TINJAUAN PUSTAKA
2.1
1. common cause of variation, variasi yang terjadi karena sistem itu sendiri,
atau faktorfaktor di dalam sistem yang melekat pada proses yang
menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem serta hasilnya.
2. special cause of variation, kejadian yang terjadi di luar sistem yang
mempengaruhi variasi dalam sistem. Penyebab khusus dapat bersumber
dari manusia, peralatan, material, lingkungan, metode kerja, dll.
Secara umum, peta kendali dalam SPC selalu terdiri dari tiga garis
horisontal, yaitu:
Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau
nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di-plot pada peta kendali
SPC.
Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan
batas kendali atas.
Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan
batas kendali bawah.
2.1.1.3 Histogram
Histogram merupakan diagram grafik balok yang dibentuk dari
distribusi frekuensi untuk menggambarkan penyebaran atau distribusi data
yang ada.
Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan diagram batang yang disusun secara
diameter poros,
perubahan,
namun
akan
lebih
sulit
baik
dalam
diukur
dengan
cara
dihitung
menggunakan
daftar
Sifat discrete
distribution memberi
gambaran
data
atribut
berbentuk bilangan cacah yang nilai data harus integer atau tidak
pecahan, dapat dihitung, dan terhingga. Pengukuran data atribut akan
jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pengukuran data variabel
a) Peta Kendali
dan R
Peta kendali
b)Peta Kendali - p
Peta kendali p digunakan untuk mengukur proporsi cacat
(tidak memenuhi syarat spesifikasi yang ditetapkan).
c) Peta Kendali - np
Peta kendali -np digunakan untuk mengukur jumlah unit
cacat. Peta kendali np dapat digunakan apabila ukuran contoh (n)
adalah konstan dan proporsi unit cacat relatif kecil.
d)Peta Kendali -C
Peta kendali - C digunakan untuk memantau jumlah cacat
yang timbul dari produk yang dihasilkan, bukan jumlah produk
yang cacat. Peta kendali ini tidak hanya digunakan untuk jumlah
cacat dalam produk, tetapi dapat digunakan untuk pengukuran
yang menggunakan sebaran Poisson sebagai peubahnya.
e) Peta Kendali U
Peta kendali u relatif tidak berbeda dengan peta c dalam hal
sama-sama menggunakan sifat dari sebaran poisson. Perbedaannya
hanyalah terdapat pada peta kendali u terdapat kendali u spesifikasi
tempat atau waktu yang dipergunakan tidak harus sama. Tetapi
yang membedakan dengan peta kendali c adalah besarnya unit
inspeksi perlu diidentifikasi.
2.2
2.2.1
Data pengukuran ini dapat memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:
1. Melakuakan adjustment atau tidak dalam proses
2. Menentukan apakah ada hubungan yang signifikan antara dua atau lebih
variable.
2.2.2
2. Akurasi
Adalah perbedaan antara hasil pengukuran part dengan nilai
sebenarnya dari part tersebut. Akurasi mempunyai tiga komponen :
Selain itu MSA juga dapat memastikan perubahan kecil yang ada di part,
disebut dengan deskriminasi.
Deskriminasi adalah sistem pengukuran harus mampu membagi nilai
terkecil dari distribusi normalmenjadi minimal lima kategori. Misalnya
sebuah vernier caliper dengan tingkat resolusi 0.1 mm dapat mengukur
part (misalnya dimensinya 10.0 mm), maka dengan hasil yang diperoleh
sebagai berikut 10.1, 9.9, 9.8, 10.2, 10.0 dengan number of distinct
category minimal 5.
2.2.3
Sistem Pengukuran
pada
sifat
statistikdari
data
yang
dihasilkan,
dengan
mempunyai
Gage
R&R.
aktualnya
hasil
pengukurannya
tidak
sama. Setelah
kita memahami variasi pengukuran, baru kemudian kita mempelajari maksud dan
fungsi dari kedua metode sistem pengukuran Gage R&R.
1. Gage R&R berdasarkan total variasi
Misalnya kita memiliki 5 part Bracket hasil produksi. Bracket 1 memiliki
diameter 10,1, bracket 2 (10,3) bracket 3 (10,1), bracket 4 (10,0), bracket 5 (10,4)
artinya variasi part bracket adalah 10,0 s/d 10,4, variasi ini dikenal sebagai variasi
antar part
Berdasarkan data sebelumnya ternyata satu part ketika diukur berulang, tidak
selalu menghasilkan data pengukuran yang sama (ada variasi pengukuran). Kita
menggunakan perumpanaan variasi pengukuran 0,3, maka part dengan ukuran
10,0 mungkin akan diukur 9,9 atau 10 atau 10,1; demikian pula part dengan
ukuran 10,4 mungkin akan diukur 10,3, 10,4 atau 10,5
Dari total data yang kita miliki variasi total dari data adalah 9,9 (part dengan
ukuran 10 yang hasil pengukurannya 9,9) s/d 10,5 (part dengan ukuran 10,4 yang
hasil pengukurannya 10,5) variasi ini dikenal dengan istilah variasi total
(gabungan dari variasi part plus variasi pengukuran).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lembar Harian Kegiatan Magang
3.1.1 Kamis, 10 Juli 2014
a. Pembekalan Materi 5R
Merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan
tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih,
dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan,
dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu
efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih
mudah dicapai.
b. Flow proses pembuatan ban radial
3.1.2 Jumat, 11 Juli 2014
a. Pengenalan Dept. Inspeksi
Departement inspeksi berfungsi untuk memastikan kualitas
hasil produksi agar dapat diterima oleh customer serta melakukan
perbaikan apabila terdapat produk yang tidak sesuai.
3.1.3 Senin, 14 Juli 2014
a. Cement House
Adalah salah satu bagian dalam dept inspeksi yang bertugas
untuk memproduksi cairan cement (perekat) yang digunakan dalam
pembuatan ban.
b. Final Inspection
Adalah salah satu bagian dalam dept inspeksi yang bertugas
untuk mengecek ban hasil produksi sebelum masuk ke WH.
c. QC In Process
yang
berlaku
untuk
memenuhi
persyaratan
sistem
Wewenang
1. Menyetop proses produksi yang tidak sesuai.
2. Mendisposisi / menolak produk yang tidak sesuai.
3. Meminta untuk melakukan perbaikan.
4. Mengajak personel yang bertanggung jawab untuk melakukan
inspeksi ulang jika memang diperlukan.
5. Melakukan perubahan sistem manajemen mutu.
Wewenang
1. Menyetop proses produksi pada saat tertentu.
2. Menolak / memisahkan produk yang tidak sesuai.
3. Mendisposisi produk yang tidak sesuai.
4. Meminta dept terkait untuk memperbaiki kualitas produk.
3.
4. Job Desc Section Head, Bagian : system dan document control, Dept
: QC, Divisi : Manufacturing
Peran
Membantu dept head dalam melakukan perencanaan dan evaluasi
pelaksanaan operasioanal sistem manajemen mutu dan lingkungan.
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Melaporkan pencapaian sasaran kualitas yang ditetapkan .
2. Membantu pelaksanaan manajemen review.
3. Membantu dalam penyelesaian customer complain.
4. Mempersiapkan
dan
mengevaluasi
kekesuaian
dokumentasi
7. Job Desc Controller, Bagian :in proses control, Dept : QC, Divisi :
Manufacturing
Peran
Melakukan pemeriksaan kesesuian parameter produk dan proses
terhadap standar, serta membantu dalam penyelesaian permasalahan
produk ataupun proses dalam proses produksi sesuai prosedur sistem
manajemen mutu dan lingkungan
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Memeriksa kesesuian parameter produk atau proses sesuai pedoman
kerja sistem manajemen mutu dan lingkungan
2. Menjembatani informasi keabnormalan produk atau proses antara
operator produksi dengan team leader.
Wewenang
1. Mendisposisi produk yang tidak sesuai.
3.1.7 Jumat, 18 Juli 2014
b. Scrap Green tire
BAB IV
PELAKSANAAN
4.1 Materi 5R
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan
tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib,
maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian
cairan ECM3. Cairan ECM3 dicampur dengan exol dan koresin yang
mana pada proses selanjutnya campuran tersebut dicampur dalam mesin
mixer selama 5 jam pada suhu kamar.
b. CM1, yaitu cairan yang digunakan untuk melumasi kawat bead
grommet yang terdiri dari beberapa komposisi material antara lain :
Compound Z501, MR6 yang dicampur dan menghasilkan campuran
MCM1. Campuran tersebut dicampur dengan exol dan koresin yang
digiling dalam mesin mixer selama 5 jam pada suhu kamar.
c. CM6, yaitu suatu cairan yang digunakan sebagai marking pada tread.
Terdapat 6 jenis warna yang diproduksi antara lain : putih, kuning hijau,
biru, orange, dan merah. Bahan-bahannya antara lain : compound
Z5CM6, Sulfur, TMTD, DM, dn pigmotex dicampur menjadi campuran
MCM6 dicampur kembali dengan exol dimix selama 5 jam pada suhu
kamar.
d. Koresin
1,5%,
yaitu,
cairan
koresin
dicampur
dengan
exol.
Foreign material
Compound scorch
Tread tidak center
Tread pecah-pecah
d. Sidewall
Bagian yang memproduksi sidewall. Parameter produk
yang dikontrol yaitu lebar, tebal, panjang, dan berat. Defect
yang sering terjadi ialah :
Sidewall sobek
Porosity
Lebar kanan dan kiri tidak sama
Compound scorch
e. Bead grommet
Bagian yang memproduksi bead forming dan bead
grommet. Defect yang sering terjadi ialah :
Gulungan kendor
Kawat renggang
Compound botak
Wire berkarat
Wire bengkok
Apex terbuka
Apex off center
Foreign material
f. Bias cutting
Bagian yang mempunyai tugas untuk memotong treatment
menjadi ply dengan sudut pemotongan 90o (radial). Defect
yang sering terjadi ialah :
Ply melipat
Foreign material
Sidegum
g. Slitting
Bagian yang berfungsi untuk menghasilkan jointless.
Defect yang sering terjadi ialah :
Compound scorch
Foreign material
Melipat
Berlubang
h. Steel calender
Bagian yang memproduksi steel belt. Defect yang sering
terjadi ialah :
i. Building
Merupakan bagian yang mengassembly dari beberapa
material menjadi green tire. Karakteristik yang dicek ada 2
yaitu produk dan proses.
1) Produk
sidewall)
Berat green tire
GOC (keliling green tire)
2) Proses
j. Weighing scale
Merupakan bagian yang bertugas untuk menimbang green
tire sebelum diberi cairan GIP dan sebelum dimasak.
Apabila green tire yang ditimbang overweight atau
underweight maka green tire akan dipisahkan dan
menunggu adjustment dari technical apakah scrap atau
repair.
k. Curing
Merupakan bagian yang bertugas untuk memasak green tire
menggunakan nitrogen bertekanan tinggi dengan pressure
sebesar 90 ton dan temperature eksternal 173o dan internal
198o. Defect yang sering terjadi ialah :
Under cure
Over cure
Low pressure
Foreign material
l. X-ray
Bagian yang bertugas untuk melihat alur dari steel seperti
proses rontgen.
Pemeriksaan
dilakukan
100%
apabila
OEM
Belt menyimpang
Sambungan belt tidak standar
Joint bead tidak standar
Foreign material
Bead bengkok
3. Final inspection
Start
NG.
Investigasi
penyebab
ketidaksesuaian
cKet :
CP
Pembuatan
disposisi
A
A
cc Ket :
QC dapat meminta ke
Ajukan waiver
ke customer
tidak
tidak
yang besar.
ya
Ket : Corrective action dilaksanakan
Corrective
action
Penanganan
khusus
B
B
khusus.
Pelaksanaan
disposisi
Dokumentasi
Finish