Anda di halaman 1dari 4

Peta Kendali (Control Chart)

P Chart

1. Peta Kendali
Control chart merupakan alat yang paling penting yang digunakan
untuk mendeteksi ketika proses dalam keadaan tidak terkendali (out of
control). Peta kendali atau control chart merupakan suatu teknik yang
dikenal sebagai metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah
suaatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistic atau
tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan
kualitas. Metode ini dapat membantu perusahaan dalam mengontrol proses
produksinya dengan memberikan informasi dalam bentuk grafik. Peta
kendali merupakan suatu alat dalam mengendalikan proses yang bertujuan
untuk menentukan suatu proses berada dalam pengendalian statistik,
memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil
secara statistic dan hanya mengandung variasi penyebab umum, serta
menentukan kemampuan proses (process capability).

2. Karakteristik Data Pada Peta Kendali


Pada peta kendali, tipe datanya dibagi menjadi 2, yaitu data variabel
dan data atribut. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai tipe
data pada peta kendali:
a. Data variabel, adalah karakteristik kualitas suatu produk yang
dinyatakan dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue).
Seperti : panjang, berat, temperatur, dll. Ukuran kualitas yang
bersifat variable memiliki distibrusi yang kontinyu Distribusi
kontinyu (Continuous Distribution) menggambarkan data yang
memiliki distribusi rapat sekali karena data tersebut bisa terjadi
dalam digit dibelakang koma hingga n digit. Contoh data ini adalah
untuk mengukur ketebalan kayu yang bisa bervariasi, misal sekitar
10 mm bisa 9.99995 hingga 10.0005 untuk toleransi ±0.005%.
Pada perubahan frekuensi listrik sumber PLN yang bisa naik turun
dari 50 Hz. Bisa 45, 01 Hz hingga 55.00 Hz, artinya variasi data
bisa terjadi diantaraangka tersebut. Juga data tegangan listrik PLN
yang bisa bervariasi antara 180 Volt hingga 230 Volt dimana
sembarang data diantara interval tersebut mungkin muncul. Juga,
berat produk, dimensi, atau volume dimana variasinya diukur
dengan satuan berat, satuan dimensi, atau satuan volume. Secara
statistik, distribusi data variabel dalam bentuk kurva normal dapat
digambarkan secara grafis.
b. Data atribut, adalah karakteristik kualitas suatu produk yang
dinyatakan dengan apakah produk tersebut memenuhi
kondisi/persyaratan tertentu, bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua
kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau produk
baik, dll. Contoh data semacam ini misal: jumlah produksi dalam
satuan unit seperti mobil, sepeda motor, botol, karton produk,
rokok, dsb. Secara statistik distribusi data atribut dapat
digambarkan secara grafis distribusi frekuensi.
3. P-Chart
Pengendali proporsi kesalahan (p-chart) dan banyaknya kesalahan
(np-chart) digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang
dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan. Perbandingan antara
banyaknya cacat dengan semua pengamatan, yaitu setiap produk yang
diklasifikasikan sebagai “diterima” atau “ditolak” (yang diperhatikan
banyaknya produk cacat). Peta pengendali proporsi digunakan bila kita
memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sempel
yang diambil. Bila sampel yang diambil untuk setiap kali melakukan
observasi jumlahnya sama maka kita dapat menggunakan peta pengendali
proporsi kesalahan (p-chart) maupun banyaknya kesalahan (np-chart).
Namun bila sampel yang diambil bervariasi untuk setiapkali melakukan
observasi berubah-ubah jumlahnya atau memang perusahaan tersebut akan
melakukan 100% inspeksi maka kita harus menggunakan peta pengendali
proporsi kesalahan (p-chart).
Bila sampel yang diambil untuk setiap kali observasi jumlahnya selalu
sama atau konstan, maka langkah-langkah pembuatan peta kendali - p
adalah sebagai berikut:
 Tentukan ukuran contoh/subgrup yang cukup besar (n > 30)
 Kumpulkan banyaknya subgrup (k) sedikitnya 20–25 sub-grup
 Hitung untuk setiap subgrup nilai proporsi unit yang cacat, yaitu:
𝑥
𝑃=
𝑛

Dimana,

𝑃 : proporsi kesalahan dalam setiap sampel

𝑥 : banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel

𝑛 : banyaknya sampel yang diambil dalam inspeksi

 Hitung nilai rata-rata dari p


𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝑃̅ =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑠𝑝𝑒𝑘𝑠𝑖
 Hitung batas kendali CL, UCL dan LCL dari peta kendali p
𝐶𝐿 = 𝑃̅

𝑃̅ (1 − 𝑃̅)
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝̅ + 3√
𝑛

𝑃̅ (1 − 𝑃̅)
𝐿𝐶𝐿 = 𝑝̅ − 3√
𝑛
Dimana,
UCL = Upper Control Limit / Batas Pengendalian Atas (BPA)
LCL = Lower Control Limit / Batas Pengendalian Bawah (BPB)
 Plot data proporsi (persentase) unit cacat serta amati apakah data
tersebut berada dalam pengendalian atau diluar pengendalian

Bila ternyata dari hasil observasi yang dilakukan terdapat data yang
berbeda diluar batas pengendalian yang disebabkan karena penyebab khusus
(assignable cause) maka perlu dilakukan perbaikan dengan ketentuan 4 p.
Menurut mitra (1993) dan Basterfield (1998), ketentuan 4 p tersebut adalah:

1. Bila 𝐿𝐶𝐿 < 𝑝𝑖 < 𝑈𝐶𝐿 dan 𝑛𝑖 < 𝑛 menggunakan peta pengendali rata-
rata
2. Bila 𝐿𝐶𝐿 < 𝑝𝑖 < 𝑈𝐶𝐿 dan 𝑛𝑖 > 𝑛 manggunakan peta pengendali
individu
3. Bila 𝑝𝑖 < 𝐿𝐶𝐿 atau 𝑝𝑖 > 𝑈𝐶𝐿 dan 𝑛𝑖 > 𝑛 menggunakan peta
pengendali rata-rata
4. Bila 𝑝𝑖 < 𝐿𝐶𝐿 atau 𝑝𝑖 > 𝑈𝐶𝐿 dan 𝑛𝑖 < 𝑛 menggunakan peta
pengendali individu

Anda mungkin juga menyukai