Anda di halaman 1dari 13

Oleh:

(kelompok 11)
ANGGIT ANDILALA (21090113130092)
DIDIK HARYADI (21090113130104)
ELVIRA DWI GUSTIARINI (21090113140090)
HERMAN JOSEF EMERALD (21090113130098)
RONY PRASETYO (21090113130109)
YOSAFAT NUGRAHA PUTRA (21090113140107)


Control Chart pertama kali diperkenalkan
oleh Dr. A.W. Shewhart di Bell Telephone
Laboratories pada tahun 1924.
Dr. A.W.Shewhart dan rekan-rekannya terus
mengembangkan diagram-diagram
pengendalian mutu selama th 1920-1930.
Dengan teknik-teknik ini, proses penyediaan
barang-barang produksi dan jasa dapat lebih
mudah diperkirakan dan lebih konsisten.
Control Chart (peta kendali), adalah grafik
dengan mencantumkan batas maksimum dan
batas minimum yang merupakan batas daerah
pengendalian.
( Leavenworth, R.S., Pengendalian Kualitas Statis).

Control Chart ialah suatu Quality Tool yang dapat
digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah
proses tersebut dalam kondisi terkontrol secara
statistik (statistically stable) ataukah tidak. Proses
yang tidak dalam kondisi terkontrol secara
statistik akan menunjukan suatu variasi yang
berlebih sebanding dengan perubahan waktu.

Sebuah Control Chart terdiri dari garis pusat (Central
Line), sepasang batas kendali masing-masing
diletakkan di atas (Upper Control Limit) dan di bawah
(Lower Control Limit) dan nilai karakteristik.
Bila semua nilai digambarkan didalam batas kendali
tanpa kecenderungan khusus, maka proses
dipandang sebagai keadaan terkendali.
Sedangkan bila mereka jatuh di luar batas kendali
atau menunjukkan bentuk lain, maka proses
ditetapkan berada di luar kendali.
Control chart dibuat dengan menggunakan
pendekatan statistik. Aplikasi statistik pada
pengendalian kualitas dikenal sebagai Statistical
Process Control atau Pengendalian Kualitas Secara
Statistik.

Untuk menetapkan apakah setiap titik pada
grafik normal atau tidak normal
Agar dapat mengetahui perubahan dalam
proses dari mana data dikumpulkan,
sehingga setiap titik pada grafik harus
mengindikasikan dengan cepat dari proses
mana data diambil.


1. Untuk identifikasi variasi penyebab khusus /
special cause / assignable cause.
2. Untuk memberikan sistem peringatan dini (sinyal)
pada suatu proses produksi sehingga tidak
sampai terjadi cacat produk. Untuk analisa lebih
lanjut mengenai penyebab khusus, methode SPC
lain (pareto, fishbone dsb) dapat digunakan.
3. Alat untuk memahami variasi proses, dan
membantu proses menjadi stabil. Setelah proses
stabil dapat dilakukan improvement sehingga
mencapai centering.
4. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
selama satu periode produksi.


1. Ind.X and mR Chart
: diagram yang memonitor setiap nilai individu yang
diamati dalam proses digunakan :
a.Untuk data variabel.
b.Jumlah sampel per subgrup 1.
c.Untuk produk homogen.
d.Untuk dangerous or destructive test

2. XBar-R Chart :
Digunakan :
a.Untuk data variabel
b.Jumlah sampel (n) per subgrup 2 9
c.Jika rata rata mudah dihitung



3.P & NP Chart
p-chart (defective/cacat):
Apabila jumlah sample (n) tidak konstan,& jumlah maksimal cacat = jumlah
sample (n).
np-chart (defective/cacat)
Apabila jumlah sample (n) konstan, dan jumlah maksimal cacat = jumlah sample (n).
Digunakan :
a.Untuk data attribut
b.Menggunakan prinsip Binomial
c.Untuk sample n = c (konstan) pakai np-chart.
d.Untuk sample n tidak konstan memakai p-chart

4.C & U Chart
c-chart (defect/kecacatan)
Apabila jumlah sample (n) konstan, dan jumlah maksimal kecacatan bisa <,> atau =
jumlah
sample (n).
u-chart (defect/kecacatan)
Apabila jumlah sample (n) tidak konstan, dan jumlah maksimal kecacatan bisa <,> atau
=
jumlah sample (n).


Defect / kecacatan menunjukkan jenis cacat
yang terjadi misal buram, kotor, meler,
tipis, gores untuk painting, sehingga untuk
sample 1 part bisa terdiri atas lebih dari 1
defect/kecacatan.


Apabila suatu barang atau jasa diproduksi,
hasilnya akan tidak persis 100 % sama, hanya
similar tetapi tidak identik, hal ini dikarenakan
adanya variasi.
Variasi merupakan hal yang normal dan wajar,
namun Shewhart menganggap variabilitas
terdiri atas sesuatu yang dapat dikontrol
(variasi terkontrol) dan sesuatu yang tak
terkontrol (variasi tak terkontrol).

Variasi terkontrol :
Yaitu variasi karena sebab-sebab umum (common
cause), yang terjadi secara alamiah merupakan hal
yang bisa diprediksi dan bersifat stabil. Shewhart
awalnya menyebut hal ini sebagai chance cause.

Variasi tak terkontrol :
Variasi karena sebab-sebab khusus (special causes),
adalah variasi yang terjadi bila suatu kejadian
abnormal masuk kedalam suatu proses dan
menghasilkan perubahan yang tidak diharapkan dan
tidak dapat diprediksi sebelumnya. Shewhart awalnya
menyebut hal ini sebagai assignable cause.

Control Chart (Peta Kendali) umum





Control Chart (Peta Kendali) dengan 3 standard deviasi (3SD)
atau 2 standard deviasi (2SD)

Control Chart membedakan antara Common
Cause dan Special Cause.
Common Cause ialah Penyebab yang agak susah
untuk bisa dihilangkan (Natural variation)
Special Cause ialah Penyebab yang masih mungkin
bisa dihilangkan, misalnya : Kesalahan Operator,
materialnya retak dan kotor, Operator masih baru,
tidak ada Standard Operasional Procedure untuk
menjalankan suatu mesin produksi, dll.

Anda mungkin juga menyukai