NIM : 19044000023
A. Dalam pengendalian kualitas dan mutu terdapat dua jenis data yaitu data variabel dan
data atribut.
B. Data variabel adalah semua karakteristik yang dapat diukur yang digunakan untuk
menentukan sejumlah penyimpangan dari spesifikasi, seperti berat yang diukur dalam
gram
C. Data Atribut (Attributes Data) merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk
pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan
label pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi buku tabungan nasabah,
banyaknya jenis cacat pada produk yang lain. Data atribut diperoleh dalam bentuk unit-
unit ketidak sesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Atribut digunakan
apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan, misal goresan,
kesalahan, warna, ada bagian yang hilang.
D. Kalau data variabel suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan
memperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah
sudah mendapatkan jawabannya. Sedangkan data Atribut (Attributes Data) merupakan
data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut
karakteristik kualitas adalah ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses
administrasi buku tabungan nasabah, banyaknya jenis cacat pada produk yang lain. Data
atribut diperoleh dalam bentuk unit-unit ketidak sesuaian dengan spesifikasi atribut yang
ditetapkan.
E. Data atribut diperoleh dengan membandingkan suatu kejadian dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan, apakah memenuhi atau tidak. Atribut ini biasanya menyimpulkan
informasi jumlah cacat atau persen cacat. Data variabel adalah semua karakteristik yang
dapat diukur yang digunakan untuk menentukan sejumlah penyimpangan dari spesifikasi,
seperti berat yang diukur dalam gram
TUGAS PENDAHULUAN 2
NIM : 19044000023
1. Data variabel adalah semua karakteristik yang dapat diukur yang digunakan untuk menentukan
sejumlah penyimpangan dari spesifikasi, seperti berat yang diukur dalam gram. Ukuran-ukuran data
variabel ini memberikan kemampuan mengolah data untuk menentukan rata-rata dan standar deviasi
dan juga memberikan informasi yang lebih berguna untuk pengendalian proses. Data variabel bisa juga
disebut dengan data yang diperoleh dari pengukuran yang digunakan untuk menentukan sejumlah
penyimpangan dari spesifikasi. Data ini dipakai untuk menentukan rata-rata, rentang dan standar
deviasi. Data atribut adalah semua karakteristik mutu yang dikelompokkan dalam kesesuaian atau
ketidaksesuaiannya terhadap spesifikasi yang ada, seperti baik atau jelek, bagus atau cacat dan lain-lain.
Selain itu banyak pula karakteristik yang ditetapkan sebagai variabel terukur, tetapi diperiksa yang
sesuai dan tidak sesuai dengan spesifikasi. Didalam penelitian ini data yang digunakan adalah data
atribut.
2. Data subgrup merupakan sebuah kelompok unit yang diperoleh dari pengambilan unit produksi
dengan [engaturan seragam. Subgrup digunakan sebagai representasi proses yang sebenarnya. Biasanya
pengambilan data sebagai subgrup dilakukan dalam waktu yang berdekatan.
Data individual data yang diambil dari setiap masing-masing produk yang diamati.
Peta kendali atribut digunakan untuk menggambarkan profil kualitas dari suatu produk secara umum.
Karakteristik dari peta kendali atribut yaitu reject atau tidak reject tanpa perlu adanya spesifikasi khusus.
Peta kendali atribut dapat digunakan dalam kasus seperti berikut ini :
• Ketika kualitas suatu produk tidak dapat diukur menggunakan angka seperti warna.
• Ketika kualitas suatu produk dapat diukur tetapi tidak diukur karena kendala waktu dan biaya.
Contohnya ketika kita akan melakukan inspeksi terhadap diameter suatu lubang, maka akan lebih baik
bila kita menggunakan prinsip “go – no go” dan menyimpulkan apakah produk tersebut reject atau tidak
reject tanpa perlu mengukur setiap diameter lubang sesuai spesifikasi.
Peta kendali proporsi (p chart) merupakan peta kendali yang digunakan untuk data yang terdiri
dari proporsi jumlah cacat/reject/nonconformity yang terjadi dari total produksi/inspeksi. Peta kendali
proporsi digunakan untuk melihat jumlah proporsi cacat dibanding dengan jumlah ukuran sample.
Tujuan penggunaan peta kendali proporsi adalah :
4. Mengevaluasi dan memperbaiki performansi dari operasional dan manajemen agar dapat
menghasilkan rata-rata kualitas produk yang lebih tinggi.
Selain itu, tujuan penggunaan peta kendali proporsi yaitu untuk mengetahui apakah produk dari suatu
perusahaan masih berada di dalam batas kendali statistik atau tidak.
Dimana:
n = ukuran sample
Peta kendali proporsi dapat digunakan untuk data yang memiliki ukuran sample yang sama besar
maupun ukuran sample yang berbeda.
Peta kendali Count of Nonconformity (c chart) digunakan untuk mengetahui jumlah cacat yanga
ada dalam satu produk. Contohnya jumlah cacat yang terdapat dalam kain sepanjang 10 meter.
2. Memberikan perhatian kepada pihak manajemen untuk melakukan perubahan terhadap level
kualitas produk
5. Membuat standard kualitas produk saat inspeksi (jumlah cacat yang ada dalam satu produk)
g = ukuran produksi
c = ukuran cacat
Peta kandali c digunakan untuk sample yang memiliki ukuran yang konstan atau sama besar. Jika
ukuran sample bervariasi, maka gunakan peta kendali u dengan rumus sebagai berikut :
Dimana:
n = ukuran produksi
c = ukuran cacat
Peta kendali variabel (measured data) digunakan untuk data yang memiliki besaran yang dapat diukur
contohnya panjang, berat, umur komponen, dan sebagainya. Peta kendali variabel menggunakan dua
karakteristik pengukuran, yaitu variabilitas dari proses (Grafik R) dan ketelitian dari proses (Grafik X).
Grafik X menggambarkan variasi harga rata-rata dari sejumlah data yang diambil dari proses kerja.
Sedangkan grafik R menggambarkan variasi dari range sample.
1. Menentukan karakteristik proses yang akan diukur (panjang, berat, dan lain-lain).
Peta kendali variabel X-R digunakan untuk data dengan ukuran sample kecil ( ≤ 10 ). Untuk ukuran
sample yang besar ( >10 ) harus menggunakan peta kendali X-s (standar deviasi). Sedangkan untuk data
dengan ukuran single sample harus menggunakan peta X-MR (Moving Range).
4. Batas kontrol atas menandakan bahwa batas data yang tertinggi dari rata-rata data yang diperoleh.
Batas kontrol bawah menandakan batas kontrol sebuah data rata-rata yang diperoleh dari pengolahan
data terseubut. Sehingga dalam pengolahan data akan terlihat batas kontrol bawah dan atas rata-rata
data yang diperoleh. Apabila melebihi batas atas dan bawah data tersebut memiliki masalah dari data
yang diambil.