejala-gejala penyimpangan, maka dapat dikatakan proses telah terkendali.
Sebaliknya jika ada data yang keluar dari batas-batas kendali, maka proses tersebut
belum stabil. Data yang keluar dari batas kendali tersebut disebabkan karena adanya
penyebab khusus (special cause).

Tujuan utama pembuatan peta kendali adalah untuk mendeteksi adanya


penyebab khusus dengan cepat, sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan
terhadap sumber dari penyebab khusus tersebut. Selain itu dengan membuat peta
kendali dapat diketahui kecakapan proses (process capability). Menurut data yang
diplotkan, ada dua macam peta kendali seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Macam Peta Kendali


1. Peta Kendali Variabel
Data yang diplotkan adalah data variabel, yaitu data yang memiliki ukuran,
misalnya berat, panjang, waktu, panas, dan lain-lain. Yang merupakan peta kendali
variabel adalah R-chart, X -chart, dan S-chart.

2. Peta Kendali Atribut


Data yang diplot pada peta kendali ini adalah data atribut, yaitu data yang
hanya memiliki dua karakteristik, memenuhi atau tak memenuhi (go or no go)
spesifikasinya. Sebenarnya data yang bersifat variabel dapat diubah menjadi data
yang bersifat atribut dengan menetapkan suatu batasan yang memisahkan antara
produk yang sesuai dengan produk yang tidak sesuai. Data yang berupa atribut
dapat diperoleh lebih cepat daripada data variabel.

PETA KENDALI VARIABEL

Peta kendali variabel adalah diagram yang digunakan untuk mengendalikan


suatu karakteristik kualitas yang dapat digunakan untuk mengukur mean dan
variabilitas prosesnya. Sebagai contoh suatu karakteristik kualitas yang dapat
diukur seperti dimensi, berat atau volume. Peta kendali variabel terdiri 2 dari jenis
berdasarkan jumlah variabel yang digunakan yaitu peta kendali variabel univariat
dan peta kendali variabel multivariat. Peta kendali univariat digunakan pada data
dengan satu karakteristik kualitas sedangkan untuk dua atau lebih karakteristik
kualitas maka menggunakan peta kendali multivariat. Tabel 1 merupakan rumus
perhitungan garis tengah dan batas kendali pada peta kendali variabel.
Tabel 1. Rumus Perhitungan Garis Tengah dan Batas Kendali Peta Kendali Variabel

 Kegunaan Peta Kendali X:


a. Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu variabel asal
dalam hal lokasinya (pemusatannya).
b. Apakah proses masih berada dalam batas-batas pengendalian atau tidak.
c. Apakah rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
 Kegunaan Peta Kendali R:
a. Memantau perubahan dalam hal spread-nya (penyebarannya).
b. Memantau tingkat keakurasian/ketepatan proses yang diukur dengan
mencari range dari sampel yang diambil.
 Kegunaan Peta S:
a. S dalam S Chart menandai Sigma (σ) atau Standard Deviation Chart
hendaknya digunakan untuk mendeteksi apakah karakteritik proses stabil.
b. Oleh karena itu, S Chart biasanya diplot bersama dengan X Chart sehingga
memberi gambaran mengenai variasi proses lebih baik. Peta kendali
standar deviasi digunakan untuk mengukur tingkat keakurasian suatu
proses.
c. Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik bersifat
kontinyu (data variabel) berdasarkan rata-ratanya, dengan asumsi ukuran
contoh (n) besar.
 Langkah Pembuatan Peta X-R
1. Tentukan ukuran subgrup (n = 3, 4, 5, ……).
2. Tentukan banyaknya subgrup (k) sedikitnya 20 subgrup.
3. Hitung nilai rata-rata dari setiap subgrup, yaitu X.
4. Hitung nilai rata-rata seluruh X, yaitu X, yang merupakan center line dari
peta kendali X.
5. Hitung nilai selisih data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup,
yaitu Range ( R ).
6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh R, yaitu R yang merupakan center line
dari peta kendali R.
7. Hitung batas kendali dari peta kendali X.
8. Hitung batas kendali untuk peta kendali R.
9. Plot data X dan R pada peta kendali X dan R serta amati apakah data
tersebut berada dalam pengendalian atau tidak.
 Langkah Pembuatan Peta X-S
1. Tentukan ukuran subgrup (n = 3, 4, 5, ……).
2. Tentukan banyaknya subgrup (k) sedikitnya 20 subgrup.
3. Hitung nilai rata-rata dari setiap subgrup, yaitu X.
4. Hitung nilai rata-rata seluruh X, yaitu X, yang merupakan center line dari
peta kendali X.
5. Hitung simpangan baku dari setiap subgrup yaitu S.
6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh S, yaitu S yang merupakan center line
dari peta kendali S.
7. Hitung batas kendali dari peta kendali X.
8. Hitung batas kendali untuk peta kendali S.
9. Plot data X dan S pada peta kendali X dan S serta amati apakah data
tersebut berada dalam pengendalian atau tidak.
PETA KENDALI ATRIBUT

Data untuk atribut merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk
pencatatan dan analisis. Data atribut diperoleh dalam bentuk unit-unit
ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Dikatakan atribut jika
unit produk diklasifikasikan sebagai (defective) cacat atau tidak cacat (non
defective) yang menuruti spesifikasi yang diberikan atau sejumlah spesifikasi.
Contoh dari data atribut adalah banyaknya jenis cacat pada produk, ketiadaan label
pada kemasan produk, dan lain-lain. Grafik pengendali kualitas proses data atribut
juga dapat membantu mengidentifikasi akar permasalahan baik pada tingkat umum
maupun pada tingkat yang lebih mendetail.

Peta kendali p (proporsi) digunakan untuk data yang terdiri dari proporsi
jumlah kejadian terhadap total jumlah kejadian dan digunakan dalam pengendalian
kualitas untuk melaporkan unit-unit yang tidak sesuai dalam produk, karakteristik
kualitas dengan jumlah n tidak harus konstan. Berikut rumus untuk mencari garis
tengah dan batas kendali pada peta p :

Digunakan untuk mengetahui jumlah item yang tidak memenuhi syarat dan
jumah n harus konstan. Misalkan proporsi item-item produk berukurann adalah P1,
P2,....., Pn maka rata-rata proporsinya adalah:
Sehingga diperoleh rumus untuk batas atas dan batas bawah peta ini:

Peta kendali c digunakan apabila ukuran sampel sama dengan satu unit
pemeriksaan, selain itu grafik ini dapat ditetapkan untuk mengendalikan
performansi dari operator, stasiun kerja, atau sebuah shift kerja dengan syarat
jumlah n harus konstan. Perhitungan peta ini dimulai dengan:

1. Hitung jumlah cacat setiap subgrup (c):

2. Hitung nilai rata-rata jumlah cacat (c) dan batas kendali (UCL, LCL):

PETUNJUK PRAKTIKUM

1. Buat peta X-R dan peta X-S menggunakan data di sheet peta kendali variabel
(lakukan revisi peta kendali jika ada outlier).
2. Buat peta p, np, dan c menggunakan data di sheet peta kendali atribut (lakukan
revisi peta kendali jika ada outlier).
3. Amati apakah ada abnormalitas pada kelima peta kendali yang telah dibuat.
4. Lakukan analisis pada perilaku peta kendali dan susun dalam laporan.

Anda mungkin juga menyukai